Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rasa tanggung jawab merupakan sebuah sikap yang selalu diajarkan oleh
orang tua kepada anak-anaknya semenjak kecil. Setiap orang memang perlu
memiliki sikap tanggung jawab terhadap apapun, seperti pekerjaan dan juga
pilihan hidupnya sendiri. Saat masih kecil, seorang anak cenderung untuk
belum memiliki rasa tanggung jawab. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan, maka
seorang penanggung jawab dapat dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan
sebagainya.

Pada dasarnya, rasa tanggung jawab merupakan sebuah pengertian untuk


memahami tinggi rendahnya akhlak seorang manusia. Seiring dengan
perkembangnya, rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan hanya
dalam tataran personal, namun juga terkait hubungan dengan orang lain.
Artinya, seseorang yang berhubungan dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas
dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinya.

Sama seperti warga negara lainnya, seorang pengusaha juga memiliki


tanggung jawab yang harus ditanggungnya. Sebagai seorang pengusaha,
tanggung jawab yang ditanggung tentunya sangat luas. Selain tanggung jawab
terhadap bisnisnya, seorang pengusaha juga memiliki tanggung jawab
terhadap pegawainya, masyarakat yang ada di lingkungan bisnisnya, juga
tanggung jawab terhadap lingkungan. Tanggung jawab pengusaha ini sering
disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social
responsibility (CSR).
Sesuai dengan namanya, CSR merupakan bentuk tanggung jawab
pengusaha dan perusahaan yang tidak hanya membuat keputusan berdasarkan
aspek keuntungan ekonomi, namun juga melalui pembangunan berkelanjutan
dalam bidang sosial. Tanggung jawab perusahaan dalam bentuk CSR
dilakukan karena perusahaan menyadari jika dalam sebuah bisnis, tidak hanya
keuntungan yang bias didatangkan oleh perusahaan, namun juga kerugian bagi
lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan kata lain, CSR dapat pula
dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan melalui manajemen dampak, yakni meminimalisasi dampak
negatif dan memaksimalisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku
kepentingan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana tanggung jawab dalam wirausaha ?

1.3. Tujuan
Untuk memahami dan mendeskripsikan mengenai tanggung jawab dalam
wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

Tanggung Jawab Dalam Wirausaha

Kewirausahaan suatu ilmu yng mengkaji tentang pengembangan dan


pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung resiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. Keberanian
mengambil resiko sudah menjadi milik seorang wirausahawan karena ia dituntut
untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum memiliki nilai
perhatian di pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju
kewirausahaan sejati.
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer, mengemukakan delapan
karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:
a. Desire for responsibility (Hasrat akan tanggung jawab), yaitu memiliki rasa
tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
b. Preference for moderate risk (Lebih menyukai resiko menengah), yaitu lebih
memilih resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu
rendah maupun terlalu tinggi.
c. Confidence in their ability to success (Meyakini kemampuannya untuk sukses),
yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
d. Desire for immediate feedback (Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang
sifatnya segera), yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
e. High level of energy (Tigkat energi yang tinggi), yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
f. Future orientation (Orientasi masa depan), yaitu berorientasi serta memiliki
perspektif dan wawasan jauh kedepan.
g. Skill at organizy (Keterampilan mengorganisasi), yaitu memiliki keterampilan
dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
h. Value of achievement (Menilai prestasi lebih tinggi dari uang), yaitu lenih
menghargai preastasi daripada uang.
Tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh setiap
individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati seseorang.
Yaitu sikap menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian dan
kejujuran yang sangat tinggi. Menjadi seorang wirausaha juga memiliki
tanggungjawab kepada orang lain. Tanggung jawab dalam hal bisnis dapat dilihat
ketika seorang penjual memberikan barang pengganti ketika barang dagangannya
ada yang rusak atau kurang baik. Mereka akan dengan senang hati mengganti
barang tersebut dengan barang yang lebih baik atau menukarnya denganuang
sejumlah barang yang rusak. Bertanggungjawab dengan barang yang mereka jual
adalah kewajiban yang harus dilakukan agar pembeli tidak ragu untuk kembali
membeli ditempat tersebut.
Perilaku bisnis yang harusnya ditunjukkan wirausaha adalah bersikap
melayani dengan baik. Kejujuran dan tanggung jawab dalam berdagang dilakukan
untuk menjaga kepercayaan orang lain. Seseorang harus menanamkan sifat jujur
dan tanggung jawab. Dengan kejujuran dan tanggung jawab yang diberikan maka
orang lain yakni pembeli akan memiliki kepercayaan kepada pembeli.
Kepercayaan ini adalah amanah yang menjadi tanggung jawab wirausaha untuk
terus menjaga tingkah lakunya dalam berbisnis. Baik dalam mengelola barang
dagangan, melayani pembeli sesuai kriteria yang diajukan, sampai penggunaan
harta yang mereka dapatkan dari hasil usahanya.
Selain fokus untuk meghasilkan keuntungan yang bersifat materi, seorang
pengusaha juga memiliki tanggung jawab lain. Tanggung jawab yang dimiliki
seorang pengusaha berlaku ke beberapa pihak. Seorang pengusaha setidaknya ada
tanggung jawab sosial terhadap 4 pihak yaitu kepada konsumen, kepada
karyawan, kepada lingkungan, dan kepada investor.
1. Tanggung Jawab Pengusaha Terhadap Konsumen
Antara pengusaha dan konsumen memang saling bergantung. Hak
dan kewajiban mereka jelas Antara pengusaha dan konsumen memang
saling bergantung. Hak dan kewajiban mereka jelas. Ketika konsumen
memberikan sejumlah uang dalam suatu transaksi, maka perusahaan wajib
untuk melaksanakan kewajibannya. Konsumen memiliki hak untuk
memperoleh informasi tentang produk yang dibelinya, produk yang
berkualitas, aman, dan harga sesuai. Maka dari itu, pengusaha bertanggung
jawab untuk memenuhinya. Soal iklan ini juga menjadi tanggung jawab
perusahaan terhadap konsumennya, terkait masalah waktu beriklan,
bagaimana caranya, dan siapa saja target iklannya.

2. Tanggung Jawab Terhadap Timnya


Selain bertanggung jawab kepada konsumen, pengusaha melalui
bisnis atau perusahaannya juga bertanggung jawab kepada timnya sendiri.
Rekruitmen yang profesional, pelatihan yang membangun mental, dan
kompensasi sesuai dengan kemampuannya. Mengapa hal ini sangat
penting? Karena sebuah bisnis tidak hanya tentang produk yang dijual,
tapi juga tentang membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas,
yaitu orang-orang di dalamnya.

3. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan


Selain berurusan tentang manusia, perusahaan juga memiliki
tanggung jawab kepada lingkungan. Lalu bagaimana bentuk tanggung
jawab pengusaha terhadap lingkungan? Yang pasti, setiap pengusaha harus
memperhatikan bahan yang diproduksinya. Sebisa mungkin, cegah
kerusakan lingkungan dengan cara meminimalkan polusi karena proses
produksi yang dilakukan.

4. Tanggung Jawab Terhadap Investor


Selain bertanggung jawab kepada konsumen, kepada tim, dan
kepada lingkungan, perusahaan juga bertanggung jawab kepada investor.
Untuk memenuhi tanggung jawab kepada investor, perusahaan bisa
memberikan laporan keuangan yang sesuai keadaan, dan sesuai dengan
aturan dalam laporan keuangan yang berlaku. Untuk menjalankan
tanggung jawab itu, perlu komitmen dan kontrol dari semua pihak di
perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis simpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh setiap


individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati
seseorang.
2. Seorang pengusaha mempunyai tanggung jawab sosial terhadap 4 pihak
yaitu kepada konsumen, kepada karyawan, kepada lingkungan, dan kepada
investor.

3.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan diatas, penulis mengemukakan


beberapa saran:
1. Makalah selanjutnya dapat membahas tentang
DAFTAR PUSTAKA

Zimmerer, W. Thomas M. Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The New


Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Pengantar Teknik & Manajemen Industri.
Surabaya: Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai