KELOMPOK IV
1. YUSUF SYAPUTRA
2. INNAWATI
3. FAHRI MULKI
4. JULPA
5. TRIHERDIANSYAH
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, tidak lupa shalawat
dan salam semoga selamanya tercurahkan kepada sang pemimpin revolusi
sedunia, pendobrak kebathilan yaitu Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca supaya menjadi dorongan dan perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Teks Halaman
SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................i
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui dari apa manusia itu diciptakan
2. Untuk menjelaskan bagaimana asal kejadian manusia dan siapa pencipta-
Nya berdasarkan Al-Qur’an, hadist, dan iptek
3. Untuk mengetahui bagaimana proses penciptaan manusia
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi penciptaan manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada awalnya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian
berkembang dan mengalami percabangan-percabangan. Percabangan ini
mengakibatkan adanya variasi mahluk hidup di dunia ini. Menurut Charles
Darwin dalam teori Evolusinya, manusia merupakan hasil evolusi dari
kera yang mengalami perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat
lama. Dalam perjalanan waktu yang sangat lama tersebut terjadi seleksi
alam. Semua mahluk hidup yang ada saat ini merupakan organisme-
organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam dan berhasil
mempertahankan dirinya. Dalam teorinya ia mengatakan : “Suatu benda
(bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada
kesempurnaan”. Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai
kepada asal-usul manusia.
3
2.1.2 Manusia dalam Pandangan Agama Islam
4
2.2 Proses Penciptaan Manusia
2.2.1 Penciptaan Manusia Menurut Bibel
5
dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut dengan
tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S, Al Mu’minuun
(23):12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan
bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia mengalami
perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian
kecilnya (spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
5. Setetes Mani
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki
pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap
siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu
sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2,
kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari
dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan.
Sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja.
6
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal
darah yang disebut ‘alaqah.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk
sebuah sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot” , zigot ini akan segera
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal
daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan
mikroskop.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)
7
Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio
terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang
menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun,
penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan
perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Qur’an
adalah benar kata demi katanya.[6]
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani
disinggung di Al-Qur’an, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan
modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan
campuran: “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia
mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan
keturunannya dari sari air yang hina.” (Al-Qur’an, 32:7-8).
8
perakitan komputer, maka Allah telah merakit manusia dengan sistem
hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi. Kesemua
perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia bisa
menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
9
2.4 Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
10
Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia selaku
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat dua pendapat mengenai asal usul manusia, yaitu bahwa asal usul
manusia dari nabi Adam a.s yang merupakan pendapat para ahli agama
sesuai dengan kitab-kitab suci sebagai dasar (termasuk agama Islam).
Pendapat kedua berdasarkan penemuan fosil-fosil oleh para ilmuan yang
berpendapat bahwa asal usul manusia sesuai dengan teori evolusi
merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar selama bertahun-tahun dan
telah mencapai bentuk yang paling sempurna. Teori kedua yang dianggap
ilmiah itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak
dapat dibuktikan.
Proses kejadian manusia berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah terjadi
dalam dua tahap. Pertama, tahapan primordial, yakni proses penciptaan
nabi Adam a.s sebagai manusia pertama. Kedua, tahapan biologi, yakni
manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah)
yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu
dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah
beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan
kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.
Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, sehingga tidak ada
satu makhlukpun yang lebih tinggi derajatnya dari manusia. Selayaknya
ilmu perakitan komputer, maka Allah telah merakit manusia dengan sistem
hardware dan software, lengkap, berkualitas tinggi dan multifungsi.
Kesemua perangkat ini bekerja secara sinergis dan dinamis agar manusia
bisa menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi.
Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia menyembah dan
mengabdi kepada Allah swt.
12
Sedangkan fungsi penciptaan manusia ke dunia, diklasifikasikan ke dalam
tiga (3) pokok, yaitu:
1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
3. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusia-
dan-nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/
http://nyaknurul.blogspot.com/2011/03/asal-mula-kejadian-manusia.html
http://www.gudangmateri.com/2010/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam.html
http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam-dan-iptek/
http://hanykpoespyta.wordpress.com/2008/04/19/manusia-antara-pandangan-
antropologi-dan-agama-islam/
Dr. Bucaille, Maurice. (1984). Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Qur’an dan
Sains. Bandung: Penerbit Mizan.
Syueb, Sudono. Buku Pintar Agama Islam. (2011). Percetakan Bushido Indonesia:
Delta Media
Prof. DR. Daradjat, Zakiah. dkk. (1986). Dasar-dasar Agama Islam. Jakarta.
[1] Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986),
hal : 48.
[2] Sudono Syueb, Buku Pintar Agama Islam, (Percetakan Bushido Indonesia:
Delta Media, 2011), hal: 70.
[5] Dr. Maurice Bucaille, Asal-Usul Manusia Menurut Bibel, Al-Qur’an dan
Sains, (Bandung: Penerbit Mizan, 1984, edisi ke-3), hal: 169.
14
[6] Ahliana Afifati, Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Iptek,
(http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam-dan-iptek/ diposting : 28 Mei 2009).
[7] Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986),
hal : 48.
15