Anda di halaman 1dari 15

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ KAJIAN ASPEK FINANSIAL”

1. PENGERTIAN ASPEK FINANSIAL


2. SUMBER PENDANAAN BISNIS
3. ANALISA ALIRAN KAS (CASH FLOW)

DOSEN : Dr. Suyatni, SE.,MM

NAMA KELOMPOK :
VANIA NOVELY : 181061201272
SANDRA ARIFAH LESTARI : 181061201274
SINDY ISNAINI : 181061201275

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS IBNU SINA
BATAM
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kajian Aspek
Keuangan”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Kelayakan
Bisnis.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan baik itu pengetahuan,
pengalaman maupun kemampuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran maupun kritik
membangun yang bertujuan agar hasil makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua
khalayak.
Akhir kata kami berharap, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi
pembaca. Semoga Allah SWT akan senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta taufik-
Nya kepada kita semua. Amin.

Batam, 17 Februari 2021

ii
Penulis

iii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. ASPEK KEUANGAN...................................................................................................2

1. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN...................................................................2

2. SUMBER-SUMBER DANA...................................................................................3

3. ARUS KAS (CASH FLOW)...................................................................................5


BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka
untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui
tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih
menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian,
pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi
kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan
lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Aspek Keuangan, Bagaimana Sumber – Sumber Dana serta apa
yang dimaksud dengan Arus Kas (Cash Flow)?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Agar mengetahui Pengertian Aspek Keuangan, Sumber-Sumber Dana, dan Arus Kas


(Cash Flow).

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK KEUANGAN

1. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN


Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan
dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat
penting untuk diteliti kelayakanya.

Secara keseluruhan, penilaian dalam aspek keuangan / finansial meliputi hal-hal seperti:

1) Sumber-sumber dana yang diperoleh


A. Modal asing (pinjaman)
 Pinjaman dari dunia perbankan
 Pinjaman dari lembaga keuangan lain
 Pinjaman dari perusahaan non bank
B. Modal sendiri
 Setoran dari pemegang saham
 Dari cadangan laba
 Laba yang belum dibagi
2) Kebutuhan biaya investasi.
A. Biaya Pra-Investasi
 Biaya pembuatan studi
 Biaya pengursan izin
B. Biaya aktiva tetap
 Aktiva tetap berwujud
 Aktiva tetap tidak berwujud

3) Estimasi pendapatan dan biaya investasi, termasuk jenis dan jumlah biaya selama
umur investasi.
4) Proyek neraca dan laporan rugi laba
5) Kriteria penilaian investasi

2
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
dapat dilakukan melalui pendekatan:
 Payback Period (PP)
 Average Rate of Return (ARR)
 Net Present Value (NPV)
 Internal Rate of Return (IRR)
 Profitability Index (PI) 
 Break event point (BEP)
6) Rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan

2. SUMBER-SUMBER DANA
Pendanaan adalah suatu indikator penting dalam mendeteksi apakah suatu
bisnis dapat dijalankan atau tidak. Akhir-akhir ini, telah banyak berkembang berbagai
lembaga keuangan maupun non-keuangan yang telah bersedia untuk mendanai suatu
aktivitas bisnis, tentu saja dengan persyaratan tertentu. Sumber dana dari lembaga-
lembaga itu sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman). Menurut Suratman
(2001), sumber dana dari modal asing adalah: sumber dana yang didapatkan dari luar
perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank,
Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya
berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek.
Sumber dana itu sendiri dapat juga berasal dari pihak internal perusahaan yang akan
melakukan aktivitas bisnis. sumber dana ini disebut juga sebagi sumber dana modal
sendiri. Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud Modal Saham dan Laba
Ditahan.

Masalah yang sebenarnya yang pada akhirnya akan dibahas di dalam Studi
Aspek Keuangan itu sendiri – perihal modal – adalah bagaimana bisnis tersebut akan
didanai baik dengan modal sendiri, modal asing ataupun gabungan keduanya, akan
dapat mencapai keuntungan yang ekonomis. Artinya: bagaimana struktur modal
tersebut disusun agar dapat meminimumkan biaya modal (cost of capital), sehingga
akan optimal penggunaannya. Oleh karena itu, pembahasan biaya modal ini – yang
nanti akan dibahas juga dalam makalah ini – sangat penting dilakukan untuk
menentukan tingkat keuntungan (cut off rate) yang diharapkan dari suatu aktivitas
bisnis. artinya, suatu aktivitas bisnis tersebut, baik akan didanai oleh modal asing atau

3
modal sendiri atau gabungan keduanya sangat bergantung kepada biaya modal
perusahaan

Dengan melakukan studi keuangan, akan diketahui informasi mengenai total


pasiva, biaya modal, sistem anggaran, proses akuntansi, tingkat suku bunga, dan
neraca pembukuan perusahaan tersebut, yang berguna untuk memperoleh dana
pembelanjaan atau investasi (Purba, 2001). Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa dana pembelanjaan dapat diperoleh dari 2 sumber, diantaranya:

1. Hutang/ kredit/modal asing

2. Modal sendiri

1) Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh


dari  pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Menggunakan  pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya,
yaitu biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif.
Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka
waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif
sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik
dana.

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas,


artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan mengguynakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-
sungguh mengejakan usaha yang dijalankan. Sumber dana modal asing dapat
diperoleh antara lain dari :

a. Pinjaman dari dunia perbankan.


b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing, dana pensiun, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2) Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya

4
hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka
dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan
modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga
seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya  berkewajiban membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :

a. Setoran dari pemegang saham.


b. Dari cadangan laba ;atau
c. Dari laba yang belum dibagi.

3. ARUS KAS (CASH FLOW)


I. Pengertian Arus Kas
Kas adalah saldo dari aliran kas masuk dikurangi dengan aliran kas keluar
selama periode perusahaan beroperasi. Sedangkan arus kas adalah aliran kas masuk
dikurangi dengan aliran kas keluar dalam satu periode.

Laporan arus kas melaporkan besarnya kas masuk dan kas keluar selama satu
periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Analisis arus kas sangat
penting karena dapat membantu dalam menilai likuiditas, solvabilitas, dan
fleksibelitas keuangan suatu perusahaan. Beberapa informasi yang dapat diperoleh
dari laporan arus kas antara lain:

a. Seberapa besar kas yang dihasilkan atau digunakan untuk aktivitas operasi
perusahaan,
b.   Belanja apa yang dilakukan dengan menggunakan kas operasi,
c.   Bagaimana dividen dibayarkan ketika perusahaan merugi,
d.   Darimana sumber kas untuk membayar utang,
e.   Berapa besar kenaikan investasi,
f.   Darimana sumber kas untuk mendapatkan aset,
g.   Mengapa kas lebih rendah ketika pendapatan meningkat, dan
h.   Digunakan untuk apa kas yang baru saja diterima dari pembiayaan.

Arus kas dilaporkan berdasarkan aktivitas. Ada tiga aktivitas yang jadi fokus dalam
laporan arus kas:

5
1) Aktivitas Operasi, adalah aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan
dalam menghasilkan laba. Didalam laporan laba rugi terdapat bagian yang bersifat
kas seperti pemberian kredit kepada para pelanggan, pembelian persediaan,
perolehan kredit dari para pemasok. Selain berkaitan dengan laba rugi, aktivitas
operasi juga berkaitan dengan akun-akun working capital di dalam neraca seperti
piutang, persediaan, pembayaran di muka, utang usaha, biaya akrual.
2) Aktivitas Investasi, adalah aktivitas mendapatkan dan melepas aset non kas yang
diharapkan dapat menghasilkan pendapatan seperti pembelian dan penjualan PPE
dan investasi pada sekuritas, termasuk juga pemberian pinjaman dana dan
aktivitas mengumpulkan pembayarannya.
3) Aktivitas Pembiayaan, adalah aktivitas menyokong, menarik, dan memelihara
dana untuk mendukung akitivitas bisnis perusahaan. Termasuk dalam aktivitas
pembiayaan adalah meminjam dan membayar obligasi dan utang jangka panjang
lainnya, penerbitan dan penarikan saham, pembayaran dividen.

Ada dua jenis metode penyusunan laporan arus kas:

1) Metode Tidak Langsung

Arus kas operasi dihitung dari laba bersih setelah disesuaikan dengan pendapatan
dan beban yang bersifat non kas.

2) Metode Langsung

Arus kas operasi dihitung dengan cara menghitung secara langsung kas yang
masuk dan keluar dari aktivitas operasi. 

Di luar perbedaan antara metode langsung dan tidak langsung, umumnya ada 5
langkah untuk membuat cash flow. Mari kita simak langkahnya berikut ini.

a. Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas


Langkah pertama untuk membuat cash flow adalah menghitung kenaikan atau
penurunan kas perusahaan. Untuk menghitungnya Anda dapat melihat laporan
arus kas dan neraca pada akun kas. Selain itu, Anda juga dapat menghitung
kenaikan dan penurunan kas dengan melihat buku kas bank dan buku kas kecil.
b. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Operasional

6
Dalam perjalanannya, kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada
langkah kedua ini Anda harus memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan
operasi. Kemudian, hitunglah jumlahnya dan buatlah laporan kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas operasional.
c. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Investasi
Langkah ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan
jenis kegiatannya yakni kegiatan investasi. Kegiatan investasi misalnya,
pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.
Perhatikan kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah
berapa jumlah kas bersih yang digunakan.
d. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas
Pendanaan
Konsep langkah keempat ini juga sama seperti sebelumnya. Untuk menghitung
Anda dapat memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal
dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.
e. Hitung & Jumlahkan Kas Bersih dari Ketiga AktivitasLangkah terakhir yakni
menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Jika langkah 2, 3, dan 4 sudah Anda lakukan, maka
langkah terakhir akan lebih mudah dilakukan. Anda hanya perlu membuat
laporannya saja. Jangan lupa untuk memasukkan saldo kas awal periode pada
perhitungannya.

II. Keterbatasan Laporan Arus Kas:


a. Praktek tidak mensyaratkan adanya pemisahan pengungkapan arus kas
dari extraordinary item atau discontinued opeartions.
b. Pendapatan bunga dan dividen yang diterima serta beban bunga yang
dibayar dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Padahal,
bebarapa pengguna menganggap bahwa beban bunga adalah aktivitas
pembiayaan, dan pendapatan bunga dan dividen yang diterima adalah
aktivitas investasi.

7
c. Pajak pendapatan diklasifikasikan sebagai arus kas operasi sehingga dapat
menyebabkan distorsi analisis tiga aktivitas secara individual jika baban
pajak atau manfaat pajak secara signifikan diperlakukan secara tidak tepat.
d. Penghilangan keuntungan atau kerugan sebeum pajak pada penjualan aset
atau investasi pada aktivitas operasi dapat menyebabkan distorsi analisis
aktivitas operasi dan aktivitas investasi.

III. Arus Kas Vs Laba Bersih


a. Laporan laba rugi mencatat pendapatan ketika diperoleh dan beban ketika
muncul. Laporan laba rugi tidak menunjukkan waktu kapan ada kas keluar
dan kas masuk serta tidak memperlihatkan efek dari aktivitas operasi
terhadap likuiditas dan solvabilitas.
b. Arus kas dari aktivitas operasi memberikan pandangan yang lebih luas
terhadap aktivitas operasi daripada laba bersih.
c. Pengukuran netto baik pada laba bersih maupun kas memiliki kegunaan
yang terbatas karena informasi utamanya terletak pada komponen
penyusun laba bersih atau arus kas bersih.
d. Prinsip akuntansi akrual dalam menentukan laba bersih sangat subjektif
karena bergantung pada estimasi, penundaan, alokasi, dan penilaian.
e. Arus kas dari operasi adalah alat pendukung untuk informasi laba bersih,
tetapi tidak dapat menggantikan laba bersih.
f. Arus kas operasi mengecualikan bagian pendapatan dan beban uang tidak
memmpengaruhi kas.

Dalam melakukan analisis arus kas, para analist harus fokus pada pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:

 Apakah penggantian aset didanai dari internal atau eksternal?


 Dari mana sumber pendanaan dari perluasan dan akuisisi bisnis?
 Apakah Perusahaan tergantung kepada pendanaan eksternal?
 Apa saja kesempatan dan permintaan investasi perusahaan?
 Apa saja jenis dan persyaratan dari pendanaan?

8
 Apakah kebijakan manejerial sensitif terhadap arus kas?
 Sedangkan kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis laporan arus kas adalah:
 Dimana manajemen menempatkan sumber dayanya,
 Dimana perusahaan mengurangi investasi,
 Dari mana pertambahan kas berasal,
 Dimana klaim terhadap perusahaan berkurang,
 Disposisi laba dan investasi  arus kas,
 Ukuran, komposisi, pola, dan stabilitas arus kas operasi.

Selain melalui laporan arus kas, analisis arus kas juga dapat dilakukan
melalui earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA).

IV. Free Cash Flow

Free cash flow adalah arus kas bersih yang tersedia untuk aktivitas bisis
setelah disisihkan untuk persyaratan pendanaan dan investasi untuk
memelihara kapasitas aset pada masa kini.

V. Rasio Arus Kas


1) Cash Flow Adequancy Ratio, Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas yang cukup untuk menutupi pengeluaran capital,
investasi pada persediaan dan dividen kas.
2) Cash Reinvestment Ratio, mengukur persentase investasi pada asset yang
mencerminkan kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali di
perusahaan untuk penggantian aset dan pertumbuhan operasi.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Secara keseluruhann penilaian
dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :

 Pengertian dari aspek keuangan itu sendiri


 Sumber-sumber dana yang akan diperoleh
 Dan cash flow ( arus kas)

10
DAFTAR PUSTAKA
http://dwiagiarti.blogspot.com/2019/10/aspek-keuangan-dalam-studi-kelayakan.html

https://aderismanto01.wordpress.com/2014/05/12/studi-kelayakan-bisnis-8/#:~:text=Sumber
%20dana%20dari%20modal%20asing%20biasanya%20berwujud%20hutang%2C%20baik
%20hutang,sebagi%20sumber%20dana%20modal%20sendiri.

https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-cash-flow/

https://kelasekonomika.blogspot.com/2017/11/analisis-arus-kas-cash-flow-analysis.html

http://www.academia.edu/5292909/ASPEK_KEUANGAN
Dr.Kasmir,. dan Jakfar. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/948-tentang-analisa-aspek-
keuangan#:~:text=Aspek%20keuangan%20merupakan%20aspek%20yang,sangat%20penting
%20untuk%20diteliti%20kelayakanya.

11

Anda mungkin juga menyukai