Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH ORGANISASI TERHADAP MAHASISWA

Disusun Kelompok 8
Anggota:
Irfan Wahyudi(191011201576)
Muhammad Iskandar(191011201343)
Fahrul(191011201580)
Wahyu Ridho

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI

1
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Makalah dengan judul “Pengaruh Organisasi Terhadap Mahasiswa” dibuat
untuk melengkapi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Pamulang ,15 Juli 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................... 1
Kata pengantar.................................................................................... 2
Daftar isi............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
C. Tujuan............................................................................................. 7
D. Manfaat.......................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengembangan organisasi kemahasiswaan................................... 9
B. Jenis,Fungsi dan Manfaat Pajak..................................................... 8
C. Asas Pemungutan Pajak Menurut Para Ahli.................................17
D. Penerimaan Pajak di Indonesia..................................................... 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 22
B. Saran............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

        Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan


aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada dalam setiap perguruan tinggi
karena dengan adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak
menampung kreatifitas mahasiswanya sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas
setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Setiap organisasi diatur oleh
sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi tersebut dan
peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotannya bagi pelanggar aturan
akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam
sebuah organisasi ada pengurus yang memimpin organisasi agar sebuah
organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya.

      Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan
sumber daya, sarana prasarana, data dan lain sebagaiannya yang digunakan
secara efesien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sedangkan
organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan
mahasiswa.Kemudianorganisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal
dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi
adalah  wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan
wawasan dan peningkatan kecendekiawan serta integritas kepribadian untuk
menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian
serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

             Artinya dengan defenisi tersebut kita memahami betapa besarnya


tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita

4
penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan apa yang digariskan para
pendahulu republik Indonesia.Menjawab pertanyaan seberapa penting
organisasi mahasiswa terdapat berbagai metode.Dalam kesempatan ini penulis
mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis,
filosofis, dan terakhir sosiologis.

Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu


di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri.Identitas diri mahasiswa
terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan
insan mandiri. Dari identitas mahasiswaan tersebut terpantul tanggung jawab
keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual
baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

B. Rumusan masalah

MENGAPA ORGANISASI PENTING BAGI MAHASISWA

Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memilki


pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaaan merupakan sebuah sarana
yang efektif dalam mengkader dirinya sendiri untuk kedepan.Sebagian di
antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan
tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata

Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat


intramaupuneksra kampus berefek pada perubahan yang signifikan terhadap
wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan
serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam
kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun dalam ber-organisasilah dapat
diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.

Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktifitas organisasi mahasiswa


adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan.Adanya
anggapan bahwa berorganisasi berarti berdemonstraasi, atau berorganisasi
khususnya dikampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu,
energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya
kesalah pahaman tentang presepsisebagian mahasiswa tentang organisasinya
sendiri.

5
Berdasarkan hal tersebut maka organisasi mahasiswa dituntut untuk terus
meningkatkan kualitas dirinya. Dan peningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintah negara dalam
penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara.
Maka organisasi mahasiswa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan
layaknya dalam sebuak negara dikolaborasikan dengan prinsip sebagai
organisasi pengkaderan dan perjuangan.

            Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang


menuntut ilmu diperguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri
mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan
sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul
tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung
jawab individual sebagai hamba Tuhan sebagai warga bangsa dan negara.

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

·     Peran dalam memperdalam dan mengembangkan diri dalam pembidangan


keilmuan yang ditekuninya ssehingga dapat memiliki kemampuan untuk
memikul tanggung jawab intelektualnya.

·         Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti
pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan
bidangnya.

·      Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan


yang lebih baik. (agen perubahan).

·   Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan


akan berlangsung.

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam prespektif kehidupan berbangsa dan


bernegara, merupakan diskurus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan
mahasiswa. Hampir menjadi kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa

6
terutama didunia ketiga memainkan peran yang sangat aktif pada posisi
sentral di dalam perubahan sosial-politik dan hampir taksatupun penguasa di
negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi sosialdan pentingnya
representasi politik serta dampak aspirasi dari golongan muda berpendidikan
tinggi ini. Sehingga pemerhati sosial tidak mengbaikan fungsi mereka dalam
sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di
indonesia[1].
C.Tujuan Penulisan

Melatih Leadership

Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus
seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik
itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang diluar
organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap
dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi.
Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat dihadapan orang
lain ataupun menggerakan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota
ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara.
Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasannya mengarahkan teman-teman
sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar,
kamu akan terperangah bahwa kamu sesungguhnya mampu melakukannya.Di
dunia keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali.
Seringkalidilowongan-lowongan kerja memasukan leadership sebagai salh
satu kriteria untuk calon karyawan barunnya, meskipun untuk posisi level staf
yang sebenarnya tidak memiliki bawahan.
Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif
serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam
bekerja. Atasan juga akan lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu
terus menerus. 

7
D.Manfaat Penulisan

Potensi kita tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yang perlu untuk
digali dan dikembangkan, baik itu yang baik maupun yang buruk. Potensi
mahasiswa sebagai mahasiswa antara lain adalah kritis. Kritis itu adlah tanggap
terhadap masalah dan berusaha menyelesaikan masalah dengan pemikiran-
pemikiran yang benar.
Selain kritis mahasiswa juga punya potensi idealis, idealis disini karena
mahasiswa sebagai manusia-manusia yang di didik dalm suasana kampus yang
ideal.
Masyarakat sekitar mereka yang idealis ataupun sejak kecil mereka belum
pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memilki potensi
sebagai penggerak yang independen. Independen maksudnya mahasiswa
mampu bergerak sendiri, mahasiswa sebagai memiliki ilmu-ilmu yang variatif
bisa saling berkoordinasi membentuk sebuah gerakkan yang mandiri tanpa
campur tangan oknum lain termasuk pemerintah.
Selain itu mahasiswa juga memilki kreatifitas, daya juang yang tinggi dan lain-
lain.Setelah kita lihat potensi, mari kita lihat beberapa peran seorang
mahasiswa sebagai elemen pemuda.
Pemuda mempunyai paling tidak tiga peran yang pertama Guardian
value (penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis
dan daya juang tinggi mahasiswa juga berlaku sebagai controlsocial ataupun
pelurus nilai-nilai luhur yang hendak dicapai.
Yang kedua mahasiswa memiliki peran sebagai Ironstock (persediaan besi),
maksudnya bahwa pemuda memilki potensi ilmu, memilkikreatifitas, bakat
kepemimpinan adalah asset buat masa depan sebagai generasi yang akan
meneruskan pergerakan pemerintahan.
Selain itu mempunyai juga peran sebagai Agen ofchange (pembawa
perubahan). Ini dikarenakan mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi
potensi seperti kritis, idealis, kreatif dan independen maka gerakan mereka
membawa sebuahperubahan ke arah yang lebih baik.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengembangan organisasi kemahasiswaan

a.       Tujuan pendidikan tinggi

-          Menyiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilki


kemampuan akademi atau professional menerapkan IPTEK dan kesenian

-          Mengembangkan IPTEK dan kesenian untuk meningkatkan taraf


kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional

b.      Organisasi kemahasiswaan

Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana


pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan
penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa menampung kebutuhan,
menyalurkan minat, dan kegemaran serta meningkatkan kesejahteraan.

c.       Unit kegiatan mahasiswa (UKM)

Berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler


di tingkat universitas,terutama yang berkaitan dengan pengembangan bakat
dan minat.

UKM yang disahkan :

-          Mapalawirasta

-          Mahesa (Musik)

-          Futsal

- Sepak bola

9
-          Volleyball

-          Paduan suara

-          Bulu tangkis

-          Pramuka

-          Panca silat

d.      Badan eksekutif mahasiswa (BEM)

Berfungsi sebagai organisasi pelaksana kegiatan pengembangan


kemahasiswaan di tingkat universitas dan merupakan coordinatorkegiaatan
pengembangan kemahasiswaan lingkungan universitas .

Klasifikasi BEM : BEM universitas

                             : BEM fakultas

B.Peran dan tanggung jawab mahasiswa

A.    Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta


didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya
menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi
terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia
sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi.Mahasiswa juga merupakan
calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang
sering kali syarat dengan berbagai predikat.

Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan


insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi

10
yang diharapkan nantinya menjadi calon-calon intelektual.

Dari pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah suatu yang
disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang
nantinya diharapkan menjadi calon-calon intelektual.

Namun jika kita mendefenisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan
menfikirkan peranannya yang nyata dalam perkembangan arus bangsa.Ketika
kita mencoba menyederhanakan peran mahasiswa ketika kita mengambil
defenisi ‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’, defenisi itu akan
mempersempit makna atau esensi dari mhasiswa itu sendiri. Mengigat sejarah
panjang mahasiswa dalam peranannya membnagun bangsa, seorang
Indonesianis,Ben Anderson menyatakan bahwa, “Sejarah Indonesia adalah
Sejarah pemudanya”.

Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk


menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk
mendapat gelar sarjan atau diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study
oriented mewabah dikalangan mahasiswa. Pertanyaan adalah, apakah cukup
dengan bekal ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan indeks prestasi yang
tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja
yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan
dua modal itu saja. Ada elemen yang harus dipertimbangkan, yakni
kemampuan softskill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan
berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan di
pimpin dan memimpin.

B.  Peran dan posisi mahasiswa

1.      Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupnya tidak dapat memberikan contoh dan


keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung
jawab sebagai akum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi
pada hedonisme (hura-hura dan kesenangan) maka berarti telah berda
persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang
mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang

11
perubahan di negeri ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi
yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemuda dan mahasiswa.

2.      Peran social

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata
lain solidaritas sosial. Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat
kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta
dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak dapat
melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak
bisa melihat adanya kaum yang tertindas dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa
dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril
maupun materil kepada siapa saja yang memerlukannya.

3.      Peran akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun kerakyat dengan aksi


sosialanya, sebanyak apapun agenda aktifitasnya jangan sampai membuat
mahasiswa itu lupa bahwa adlah insan akademik. Mahasiswa dengan segala
aktifitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin
anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil.Maka sebagai seorang
anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan
itu, untuk mengukir masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.

4.      Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa
berfungsi sebagai presseurgroup ( group penekan ) bagi pemerintah yang
zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar
mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana
daya kritis rakayat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan
pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara.
Mahasiswa alah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas.
Mahasiswa adlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang

12
mari kita pertanyakan pada diri kita yang yang memegang label Mahasiswa,
sudah seberapa jauh kita mengambilperan pada dalam diri kita dan
lingkungan.Oleh karena itu Mahasiswaharus tetap menjaga idealismenya
sebagai age kontrol sosial (agentofsocialcontrol) dan agen perubahan sosial
(agentofsocialchange).

Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu


mengambil peran strtegis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.
                                                                                                       
C.     Tanggung  jawab sosial mahasiswa

Dasar pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen,


merupakan hal yang menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi
oleh para intelektual bangasa dan calon-calon pemimpin masa depan yang
mempunyai spefikasi ilmu masing-masing, di STMIK Indonesia Padang ada
mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu
pengetahuan yang didapatkan dari sebuah perguruan tinggi membawa kita ke
pertarungan sesungguhnya realitas dalam bermasyarakat nantinya.

Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi di tujukan


untuk membeali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di
masyarakat pada umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat
teercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif dalm proses
pembangunan dan peningkatan taraf hidup berbangsa dan bernegara.

Yang menjadi tugas sahabat-sahabati adalah mengamalkan ilmu yang sahabat-


sahabati dapatkan dikampus nantinya untuk kepentingan dalam
bermasyarakat.Baik dalam hal ikut andil dalam memberikan tawaran solusi
dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM,ataupun yang lain.
Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran yang double,pertama sebagai kaum
terpelajar yang kedua sebagai anggota dari masyarakat.Oleh karena itu dengan
sendirinya tanggungjawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua
peran sekaligus.
Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannya
menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan
daya pikir itu adalah identitas nilai moral yang harus di junjung tinggi. Seperti
yang disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi

13
ilmu untuk diamalkan. Perguruan tinggi adalah institusi yang tidak sekedar
untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan tidur. Tapi harus dipahami
bahwa perguruan tinggi adalah tempat penggemblengan mahasiswa dalam
melakukan kontempelasi dan penggambaran intelektual agarmempunyai
idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus tuntuttan perubahan.

Pengagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan


dari suplemen utama yaitu, mahasiswa. Stigma yang muncul dalmdiskursus
perguruan tinggi selama ini cendrungberpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal
ini sebagai konsekuensi logis agresitifitas mereka dalam merespon gejala sosial
ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitasakademika.

Akan tetapi fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap


modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah
memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusionalisasi, transpolitisasi dan
depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan upaya dengan dukungan penerapan
konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi hingga
tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa
mengalami kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyarakatan
yang semestinya diambil. Mahasiswa pun tidak lagi memiliki kesadaran kritis
dan bahkan sebaliknya bersikap opolitis.

Melihat realitas seperti itu perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa


dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena disamping belum
tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan
(wellinformed) dan potensi sebagai kelompok dinamis yang diharapkan
mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis masyarakat baik
dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu,
semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih
bermakna bagi kehidupan kamus dan masyarakat.

14
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Oganisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang membentuk
sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sebuah organisasi dibentuk
sebagai wadah dari  apirasi mahasiswa. Setiap organisasi memiliki visi dan misi
untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Setiaporganisasimemilki
manfaat yang sangat banyak sekali untuk mengembangkan pola pikir
mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
tugas yang telah diberikan, setiap mahasiswa dituntut untuk disiplin, dan
dengan kedisiplinan mahasiswa tersebut dalam mengikuti sebuah organisasi
sudah dapat dipastikan bahwa ketika mereka telah keluar dari organisasi
mereka pasti memilkisoftskill, seperti bisa mengatur waktunya lebih baik,
dapat memimpin sebuah rapat dll. Itu sebabnya mengapa sebuah organisasi
sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa, karena dengan mengikuti organisasi
mahasiswa memilki pengalaman yang sangat berguna didunia kerja yang akan
segera mereka jalani.

B.SARAN
Dengan membaca dan memahami makalah tentang Pentingnya Organisasi bagi
Mahasiswa ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan, dan setelah membaca makalah ini semoga menyadari akan
pentingnya organisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-
mahasiswa.html
http://www.binuscareer.com
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-
mahasiswa.html
http://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-funsi-organisasi-
mahasiswa/
sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-
metode.html
http://cl512.wordpress.com/2012/07/03/identitas-dan-peran-mahasiswa-
dalam-kehidupan-sosial/

16

Anda mungkin juga menyukai