PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk tuhan yang berfikir, dibekali rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu tersebut yang memacu manusia untuk mengenal, memahami
dan menjelaskan hal-hal yang bersifat alamiah, tesembunyi, sosial dan
budaya serta manusia berusaha untuk mencari pemecahan masalah yang
dihadapi dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah,
menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan dalam bentuk ilmu
pengetahuan.
Ilmu Kealamiahan Dasar ( IAD ) sangat bersangkutan dengan kehidupan
manusia itu sendiri dengan alam. Alam pikir manusia juga membantu dalam
pembentukan Ilmu kealamiahan dasar yang sudah tercipta sebelum manusia
hidup.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1. Apa hakikat dan ruang lingkup IAD?
2. Apa maksud IAD sebagai bagian dari MBB?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisannya adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan ruang lingkup IAD.
2. Untuk mengetahui maksud IAD sebagai bagian dari MBB.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika,
dan Kimia.
IAD bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan
peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:5)
“Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-
konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”.
Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip serta metode ilmiah
yang di dasarkan pada :
a. Penemuan Masalah, dimana adanya suatu masalah yang kita
temukan secara empiris membuaita mulai memikirkan secara
radikal. Untuk menemukan bagaimana memecahkan masalah
tersebut dengan menetapkan ruang lingkup serta batasan yang jelas
dengan begitu akan dapat memudahkan kita mencari pemecahan
atas permasalahan-permasalahan dalam merumuskan kerangka
permasalahanya.
b. Perumusan kerangka permasalahan Dalam hal ini bertujuan untuk
memberikan (mendeskripsikan) masalah menjadi hal yang lebih jelas
dari sebelumnya. Adapun penekanan penting pada langkah kedua ini
kita akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat dalam
masalah tersebut sehingga akan terwujud (Nampak) gejala-gelaja
yang sedang kita tela’ah.
c. Hipotesis, Hipotesis Usaha ini memberikan penjelasan (jawaban)
sementara yang mengenai hubungan sebab akibat mengikat faktor-
faktor pembentuk kerangka masalah diatas. Dan pada hakikatnya
hipotesis ini merupakan hasil sebuah penalaran induktif – deduktif
dengan menggunakan pengetahuan lampau yang kita akui
kebenarannya.
d. Eksperimen (Pengujian Hipotesis) , Pada bagian ini usaha untuk
mengumpulkan fakta-fakta telah didapat. Jika Fakta-fakta dalam
dunia empiris maka telah teruji kebenaran dari hipotesis tersebut,
karena hal tersebut didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak
terbukti, maka ipotesis akan ditolak sehingga akan dikemukakan
2
hipotesis lain sampai kita menemukan hipotesis tertentu yang
didukung oleh fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian
hipotesis itu tidaklah sangat mudah dan cepat.
e. Teori Berbagai langkah metode ilmiah telah dilakukan guna
menemukan sebuah teori. Secara luas teori ini dapat diartikan
sebagai suatu penjelasan teoritas mengenai suatu gejala tertentu.
3
dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan
hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab
munculnya mitos adalah adalah sebagai berikut :
a. Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas
oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga
jika benda berada pada tempat yang jauh mata tak dapat melihat
dengan jelas. Misalnya mengatakan bahwa langit bewarna biru, air
laut yang dalam berwarna kebiruan atau kehijauan, gurun pasir yang
kelihatan seperti sumber air padahal hanyalah peristiwa fatamorgana
saja.
b. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai
frekuensi dari 20 sampai 20.000 Hertz (audiosonik). Gelombang
infrasonik dan ultrasonik tak terdengar oleh telinga manusia. Sehingga
kadang manusia bertakhayul dapat mendengar suara rintihan alam
kubur, dapat berdialog dengan hewan piaraan seperti bercakap-cakap
dengan manusia yang lain, dan sebagainya.
c. Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, asam,
asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal
oleh hidung bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta
bagian. Alat indra penciuman tidak bisa membedakan makanan dan
gas yang mengandung bahan beracun.
d. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas, dingin,
tekanan, sakit yang terdapat saraf ruffini, passini, krause, meisner, dan
saraf bebas, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi
sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat.
4
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya
metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku dengan
memperhatikan beberapa pertimbangan yaitu
5
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi
menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib,
melainkan kepada rasionya sendiri, yaitu akal yang telah mampu
melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
b. Tahap positif atau riil merupakan tahap di mana manusia telah
mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang
telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui
pengamatan, eksperimen, dan komparatif. Puncak perkembangan
pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700–
500 BC. Pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk
bumi sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk
setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-
bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah
mengenal orbit matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap
365 hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang
disebut waktu tahun yang dipopulerkan oleh Kaisar Romawi
bernama Julius Cesar.
c. Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri
pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat,
maka munculah pengetahuan konstelasi bintang yang sekarang
dikenal yakni; rasi scorpio, virgo, pisces, leo, cancer, sagitarius,
gemini dan sebagainya. Rasi-rasi ini erat kaitannya dengan prediksi
nasib manusia dan dikenallah dengan istilah astrologi. Karena
pengetahuan ini hanya bersifat prediktif, imajiner, dugaan, dan
kepercayaan maka pengetahuan ini disebut pseudo science (sains
palsu) yaitu pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena
alam yang sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
6
mampu mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada
di bumi ini adalah ciptaan dewa. Pengaruh pemikiran Thales ini telah
menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan mitos secara
gradual. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan
buah pikirannya di antaranya adalah sebagai berikut.
7
dapat memisahkan atau menyatukan unsur dasar pembentuk benda
tersebut.
g. Plato, Ia sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat
materialistik sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya
bahwa keanekaragaman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu
duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang
bertubuh besar yang lihat hanyalah copy atau duplikat belaka yang
tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya
konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
h. Aristoteles, Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule
sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada
kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara, dan api
yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab, panas,
dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api,
sedang dalam kondisi kering, dan dingin hule akan berwujud tanah.
Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa
menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan
terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari
Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan
logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya
adalah orang yang pertama kali melakukan pengklasifikasian hewan
dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio of spontanea).
i. Ptolemeus berpendapat bahwa bumi itu bulat dan seimbang tanpa
tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya atau geosentris
(matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi) dikenal
dengan teori Geosentris.
8
a. Fisika (Physics)
Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau
mati dari aspek wujud dengan perubahan – perubahan yang bersifat
sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi,
cahaya, gelombang, listrik, magnit dan teknik mekanik, teknik sipil,
teknik listrik dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan
antariksa.
b. Kimia (Chemistry)
Suatu ilmu pngetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup
dari aspek susunan materi dan perubahan – perubahan yang bersifat
tetap. Kimia secara gari besar dibagi menjadi kimia anorganik dan
kimia organik. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar
keseluruhan, kemudian diikuti dengan analisis kualitatif dan kuantittif.
c. Biologi (Biological Science)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala –
gejalanya. Biologi dibagi atas cabang – cabang antara lain :
1) Botani adalah suatu cabang biologi yang mempelajari tentang
seluk beluk tentang tumbuhan. Botani merupakan salah satu
bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam
mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan
demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi
untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme,
perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen
abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang
botani disebut sebagai Botanis.
2) Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi,
perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi
anatomi perbandinga, psikologi hewan, biologimolekular, etologi,
ekologiperilaku, biologievolusioner, taksonomi, dan paleontologi.
Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16.
3) Morfologi adalah suatu studi tentang struktur luar atau bentuk luar
makhluk hidup. Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu.
9
Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk'
(morphos).
Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi yaitu
a) Morfologi (linguistik), ilmu tentang morfem-morfem dalam
bahasa.
b) Morfologi (biologi), ilmu tentang bentuk organisme, terutama
hewan dan tumbuhan dan mencakup.
c) Geomorfologi, ilmu tentang batuan dan bentuk luar bumi.
4) Anatomi adalah suatu studi tentang struktur – dalam atau bentuk–
dalam makhluk hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani
ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yanmemotong)
adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan
organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau
zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang
ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi
manusia.
5) Fisiologi adalah suatu studi tentang fungsi atau faal bagian tubuh
atau organ makhluk hidup
6) Sitologi adalah suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi
struktur molekuler dan dan lain – lain.
10
d. Asal mula kehidupan di bumi.
e. Perkembangan variabilitas makhluk hidup
11
C. Tujuan dan Manfaat Ilmu Alamiah Dasar
1. Tujuan Ilmu Alamiah Dasar
Bagi seorang mahasiswa sebagai ”The Agent of Change” ia
dituntut untuk memiliki cakrawala pandang yang luas baik dalam bidang
sosial terutama dalam bidang ilmu pengetahuan alam, karena di
lingkungan sosialnya ia juga menempati lingkungan alam dan ia akan
menemui persoalan pengetahuan alam yang memerlukan penalaran
sehingga ia diharapkan dapat peka, cepat tanggap dan dapat mengambil
tindakan yang tepat terhadap permasalahan alam yang ada serta
bertanggung-jawab terhadap berbagai masalah perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Teknologi di samping masalah sosial dan budaya
yang ada di masyarakat.
Tujuan pengajaran IAD adalah :
a. Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA.
b. Memberikan wawasan pengetahuan pengertian dan apresiasi
terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam
IPA dan teknologi.
c. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran,
cara-cara pendekatan dan hasi dalam IPA dan teknologi.
d. Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin ilmu eksakta
dan non-eksakta.
2. Manfaat Ilmu Alamiah Dasar
Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti
banyaknya penemuan seperti penemuan energi cahaya, pengobatan
dengan alat canggih sehingga dapat mempermudah dan bermanfaat
banyak bagi kehidupan manusia, dengan kemajuan tersebut di harapkan
mahasiswa untuk belajar agar kemajuan IAD dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa Non-
eksakta.
12
b. Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar
pada pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa non-
eksakta.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah kumpulan
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan
teknologi. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural
science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam
alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip.
Ilmu alamiah dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-
prinsip dasar yang esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi
dengan disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana
saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih muda
memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang dikaji yaitu peran manusia dalam pembelajaran IAD.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para
pakar utama penulis mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan A. Supatmo. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar; Untuk Perguruan Tinggi Non Eksata
dan Umum. Jakarta : Raja Gafindo Persada.
Purnama, Heri. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
15
16