Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH GIRO NASABAH dan TABUNGAN

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya
Dosen Pengampu : Dr. Haris Resmawan, SE., M.Ak., M.H., M.I.kom., CA., Ak.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Achmad Farhan (214020003)
Fadli Ilham Distiyasa (214020004)
Nadila Chairunnisa (214020005)
21 AKA

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023
PRAKATA

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat Nya penulisan makalah dengan judul "Giro
Nasabah Dan Tabungan" ini dapat penulis selesaikan sebagaimana waktu yang dijadwalkan.
Penulisan makalah ini tentu tidak akan selesai tanpa dorongan dan dukungan banyak pihak.
Maka dari itu kami selaku penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada teman satu
kelompok yang telah saling bahu membahu sehingga pada akhirnya makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari salah satu dosen dalam mata kuliah
Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai Giro Nasabah dan Tabungan, baik itu bagi kita sebagai penulis dan
juga bagi para pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Haris Resmawan, SE., M.Ak., M.H.,
M.I.kom., CA.,Ak. selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Perbankan dan Lembaga
Keuangan Lainnya, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai mata kuliah yang sedang saya jalani.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhimya hanya kepada Allah
SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
sebagai ibadah disisi-Nya, Amin Ya Rabbal `Alamin. Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, 22 Februari 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

PRAKATA ............................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
BAB I ....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................................... 5
GAMBARAN UMUM ............................................................................................................................. 5
2.1. Pengertian tabungan ................................................................................................................ 5
2.2. Akuntansi Tabungan ................................................................................................................ 6
2.2.1. Pembukaan Tabungan...................................................................................................... 7
2.2.3. Setoran Tabungan ............................................................................................................ 7
2.2.3. Penarikan Tabungan ........................................................................................................ 8
2.2.4. Perhitungan Bunga Tabungan ......................................................................................... 9
2.3. Pengertian Giro (Demand Deposit).......................................................................................... 9
2.4. Pengertian Cek (Cheque) ....................................................................................................... 13
2.5. Pengertian Bilyet Giro (BG)................................................................................................... 15
BAB III .................................................................................................................................................. 16
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................................... 16
3.1. Landasan Teori ...................................................................................................................... 16
3.1.1. Tabungan ........................................................................................................................ 16
3.1.2. Alat Penarik Tabungan .................................................................................................. 16
3.1.3. Jenis-jenis Tabungan ...................................................................................................... 17
BAB IV................................................................................................................................................... 18
METODE PENELITIAN ...................................................................................................................... 18
BAB V .................................................................................................................................................... 22
PENUTUP .............................................................................................................................................. 22
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 22
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisasi ini, masyarakat sudah tak asing lagi dengan kata bank. Bank sudah
menjadi sahabat dari masyarakat dunia untuk memenuhi kebutuhan keuangan pribadi,
kelompok maupun sebuah instansi. Bank sendiri memiliki pengertian sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dan dari masyarakat dan
menyalurkan dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Bank
juga merupakan lembaga yang bisnis utamanya adalah menyimpan dan meminjam dana
dari masyarakat. Bank kerap disebut sebagai urat nadi kegiatan ekonomi suatu negara. Ini
karena uang adalah darah yang menggerakkan perekonomian. Sumber utama dana bank
dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro, deposito
berjangka, dan tabungan. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut
berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi. Di samping itu, sumber dana bank
dapat pula berasal dari modal sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dalam
kedua sumber tersebut di atas.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan giro nasabah dan tabungan?

1.3. Tujuan Masalah


Untuk mengetahui giro nasabah dan tabungan

4
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Pengertian tabungan


Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Tabungan merupakan jenis simpanan yang sangat dikenal oleh masyarakat, karena
sejak sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan dengan tabungan, meskipun masih bersifat
menabung di sekolah. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini justru membutuhkan
bank sebagai tempat menyimpan uangnya.

Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain:

 Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank.


 Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank memberikan kemudahan
dalam hal penarikan, misalnya adanya mesin ATM yang tersebar di mana-mana, adanya
ATM bersama yang memudahkan nasabah untuk menarik tabungannya di mesin ATM bank
lain.
 Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk belanja.

Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh masyarakat untuk
menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan
persyaratan yang sangat mudah. Nasabah hanya menyediakan fotokopi KTP, SIM, Paspor, dan
identitas lainnya untuk dapat membuka rekening tabungan. Setoran awal rekening tabungan
juga rendah, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Dalam abad modern, bank melakukan
inovasi dengan menciptakan produk tabungan dengan berbagai jenis. Beberapa jenis tabungan
yang ditawarkan oleh bank saat ini, misalnya tabungan bunga harian, tabungan pendidikan,
tabungan multiguna, tabungan rencana pendidikan, dan lain-lain. Masing-masing jenis tabungan
memiliki keunggulan yang berbeda-beda.

5
A. Sarana Penarikan Tabungan

Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan


beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara lain:

a. Buku Tabungan

Buku tabungan merupakan salah satu bukti bahwa nasabah tersebut adalah nasabah
penabung di bank tertentu. Setiap nasabah tabungan akan diberikan buku tabungan, dan
dalam buku tabungan akan diperoleh informasi tentang mutasi setoran, penarikan, dan
pemindahbukuan. In-formasi yang terdapat dalam buku tabungan menggambarkan tentang
mutasi dan saldo tabungan.

b. Slip Penarikan

Slip penarikan, merupakan formulir yang disediakan oleh bank untuk kepentingan nasabah
yang ingin melakukan penarikan tabungan melalui kantor bank yang menerbitkan tabungan
tersebut.

c. ATM

ATM (Anjungan Tunai Mandiri) merupakan sejenis kartu plastik yang fungsinya dapat
digunakan menarik dana tunai dari rekening tabungan melalui mesin ATM yang telah
disiapkan oleh bank.

d. Sarana Lainnya

Sarana lain yang disediakan oleh bank misalnya formulir transfer. Formulir transfer
merupakan sarana pemindahbukuan yang disediakan untuk nasabah dalam melakukan
pengiriman uang baik ke bank sendiri maupun ke bank lain. Beberapa bank dapat melayani
nasabah yang ingin menarik dan/ atau memindahkan dananya dari rekening tabungan tanpa
harus membawa buku tabungan.

2.2. Akuntansi Tabungan


Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan
tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindah bukuan. Perlakukan akuntansi
tabungan adalah sebagai berikut :

6
a. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan. Saldo
tabungan nasabah dicatat dalam kelompok kewajiban, karena tabungan nasabah merupakan
utang bagi bank yang sewaktu-waktu bank harus membayarnya tanpa perjanjian.
b. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh
penabung. Pencatatannya sesuai dengan jumlah yang disetorkan atau yang ditarik secara
tunai.
c. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran kliring
diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan efektif.
d. Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank masing-
masing dan jenis tabungan. Pada umumnya bank memberikan bunga yang diperhitungkan
secara harian sesuai dengan saldo pengendapannya.

2.2.1. Pembukaan Tabungan


Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan. Sebelum
pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan formulir isian yang harus
dilengkapi oleh calon nasabah. Setelah formulir diisi lengkap, maka bank akan membuka
rekening tabungan. Nasabah akan melakukan setoran minimal sejumlah uang tertentu
sebagai saldo awal rekening tabungan. Setoran berikutnya juga ditetapkan jumlah minimal
setorannya. Setiap bank akan mensyaratkan adanya ketentuan tentang setoran awal yang
besarnya tergantung pada masing-masing bank dan setoran berikutnya.
2.2.3. Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang ta¬bungan untuk
menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan setoran tunai
maupun setoran nontunai. Dalam slip setoran tersebut tertera tanggal setoran, pilihan setoran
yang terdiri dari setoran tunai, dan lainnya. Di samping itu, terdapat pilihan tujuan setoran
sesuai dengan jenis rekeningnya antara lain, setoran untuk rekening giro, tabungan, deposito,
kredit, dan lainnya. Slip ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis setoran baik
setoran tunai maupun setoran nontunai.
1. Setoran Tunai
Setoran tunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah secara langsung ke
bank dengan menyetorkan uang tunai kepada bank. Bank akan memeriksa jumlah uang yang

7
disetorkan dan membandingkannya dengan jumlah angka yang tertera pada slip setoran bila
benar, maka akan dicatat dalam pembukuan bank.
2. Setoran Nontunai

Setoran nontunai merupakan setoran yang dilakukan oleh nasabah atau pihak lain
tidak dengan menyerahkan uang tunai, tetapi dengan sarana lain, antara lain
pemindahbukuan, transfer-in, setoran kliring, dan lain-lain. Setoran nontunai akan dicatat
oleh bank pada saat dana tersebut benar-benar diterima oleh bank.

a) Pemindah bukuan

Pemindah bukuan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh bank atas perintah
nasabah untuk memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain dalam bank yang
sama. Misalnya pemindahan dana dari rekening tabungan ke rekening giro dan/atau
sebaliknya, yaitu pemindahan dana dari rekening giro ke rekening tabungan atau sama- sama
dari rekening tabungan atau rekening giro akan tetapi, dengan nomor rekening nasabah yang
berbeda.

b) Setoran Kliring

Setoran kliring merupakan setoran nontunai yang dilakukan oleh nasabah dengan
menyerahkan warkat (cek, BG) bank lain untuk keuntungan rekening tabungan. Setoran
kliring untuk tabungan dicatat pada saat warkat tersebut telah dapat ditagihkan kepada bank
yang menerbitkan warkat.

c) Transfer masuk

Transfer masuk merupakan kiriman uang dari nasabah yang berasal dari bank lain
untuk keuntungan nasabah bank. Kenaikan rekening nasabah tabungan ini diimbangi dengan
kenaikan rekening giro pada Bank Indonesia.

2.2.3. Penarikan Tabungan


Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh nasabah.
Bank memiliki kebijakan yang berbeda tentang penarikan dana dari rekening tabungan, baik
dilihat dari segi jumlah penarikan maupun frekuensi penarikan dalam sehari.

1. Penarikan Tunai

8
Penarikan tunai tabungan merupakan penarikan yang dilakukan oleh nasabah secara
tunai. Penarikan tunai dapat dilakukan secara langsung dengan mengisi slip penarikan yang
disediakan oleh bank disertai dengan menunjukkan buku tabungan kepada teIler. Penarikan
tunai lainnya, yaitu dengan menggunakan kartu ATM sebagai sarana penarikan nonteller.

2. Penarikan Nontunai

Penarikan nontunai merupakan penarikan tabungan yang dilakukan dengan


menggunakan sarana lain selain buku tabungan dan kartu ATM. Penarikan nontunai dapat
dilakukan dengan cara pemindah bukuan dan transfer.

2.2.4. Perhitungan Bunga Tabungan


Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan berupa bunga. Bunga
tabungan dapat dihitung dengan berbagai metode perhitungan, antara lain metode saldo
terendah dan metode saldo rata-rata harian.

a. Metode Saldo Terendah

Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan
dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan
laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.

b. Metode Saldo Rata-rata Harian

Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan bunga yang didasarkan pada
besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo
tabungan setiap hari.

2.3. Pengertian Giro (Demand Deposit)


Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro menurut UU
Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindah bukuan.

Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.

9
Berdasarkan beberapa pengertian giro diatas maka dapat disimpulkan bahwa giro adalah
simpanan masyarakat dalam rupiah atau valuta asing pada bank yang transaksinya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, dan cara pembayaran
lainnya.

Penarikan uang direkening giro dapat menggunakan sarana penarikan yaitu cek dan bilyet giro.
Apabila penarikan yang dilakukan secara tunai maka sarana penarikannya adalah dengan
menggunakan cek. Sedangkan untuk penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet
giro. Di samping itu jika kedua penarikan sarana tersebut hilang maka nasabah dapat
menggunakan sarana penarikan lainnya, seperti surat pernyataan atau surat kuasa yang
ditandatangani diatas materai.

A. Persyaratan Umum Giro

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perorangan dan badan usaha untuk menjadi pemegang
rekening Giro adalah sebagai berikut:

1. Nama calon pemegang rekening Giro tidak tercantum di dalam Daftar Hitam yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
2. Menyetujui setiap pasal yang tercantum dalam “Syarat – syarat Umum Pembukaan
Rekening Koran pada Bank”.
3. Mengisi formulir “Permohonan Membuka Rekening pada Bank”.
4. Calon pemegang rekening harus mengisi Kartu Contoh Tanda Tangan.
5. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
6. Menyerahkan fotocopy bukti diri (KTP/SIM/Paspor dan KITAS bagi WNA) dan kuasanya
(bila dikuasakan).
7. Khusus calon nasabah yang merupakan badan usaha harus menyerahkan :
a. Akte Pendirian dan/atau Akte Perubahan yang terakhir.
b. Pengesahan dari Departemen Kehakiman khusus untuk badan usaha berbentuk PT.
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan perizinan
lainnya.
B. Pembukaan Giro
Proses pembukaan rekening Giro dilaksanakan bila calon nasabah telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Rekening Giro hanya bisa dibuka bila seluruh dokumen pembukaan

10
Giro telah lengkap dan disetujui oleh Pemimpin Seksi Customer Service dan Pemimpin Bagian
Pelayanan.
C. Pengadaan dan Penatausahaan Cek/Bilyet Giro
Untuk tujuan standarisasi dan kontrol, pengadaan Cek/Bilyet Giro dikoordinir dan
disentralisasi di Kantor Pusat. Persediaan blanko Cek/Bilyet Giro pada Customer Service
masing-masing Kantor Cabang harus diberikan dengan batasan jumlah yang diperkirakan cukup
untuk keperluan 1 (satu) minggu. Persediaan Cek/Bilyet Giro pada Customer Service harus dapat
diketahui setiap saat, yaitu dengan cara mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran
Cek/Bilyet Giro di dalam “Buku Register Cek/Bilyet Giro” atau dalam aplikasi yang tersedia
dalam sistem.
D. Saldo Minimum
Setiap nasabah wajib memelihara saldo minimum yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan
bank. Apabila terjadi pelanggaran atas ketentuan tersebut, maka nasabah harus dikenakan denda
yang besarnya sesuai dengan ketentuan bank. Proses pembebanan denda atas rekening yang
memiliki saldo di bawah minimal harus dilakukan pada setiap transaksi.
E. Transaksi Rekening Giro
Setiap transaksi yang dibukukan ke dalam rekening Giro harus memuat informasi, antara
lain: tanggal transaksi, nomor Cek/Bilyet Giro yang ditarik atau keterangan lainnya, debet atau
kredit dan nominal transaksi. Total saldo seluruh rekening Giro yang ada harus sama dengan
saldo perkiraan Giro dalam Neraca Harian pada hari yang sama. Semua bukti transaksi rekening
Giro yang sudah dibukukan harus diperiksa kembali oleh masing-masing unit kerja bersangkutan
dan dilakukan verifikasi ulang oleh Seksi Akuntansi.
F. Setoran Giro
Setoran awal sekurang-kurangnya adalah sebesar jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan
bank, sedangkan penyetoran selanjutnya tanpa batasan nominal dapat dilakukan secara tunai,
pemindahbukuan, transfer dan kliring. Media yang digunakan untuk transaksi penyetoran secara
tunai adalah slip setoran. Penyetoran yang bersifat pemindahbukuan dilakukan dengan
menggunakan media pemindahbukuan.
G. Penarikan Giro
Media yang digunakan untuk transaksi penarikan adalah penarikan tunai menggunakan cek.
Penarikan non tunai, untuk dikliringkan menggunakan Bilyet Giro/Cross Cek. Untuk pemindah
bukuan antar rekening, menggunakan Cross Cek, Bilyet Giro atau media lainnya sesuai

11
ketentuan bank. Tidak ada batasan frekuensi penarikan dan jumlah pengambilan selama saldo
masih mencukupi (kecuali untuk rekening/saldo blokir, apabila ada).
H. Pajak Penghasilan atas Jasa Giro
Pajak penghasilan (PPh) atas jasa giro dikenakan sesuai dengan ketentuan pajak yang
berlaku yaitu 20% dari saldo terakhir dan dibebankan pada saat pembayaran jasa giro dengan
cara menyajikan pemotongan PPh secara terpisah dari jumlah jasa giro.
I. Salinan Rekening Giro
Salinan rekening giro (rekening koran) dicetak sebulan sekali untuk diberikan/dikirim
kepada alamat masing-masing nasabah, sesuai dengan permintaan nasabah yang bersangkutan.
Salinan rekening giro juga dapat dicetak sewaktu-waktu apabila terdapat permintaan dari
nasabah. Biaya pencetakan salinan rekening giro karena permintaan nasabah dibebankan secara
langsung pada hari yang sama. Pengiriman salinan rekening giro dilaksanakan oleh Unit Kerja
Administrasi dan Umum.
J. Kehilangan Cek/Bilyet Giro
Dalam hal kehilangan Cek/Bilyet Giro, nasabah harus membuat Surat Pernyataan Hilang
disertai dengan Laporan Kehilangan dari Kepolisian yang ditujukan kepada Kantor Cabang
dimana rekening giro dibuka.
Berdasarkan Surat Pernyataan Hilang tersebut, harus segera dilakukan pembatalan
pembayaran (Stop Payment Order) atau pemblokiran atas Cek/Bilyet Giro yang dinyatakan
hilang, ke dalam sistem. Cek/Bilyet Giro yang telah diblokir tidak dapat digunakan lagi atau
dianggap tidak sah.
K. Rekening Pasif
Rekening pasif merupakan rekening giro yang mempunyai mutasi/transaksi sesuai dengan
ketentuan bank. Rekening pasif dikenakan biaya administrasi rekening pasif yang besarnya
sesuai dengan ketentuan bank.
L. Penutupan Rekening Giro
Penutupan rekening giro hanya dapat dilakukan pada kantor di mana rekening giro tersebut
dibuka. Penutupan rekening giro dapat dilakukan berdasarkan permintaan nasabah sendiri,
kepentingan bank atau atas perintah Bank Indonesia secara tertulis.
M. Pemindah Bukuan

12
Pemindah bukuan merupakan bentuk ringkas dari dua transaksi yaitu penerimaan dan
pengeluaran dengan mendebet suatu rekening kas atau setara kas dan mengkredit rekening kas
atau setara kas lainnya.
2.4. Pengertian Cek (Cheque)
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebutkan didalam cek atau kepada pembawa cek tersebut.
Cek dapat digunakan untuk suatu pembayaran transaksi secara tunai. Cek dapat ditarik atas
unjuk atau atas nama dan tidak dapat dibatalkan oleh penarik, kecuali cek tersebut hilang, atau
dicuri dengan dibuktikannya oleh laporan hilang dari kepolisian. Jangka waktu pengunjukan
agar mendapatkan pembayaran dari bank atas cek tersebut adalah selama 70 hari sejak tanggal
penarikannya. Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebutkan didalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur
didalam KUH Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu :
 Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”
 Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
 Nama bank yang harus membayar (tertarik)
 Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
 Tanda tangan penarik

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang
diinginkanan adalah sebagai berikut :
 Tersedianya dana
 Ada materai yang cukup
 Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
 Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama
 Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut
 Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen (contoh tanda
tangan)
 Tidak diblokir pihak berwenang

13
 Kondisi cek sempurna
 Rekening belum ditutup
 Dan syarat-syarat lainnya
Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek disamping persyaratan diatas juga sangat
tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh pemberi cek. Adapun jenis-jenis cek yang
dimaksud antara lain :

 Cek Atas Nama


Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas di dalam
cek tersebut.
 Cek Atas Unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu didalam cek tersebut.
 Cek silang
Jika suatu yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi sebagai
pemindah bukuan bukan tunai.
 Cek Mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang.
 Cek Kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia, alias kosong. Atau juga dana yang tersedia kurang dari
dana yang ingin ditarik.

Keterangan yang ada dalam suatu cek :


1. Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque
2. Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Monas Indonesia)
3. Ada nomor cek
4. Ada tanggal penulisan cek
5. Ada perintah membayar “bayarlah kepada …. Atau pembawa”
6. Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)
7. Ada tanda tangan atau cap perusahaan pemilik cek

14
2.5. Pengertian Bilyet Giro (BG)
Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.

Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindah bukuannya dapat dilakukan antara lain :

 Ada nama bilyet giro dan nomor serinya


 Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan
 Nama dan tempat bank tertarik
 Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
 Nama pihak penerima
 Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika penarik merupakan perusahaan
 Tanggal dan tempat penarikan
 Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah
ditentukan seperti :
 Masa berlaku bilyet giro adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya
 Bila tanggal efektif tidak dicantumkan maka tanggal penarikan berlaku pula sebagai tanggal
efektif
 Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai tanggal
penarikan
 Dan persyaratan lainnya.

15
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Landasan Teori
3.1.1. Tabungan
Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan masyarakat umum.
Pada awalnya cara menabung masih sangatlah sederhana, seperti menyimpan dibawah
bantal atau didalam celengan. Namun faktor resiko menyimpan uang dirumah begitu besar
seperti resiko kehilangan atau kerusakan.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini kegiatan menabung sudah beralih
kelembaga keuangan seperti bank. Menabung di bank bukan saja menghindarkan resiko
kehilangan atau kerusakan, akan tetapi juga memperoleh penghasilan dari bunga. Dengan
demikian jumlah uang akan bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak ditambah.
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang
telah dibuat antara bank dengan si penabung. Sebagai contoh dalam hal frekuensi
penarikan, apakah dua kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas
haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam hal sarana atau alat juga
tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung.
Menurut Irfan (2015:84) Tabungan merupakan dana yang berasal dari pihak ketiga
yang diletakkan di sebuah perbankan yang mana dana tersebut bisa ditarik kapan saja
termasuk bisa menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bahkan ATM saat ini juga
bisa menyetor dengan menggunakan ATM non tunai, dengan kata lain dana tabungan
tersebut tidak bisa ditarik melalui bilyet giro atau cek. Bunga tabungan biasanya lebih kecil
dari bunga deposito dengan alasan pembayaran pada umumnya yaitu perbulan.

3.1.2. Alat Penarik Tabungan


Menurut Kasmir (2014:70) Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung
bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan, Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
1. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang oleh nasabah, di mana berisi catatan saldo tabungan, penarikan,
penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan
pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku bunga
tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening,
jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan
ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

16
3. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan
slip penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda
tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.
4. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik
sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin Automated Teller Machine
(ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar di tempat-tempat yang strategis.

3.1.3. Jenis-jenis Tabungan


Menurut Kasmir (2014:71) Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini
terdapat beberapa jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari pada
fasilitas yang diberikan kepada si penabung. Dengan demikian, penabung mempunyai
banyak pilihan. Jenis-jenis yang dimaksud adalah:
1. Tabanas
Ada beberapa jenis bentuk tabanas seperti:
a. Tabanas Umum
b. Tabanas Pemuda
c. Tabanas Pelajar
d. Tabanas Pramuka
2. Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.
3. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing
bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI.

17
BAB IV

METODE PENELITIAN
Pada tanggal 3 Juli 2013 Aditya membuka tabungan Simaskot pada Bank Omega Semarang
dengan setoran berupa uang tunai Rp1.500.000, wesel yang telah jatuh tempo dan telah
diendos oleh Bank Prima Cabang Malang sebesar Rp8.000.000. Biaya meterai untuk surat
kuasa Rp6.000. Maka jurnal pada tanggal 3 Juli 2013 adalah:
Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Terima warkat inkaso Dr. RAR Warkat Inkaso Diterima 8.000.000

Inkaso berhasil Cr. RAR Warkat Inkaso Diterima

Catat ke tabungan Dr. RAK Cabang Malang 8.000.000


Dr. Kas 1.500.000
Cr. Bea Materai 6.000
Cr. Tab. Simaskot-Aditya 9.494.000

Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka
tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila hal ini terjadi maka akan
dicatat pada rekening antar kantor (RAK).

A. PENARIKAN TABUNGAN
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter cabang bank
bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM. Penarikan di
cabang lain umumnya dibatasi maksimal plafond penarikannya, sedangkan di cabang tempat
membuka tabungan penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal. Kartu ATM
merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai dengan
menggunakan Automatic Teller Machine (ATM). Penarikan di cabang lain akan dicatat pada
Rekening Perhitungan Antar Kantor (RAK).
Contoh:
12 Juli 2013 Aditya melakukan penarikan tabungan di Cabang Jakarta sebesar
Rp. 2.500.000
22 Juli 2013 Aditya mencairkan tabungan di Cabang Semarang Rp5.000.000
Pencatatan transaksi di cabang Semarang maupun cabang Jakarta sebagai berikut:
18
Keterangan Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Di Cabang 12/7-13 Dr. RAK Cabang Semarang 2.500.000
Jakarta Cr. Kas 2.500.000

Di Cabang 12/7-13 Dr. Tabungan Simaskot-Aditya 2.500.000


Semarang Cr. RAK Cab. Jakarta 2.500.000

22/7-13 Dr. Tabungan Simaskot-Aditya 5.000.000


Cr. Kas 5.000.000

Mutasi Tabungan Simaskot a/n Aditya :


Tanggal Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo (Rp)
3 Juli Setor pembukaan 9.494.000 9.494.000
7 Juli Setor dari Cabang Solo 5.000.000 14.494.000
12 Juli Penarikan tunai di Cab. Jakarta 2.500.000 11.994.000
22 Juli Penarikan tunai 5.000.000 6.994.000

B. HADIAH UNTUK PENABUNG


Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini
dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan
proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun dana melalui tabungan.
Semakin besar suatu cabang menghimpun dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya
hadiahnya. Sebaliknya semakin kecil saldo tabungan di neraca cabang maka semakin kecil
kontribusi untuk menanggung biaya hadiah.
Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang
dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial
melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank.
Bila pajak ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank. Nilai hadiah undian
sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank
yang bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%.
Contoh:
Bank Express Utama berkantor pusat di Surabaya mempunyai cabang di Gresik, Malang,
Kediri, Jember. Pada tahun 2013 akan mengadakan undian berhadiah untuk Tabungan Prima
Utama. Undian akan dilaksanakan dua kali dalam setahun. Posisi saldo Prima Utama per 31

19
Desember 2012 sebesar Rp12.750.000.000. Nilai hadiah sebelum sumbangan ditentukan
0,4% dari posisi saldo tabungan tersebut. Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari
nilai hadiah, pajak undian 25% ditanggung bank. Perhitungan hadiah adalah

Biaya yang harus dilimpahkan ke cabang secara proporsional sebagai berikut :


Nilai hadiah sebelum sumbangan sosial = 12.750.000.000 x 0,4% 51.000.000
Sumbangan sosial = 10% x 51.000.000 5.100.000
Pajak undian 25% x 5.100.000 12.750.000
Jumlah 68.850.000

Biaya yang harus dilimpahkan ke cabang secara proporsional sebagai berikut :


Kantor Posisi Saldo Porsi1) Beban / Beban /
Cabang (Rp) semester2) (Rp) bulan3) (Rp)
Surabaya 4.250.000.000 0,333334 22.950.000 3.825.000
Gresik 3.700.000.000 0,290196 19.980.000 3.330.000
Malang 2.100.000.000 0,164706 11.340.000 1.890.000
Kediri 1.250.000.000 0,098039 6.750.000 1.125.000
Jember 1.450.000.000 0,113725 7.830.000 1.305.000
Jumlah 12.750.000.000 1,000000 68.850.000 11.475.000

Keterangan :
1)
4.250.000.000
2.750.000.000 = 0,333334
2)
68.850.000 x 0,333334 = 22.950.000
3)
22.950.000 : 6 = 3.825.000

Pencatatan biaya promosi berupa hadiah sebagai berikut:

Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Di kantor pusat Dr. Biaya Promosi Dibayar Dimuka 22.950.000
Surabaya Dr. RAK Cabang Gresik 19.980.000
Untuk pembelian Dr. RAK Cabang Malang 11.340.000
Hadiah Dr. RAK Cabang Kediri 6.750.000
Dr. RAK Cabang Jember 7.830.000
Cr. Kas 68.850.000

Di Cabang Dr. Biaya Promosi Dibayar Dimuka 19.980.000


Gresik Cr. Kantor Pusat Surabaya 19.980.000

Di Cabang Dr. Biaya Promosi Dimuka 11.340.000


Malang Cr. RAK Kantor Pusat Surabaya 11.340.000

20
Di Cabang Dr. Biaya Promosi Dimuka 6.750.000
Kediri Cr. RAK Kantor Pusat Surabaya 6.750.000

Di Cabang Dr.Biaya Promosi Dimuka 7.830.000


Jember Cr. RAK Kantor Pusat Surabaya 7.830.000
Pencatatan Biaya Promosi yang dibayar dimuka :

Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Di Kantor Pusat Dr. Biaya Promosi 3.825.000
Surabaya Cr. Biaya Promosi Dimuka 3.825.000

Di Cabang Gresik Dr. Biaya Promosi 3.330.000


Cr. Biaya Promosi Dimuka 3.330.000

Di Cabang Dr. Biaya Promosi 1.890.000


Malang Cr. Biaya Promosi Dimuka 1.890.000

Di Cabang Kediri Dr. Biaya Promosi 1.125.000


Cr. Biaya Promosi Dimuka 1.125.000

Di Cabang Jember Dr. Biaya Promosi 1.305.000


Cr. Biaya Promosi Dimuka 1.305.000

Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka cabang akan mendebet
rekening antar kantor (RAK) kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan nasabah yang
bersangkutan. Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian hadiah, asumsinya dana
promosi telah di pool di kantor pusat sebagaimana ditunjukkan dalam jurnal di atas sehingga pada
saat pembagian ke nasabah, kantor cabang meminta ke kantor pusat

21
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan
tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindah bukuan. Akuntansi tabungan
ini meliputi yaitu, pertama, pembukaan rekening yang merupakan awal nasabah
menjadi nasabah tabungan. Sebelum pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan
memberikan formulir isian yang harus diisi oleh calon nasabah. Setelah formulir diisi
lengkap, maka bank akan membuka rekening tabunga dengan syarat yang sudah
dikatakan diatas. Kedua, penyetoran tabungan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
pemegang tabungan untuk menambah saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat
dilakukan dengan setoran tunai maupun setoran non tunai. Ketiga, penarikan tabungan
merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh nasabah. Penarikan tabungan ini
dapat dibagi menjadi penarikan tunai dan penarikan non tunai.
2. Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada
rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaa,
setoran tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan
kliring dan transaksi lainnya. Akuntansi giro ini meliputi yaitu, pertama pencatatan
transaksi pembukaan rekening giro yang merupakan transaksi penerimaan setoran
pertama nasabah. Jumlah setoran minimum telah ditetapkan oleh bank. Selain jumlah
setoran giro, pada saat pembukaan rekening, nasabah dibebani biaya untuk penerbitan
buku cek,bilyet giro dan lain – lain yang harus dibayar tunai. Kedua, penutupan rekenig
giro dapat dilakukan dengan alasan – alasan sebagai berikut :
a. Nama nasabah tercantum dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
b. Menarik cek/bilyet giro kosong 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
c. Menarik cek/bilyet giro kosong satu lembar dengan nominal Rp1.000.000.000,-
atau lebih
d. Rekening tidak aktif / rekening giro pasif bersaldo nihil. Rekening giro
dikategorikan pasif apabila saldonya kecil dan jangka waktu yang cukup lama tidak
bermutasi.
e. Atas permintaan pemegang rekening sendiri
f. Atas permintaan Bank Indonesia
g. Pemegang rekening meninggal

22
Daftar Pustaka

http://repositori.unsil.ac.id/5034/12/BAB%20II-dikonversi.pdf
Kasmir. 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada
Latumaerissa, Julius R. 2014. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Mitra Wacana Media
Hasibuan, Malayu. 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara

http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/129/BAB%202.pdf?sequence=7&is
Allowed=y

23

Anda mungkin juga menyukai