Perekonomian Indonesia
Kelas I
Oleh Kelompok 3 :
Jodi Rahmanto 160810101170
Dimas Abdi P 160810101211
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah untuk memenuhi
tugas matakuliah Perekonomian Indonesia yang berjudul “Perdagangan Luar
Negeri” dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa pula sholawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir
zaman.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Secara umum perdagangan internasional dibedakan menjadi dua yaitu
ekspor dan impor. Ekspor merupakan penjualan barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara ke negara lainnya. Sementara impor arus kebalikan dari ekspor, yaitu
barang dan jasa yang di hasilkan suatu negara yang mengalir masuk ke negara
tersebut. Ekspor dan impor sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu
negara karena dua hal tersebut menjadi komponen yang diperhitungkan dalam
mengukur total pendapatan domestic bruto (PDB). PDB merupakan jumlah
produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara. Suatu negara melakukan impor karena negara tersebut
belum dapat memproduksi semua kebutuhannya sendiri atau terjadi inefisiensi
jika memproduksi sendiri. Banyak pihak cenderung mengatakan bahwa ekspor
lebih penting dari pada impor, tetapi teori mengatakan berbeda.
4
2. Bagaimana kebijakan dan masalah perdagangan luar negeri yang
dihadapi oleh Negara?
3. Bagaimana analisa mengenai kecenderungan perdagangan luar negeri?
4. Bagaimana analisa mengenai neraca pembayaran Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis tentang perdagangan luar negeri dan
kesejahteraan.
2. Untuk mengetahui tentang kebijakan dan masalah perdagangan luar
negeri yang dihadapi oleh Negara.
3. Untuk mengetahui analisa mengenai kecenderungan perdagangan luar
negeri.
4. Untuk mengetahui analisa mengenai neraca pembayaran Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk
mengukur kesejahteraan suatu negara. Suatu negara dapat dianggap sejahtera
salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Pada umumnya jika angka pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah yang positif,
maka dapat dikatakan negara tersebut sejahtera, dan begitu juga sebaliknya. Akan
tetapi, pergerakan pertumbuhan ekonomi kearah positif tidak selamanya
menggambarkan bahwa Negara tersebut sejahtera, ada beberapa faktor lain yang
memiliki pengaruh dalam pengukuran tingkat kesejahteraan suatu negara seperti
misalnya angka inflasi, situasi politik, dan sebagainya.
6
perdagangan internasional juga akan berpengaruh terhadap aspek-aspek konsumsi,
produksi, dan distribusi pendapatan (Sjahril, 2013).
1. Kebijakan Proteksi
Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri
dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan
barang-barang impor. Tujuan kebijakan proteksi adalah :
a. memaksimalkan produksi dalam negeri;
b. memperluas lapangan kerja;
c. memelihara tradisi nasional;
d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya
menggantungkan diri pada satu komoditi andalan;
e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu
jika bergantung pada negara lain.
7
barang yang diimpor. Akibat dari pengenaan tarif akan tampak
sebagaimana
8
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi
sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri.
Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah
dan bisa bersaing dengan barang impor.
e. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di
luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau
bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat
meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara
pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun,
negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga
persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara
pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif
impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal
ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan
oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri
mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup
kerugian sewaktu melakukan predatory dumping.
9
mengembangkan negaranya dalam menjual hasil produk unggulan
yang menjadi ciri khas negaranya tersebut.
Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya
masing–masing, ada Negara yang memiliki keunggulan dalam
menciptakan alat–alat canggih seperti komputer dan alat elektronik
lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang
memiliki sumber daya alam yang berlimpah tetapi memiliki
keterbatasan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti elektronik,
maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi
keuntungan bagi satu sama lain.
a. Ciri – Ciri Perdagangan Bebas
- Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau
pembatasan perdagangan yang lain (seperti kuota impor
atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli
tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
- Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan
perdagangan yang lain, hal ini pun hampir sama dengan
poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus
yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya
pembatasan oleh perdagangan yang lain.
- Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti
pajak, subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan
kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
- Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan
akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada
konsumen dalam proses penjualannya.
- Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam
proses membeli produk dapat meraih informasi secara
terbuka dan bebas.
10
- Ketidakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui
kekuatan monopoli atau oligopoli berian pemerintah
- Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
- Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
b. Peraturan Pemerintah mengenai Perdagangan Bebas
Peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas diatur
dalam peraturan menteri perdagangan republik indonesia
nomor : 20/m- dag/per/7/2011 tentang perubahan kedua atas
peraturan menteri perdagangan nomor 45/m-dag/per/9/2009
tentang angka pengenal importer (api).
c. Dampak Perdagangan Bebas
- Dampak Positif
Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh
suatu Negara, tentunya tersebut dapat menikmati produk tidak
hanya dari hasil produk buatan dalam negeri sendiri saja, tetapi
juga dapat menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan
mudah karena dengan adanya perdagangan bebas barang impor
dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu terjalin suatu
hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara.
Kemudian produk – produk dalam negeri dapat dengan
memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula
meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat
berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati
oleh konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika
ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas
memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap individu
bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif
dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi
persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya
selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
11
- Dampak Negatif
Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak
negative yang ditimbulkan akibat kegiatan perdagangan bebas.
Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap barang –
bararang impor, banyak pula pengangguran, karena kalah
bersaing produsen dari luar negeri, kemudian banyak pabrik yg
bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat,
selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS
KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang habis karena
lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi
Negara – Negara yang belum berkembang maka akan menjadi
sebuah kerugian karena selalu mengandalkan Negara lain
untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang
kemudian membuat Negara yang lemah ini sulit berkembang
karena terus “diserang” oleh barang – banrang impor. Juga
sebaliknya, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Negara
yang telah berkembang untuk terus menjual produknya ini
sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di luar
negeri. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi
lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan
terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat,
munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi
kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat
dengan mudah menjadi tidak stabil.
3. Kebijakan Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh
politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan
dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya
perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan
12
pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu
bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada
eksportir di Amerika.
Secara umum, masalah perdagangan luar negeri terbagi atas dua factor,
yaitu factor eksternal dan internal. Factor-faktor tersebut antara lain sebagai
berikut :
A. Faktor Eksternal
Masalah Perdagangan Internasional yang berkaitan dengan factor eksternal
yaitu :
1. Kepercayaan
Kepercayaan sangat penting dalam menjamin terlaksananya transaksi
perdagangan luar negeri. Biasanya masalah yang sering timbul dalam
perdagangan luar negeri adalah masalah kepercayaan. Hal ini terjadi
akibat dari kedia pihak Negara belum saling bertemy dan mengenal satu
sama lain karena tempat yang saling berjauhan satu sama lain.
Kepercayaan ini dibutuhkan pada saat pengiriman barang, seperti
misalnya apakah eksportir atau importer yang terlebih dahulu mengirim
barangnya sebellum pembayaran atau setelah pembayaran. Untuk
menentkan hal-hal tersebut perlu adanya kepercayaan satu sama lain.
Apabila antara kedua belah pihak Negara tidak saling percaya, maka
perdagangan luar negeri tidak akan berjalan dengan lancer.
2. Pemasaran
Pemasaran sangatah penting dalam perdagangan luar egeri. Pemasaran
diperlukan untuk memperkenalkan barang ke luar negeri untuk
mendapatkan penawaran barang dengan haga yang sangat
menguntungkan. Masalah pemasaran yang sering dihadapi pada
perdagangan luar egeri adalah banyaknya persaingan.
3. Kebijakan Ekspor
13
Kebijakan perdagangan luar negeri antara Negara satu dengan Negara
lain akan berpengaruh pada kegiatan perdagangan luar negeri. Pengaruh
tersebut sangat penting dalam keberlangsungan pemeliharaan dan
peningkatan hubungan dagang. Adanya kebijakan ekspor pembatasan
seperti kuota barang dan kuota Negara, akan menyebabkan peningkatan
transaksi perdagangan luar negeri tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
4. Keanggitaan Organisasi Internasional
Adanya organisasi internasional adalah untuk mengatur stabilitas harga
barang di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaatnya,
keanggotaan organisasi tersebut juga dapat menjadi kendala dalam
melakukan transaksi jual beli. Hal ini karena adanya pembatasan bagi
aggota organisasi perdagangan internasional tersebut dalam berinteraksi
atau melakukan perdagangan.
5. Kurangnya Pemahaman
Banyaknya kemudahan internasional yang menyediakan kmeudahan
syarat sangat berguna bagi pengembangan perdagangan internasional
antar Negara. namun hal ini jarang diketahui oleh Negara-negara
berkembang. Adanya ketidaktahuan tersebut akan menyebabkan
kurangnya pemahaman dan menjadi factor penghambat dalam kegiatan
perdagangan internasional
B. Faktor Internal
Jika dilihat dari factor internal, masalah perdagangan internasional adalah :
1. Persiapan
Persiapan teknis mencakup persyaratan dasar untuk pelaksanaan
transaksi perdaagangan internasional. Seperti persiapan dokumen
barang, persiapan izin kelangsungan usaha, dan lain lain.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi
Keberhasilan perdagangan luar negeri didukung oleh kemampuan dan
pengetahuan antara kedua belah pihak. Pemahaman tersebut terutama
dalam menyangkut dasar-dasar, pengisian dokumen, tata cara
14
pelaksanaan, serta perauran-peraturan yang berlaku didalam dan luar
negeri.
3. Pembiayaan
Masalah pembiayaan sering dihadapi oleh kedua belah pihak dalam
perdagangan luar negeri. Hal ini merupakan masalah bagaimana kedua
belah pihak melakukan pembayaran internasional. Masalah pembiayaan
dalam perdagangan luar negeri adalah keterbatasan dana dan fasilitas
pendanaan. Disini pengusaha atau neara harus mampu mengatur
keuangannya secara bijak serta menggunakan fasilitas-fasilitas
pembiayaan dengan mempelajari terlebih dahulu manfaatnya.
4. Ketidaksempurnaan Barang
Ketidaksempurnaan barang dapat menimbulkan akibat buruk pada
keberlangsungan hubungan transaksi internasional antara kedua belah
pihak. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan terhadap kualitas barang
yang akan dikirimkan
5. Kebijakan Impor
Aturan-aturan yang mendasari impor sangat mempengaruhi
pelaksanaan perdagangan luar negeri. Aturan yang sering berubah dapat
membingungkan dan menimbulkan kekeliruan berbagau pihak.
Peraturan impor seperti pembatasan-pembatasan akan menghambat dan
mengurangi ketersediaan barang di dalam negeri dan mengurangi
pendapatan bagu Negara pengirim barang.
Terdapat sejumlah konsep atau teori yang menjelaskan faktor-faktor apa yang
mendorong terjadinya perdagangan antar negara, mengapa perdagangan antar
negara bisa menguntungkan kedua belah pihak dann dalam produk-produk apa
sebaiknya tiap negara berspesialisasi. Dari teori-teori tersebut orang bisa
15
mengambil prinsip-prinsip yang bisa menjadi pedoman dalam melaksanakan
perdagangan internasional.
16
baku serta tenaga kerja (unskilled) lebih banyak dari pada Singapura.
Sedangkan di Singapura memiliki tenaga kerja (skilled) lebih banyak.
Jadi teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan atau sebaiknya
mengekspor barang-barang yang menggunakan faktor produksi yang
relatif banyak (harga relatif faktor produksi tersebut murah), sehingga
barang-barang tersebut harganya murah. Indonesia sebaiknya
mengekspor barang-barang yang padat karya atau padat bahan baku yang
melimpah, seperti minyak dan komoditi pertanian.
17
(PPHLN) yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tetentu atau hutang
luar negeri adalah sumber pembiayaan negara yang berasal dari negara asing,
badan/lembaga keuangan internasional atau dari pasar uang internasional
yang berbentuk devisa, barang, dan atau jasa termasuk penjaminan yang
mengakibatkan pembayaran di masa yang akan datang yang harus dibayar
kembali sesuai kesepakatan bersama.
Dalam rangka pencapaian tujuan suatu negara maka diperlu adanya program-
program pembangunan yang berkesinambungan dengan dana yang tidak sedikit
jumlahnya. Salah satu syarat utama untuk mencapai tujuan pembangunan adalah
cukup tersedianya dana investasi. Kebutuhan dana investasi tersebut secara ideal
seharusnya dapat dibiayai dari dana (tabungan) dalam negeri
18
ii. Meningkatnya kebutuhan investasi Investasi adalah
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan
datang. Di samping kelangkaan dana, meningkatnya utang
LN juga didorong oleh perbedaan tingkat suku bunga. Hal
yang paling tidak dapat dihindari disini adalah perbedaan
tingkat suku bunga, hal ini sangat berpengaruh sekali
dimana rupiah sebagai mata uang Indonesia nilai mata
uangnya jauh di banding negara-negara asing. Sehingga
cukup sulit untuk mengendalikan hutang luar negeri.
Karena meningkatnyasemakin meningkatnya investasi yang
terjadi, hal itu yang mendorong Indonesia untuk berhutang
karena tingkat suku bunga yang berbeda tersebut.
iii. Meningkatnya Inflasi inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Laju inflasi
mempengaruhi tingkat suku bunga, karena ekspektasi
inflasi merupakan komponen suku bunga nominal. Dengan
rendahnya suku bunga maka minat orang untuk berinvestasi
rendah, maka pemerintah untuk memenuhi belanja
negaranya melalui pinjaman luar negeri. Karena minat
orang Indonesia rendah pemerintah terpaksa melakukan
utang luar negeri, kenaikan harga-harga barang yang terus-
menerus inilah yang menyebabkan orang enggan untuk
berinvestasi.
Pertama, dampak langsung dari utang yaitu cicilan bunga yang makin mencekik.
Kedua, dampak yang paling hakiki dari utang tersebut yaitu hilangnya
19
kemandirian akibat keterbelengguan atas keleluasaan arah pembangunan negeri,
oleh si pemberi pinjaman. Dapat dilihat pula dengan adanya indikator-indikator
baku yang ditetapkan oleh Negera-negara donor, seperti arah pembangunan yang
ditentukan. Baik motifnya politis maupun motif ekonomi itu sendiri.
a. Dampak positif
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia
dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang
diakibatkan oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
yang cukup besar. Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan
negara Indonesia, dengan menggunakan tambahan dana dari negara lain. Laju
pertumbuhan ekonomi dapat dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai
berikut:
b. Dampak Negatif
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam
persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar
rupiah jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat memberatkan posisi APBN, karena
utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya, dan masih
banyak akibat jangka panjang yang ditimbulkan pijaman luar negeri ini.
20
Neraca pembayaran merupakan neraca yang menunjukan bagaimana
kegiatan yangdijalankan oleh negara dengan sistem ekonomi terbuka yaitu
kegiatan ekspor dan imporberlangsung selama periode tertentu. Neraca
pembayaran adalah suatu catatan alirankeuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara
dengan negara lain dalam satu tahun tertentu, atau neraca pembayaran dapat
didefinisikan sebagai suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran
pembayaran yang dilakukan dari negara – negara lain ke dalam negeri, dan dari
dalam negerike negara – negara lain dalam satu tahun tertentu.
21
b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak
nyata. Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi
dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri,
pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual
jasa- jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain.
Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak
luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral Transaksi ini meliputi
pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk
uang atau jasa. Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke
penderita kelaparan di Aprika. Mengirimkan uang untuk membiayai
perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara merupakan contoh
lainnya.
22
Neraca pembayaran dapat di bedakan pada dua bagian utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal.
Neraca pembayaran selalu seimbang Neraca pembayaran akan selalu
seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan
aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Yang
menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah
ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal dan akan di
seimbangankan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh
bank sentral.
Nilai tukar baluta asing adalah harga dimana-dimana pembelian dan
penjualan valuta asing berlangsung; nilai tukar merupakan jumlah mata
uang dalam negeri yang harus dibayarkan untuk memperoleh satu unit
mata uang asing.
Tingkat nilai tukar ditentukan oleh perubahan dalam cita rasa masyakarat,
perubahan harga barang barang ekspor-ekspor, inflasi, aliran modal,
perkembangan ekonomi serta faktor politis dan psycologi.
Model perekonomian yang meliputi kegiatan ekspor dan impor di
namakan perekonomian empat sektor atau perekonomian terbuka.
Setiap perubahan ekspor atau impor akan secara otomatis menyebabkan
perubahan dalam Pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi
negara
23
dilakukan Pemerintah antara lain mendorong penggunaan produksi minyak
mentah domestik, memperluas implementasi Biodiesel 20 (B20), mengkaji
ulang proyek infrastruktur yang membutuhkan konten impor tinggi, dan
mendorong peningkatan sektor pariwisata.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perdagangan luar negeri merupakan salah satu variabel penting
pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian, tidak mengherankan bahwa
seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan
dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut
dapat dicapai dengan mendorong ekspor dalam negeri dan mengurangi volume
impor sebagaimana dipahami oleh para ekonom beraliran merkantilis.
25
c. Kebijakan ekspor
d. Keanggotaan organisasi internasional
e. Kurangnya pemahaman
Faktor internal
a. Persiapan
b. Kemampuan dan Pemahaman transaksi
c. Pembiayaan
d. Ketidaksempurnaan barang
e. Kebijakan impor
Neraca Pembayaran adalah suatu kondisi dimana uang yang dibayarkan dari
dalam negara lebih besar dibandingkan dengan uang yang diterima dari negara
lain, maka akan dapat menimbulkan berbagai macamdampak negatif, seperti kurs
valuta asing yang tidak stabil.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/kebijakan-kebijakan-perdagangan-
internasional/
http://digilib.unila.ac.id/7022/16/BAB%20I.pdf
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/10/masalah-perdagangan-
internasional.html
https://www.slideshare.net/endahdwis/makalah-kebijakan-perdagangan-
internasional-manajemen-pemasaran
https://www.google.co.id/search?q=makalah+neraca+pembayaran+indonesia+(pr
ospek)&safe=strict&ei=muvTXejTH-HG4-
EP7uWOyAo&start=10&sa=N&ved=0ahUKEwjoiJqurvblAhVh4zgGHe6yA6kQ
8tMDCIYB&biw=1000&bih=623
https://www.coursehero.com/file/12221321/ANALISIS-NERACA-
PEMBAYARAN-INDONESIA/
27