Anda di halaman 1dari 12

RESIKO DALAM INVESTASI

Inisiasi 5
Mata Kuliah Manajemen
Keuangan
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis: Mashida
Email: mashida.rustanto@gmail.com
MEMASUKKAN RISIKO DALAM ANALISIS
PROYEK

Definisi Resiko:
• Kemungkinan adanya sesuatu yang tidak
menguntungkan yang akan terjadi di masa
mendatang
• Ketidakpastian memperoleh nilai yang berbeda
dari nilai pengharapan (expected value), maka
resiko tersebut dapat dinyatakan sebagai
deviasi standard nilai tersebut
METODE-METODE PENILAIAN PROFITABILITAS
INVESTASI
RESIKO, adalah sesuatu yang tidak diharapkan atau tidak menguntungkan.

Kriteria-kriteria Resiko:
• CERTAINTY, adalah suatu keadaan di masa yang akan datang yang bisa
diketahui dengan pasti sebelumnya.
• UNCERTAINTY, merupakan keadaan dimana ada beberapa alternatif
keputusan yang harus diambil, tetapi pengambil keputusan tidak
mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk pengambilan keputusan
dari beberapa alternatif keputusan yang ada
• UNDER RISK, adalah suatu keadaan dimana ada beberapa alternatif
keputusan yang akan dipilih dan pengambil keputusan mempunyai
pengetahuan dan pengalaman atau kemampuan untuk memilih alternatif
mana yang baik dan yang buruk diantara alternatif-alternatif yang harus
dipilih
KAS OPERATING RISK DAN
KETIDAKPASTIAN ARUS
• Perubahan penjualan yang kecil akan mempengaruhi laba operasi cukup
besar. Penyebabnya adalah faktor operating leverage.
• Operating leverage menunjukkan penggunaan aktiva yang menimbulkan
biaya tetap (fixed cost).
• Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun aktivitas
perusahaan berubah (gaji karyawan, beban penyusutan dll).
• Lawan dari biaya tetap adalah biaya variabel (variable cost), yaitu biaya
yang ikut berubah bila aktivitas perusahaan berubah (biaya bahan baku,
biaya bahan penolong, komisi penjualan dll).
KAS OPERATING RISK DAN
KETIDAKPASTIAN ARUS
Dengan menggunakan asumsi:
(1) Biaya variabel per unit konstan,
(2) Harga jual per unit konstan,
(3) Biaya tetap total konstan sepanjang kapasitas produksi

maka keadaan tersebut bisa digambarkan sebagai berikutdll).


ARUS RISIKO SEBAGAI
KETIDAKPASTIAN KAS

Pendekatan dalam Investasi


• Mengukur resiko dalam bentuk
ketidakpastian arus kas
• Menggunakan konsep hubungan yang
positif antara risiko dan tingkat
keuntungan yang layak
Ketidakpastian dalam Arus
Kas
• Semakin tidak pasti arus kas, semakin beresiko
investasi tersebut
• Investasi di masa depan mempunyai unsur
ketidakpastian, maka kita hanya akan mengatakan
tentang nilai yang diharapkan (expected value)
• Penyimpangan dari nilai yang diharapakan, diukur
dengan deviasi standard.
Risiko Proyek

• Semakin tidak pasti arus kas atau semakin besar nilai


deviasi standar arus kas, maka semakin berisiko proyek
tersebut.
• Masalah yang timbul, proyek investasi berjangka waktu
lama, sedangkan arus kas harus ditaksir setiap tahun
termasuk ketidakpastian
• Pola arus kas bisa dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Tidak mempunyai korelasi sama sekali (independen)
2. Berkorelasi sempurna.
RISIKO DALAM KONTEKS CAPM

• CAPM berhasil merumuskan adanya hubungan yang positif dan linier antara risiko
dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
• Model ini menyatakan bahwa semakin besar risiko suatu investasi, semakin besar
tingkat keuntungan yang diminta oleh pemodal.
• Konsep CAPM semula dikembangkan untuk investasi pada sekuritas, sekarang
diterapkan pada investasi pada real assets.
• CAPM berargumentasi bahwa memang benar arus kas tidaklah pasti, yang
disebabkan oleh banyak factor, diantaranyaoperating leverage dan faktor siklikalitas
(hubungan antara kondisi bisnis dengan kondisi perekonomian).
• Dalam CAPM risiko didefinisikan sebagai beta (ß), sehingga perusahaan yang
mempunyai operating leverage dan siklikalitas yang tinggi, diartikan sebagi
perusahaan yang mempunyai risiko atau beta yang tinggi.
• Perusahaan yang mempunyai ketidakpastian arus kas yang tinggi akan cenderung
mempunyai beta yang tinggi pula.
Diversifikasi Bisnis
• Diversifikasi adalah tindakan membuat segala sesuatu menjadi lebih
beragam dengan tujuan agar tidak terpaku pada satu saja.
• Pada bisnis dikaitkan dengan operasional produksi yang tidak tergantung
pada penjualan satu jenis saja dengan tujuan menambah profitabilitas,
mengurangi risiko dan meningkatkan kinerja bisnis.
• Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi bertujuan untuk:
1. Pertumbuhan dan nilai tambah
2. Meratakan resiko
3. Mencegah monopoli pesaing
4. Mencapai sinergi
5. Mengendalikan pemasok dan distributor
6. Pemenuhan ambisi dari personel manajer
Sumber Pengayaan:
• https://slideplayer.info/slide/3291640/
• https://slideplayer.info/slide/12224021/
• https://www.slideshare.net/DheaPahlewi/resiko-investasi-ppt-dhea
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai