Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS BISNIS TELOR ASIN “CAH ANGON”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen
DosenPengamp : Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., Ak.
u

Disusun oleh
Syahrul imawan suandi
20190420263

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
dapat selesai pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih
memahami tentang mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Saya menyadiri bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
memiliki banyak kekurangan, tetapi saya menyadari bahwa pengetahuan saya sangatlah
terbatas, sehingga saya tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk makalah ini.

Yogyakarta, 10 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian
barang-barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Tujuan pokok pemasaran adalah
memenuhi permintaan pasar. Kenyataan menunjukkan tidak banyak peternak yang
dapat menjual sendiri hasil produksi ke pasar di kota besar, hal ini disebabkan kurang
tersedianya fasilitas guna menghubungi pembeli maupun pengetahuanm petani
tentang ruang lingkup pasar tersebut. Dipihak lain pedagang dikota besar tidak akan
membeli produk langsung kepada peternak dengan skala produksi yang sedikit,
karena tidak efisien. Oleh sebab itu peternak menjual hasil produksi di tempat atau di
pasar lokal. Pemasaran telur dari produsen hingga konsumen memerlukan
keberadaan pedagang, namun demikian semakin banyak pedagang yang terlibat
dalam satu alur pemasaran maka semakin lebar jarak perbedaan harga ditingkat
produsen dengan konsumen akhir. Tataniaga itu perlu dan biayanya mahal, maka
penting sekali sistem tataniaga dibuat secara efisien mengingat harga yang
dibayarkan kepada peternak ditentukan oleh harga yang dibayarkan konsumen,
dikurangi dengan biayabiaya tataniaga setelah hasil-hasil itu meninggalkan usaha
tani.
Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur
yang umum dilakukan oleh masyarakat. Telur asin merupakan salah satu sumber
protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan
makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang
lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%,
lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena
rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan merumuskan tiga permasalahan tentang  Telur Asin. Masalah
-  masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      bagaimana cara pembuatan Telur Asin?


2.      Apa saja kandungan gizi di dalam Telur Asin ?
3.      Apa saja strategi dalam berbisnis telor asin ?

C. TUJUAN MAKALAH
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2.      Apa sajakah kandungan gizi dalam Telur Asin.
3.      Untuk mengetahui apakah dengan cara pengasinan itu dapat membuat awet
Telur
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Telur asin

1. Definisi Telor
Telur adalah benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak
yang dihasilkan oleh hewan dari golongan unggas (ayam, itik, burung, dll) dan
hewan amfibi (ular,biawak, buaya, dll). Telur ini biasanya terdiri dari sel kuning
telur (embrio ; zat hidup bakalanak) dan semen (cairan putih kental), dan setiap
telur memiliki jangka waktu pengeraman yang berbeda untuk proses penetasan
(lahirnya spesies baru).

           Dalam pembuatan telur asin ini, telur yang biasa digunakan adalah telur
ayam atautelur itik, dan sebagian besar menggunakan telur itik yang memiliki
kualitas tinggi, karenaukurannya yang lebih besar dari pada ukuran telur ayam
kampung. Dan telur- telur ini tidakhanya dapat diproses dengan farian rasa asin
saja, melainkan dapat dibuat dalam bentukfarian rasa yang lain; contohnya rasa
bawang, rasa strawberry dan rasa- rasa yang lainnya.Namun pada pelatihan ini
penulis membatasi masalah hanya dalam konteks Cara pembuatantelur asin saja.

2. NILAI GIZI TELOR ASIN


Bagi manusia, telur dipandang dari dua sudut. Pertama, sebagai jalan
mengembangbiakkan ternak, dan kedua sebagai sumber makanan yang bergizi
tinggi. Oleh sebab itu, produksi telur tanpa pembuahan mulai
dikembangkan. Populerlah ayam ras petelur, burung puyuh, dan bebek
dikandang, Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial
yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks.
Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur.
Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan
sekaligus diasinkan dengan mengunakan bahan gram . Telur itik yang diasin
mengandung keuntungan seperti :
Nilai gizi telur dapat dippertahankan dalam waktu relative lama
·         nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan
·         memenuhi selera konsumen telur itik
·         merupakan alternatif pemasaran disamping telur segar

3. ANALISIS “SWOT”
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, penulis harus mengukur
kemampuannya terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis SWOT :
1. Strength (kekuatan)
 Proses pembuatannya mudah dan sederhana
 Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang
lain).
 Harga jual murah meriah
 Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia
 Kemasan menarik dan berlabel
 Kualitas produk terjamin
 Produk bisa bertahan lama (3minggu)

2. Weakness (kelemahan)
 Harga bahan baku (telor) yang relatif tidak menentu (stabil)
 Manejemen perusahaan masih sederhana
 Bahan baku mudah rusak(pecah)
 Ketidak tahuan masyarakat terhadap kandungan gizi yang diliki
susu kedela
3. Opportunities (Peluang )
 Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
 Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
 Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya
untuk membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.
 Lokasi perusahaan yang strategis yaitu 200 M dari jalan pantura.
4. Threats (Ancaman)
 Harga bahan utama(telor bebek) yang tidak menentu
 Munculnya pesaing baru
 Banyaknya variasi makanan baru
 Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembelian produk

B. STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBISNIS TELOR ASIN


Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan 
memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen, strategi pemasaran ada 4
yaitu:

1. Strategi produk
Dalam hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama untuk memenuhi
kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk. Dan juga
memperbaiki bahan produk agar tidak mudah rusak
2. Harga
Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen petelur
lainnya,harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga
yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya
produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat
menarik pembeli.
3. Tempat
Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga.tempat dan pasar
juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran .penentuan pasar
harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen. Dan juga
dalam berbisnis harus menentukan tempat yang strategis agar produknya banyak
terjual
4. Promosi
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang
iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara
langsung dari mulut ke mulut.
     Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan industri telur asin
aneka rasa ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan
analisis SWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih
memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan
telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka
rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Industri telur asin mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi
kebutuhan sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi masyarakat.
Perkembangan peternakan itik petelur merupakan faktor pendukung terbesar bagi
industri telur asin agar dapat memasok telur asin dengan harga yang murah dan
bermutu tinggi.
Dua faktor terpenting bagi keberhasilan industri telur asin selain faktor bahan
baku adalah rasa telur asin dan kualitas pengangkutan produk. Rasa telur asin akan
menjadi faktor pembeda suatu produsen dengan produsen lainnya, dimana akan
timbul keterikatan antara konsumen dengan produsen telur asin tertentu.

Anda mungkin juga menyukai