Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA”

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

WINIARSI

MUHAMMAD IKSAN

MUTIAH ASSAHRAH

MARDIANA

RESKY SALSABYLA FAIZAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca
sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Makassar, 20 Oktober 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam.............................................................................3
B. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA...............................................................................3
1. Pengertian Metode Ilmiah........................................................................................3
2. Syarat-syarat Metode Ilmiah....................................................................................3
3. Tahapan Metode Ilmiah............................................................................................4
C. SEJARAH PERKEMBANGAN IPA...........................................................................5
1. Zaman Kuno.............................................................................................................6
2. Zaman Yunani Kuno................................................................................................6
3. Zaman Pertengahan..................................................................................................8
4. Zaman Modern.......................................................................................................10
D. Pengembangan IPA....................................................................................................11
E. IPA Klasik dan IPA Modern......................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii

ii
LAMPIRAN............................................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengungkapan rahasia dan gejala alam, Meliputi asal usul alam semesta
dengan segala isinya termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun
peristiwa yang terjadi. Manusia memilki rasa ingin tahu terhadap alam hingga
menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Pengetahuan
dari alam semesta inilah yang nantinya akan berkembang dan menjadi dasar
ilmu pengetahuan alam. Dengan pengetahuan tersebut, informasi akan terus
bertambah dan berkembang dari masa ke masa, serta berkembang sesuai
zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu yang ada pada saat itu.
Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat penting dalam kehidupan
dan perkembangan zaman. Sejalan dengan cara berfikir dan sifat manusia
yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah diketahuinya, menjadikan ilmu
pengetahuan menjadi siklus yang akan terus berkembang. Munculnya istilah
“metode ilmiah” tidak lepas dari hal di atas. Dalam hal ini, metode ilmiah
merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Betapa
pentingnya ilmu pengetahuan alam dengan bantuan metode ilmiahnya
menjadikan berbagai negara dan elemen-elemen di dalamnya berlomba lomba
untuk menjadi lebih baik lagi.
Karena berbeda zaman akan berbeda pula pengetahuan yang di dapat
serta bertambah pula pengetahuan yang ada. Ilmu pengetahuan alam sangat
berpengaruh pada segala aspek dan segala bidang. Metode ilmiah menjadi
suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah-langkah operasional

1
yang mendukung terciptanya pengetahuan. Di era globalisasi saat ini sangat
dituntut untuk penemuan hal-hal yang baru dan pengetahuan yang baru agar
bisa bersaing dan bisa mengimbangi perkembangan yang ada.
Dengan metode ilmiah IPA klasik tercipta banyak sekali ilmu
pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang
nantinya akan menemukan pengaetahuan-pengetahuan yang baru dengan alat
bantu dan cara berfikir yang lebih dari IPA klasik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPA ?
2. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan IPA ?
4. Bagaimana pengembangan IPA ?
5. Apa perbedaan IPA Klasik dan IPA modern?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang sistematis dan
berlaku secara umum (Universal) yang membahas tentang sekumpulan data
mengenai gejala alam yang di hasilkan berdasarkan hasil observasi , eksperimen,
penyimpulan, dan penyusunan teori.

Istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan istilah ilmu
sains. Kata sains berasal dari bahasa Latin yaitu scientia, yang secara harfiah
berarti pengetahuan, namun dalam perkembangan pengertiannya menjadi khusus
Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Pembelajaran IPA merupakan studi tentang
manusia atau studi tentang masalah-masalah bagaimana manusia
mengembangkan satu kehidupan yang lebih baik.

B. Metode Ilmiah Sebagai Dasar IPA

1. Pengertian Metode Ilmiah


Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang di gunakan para
ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masal ah
yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan
yang di lakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

2. Syarat-syarat Metode Ilmiah


Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah,
diantaranya sistematis, konsisten dan operasional :

3
a. Sistematis, yang artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode
ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis.
b. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya.
Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan
c. Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan
bagaimana penelitian tersebut dilakukan.

3. Tahapan Metode Ilmiah


Terdapat tujuh langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode
ilmiah sebagai berikut :
a. Merumuskan Masalah
Masalah biasanya berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan
melakukan sebuah penelitian secara ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan saat kita akan merumuskan masalah. Masalah harus
diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan. Kata-kata dari masalah harus
singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti. Perumusan masalah harus
menjadi masalah yang bias diselesaikan.

b. Mengumpulkan Informasi
Setelah melakukan perumusan masalah, tahapan berikutnya yang
harus kita lakukan mengumpulkan informasi atau data. Ini bias dilakukan
dengan observasi maupun studi literatur seperti jurnal ilmiah, atau
penelitian-penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.

c. Menyusun Hipotesis
Pada tahapan berikutnya, setelah kita melakukan observasi dan
mendapatkan data, maka yang harus dilakukan adalah membuat hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian.

4
d. Melakukan Percobaan
Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara
yang telah kita buat ditahapan sebelumnya, maka yang harus kita lakukan
adalah melakukan percobaan atau penelitian. Penelitian harus dilakukan
dengan teliti sehingga didapatkan data yang akurat.

e. Menganalisis Data
Ditahapan ini, data-data yang telah kita peroleh dari hasil
penelitian lalu dicatat dan diolah ke dalam bentuk grafik atau diagram
sehingga mudah untuk dianalisis.

f. Membuat Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan
hasil percobaan, tanpa adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan
merupakan jawaban sebenarnya dari hopitesis yang pernah diajukan.

g. Mengomunikasikan Hasil Penelitian


Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk
laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

C. Sejarah Perkembangan IPA


Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala
alam, mencatannya dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh
mula-mula terbatas pada hasil pengeamatan terhadap gejala alam yang ada.
Kemudian  makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat
melakukan eksperiment untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu
pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.

5
Pada mulanya ilmu pengetahuan timbul di Asia, meluas ke Yunani,
kembali ke Asia di Timur Tengah, baru kemudian ke Eropa. Untuk memberikan
gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan alam berikut akan dibahas
berbagai pengetahuan yang dikenal manusia dan cara berpikirnya sejak zaman
kuno sampai modern.

1. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan
mengamati dan membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya
spekulatif atau trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima
sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk mencari asal usul dan sebab akibat
dari segala sesuatu. Pada saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis,
membaca, dan berhitung maka pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib
dan berlangsung terus-menerus.

2. Zaman Yunani Kuno


Perkembangan Ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman
Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada
tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi
secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal usul dan sebab akibat dari
segala sesuatu.

a. Thales (624-549)
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Ia dianggap
orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya.
Thales berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air: dari air asal
segala sesuatu, kepada air pula ia akan kembali. Disamping itu dia juga
menyatakan bahwa bintang mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan
menerima cahaya dari matahari.

6
b. Anaximenes (588-526 SM)
Berpendapat bahwa zat dasar adalah udara. Segala zat terjadi dari udara yang
merapat dan merenggang. Pendapat ini mungkin dihubungkan dengan
kenyataan bahwa manusia itu tergantung kepada pernafasan.

c. Anaximander (610-546 SM)


Berpendapat langit dengan segala isinya itu mengelilingi bumi dan sebenarnya
langit yang nampak itu hanya separohnya

d. Heraklitos (535-475 SM)


Menyatakan bahwa api adalah asal segala sesuatu, sebab api ini yang
menggerakkan sesuatu, menghidupkan alam semesta, yang berubah-ubah
sifatnya didalam proses yang kekal. Yang kekal hanyalah perubahan, segala
sesuatu adalah mengalir.

e. Pythagoras (580-499 SM)


Mengemukakan 4 unsur dasar yaitu bumi, air, udara, dan api. Dalam bidang
matematika menemukan dalil yang terkenal yaitu bahwa kuadrat panjang sisi
miring sebuah segi tiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua
sisi sikusikunya.

f. Empedokles (495-435 SM)


Menerima 4 unsur dasar menurut Pythagoras dan menyatakan bahwa sifat
segala benda terjadi dari pencampuran keempat unsur itu dalam perbandingan
yang berbeda. Keempat unsur itu adalah sifat panas, dingin, basah dan kering.

g. Leukippos dan Demokritos (460-370 SM)


Dalam mencari unsur dasar dari segala sesuatu Leukippos & Demokritos
mengemukakan teori atom sebagai berikut : Zat memiliki bangun butir. Segala
zat terdiri atas atom, yang tidak dapat dibagi, tak dapat dimusnahkan tak dapat
diubah.

7
h. Plato (427-345 SM)
Menyangkal teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan itu
timbul dari sebab-akibat mekanik. Plato menyatakan bahwa pengetahuan yang
benar adalah yang sejak semula telah ada dalam alam pikiran atau alam ide.
Apa yang nampak oleh pancaindera hanyalah bayangan belaka.

i. Aristoteles (384-322 SM)


Menerima 4 unsur dasar: tanah, udara, air dan api dan menambahkan unsur
yang kelima yaitu eter atau "quint essentia". Ia menganggap unsur yang satu
dapat berubah menjadi unsure yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah.

j. Ptolomeus (127-151)
Berpendapat bahwa bumi sebagai pusat jagat raya, bintang dan matahari
mengelilingi bumi (geosentrisme). Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan
terletak antara bumi dan bintang. Pendapat dan pandangan dari Aristoteles
serta Ptolomeus berpengaruh sangat lama sampai dengan menjelang zaman
modern, yaitu sampai zaman Galileo, Geosentrisme diganti dengan
heliosentris (matahari sebagai pusat jagat raya).

3. Zaman Pertengahan
Zaman Alkimia (abad 1-2) Ahli alkimia menerima pendapat empat buah
unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi, yaitu: air raksa, belerang dan
garam. Disini pengertian unsur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya daripada
unsur itu sendiri.        

Air raksa = logam yang mudah menjadi uap.

Belerang = mudah terbakar dan memberi warna.

Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.

8
Zaman Latrokimia (latros = Tabib) Tokohnya Paracelsus (1439-1541),
menerima tiga unsur : air raksa, belerang dan garam yang dipandang bahwa

Air raksa mengandung roh, jiwa.

Belerang : mengandung semangat.

Garam : merupakan tubuhnya.

Misalnya kayu dapat terbakar karena mengandung belerang dan


garamnya tinggal sebagai abu. Sampai dengan tahun 1400, perkembangan
ilmu pengetahuan alam hampir tidak berarti, karena semuanya masih
didasarkan atas pengetahuan Yunani terutama paham Aristoteles.

Perkembangan yang lebih penting dilakukan di Arab. Pada zaman


keemasan Islam, pengaruh bangsa Arab sangat menonjol. Daerah kekuasaan
Islam mulai dari India ke barat sampai Spanyol dan Portugal. Karya-karya
Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Oleh cendikiawan Islam buku-
buku Yunani dipelajari, dikembangkan dan diperkaya. Jasa orang Arab (orang
Islam) adalah memelihara pengetahuan dan memperkaya karya Yunani, yang
kemudian dipelajari oleh orang-orang Eropa. Beberapa cendikiawan Islam
antaranya: Al Khowarisni (825) Menyusun buku aljabar dan aritmatika yang
kemudian mendorong penggunaan sistem desimal. Menurut catatan sejarah
karya Al-Khowarisni merupakan pengembangan dari karya bangsa Hindu
yang bernama Aryabhata (476) dan Brahmagupta (628). Kemudian Omar
Khayam (1043-1132) ahli matematika dan astronomi; Abu Ibnusina (atau
Avicenna, 980-1137) menulis buku tentang kedokteran. Secara garis besar
sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah:

9
- Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan
kemudian menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.

- Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan


dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.

- Memantapkan penggunaan sistem penulisan bilangan dengan dasar sepuluh


dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada
letaknya.

Contoh :

Bilangan 2132 = paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut ke belakang,


satu ratusan, tiga puluhan dan dua ribuan. Cabang matematika elementer yaitu
aljabar diawali dan dikembangkan bangsa Arab.

4. Zaman Modern
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad
pertengahan sudah banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut
jalan pikiran tertentu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama
atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan metode eksperimen.

a. Roger Bacon (1214-1294)


Menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang
berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan,
penyelidikan dan percobaan.

b.  Leonardo da Vinci (1452-1519)


Pernah menyatakan bahwa: Percobaan tidak mungkin sesat, yang tersesat
adalah pandangan dan pertimbangan kita.

10
c.  Francis Bacon (1561-1626)
Berpendapat bahwa cara berfikir induktif merupakan satu-satunya jalan untuk
mencapai kebenaran. Hanya percobaan dan penyelidikanyang menumbuhkan
pengertian terhadap keadaan alam.

d. Nicolas Copernicus (1473-1543)


Ahli astronomi, matematika dan pengobatan. Karyanya al:
Matahari adalah pusat dari sitim tatasurya (heliosentrisme) dan Bumi
mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilingi bumi.      

e. Johannes Keppler (1571-1630)


1) Orbit dari semua planet berbentuk elips.
2) Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari
selalu melintas bidang yang luasnya sama
3) Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi
matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu
dengan matahari.

f. Galileo Galilei (1546-1642)


Antara lain menemukan 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet Jupiter,
mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler. Ia juga
menyatakan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan gunung, planet Mercurius
dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga menemukan 4 buah
bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan dengan
alat teropong bintangnya.

D. Pengembangan IPA
Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad
pertengahan (abad 15-16).  Pengembangan tersebut sedikit lebih pesat terutama
setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan
penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan sekaligus

11
mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.  Penemuan ini sangat
dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu  penelitian (teropong bintang)
yang lebih baik.  Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen. 
Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan
sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada
abad ke-19. Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu
pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai
cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa
cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+
500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan
transmutasi unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai
ahli astronomi, matematika dan pengobatan.  Setelah itu perkembangan ilmu yang
relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang
menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.

Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep


fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu
dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran
modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang
telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.

Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu
saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.

E. IPA Klasik dan IPA Modern


IPA dibedakan menjadi dua yakni IPA klasik dan IPA modern. IPA klasik
dan IPA modern tentu memiliki perbedaan dari beberapa perspektif. Dari kata
klasik dan modern sendiri, sedikit banyaknya sudah ada perbedaan diantara kedua

12
kata tersebut. Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan
bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman,
kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan dari
keadaan alam sekitar. Ciri-ciri IPA klasik yaitu dinikmati langsung gerakan benda
dalam mekanika, Penglihatan dengan teori cahaya, Pendengaran dengan suara,
Indera rasa termodinamika, dan Listrik magnet.

IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen
memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian
yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan
kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang
bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen
daripada teori. Sedangkan IPA modern adalah suatu proses IPA di mana
penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki
telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan
berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia
menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.

Contohnya :

Contoh IPA klasik secara umum adalah, pembuatan gula kelapa merupakan
proses fisika bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan
terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.

Contoh IPA modern adalah, Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang
dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang
menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai
contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai
penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa seiring berjalannya
waktu teori tentang ilmu pengetahuan alam semakin maju pula. Ilmu pengetahuan
alam memberikan sumbangsi yang besar terhadap kemajuan peradaban sekarang.
Karena melalui teori yang di terapkan untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dimulai sejak sebelum abad


15. Dengan adanya perkembangan IPA di berbagai bidang saat ini banyak terdapat
penemuan-penemuan baru yang berguna dalam kehidupan manusia.

B. Saran
Setelah membaca materi yang telah disampaikan di atas, kita sebagai
generasi penerus bangsa seharusnya lebih meningkatkan ilmu pengetahuan yang
kita miliki dan terus mengembangkan teknologi yang sudah ada saat ini. Selain itu,
setelah membaca makalah yang kami buat ini, sebaiknya kita menerapkan pola
metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu kita harus menguji kebenaran
dari segala sesuatu baik yang kita lihat maupun yang kita dengar.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://musdalifahyasin.wordpress.com/2012/05/22/ilmu-alamiah-dasar-
perkembangan-dan-pengemmbangan-ipa/

http://msokhekh.blogspot.com/2017/10/makalah-perkembangan-dan-
pengembangan.html?m=1

https://lenterakecil.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam/

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-10/metode-ilmiah-pengertian-syarat-
dan-tahapan-tahapannya-1918/

http://mydiarypuji.blogspot.com/2016/05/sejarah-perkembangan-ipa.html?m=1

http://ilhamtriyogi.blogspot.com/2016/04/sejarah-perkembangan-ipa-sejarah.html?
m=1

https://bukankamenrider.wordpress.com/2013/08/23/perkembangan-ilmu-
pengetahuan-alam/

https://blogforassigments.blogspot.com/2017/04/perbedaan-ipa-klasik-dan-modern-
serta.html?m=1

http://rizkiskiki.blogspot.com/2017/04/perbedaan-ipa-modern-dan-ipa-klasik.html?
m=1

http://aning.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26985/PERKEMBANGAN+IPA.
doc

iii
LAMPIRAN

iv
v
vi
vii

Anda mungkin juga menyukai