PENDAHULUAN
Pokok bahasan pada materi Konsep Biaya, Manfaat dan Investasi meliputi penjelasan mengenai
pengertian konsep biaya, jenis biaya, struktur biaya, pengertian manfaat ekonomis dan
manfaat ekonomis, ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami penjelasan mengenai
konsep biaya, jenis biaya, struktur biaya, pengertian manfaat, manfaat ekonomis dan manfaat
ekonomis, ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan investasi.
1. Mahasiswa dapat memahami penjelasan mengenai konsep biaya, jenis biaya dan
struktur biaya.
2. Mahasiswa dapat memahami penjelasan mengenai pengertian manfaat, manfaat
ekonomis dan manfaat non ekonomis.
3. Mahasiswa dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan ekonomi teknik
4.
1. SKENARIO PEMBELAJARAN
2.
3.
Kegiatan
4.
perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Perkenalan
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
3. Class review dengan tanya jawab
4. Penutup
RINGKASAN MATERI
A. Konsep Biaya
Pengertian Konsep Biaya
Dalam membicarakan biaya sebenarnya diketahui ada dua istilah atau terminologi
biaya yang perlu mendapat perhatian yaitu sebagai berikut.
1. biaya (cost), yang dimaksud dengan biaya disini adalah semua pengorbanan yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujun yang diukut dengan nilai uang.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya (cost)
mempunyai pengertian yang jauh lebih lengkap dan mendalam dari pengeluaran
(expense). Oleh karena itu, untuk pembicaraan selanjutnya, maka biaya yang
dimaksud adalah pengertian biaya (cost) diatas.
Jenis Biaya
Konsep dan istilah-istilah biaya telah berkembang selaras dengan kebutuhan
disiplin keilmuan dan profesi: (ekonom, akuntan, insinyur, atau desainer) sehingga
dalam mengklasifikasikan biaya banyak pendekatan yang dapat ditemui. Sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan bahasan buku ini, setidaknya kita perlu melihat
klasifikasi biaya sebagai berikut:
a. biaya masa lalu (hystorical cost), yaitu biaya yang secara riil telah dikeluarkan
yang dibuktikan dengan catatan historis pengeluaran kegiatan.
Tujuan mempelajari biaya historis ini antara lain:
sebagai dasar dalam penyusunan atau estimasi biaya masa datang;
sebagai dasar dalam pertanggungjawaban pimpinan atau pihak yang
berwenang atas biaya-biaya yang telah dikeluarkannya.
Penggunaan data biaya historis pada umumnya merupakan bidang utama dari
orang-orang Akuntansi Keuangan, terutama dalam kegiatan audit biaya. Di
samping itu, biaya historis digunakan secara umum oleh banyak pihak dalam
menyusun (estimate) biaya kegiatan ke depan.
b. biaya perkiraan (predictive cost), yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan
bila kegiatan itu dilaksanakan.
Ada beberapa tujuan orang menghitung biaya prediktif ini, antara lain:
memperkirakan pemakaian biaya dalam merealisasikan suatu rencana
kegiatan masa datang dalam rangka menjawab pertanyaan berikut:
a. berapakah biaya yang diperlukan untuk menjalankan rencana
tersbut?
b. Cukupkah dana yang tersedia?
c. Apakah biaya itu sudah ideal atau terlalu mahal?
Penggunaan data biaya prediktif pada umumnya selalu dipakai oleh kelompok
perencana/desainer termasuk kelompok Teknik Industri.
c. Biaya aktual (actual cost), yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan. biaya ini
perlu diperhitungkan jika panjangnya jarak waktu antara pembelian bahan
dengan waktu proses atau penjualan, sehingga terjadi perubahan harga besar.
Maka, perlu dipikirkan bagaimana metode pembebanan biaya terhadap produk
bersangkutan. Metode-metode perhitungan yang lazim dipakai adalah:
First-in first-out (FIFO)
Last-in first-out (LIFO)
Rata-rata (average method)
Harga standar (standard price method)
Berpadanan dengan biaya actual ini, dikenal pula sifat biaya lainnya, seperti:
Biaya berdasarkan klasifikasi penggunaan setidaknya dapat dibedakan atas tiga jenis:
Contoh:
dan lain-lain.
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung sering juga disebut
sebagai biaya utama (prime cost), sedangkan biaya bahan tak langsung, biaya
tenaga kerja tak langsung, dan biaya tidak langsung lainnya disebut dengan
biaya overhead pabrik. Biaya bahan langsung dan biaya overhead pabrik dapat
digabung ke dalam kelompok biaya konversi (conversion cost), yang
mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi.
komersial
Laba
Besar
biaya
usaha
Biaya
pajak
nya
Biaya
pemasaran
Biaya adm
Biaya produk
Harga jual
Biaya tak
& umum
Biaya pabrikasi
Overhead
langsung
Tenaga kerja
pabrik
lainnya
Tak
Bahan baku
langsung
Tak
Bahan langsung
baku
utama
Biaya
langsung
Tenaga kerja
langsung
0 Kom
Grafik struktur pon
biaya en
berdasarkan biay
produknya a
Pajak usaha sering juga digabungkan pada biaya administrasi dan umum.
Catatan:
Biaya semi variabel sebaiknya dipisahkan menjadi biaya tetap dan variabel.
Setiap produk selalu mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Total biaya suatu produk merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya
variabel. (lihat gambar Grafik Sifat Komponen Biaya Berdasarkan Volume Produk )
Contoh soal
1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan kosen dan daun pintu kontraktor Telkom
Property dihadapkan pada pilihan membeli kosen dan daun pintu siap atau
membuat sendiri. Jika dibeli harga siapnya Rp 450.000,00/buah, dan jika dibuat
sendiri biayanya terdiri dari: harga kayu Rp 950.000,00/m, upah kepala tukang
Rp 50.000,00/hari, tukang Rp 40.000,00/hari dan pekerja 35 ribu/hari. Tiap unit
kosen dan daun pintu dibutuhkan 0,25 hari kerja kepala tukang + 1,25 hari kerja
tukang dan 0,75 hari kerja pekerja (pembantu tukang), tiap unit kosen dan daun
pintu membutuhkan 0,20 m kayu.
Grafik Sifat Komponen Biaya Berdasarkan Volume Produk
Di samping itu, perusahaan perlu menyiapkan los kerja khusus biayanya ditaksir Rp
1,5 juta serta pengadaan peralatan kerja Rp 2,2 juta. Hitunglah berapa kebutuhan
minimal kosen dan daun pintu agar keputusan yang diambil membuat sendiri.
Penyelesaian:
tukang
FC
BEP = SVC dimana : S=Harga Jual 1 unit kosen
Jadi, kebutuhan kosen minimal agar produksi lebih menguntungkan secara ekonomis
dibandingkan dengan membeli siap adalah 22 unit.
B. Manfaat
Pengertian Manfaat
Manfaat adalah suatu hasil yang diinginkan dan dapat dihitung (bersifat measurable)
sebagai hasil dari suatu investasi, proyek , sumber daya ataupun teknologi. Jenis-jenis
manfaat terdiri dari :
Pendekatan yang dapat mempekirakan suatu kondisi yang penuh ketidakpastian itu
salah satunya adalah pendekatan ekonomi teknik. Ekonomi Teknik adalah salah satu
alat analisa pengambilan keputusan kuantitatif yang menitikberatkan pada aspek
ekonomi dalam bidang teknik. Ekonomi teknik juga adalah ilmu pengetahuan yang
berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis yang terkandung
dalam suatu rencana kegiatan teknik (engineering).
Setiap langkah yang diambil harus berdasar pada pengambilan keputusan yang tepat.
Sifat keputusan bersifat futuristik, artinya bersangkut dengan hari depan, masa yang
akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung lama. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan dapat mengakibatkan terancamnya kehidupan individu atau
organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan harus dilandasi
prosedur dan teknik serta di dukung informasi yang tepat (accurate), benar (reliable),
dan tepat waktu (timeliness)
Keputusan yang baik dan rasional pada dasarnya memerlukan prosedur dan proses yang
sistematis serta terukur dengan tahapan proses sebagai berikut:
1. mengidentifikasi atau memahami persoalan dengan baik;
2. merumuskan tujuan penyelesaian masalah;
3. mengumpulkan data-data yang relevan;
4. klarifikasi, klasifikasi, dan validasi kebenaran data yang terkumpul;
5. identifikasi atau pelajari alternatif pemecahan masalah yang mungkin minimal dua
alternative. Ada dua alternatif yang kadang diabaikan:
Alternatif untuk tidak melakukan apa-apa (tetap melakukan seperti saat ini,
tidak perlu mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah ini)
Alternatif untuk memperbaiki dan menggunakan kembali.
6. menetapkan kriteria pengukuran alternatif, misalnya yaitu :
alternatif yang paling sedikit menyebabkan kerugian ekologi
alternatif yang meningkatkan kesejahtraan orang banyak
Mampu menggunakan uang secara efisien
Dapat meminimumkan pengeluaran
Dapat memaksimalkan laba
Dapat meminimumkan waktu
Dapat meminimumkan pengangguran
7. menyusun atau menyiapkan model keputusan;
8. melakukan evaluasi dan analisis terhadap semua alternatif yang disediakan;
9. mengambil keputusan sesuai dengan tujuan;
10. menerapkan atau mengimplementasikan keputusan yang telah diambil.
Menurut Ardalan proses pengambilan keputusan melewati beberapa proses yang
harus diperhatikan walaupun tahapannya tidak terlalu memperhatikan urutan. Berikut
diantaranya adalah :
1. Objective ( apa tujuan dari pengambilan keputusan itu? Apa yang akan anda raih
dari pengambilan keputusan?)
2. Viewpoint (sudut pandang dalam melihat suatu masalah)
3. Criteria (Fungsi dari tujuan itu sendiri dan apa yang dapat menilai pengambilan
keputusan itu berhasil)
4. Alternatives (berapa banyak jalan alertnatif agar tujuan tercapai)
5. Constraints (apa yang membatasi resource, hambatan-hambatan yang akan terjadi
dalam pengambilan keputusan)
6. Consequences of the alternatives over time ( konsekuensi dari beberapa alternatif
pengambilan keputusan, dan prediksi dari hasilnya yang akan dicapai)
7. Planning Horizon (seberapa jauh keputusan akan berpengaruh, berhubungan
dengan suatu periode waktu dimana keputusan itu akan terus berpengaruh)
8. The Model (sebuah model matetmatika atau grafik yang mampu
mempresentasikan / mewakili elemen-elemen suatu masalah dan interaksinya)
9. Differential Consequences (perbedaan hasil/ outcome yang akan diraih dari
beragam alternatif pengambilan keputusan)
10. Risk and Uncertainty (resiko dan ketidakpastian, apa yang efeknya terhadap hasil/
outcome,jika suatu elemen yang tidak terkendali)
11. Opportunity Cost (apa yang dikorbankan/ dihilangkan ketika pengambilan
keputusan dijalankan)
12. Objective Function (alternatif mana yang mampu mengoptimalkan fungsi dari
tujuan pengambilan itu sendiri)
Optimal adalah suatu nilai yang terbesar ataupun terkecil akibat adanya
hubungan yang tidak linear antara dua variabel yang berpengaruh. Contohnya
hampir dalam semua sistem industri akan menghasilkan hubungan Output
Input tidak selalu linear sehingga akan menghasilkan kondisi optimal. Kondisi
yang optimal ini selalu menjadi tujuan diperbaikinya sistem produksi secara
terus-menerus dengan berbagai variabel tinjauan.
EVALUASI
1. Apa yang dimaksud manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis, biaya, dan
investasi!
2. Jelaskan struktur biaya!
3. Catatan pengeluaran bengkel perabot kreatif satu bulan terakhir adalah:
- Beli 1 m kubik kayu Rp 700.000,-
- Beli 6 lembar triplek Rp 250.000,-
- Beli paku, lem, dan perlengkapan lainnya Rp 150.000,-
- Bayar upah tukang untuk 10 buah meja Rp 600.000,-
- Bayar rekening listrik Rp 200.000,- dimana pemakaian 60% untuk mesin dan
40% untuk penerangan.
- Bayar telepon Rp 100.000,- untuk 1 bulan
- Bayar upah tukang Rp 900.000,- untuk 15 buah meja.
- Bayar gaji kepala tukang, pegawai pembantu dan lain-lain Rp 1.000.000,- /
bulan.
- Depresiasi mesin dan fasilitas Rp 500.000,- /bulan.
Jika semua bahan yang dibeli habis terpakai, kerjakan hal-hal sbb:
REFERENSI
1. Ardalan, Abol. 2000. Economic & Financial Analysis for Engineering & Project
Management. Pensylvania : Technomic Publishing Company, Inc
2. Giatman, M,2006. Ekonomi Teknik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
3. Setiadi J,Nugroho.2008. Business Economics and Managerial Decision Making :
Aplikasi Teori Ekonomi dan Pengambilan Keputusan Manajerial dalam Dunia Bisnis.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group