Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

“Alam Semesta Sebagai Sistem”

DISUSUN OLEH:
1.Achmad Rizqi
2. Fachmy Said Abad

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


KUSUMA NEGARA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas karuniah dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alam Semesta Sebagai Sistem” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Manusia selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu, begitupun terhadap alam semesta ini.
Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan tentang alam semesta termasuk tata surya yang
didalamnya juga membahas tentang susunan dan bagian-bagianya.

Semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan, khususnya bagi kami sebagai penyusun dan
umumnya bagi pembaca. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca itupun demi
kesempurnaan dan kemajuan makalah kami.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bekasi, 25 Februari 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Mungkin kamu
memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit
membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini. Akan kami terangkan seberapa besar alam
semesta ini dengan menggunakan suatu contoh. Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu
bayangkan? Jarak antara batas kota tempat kamu tinggal mungkin tampak begitu besar bagimu.
Anggap saja kamu sedang melintasi seluruh jalan-jalan di kotamu, dari timur ke barat, dan kamu
akan terkagum-kagum oleh keluasannya. Mungkin diantara kalian ada yang pernah bepergian ke
kota lain yang jauh jaraknya. Tapi, camkan satu hal! Meskipun kamu pergi mengelilingi dunia,
tetap saja masih sulit untuk membantumu membayangkan betapa luas alam semesta ini. Karena
ukuran bumi hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam semesta yang teramat
sangat luas ini.Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya; planet bumi hanyalah
sebutir debu jika dibandingkan dengan luas seluruh alam semestaTata Surya dan galaksinya
merupakan bagian dari pembahasan Ilmu Alamiah Dasar.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit lainnya.
Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula
terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering
muncul dan akan dicoba dijawab dengan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Galaksi” dengan harapan dapat
membantu para pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Alam Surya?


2. Bagaimana terbentuknya alam semesta?
3. Apa saja susunan tata surya?
4. Apa saja teori pembentukan tata surya ?
5. Bagian-bagian apa saja dalam tata surya?
6. Apa saja benda-benda lain dalam tata surya?
7. Bagaimana asal-usul tata surya?
8. Apa penjelasan tentang bumi?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian alam semesta
2. Mengetahui tentang pembentukan alam semesta melalui beberapa teori tertentu
3. Mengetahui proses terbentuknya tata surya melalui beberapa teori yang dikemukakan oleh
beberapa para ahli
4. Mengetahui susunan tata surya

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui proses
terbentuknya tata surya melalui teori-teori tertentu dan bagaimana susunan tata surya yang ada di
alam semesta ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa
dan benda-benda langit yang ada didalamnya

B. Teori Terbentuknya Alam Semesta

1. Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)


Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta
selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori
ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding
dengan galaksi lama.
Dengan diketahui kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang
dihubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit,
maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi
tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju merah,
yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah.Dari hasil penemuan ini menguatkan
bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).Dengan
demikian harus ada “ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya pengembangan.

2. Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)


Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya
alam semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan
yang sangat padat.Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang
alam semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai
masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Sejak
itulah dimulai ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung
jutaan tahun lagi. Pada suatu saat nanti ekspansi tersebut akan berakhir. Menurut teori ini
ada beberapa massa yang penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik
berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b. Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10-23 detik, dengan jari-jari alam
semesta 10-13cm dengan kerapatanya 1055 kali kerapatan air.
c. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada masa ini
partikel-partikel saling bertumpang tindih dan tidak berstruktur serta diikuti dengan
terbentuknyahadron yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
d. Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta berumur setelah 10-
4 detik.
e. Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai satu juta kemudian
pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat
Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai
suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun. Pada saat
usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piringan
raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 X 109 tahun.1

C. Susunan Tata Surya


Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut terdiri atas
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil
(katai), 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,
komet) lainnya.
Berdasarkan jaraknya, kedelapan planet tata surya adalah Merkurius (57,9 juta km),
Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km),
Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). sejak
pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil.
Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet
kerdil tersebut adalah Ceres (415 juta km di sabuk asteroid; dahulu diklasifikasikan sebagai
planet kelima), Pluto (5.906 juta km; dahulu diklasifikasikan sebagai planet kesembilan),
Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami, yang disebut Bulan. Setiap planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet
yang terdiri atas debu dan partikel lain.
Wikipedia menjelaskan bahwa tata surya terbagi menjadi matahari, empat planet
bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah sabuk
Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang
berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

D. Teori Terbentuknya Tata Surya

1. Hipotesis Nabular
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796.Ia yakin
bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat
panas berupa cincin.Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang
mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula
yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda ini akan
menjad iplanet-planet seperti bumi dengan benda-bend ayang mengelilinginya berupa
satelit atau bulan. Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan teori ini,planet Saturnus yang
dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan bakal satelitnya.Salah satu keberatan dari
hipotesis ini adalah ditemukanya dua buah bulan pada Jupiter dan sebua hbulan di Saturnus
yang berputar berlawananarah dengan rotasi planet-planet tersebut.Hal ini menunjukan
bahwa satelit tersebut bukan merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis
Laplace.

2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin danMoulton.Hipotesis ini bertitik
tolak dari pemikiran yang samadenganteori nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini
terbentukdari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi.Perbedannya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentukny aplanet-planet itu tidak harus dari satubadan tetapi di
asumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata
suryakita merupakan bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh
daya Tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah benda-bendayang disebut
planet tesimal.
Planet tesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik
antar benda itusendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan
menjadipanas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori
ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dariJupiter maupun pada
Saturnus yang mempunyai orbit yang berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.

3. Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh JamesJeans dan Harold Jeffreys pada
tahun 1919.Menurut teori in iplanet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti
percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan tersebut disebut
“tidal”.Tidal yang besar yang kemudian akan menjadiplanet itu disebabkan karena adanya
dua buah matahari yang bergerak saling mendekat satu dengan yang lain maka akanter
bentuklah planet-planet baru seperti teori tersebut diatas.
Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis.Setelah teruji, teori itu
masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat.Namun demikian teori-teori
tersebut di atas masih diyakini orang sampai sekarang.

4. Teori Bintang Kembar


Teori Bintang Kembar merupakan teori pembentukan tata surya yang dikemukakan
oleh Lyttleton seorang astronom Inggris. Menurut teori ini pada awalnya matahari
merupakan bintang kembar. Pada suatu saat ada bintang yang melintas dan menabrak salah
satu bintang kembar. Bintang kembar yag tertabrak kemudian hancur menjadi bagian-
bagian kecil yang terus menerus berputar dan mendingin kemudian menjadi planet planet
yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.

5. Teori Protoplanet
Teori Awan Debu atau teori proto planet merupakan teori pembentukan tatasurya yang
dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar.
Menurut teori ini dahulu di alam semesta terdapat awan, gumpalan debu dan gas kosmos yang
berbentuk seperti piring dan terus berputar. salah satu dari awan gas mengalami pemampatan dan
menarik partikel debu ke pusat awan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola kemudian
memipih dan membentuk cakram. Partikel pada di bagian tengah cakram saling menekan dan
menghasilkan panas pijar yang disebut matahari. Sedangkan bagian luar akan berputar sangat cepat
dan terpecah menjadi gumpalan kecil yang berpilin dan membeku membentuk planet dan satelit.

E. Bagian Tata Surya


Secara informal, tata surya dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu:
1) Tata surya bagian dalam mencakup empat planet (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars)
dan
sabuk asteroid utama;
2) Tata surya bagian daerah yang lebih jauh;
3) Tata surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak sabuk Kuiper
ditemukan, bagian ini dianggap sebagai wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua
objek yang melampaui Neptunus.
1. Daerah Tata Surya Bagian Dalam
Tata surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan
asteroid, terutama terbuat dari silikat dan logam. Empat planet bagian dalam atau planet
kebumian memiliki komposisi batuan yang padat, hamper tidak mempunyai bulan, dan
tidak mempunyai system cincin. Komposisi planet-planet ini terutama dalah mineral
bertitik lebih tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, serta logam
seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga planet, yaitu Venus, Bumi, dan Mars
memiliki atmosfer. Semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis
seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara Matahari dan
Bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

a. Matahari
Matahari merupakan bintang induk tata surya dan komponen utama system tata
surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar menyebabkan
kepadatan inti yang cukup besar untuk mendukung kesinambungan fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah energi dahsyat. Kebanyakan energi dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi elektromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan dalam bintang kerdil kuning (tipe GV) yang berukuran
sedang. Akan tetapi, kategori tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman karena
dibandingkan dengan bintang-bintang yang terdapat di dalam galaksi bima sakti, Matahari
termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram
Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai
luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang
lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan
terletak pada deret utama, dan matahari terletak persis di tengah deret ini. Bintang-bintang
yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-
bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Matahari secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan
(plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-
kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang
merambah tata surya, paling tidak sejauh 100 SA, yang disebut medium antarplanet.
Heliosfer berperan melindungi tata surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar
tata surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya.
Densitas sinar kosmik pada medium antar bintang dan kekuatan medan magnet matahari
mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang sehingga derajat radiasi
kosmis di dalam tata surya menjadi bervariasi, meskipun tidak diketahui besarnya.

b. Merkurius
Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari matahri dan terkecil (0,055 massa
bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya yang diketahui adalah
kawah meteorid (lobed ridges atau rupes), yang kemungkinan terjadi karena pengerutan
pada periode awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa dliabaikan terdiri
atasatom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari.
Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum dapat diterangkan. Menurut
dugaan hipotesis, lapisan luar planet Merkurius terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa
dan perkembangan (“akresi”) penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.

c. Venus
Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Seperti bumi, planet ini
memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, beratmosfer tebal, serta memiliki
aktivitas geologi. Akan tetapi, planet ini lebih kering dan atmosfernya sembilan kali lebih
padat daripada bumi. Venus tidak memiliki satelit dan merupakan planet terpanas dengan
suhu permukaan mencapai 4000C.

d. Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya planet
yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki makhluk hidup. Hidrosfernya yang
cair menjadi kekhasan di antara planet-planet kebumian. Bumi juga merupakan satu-
satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi amat berbeda
dibandingkan planet lainnya akibat pengaruh makhluk hidup yang menghasilkan 21%
oksigen. Bumi memiliki satelit, yaitu bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian
tata surya.

e. Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih kecil daripada bumi dan venus (0,107 massa bumi).
Planet ini memiliki atmosfer tipis dengan kandungan utama karbondioksida. Permukaan
Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa, seperti Olympus Mons dan lembah retakan,
seperti Valles marineris, menunjukkan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai saat ini.
Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak
gravitasi Mars.

f. Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral
logam beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua
asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil tata surya.
Beberapa asteroid, seperti Vesta dan Hygeia, mungkin diklasifikasikan sebagai planet
kerdil jika terbukti telah mencapai equilibrium hidrostatik.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan
batuan metal, dan mineral. Kebanyakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer,
dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak di antara
orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan
sisa dari bahan formasi tata surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi
Yupiter. Sabuk asteroid terdiri atas beribu, bahkan jutaan objek yang berdiameter satu km.
Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama tidaklah lebih dari seperseribu massa
bumi. Sabuk utama tidaklah rapat. Kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini
tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut
meteorid.

2. Daerah Tata Surya Bagian yang Lebih Jauh


a. Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan
seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas
di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semipermanen pada atmosfernya,
misalnya pita-pita awan dan bintik merah raksasa. Yuoiter memilki 63 satelit. Empatyang
terbesar, yaitu Ganymede, Callisto, lo, dan Europa menampakkan kemiripan dengan planet
kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit
terbesar di tata surya, berukuran lebih besar daripada Merkurius.

b. Saturnus
Saturnus (9,5 SA), yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya. Meskipun saturnus hanya
sebesar 60% volume Yupiter, berat planet ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali
massa bumi, sehingga menjadi planet yang paling tidak padat di tata surya. Sejauh ini,
Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan). Dua diantaranya, yaitu Titan
dan Enceladus.

c. Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling
ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari matahari dengan berukuran poros 90% pada ekliptika. Uranus memiliki 27
satelit yang diketahui, dan satelit terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan
Miranda.

d. Neptunus
Neptunus (30 SA) bermasa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi memiliki 17
kali massa bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas dari dalam, tetapi
tidak sebanyak Yupiter atau Sartunus. Neptunus mempunyai 13 satelit yang diketahui.
Satelit yang terbesar adalah Triton, yang geologinya aktif dan memiliki geyser nitrogen
cair.

e. Komet
Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa
kilometer, dan terbuat dari es volatil. Komet memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara
umum perihelionnya terletak di planet – planet bagian dalam dan letak aphelionnya lebih
jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, kedekatan jaraknya
dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersublimasi dan berionisasi, yang
menghasilkan koma, ekor gas, dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata
telanjang.

f. Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semimayornya lebih besar
daripada Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil daripada Neptunus (30 SA). Centaur terbesar
yang diketahui adalah 10199 Chariklo yang berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama,
yaitu 2060 Chiron, diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama
seperti komet jika mendekati matahari.

3. Daerah Trans-Neptunus.
Daerah trans-Neptunus terdiri atas Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
a. Sabuk Kuiper
Sebuah cincin raksasa yang mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah
es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri atas benda kecil tata surya.
Objek yang termasuk sabuk Kuiper antara lain sebagai berikut :
· Sabuk kuiper klasik dan Resonansi
Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contohnya dua orbit untuk
setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua orbit Neptunus). Sabuk klasik terdiri
atas objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA
sampai 47,7. Anggota sabuk klasik diklasifikasikan sebagai Cubewanos setelah anggota
jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1.

· Pluto
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah salah satu objek terbesar
diSabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, Pluto dianggap sebagai planet yang
kesembilan. Definisi diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet.
Tidak jelas apakah Charon, bulan Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai
satelit atau planet kerdil juga.
· Haumea dan Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek
terbesar dalam Sabuk Kuiper klasik. Haumea berbentuk telur dan memiliki dua bulan.
Adapun Makemake objek paling cemerlang setelah Pluto.Awalnya dinamai 2003 EL61
dan 2005 FY9. Kemudian, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet kerdil.

b. Daerah Piringan Tersebar


Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperiode pendek. Objek
Piringan Tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh
gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus.

4. Daerah Tata Surya Terjauh


a. Heliopause
Heliopause disebut sebagai titik permulaan medium antar bintang. Akan tetapi, bola
Roche Matahari (jarak efektif pengaruh gravitasi matahari) diperkirakan mencakup sekitar
seribu kali lebih jauh.
b. Awan Oort
Awan Oort (Oort cloud) adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri atas
bertriliun-triliun objek es dan merupakan sumber komet berperiode panjang. Daerah ini
mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam tata surya karena berinteraksi
dengan planet-planet bagian luar.
c. Sedna
Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan
orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion
serta berjangka orbit 12.050 tahun.
Mike Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna bukan
merupakan bagian dari Piringan Tersebar ataupun Sabuk Kuiper karena perihelionnya
terlalu jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Brown menjulukikelompok ini “Awan Oort
bagian dalam” karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip, meskipun jauh lebih
dekat ke Matahari.

5. Daerah Sekitar Tata Surya


Lingkungan galaksi terdekat dari tata surya adalah Awan Antarbintang Lokal, yaitu
wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal. Gelembung Lokal
ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang, berukuran
sekitar 300 tahun cahaya, dan terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung
ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova
yang belum lama terjadi.

F. Benda-Benda Lain Dalam Tata Surya


1. Planetoida atau Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi, seorang astronom bangsa Italia melalui observasinya
dengan teleskop menemukan benda langit yang berdiameter ± 900 km (Bulan berdiameter
3000 km) beredar mengelilingi Matahari. Dalam beberapa tahun kemudian ternyata
ditemukan pula beberapa benda semacam itu. Benda-benda itu mengorbit mengelilingi
Matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter. Pada saat ini, benda semacam itu telah
diketahui sebanyak + 2000 buah, berbentuk bulat dan kecil. Yang terbesar bernama Ceres
dengan diameter 750 km. Benda-benda langit itu disebut planetoida atau "bukan planet",
untuk membedakannya dengan planet utama yang telah diterangkan.
2. Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan tergolong
bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota tata surya, yang
beredar mengelilingi Matahari dan menerima energinya dari Matahari.
3. Meteor atau Bintang Beralih
Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya.
Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya
tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan
rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet, dan
bersama- sama beredar mengelilingi Matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet
disebut gerak revolusi satelit. Di samping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi,
yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi
satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke Timur, kecuali
satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah
Merkurius, Venus, dan mungkin juga Pluto.

G. Asal – Usul Tata Surya

Ada empat macam teori asal usul tata surya yaitu : teori kabut (nebula), teori
planetesimal, teori bintang kembar, danteori protoplanet.

1. Teori Kabut
Penemu teori ini adalah Immanuel Kant, dan Simon de Laplace. Nebula adalah
kabut yang terdiri dari gas (terutama hydrogen dan helium) dan debu-debu angkasa.
Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat, yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.
Akibat penyusutan dan rotasi terbentuklah rotasi sebuah cakram datar di tengahnya.
Penyusutan berlanjut dan matahari terbentuk dipusat cakram. Cakram berputar sangat
cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.
Kemudian gelang –gelang memadat dan menjadi planet yang berevolusi menjadi orbit elips
mengitari matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori ini diajukan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton, keduanya ilmuwan
Amerika. Menurut teori ini matahari sebelumnya sudah ada sebagai salah satu bintang.
Karena adanya tarikan gravitasi bintang maka menyebabkan sebagian bahan dari matahari
tertarik kearah bintang itu. Ketika bintang menjauh, lidah raksasa sebagian jatuh ke
matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau platesimal.
Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa sebagai benda dingin dalam orbit
mengitari matahari.
Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang labih kecil dan
akhirnya menjadi planet-planet.

3. Teori Bintang Kembar


Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin
merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-
kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka kepingan-kepingan yang lain
bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet, sedangkan bintang yang tidak
meledak menjadi matahari.

4. Teori Proto Planet


Teori ini dikemukakan oleh astronom Jerman Carl Von Weizsaeker dan
disempurnakan oleh P Kuiper, dkk. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa tata surya
terbentuk darigumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5 milyar tahun yang lalu, salah satu
gumpalan awan mengalami pemampatan.
Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke dalam menuju pusat
awan, membentuk gumpalan bola, dan mulai berotasi. Karena rotasi cepat, maka gumpalan
gas mulai memipih menyerupai bentuk cakram yaitu tebal di bagian tengah saling menekan
sehingga menimbulkan panas dan berpijar.
Bagian tengah yang berpijar inilah sebagiab protosun (cikal bakal matahari), yang
akhirnya menjadi matahari. Bagian tepi (bagian yang lebih luar) yang berotasi sangat cepat
menyebabkan bagian ini terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang leih
kecil. Gumpalan kecil ini juga berotasi, akhirnya membeku menjadi planet-planet serta
satelit-satelitnya.
Seperti yang tercantum dalam Al Quran. Allah telah berfirman :
‫اء إِلَى ا ْست ََوى ثُم‬ َ ‫دُخَان َوه‬
ِ ‫ِي الس َم‬
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,...” (Al
Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan
lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan
terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
‫ت أَن َكفَ ُروا الذِينَ يَ َر أَ َولَ ْم‬ َ ‫فَفَتَ ْقنَا ُه َما َرتْقًا كَانَتَا َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫ض الس َم َاوا‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiya, 21:30)

H. Penjelasan Tentang BUMI


Pengertian Bumi adalah suatu planet yang memiliki urutan ke tiga dari matahari
dan planet terbesar kelima dari semua planet yang ada di tata surya (baca : Planet di Tata
Surya). Bumi juga dapat diartikan sebagai planet yang menjadi tempat tinggal bagi semua
makhluk yang hidup di dalamnya. Dalam bahasa Inggris, bumi disebut earth. Sementara di
Indonesia, istilah bumi berasal dari kata bhumi yang berarti tanah. Kata tersebut merupakan
bahasa Sansekerta.
Bumi mempunyai sebutan lain yaitu benua biru karena jika dilihat dari luar
angkasa, planet bumi mempunyai warna dominan biru. Warna biru tersebut adalah
representasi dari dari laut yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi. Bumi
mempunyai bentuk bulat tak sempurna dan juga pepat (padat). Luas permukaan bumi
sekitar 510.072.000 kilometer persegi dengan jari- jari rata-rata 6.371 kilometer. Planet
bumi memiliki gravitasi atau gaya tarik dengan percepatan sebesar 9,780327 m/s2 yang
dalam perhitungan matematis sering dibulatkan menjadi 9,81 m/s2.
Bumi mengalami rotasi dan juga revolusi. Rotasi yakni berputarnya bumi pada
sumbu porosnya yang memelukan waktu sekitar 24 jam. Sedangkan revolusi yaitu
berputarnya bumi mengelilingi matahari yang membutuhkan waktu sekitar 365 hari. Jarak
bumi dan matahari yakni 149,6 juta kilometer. Rotasi bumi dapat mengakibatkan
pergantian malam dan siang, terjadinya perbedaan waktu di berbagai negara, serta gerak
semu harian matahari. Sementara revolusi mengakibatkan pergantian musim di semua
benua di dunia, berubahnya jangka waktu siang dan malam, serta gerak semu tahunan
matahari.
· Lapisan- Lapisan Bumi
Menurut para ilmuwan, bumi sudah terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu. Struktur
lapisan bumi terdiri dari berbagai jenis batuan (baca : Jenis Janis Batuan Penyusun Lapisan
Bumi). Sementara itu, lapisan bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu kerak bumi, mantel bumi
dan inti bumi. Berikut adalah penjelasan masing- masing lapisan bumi.
1. Kerak bumi
Lapisan bumi yang paling luar disebut dengan kerak bumi (crush). Lapisan ini
dikelompokkan menjadi 2 yaitu kerak benua dan kerak samudera. Ketebalan dari kerak
benua berkisar antara 20 hingga 70 kilometer. Sedangkan ketebalan kerak
samuderaberkisar antara 5 sampai 10 kilometer. Pada lapisan kerak bumi terdapat relief
permukaan bumi yang terbentuk dari adanyatenaga endogen dan eksogen.
Semakin dalam kerak bumi maka suhunya akan semakin tinggi (panas). Suhu kerak
bumi yang paling dalam bisa mencapai 200 sampai 1000 derajat celcius. Kerak benua
mempunyai susunan dominan berupa batuan granit. Sedang pada kerak samudera sebagian
besar tersusun atas batu basal. Komposisi kimia kerak bumi meliputi :
· Silika sebesar 60,2 persen
· Alumina sebesar 15,2 persen
· Kapur sebesar 5,5 persen
· Magnesium oksida sebesar 3,1 persen
· Sodium oksida sebesar 3 persen
· Kalium oksida sebesar 2,8 persen
Senyawa lain yang menyusun bumi yaitu air, karbon dioksida, titanium dioksida dan fosfor
pentaoksida. Senyawa- senyawa tersebut hanya berjumlah kurang dari 2 persen dari seluruh
komposisi senyawa yang menyusun bumi.

2. Selimut bumi
Selimut atau selubung bumi lebih dikenal dengan sebutan mantel bumi. Letaknya
berada di antara kerak bumi dan inti bumi. Ketebalan mantel bumi yakni 2.900 kilometer.
Temperaturnya mencapai hingga 3000 derajat celcius. Sebagian besar mantel bumi
tersusun dari jenis- jenis batuan yang terkandung silikon dan magnesium di dalamnyam
sementara bagian yang lain tersusun dari silisium dan alumnium. Mantel bumi
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu :
· Lapisan litosfer – Lapisan ini merupakan lapisan terluar mantel bumi dengan
ketebalan hingga 80 kilometer.
· Lapisan astenosfer – Lapisan ini terbentuk di bawah lapisan litosfer dengan
ketebalan berikisar antara 100 hingga 400 kilometer. Lapisan astenosfer diprediksi sebagai
tempat pembentukan magma (baca : Proses Terjadinya Magma).
· Lapisan mesosfer – Lapisan terbawah dari mantel bumi adalah mesosfer.
Ketebalannya berikisar antara 2.400 sampai 2.700 kilometer
3. Inti bumi
Inti bumi atau core merupakan lapisan bumi paling dasar. Ketebalan lapisan ini
adalah 3.500 kilometer dengan lapisan inti luar setebal 2.000 kilometer. Suhu di lapisan
inti luar adalah 2.200 derajat celcius. Sementara pada lapisan inti dalam temperaturnya
semakin panas yakni mencapai 4.500 derajat celcius. Bagian inti bumi tersusun dari nikel
dan besi.
Selain ketiga lapisan tersebut, bumi juga dapat terbagi menjadi 4 lapisan yaitu
lapisan atmosfer, lapisan litosfer, lapisan hidrosfer dan lapisan biosfer. Berikut penjelasan
singkatnya.

· Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri atas nitrogen sebesar 21 persen, nitrogen sebanyak 78
persen dan sebagian kecil karbon dioksida, air serta jenis gas lainnya. Sebagian besar massa
atmosfer berada di ketinggian 11 km. Pada lapisan atmosfer terbentuk iklim dan cuaca yang
dipengaruhi oleh energi matahari dan berputarnya bumi. Energi matahari juga
mempengaruhi pergantian musim.
Musim panas terjadi ketika kutub utara menghadap tepat ke arah matahari.
Sementara terjadinya musim dingin adalah sebaliknya. Panjangnya siang hari di musim
panas lebih lama, sedang pada musim dingin siang hari menjadi lebih pendek. Bahkan
hampir tidak ada siang hari di daerah kutub ketika musim dingin

· Litosfer
Lapisan litosfer seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mempunyai ketebalan
80 kilometer. Selain itu, lapisan ini mempunyai bentuk berupa lempeng yang terus
bergerak karena adanya tenaga endogen (baca : Macam Macam Tenaga Endogen).
Pergerakan lempeng tersebut akan mengakibatkan pergeseran benua.

· Hidrosfer
Yang disebut lapisan hidrosfer adalah lapisan perairan yang ada di bumi. Seperti
yang kita tahu bahwa dua per tiga permukaan bumi ditutupi oleh perairan. Perairan tersebut
meliputi perairan laut dan perairan lain seperti sungai dan danau. Perairan terdalam di bumi
berada di Samudera Pasifik yakni Palung Mariana dengan kedalaman lebih dari 10.000
meter di bawah permukaan laut. Laut juga mempunyai pengaruh terhadap iklim dan cuaca
di bumi. Hal itu berarti lapisan hidrosfer dapat mempengaruhi kondisi lapisan atmosfer.

· Biosfer
Biosfer merupakan lapisan yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup, yakni
berupa kumpulan ekosistem yang berada di bumi. Lapisan biosfer mencakup semua
kehidupan makhluk di bumi beserta interaksinya dengan sesama maupun dengan
lingkungan tempat tinggalnya.
Biosfer di bumi diperkirakan terbentuk di awal pembentukan planet ini, yakni
sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu dan merupakan lapisan paling tipis dari semua lapisan
bumi. Tingkatan organisasi dalam biosfer meliputi protoplasma, sel, jaringan, organ,
sistem organ dan organisme. Tingkat organisasi tersebut merupakan tingkatan organisme
yang paling kompleks di sistem tata surya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan
oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut
Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di
awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk
mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi
dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya.
Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313
yang ternyata juga mempunyai satelit.
Secara informal, tata surya dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu:
1) Tata surya bagian dalam mencakup empat planet (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) dan
sabuk asteroid utama;
2) Tata surya bagian daerah yang lebih jauh;
3) Tata surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak sabuk Kuiper ditemukan,
bagian ini dianggap sebagai wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek yang
melampaui Neptunus.
Ada empat macam teori asal usul tata surya yaitu :
1. Teori kabut (nebula),
2. Teori planetesimal,
3. Teori bintang kembar, dan
4. Teori protoplanet.
Pengertian Bumi adalah suatu planet yang memiliki urutan ke tiga dari matahari dan planet
terbesar kelima dari semua planet yang ada di tata surya
Bumi mempunyai bentuk bulat tak sempurna dan juga pepat (padat). Luas permukaan bumi
sekitar 510.072.000 kilometer persegi dengan jari- jari rata-rata 6.371 kilometer. Planet bumi
memiliki gravitasi atau gaya tarik dengan percepatan sebesar 9,780327 m/s2 yang dalam
perhitungan matematis sering dibulatkan menjadi 9,81 m/s2.
B. SARAN
Sebaiknya semua pihak mempelajari Jagat raya Dan Tata Surya agar dapat mengetahui dari
mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau
merekayasanya. Mengetahui Jagat Raya Dan Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat
mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan
DAFTAR PUSTAKA

Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia


http://astri5.blogspot.co.id/2013/04/teori-asal-usul-tata-surya.html.4.03.2017
http://www.al-habib.info/review/al-quran-asal-mula-alam-semesta.htm.4.03.2017
http://www.asikbelajar.com/2015/03/benda-benda-lain-dalam-tata-surya.html.6.03.2017
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/pengertian-bumi.6.03.2017
https://raafsyamjani.wordpress.com/2013/04/25/makalah-tentang-alam-semesta-dan-tata-surya-
iad/
http://saraswatianasaras.blogspot.co.id/2013/11/alam-semesta-galaksi-dan-tata-surya.html

Anda mungkin juga menyukai