Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Al-Islam Kemuhammadiyahan IV
“Intelerasi Kebenaran Al-Qur’an Dan Hadits Dalam Bidang Ekonomi”

Di Susun Oleh
Kelompok 1 :
Nur Indah Laane
Aldawati Darise
Cindi Oktaviani
Dian Anggraeni Upama

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah AIK IV ini dengan tepat waktu. Dalam menulis
makalah ini, tidak sedikit masalah dan rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dengan
banyak kekurangan. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada
Bapak Dr. Farid Haluti, S.Ag.,M.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah AIK IV
yang telah banyak membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Terimah
kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada berbagai pihak yang tidak
bisa penulis ucapkan satu-persatu. Akhir kata penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sebagai bahan perbaikan dalam menyusun makalah
kedepannya, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Luwuk, Oktober
2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Masalah..................................................................................................
D. Manfaat ..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
A. Interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi....................
B. Prinsip-prinsip ekonomi yang muncul dari Al-Qur’an dan Hadits........................
C. Penerapan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi dapat
memengaruhi distribusi kekayaan yang lebih
adil...............................................
BAB III............................................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
LAMPIRAN : SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN.............................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk ekonomi. Al-Qur’an dan Hadits adalah dua sumber utama yang
menyediakan pedoman tentang bagaimana orang Muslim seharusnya menjalani
kehidupan ekonomi mereka. Al-Qur’an menekankan prinsip-prinsip keadilan,
distribusi kekayaan yang adil, dan penolakan riba (bunga). Interelasi Al-Qur’an dan
Hadits dalam bidang ekonomi didasarkan pada keyakinan bahwa praktik ekonomi
harus mencerminkan nilai-nilai ini. Seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat
dan perusahaan menghadapi krisis moral dalam dunia bisnis. Interelasi Al-Qur’an
dan Hadits dalam bidang ekonomi menawarkan solusi etis dan moral berdasarkan
ajaran Islam. Pada tingkat yang lebih luas, interelasi ini menciptakan dasar untuk
sistem keuangan syariah yang mengikuti pedoman Islam. Sistem ini mencakup
perbankan syariah, investasi berbasis etika, dan aspek-aspek keuangan lainnya. Di
tengah tantangan global seperti kesenjangan ekonomi, ketidak setaraan, dan
masalah lingkungan, interelasi Al-Qur’an dan Hadits dalam ekonomi menawarkan
pandangan yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya
interelasi Al-Qur’an dan Hadits dalam ekonomi semakin meningkat, dan banyak
institusi pendidikan dan organisasi ekonomi Islam telah mendorong pemahaman
yang lebih baik tentang cara menerapkan ajaran ini dalam konteks ekonomi modern.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang


ekonomi?
2. Apa saja prinsip-prinsip ekonomi yang muncul dari Al-Qur’an dan
Hadits?
3. Bagaimana penerapan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang
ekonomi dapat memengaruhi distribusi kekayaan yang lebih adil?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui apa itu interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits
dalam bidang ekonomi
2. Dapat memahami prinsip-prinsip ekonomi yang muncul dari Al-Qur’an
dan Hadits
3. Dapat mengetahui penerapan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam
bidang ekonomi
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
A. Memberikan tambahan ilmu kepada penulis dan pembaca tentang Al-
Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi
B. Dengan adanya makalah ini dapat memperkuat kebenaran Al-Qur’an dan
Hadits Sebagai Sumber Ilmu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi


Interelasi (integrasi) kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi
merujuk pada upaya untuk menggabungkan dan menerapkan ajaran Al-Qur’an (kitab
suci dalam Islam) dan Hadits (catatan perbuatan dan perkataan Nabi Muhammad)
dalam praktik ekonomi. Hal ini melibatkan pemahaman, penafsiran, dan penerapan
ajaran agama dalam aspek-aspek ekonomi sehari-hari.
Dalam konteks interelasi ini, Al-Qur’an dan Hadits dianggap sebagai sumber
pedoman moral, etika bisnis, prinsip-prinsip ekonomi, dan panduan praktis dalam
berbagai aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, keuangan, kepemilikan, investasi,
dan distribusi kekayaan. Praktik bisnis yang berlandaskan pada interelasi ini
dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai Islam, termasuk keadilan, integritas,
pemberdayaan ekonomi, dan keberkahan.
Tujuan dari interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi
adalah menciptakan sistem ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam, mengatasi
masalah ekonomi kontemporer, dan membantu membangun masyarakat yang lebih
adil, berkelanjutan, dan bermoral. Ini melibatkan studi, penelitian, dan praktik praktis
yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan manajemen sumber daya.
B. Prinsip-prinsip ekonomi yang muncul dari Al-Qur’an dan Hadits
Ada sejumlah prinsip-prinsip ekonomi yang muncul dari Al-Qur’an dan Hadits dalam
Islam. Beberapa di antaranya meliputi :
 Keadilan Ekonomi
Al-Qur’an dan Hadits menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek
ekonomi. Ini mencakup distribusi kekayaan yang adil dan perlakuan yang
sama bagi semua orang dalam transaksi ekonomi.
 Larangan Riba (Riba)
Al-Qur’an dengan tegas melarang riba (bunga). Hadits memberikan panduan
lebih rinci tentang larangan riba dan pentingnya menghindarinya dalam
transaksi keuangan.
 Zakat dan Infaq
Al-Qur’an dan Hadits mendorong praktik zakat, yang merupakan kewajiban
memberikan sebagian dari kekayaan untuk membantu fakir miskin dan orang-
orang yang membutuhkan. Infaq (sumbangan sukarela) juga didorong
sebagai tindakan kebaikan.
 Etika Bisnis
Hadits memberikan panduan tentang etika bisnis, seperti menjauhi penipuan,
berbicara jujur, dan berlaku adil dalam transaksi bisnis.

 Perdagangan yang Halal


Al-Qur’an dan Hadits mendukung perdagangan yang halal (dibenarkan oleh
hukum Islam) dan melarang perdagangan yang haram (dilarang oleh hukum
Islam), seperti alkohol dan babi.
 Pemberdayaan Ekonomi
Islam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan mendukung
konsep wirausaha dan kepemilikan yang benar.
 Kepemilikan yang Benar
Al-Qur’an dan Hadits menggarisbawahi hak individu untuk memiliki harta
pribadi dan harta warisan, tetapi juga mempertimbangkan aspek kepemilikan
yang benar dan tanggung jawab sosial.
 Distribusi Kekayaan yang Adil
Al-Qur’an menyerukan distribusi kekayaan yang adil dalam masyarakat,
dengan mendukung zakat dan melarang konsentrasi kekayaan pada sedikit
individu.
 Transparansi dan Kejujuran
Etika bisnis dalam Islam mendorong transparansi dalam transaksi ekonomi
dan kejujuran dalam semua aspek bisnis.
 Tanggung Jawab Sosial
Al-Qur’an dan Hadits menekankan pentingnya tanggung jawab sosial individu
dan perusahaan terhadap masyarakat, termasuk dukungan terhadap fakir
miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
 Keuangan Syariah
Konsep keuangan syariah, seperti perbankan syariah dan investasi syariah,
muncul dari ajaran Islam yang mendukung larangan riba dan praktik ekonomi
yang sesuai dengan hukum Islam.

Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang merupakan bangunan ekonomi Islam


didasarkan pada lima nilai universal yaitu tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan),
nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan ma’ad (hasil). Kelima nilai ini
dijadikan pedoman untuk menyusun teori-teori ekonomi Islam . Teori ini harus
diterapkan menjadi sistem yang baik dan kuat, agar ekonomi islam bisa memberi
dampak pada perputaran roda ekonomi. Karenanya dari kelima nilai itu, dibuatlah
tiga prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri sistem ekonomi islam. Ketiga prinsip
derivatif yaitu, kepemilikan multijenis, kebebasan bertindak, serta keadilan sosial.
Prinsip-prinsip ini membentuk dasar moral dan etika dalam praktik ekonomi Islam
dan memberikan pedoman bagi individu dan perusahaan untuk mengambil
keputusan ekonomi yang sesuai dengan ajaran agama.
C. Penerapan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi dapat
memengaruhi distribusi kekayaan yang lebih adil
Kebijakan distribusi yang ditawarkan ekonomi Islam dengan tidak berpihak
hanya pada salah satu agen ekonomi, dan diperkuat dengan prinsip-prinsip yang
jelas memberikan arahan bahwa keadilan ekonomi harus ditegakkan. Namun
menciptakan keadilan ekonomi akan sulit terwujud jika tidak melibatkan peran
institusi yang ada seperti halnya pemerintah dan masyarakat. Oleh sebab itu, peran
kedua instrumen tersebut sangat dibutuhkan, karena kebijakan distribusi akan
teraplikasikan dengan baik ketika kedua institusi yang ada berkerja.
Langkah awal yang dapat dilakukan ialah memberikan pemahaman yang
sejelas jelasnya kepada pemerintah dan masyarakat selaku institusi ekonomi bahwa
terciptanya keadilan ekonomi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya
tanggung jawab salah satu institusi yang ada, melainkan tanggung jawab bersama
selaku agen ekonomi dan institusi ekonomi. Ketika institusi tersebut bekerja,
keadilan diharapkan akan tercipta untuk memberi dampak pada tersebarnya harta
secara adil di masyarakat yang akan menggerakkan ekonomi rakyat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits dalam bidang ekonomi adalah
bahwa agama Islam memberikan panduan yang kuat tentang bagaimana
berperilaku dan bertransaksi secara etis dalam kehidupan ekonomi. Prinsip-
prinsip seperti keadilan, kejujuran, menepati janji, dan menghindari riba diatur
dengan jelas dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, dalam konteks ekonomi,
mengikuti ajaran Al-Qur’an dan Hadits dapat membantu menciptakan sistem
yang lebih adil dan berkelanjutan, serta mempromosikan kesejahteraan sosial.

B. Saran
Makalah “Interelasi kebenaran Al-Qur’an dan Hadits Dalam Bidang
ekonomi” Meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita dapat
mengambil manfaat dan ilmu dari tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan yang kami tuliskan, karena kami hanyalah manusia yang adalah
tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://feb.umsu.ac.id/prinsip-ekonomi-islam-dan-konsep-islam-dalam-membasmi-
kemiskinan/#:~:text=Prinsip%2Dprinsip%20ekonomi%20Islam%20yang,ma’ad
%20(hasil).
Norhadi, SHI, Distribusi dalam Islam (Kalimantan Tengah, Sampit, 2018)

SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai