DISUSUN OLEH:
1.Achmad Rizqi
2. Fachmy Said Abad
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas karuniah dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Alam Semesta Sebagai Sistem” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Manusia selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu, begitupun terhadap alam semesta ini.
Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan tentang alam semesta termasuk tata surya yang
didalamnya juga membahas tentang susunan dan bagian-bagianya.
Semoga makalah ini mampu menambah pengetahuan, khususnya bagi kami sebagai penyusun dan
umumnya bagi pembaca. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca itupun demi
kesempurnaan dan kemajuan makalah kami.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Mungkin kamu
memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit
membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini. Akan kami terangkan seberapa besar alam
semesta ini dengan menggunakan suatu contoh. Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu
bayangkan? Jarak antara batas kota tempat kamu tinggal mungkin tampak begitu besar bagimu.
Anggap saja kamu sedang melintasi seluruh jalan-jalan di kotamu, dari timur ke barat, dan kamu
akan terkagum-kagum oleh keluasannya. Mungkin diantara kalian ada yang pernah bepergian ke
kota lain yang jauh jaraknya. Tapi, camkan satu hal! Meskipun kamu pergi mengelilingi dunia,
tetap saja masih sulit untuk membantumu membayangkan betapa luas alam semesta ini. Karena
ukuran bumi hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam semesta yang teramat
sangat luas ini.Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya; planet bumi hanyalah
sebutir debu jika dibandingkan dengan luas seluruh alam semestaTata Surya dan galaksinya
merupakan bagian dari pembahasan Ilmu Alamiah Dasar.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit lainnya.
Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula
terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering
muncul dan akan dicoba dijawab dengan makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Galaksi” dengan harapan dapat
membantu para pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian alam semesta
2. Mengetahui tentang pembentukan alam semesta melalui beberapa teori tertentu
3. Mengetahui proses terbentuknya tata surya melalui beberapa teori yang dikemukakan oleh
beberapa para ahli
4. Mengetahui susunan tata surya
D. MANFAAT
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui proses
terbentuknya tata surya melalui teori-teori tertentu dan bagaimana susunan tata surya yang ada di
alam semesta ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa
dan benda-benda langit yang ada didalamnya
1. Hipotesis Nabular
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796.Ia yakin
bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat
panas berupa cincin.Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang
mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula
yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda ini akan
menjad iplanet-planet seperti bumi dengan benda-bend ayang mengelilinginya berupa
satelit atau bulan. Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan teori ini,planet Saturnus yang
dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah merupakan bakal satelitnya.Salah satu keberatan dari
hipotesis ini adalah ditemukanya dua buah bulan pada Jupiter dan sebua hbulan di Saturnus
yang berputar berlawananarah dengan rotasi planet-planet tersebut.Hal ini menunjukan
bahwa satelit tersebut bukan merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis
Laplace.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin danMoulton.Hipotesis ini bertitik
tolak dari pemikiran yang samadenganteori nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini
terbentukdari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi.Perbedannya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentukny aplanet-planet itu tidak harus dari satubadan tetapi di
asumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang dimana tata
suryakita merupakan bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh
daya Tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah benda-bendayang disebut
planet tesimal.
Planet tesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik
antar benda itusendiri, benda-benda kecil tersebut akan bergumpal menjadi besar dan
menjadipanas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori
ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dariJupiter maupun pada
Saturnus yang mempunyai orbit yang berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.
3. Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh JamesJeans dan Harold Jeffreys pada
tahun 1919.Menurut teori in iplanet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti
percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan tersebut disebut
“tidal”.Tidal yang besar yang kemudian akan menjadiplanet itu disebabkan karena adanya
dua buah matahari yang bergerak saling mendekat satu dengan yang lain maka akanter
bentuklah planet-planet baru seperti teori tersebut diatas.
Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis.Setelah teruji, teori itu
masih mungkin diperbaiki dengan teori yang lebih akurat.Namun demikian teori-teori
tersebut di atas masih diyakini orang sampai sekarang.
5. Teori Protoplanet
Teori Awan Debu atau teori proto planet merupakan teori pembentukan tatasurya yang
dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar.
Menurut teori ini dahulu di alam semesta terdapat awan, gumpalan debu dan gas kosmos yang
berbentuk seperti piring dan terus berputar. salah satu dari awan gas mengalami pemampatan dan
menarik partikel debu ke pusat awan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola kemudian
memipih dan membentuk cakram. Partikel pada di bagian tengah cakram saling menekan dan
menghasilkan panas pijar yang disebut matahari. Sedangkan bagian luar akan berputar sangat cepat
dan terpecah menjadi gumpalan kecil yang berpilin dan membeku membentuk planet dan satelit.
a. Matahari
Matahari merupakan bintang induk tata surya dan komponen utama system tata
surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar menyebabkan
kepadatan inti yang cukup besar untuk mendukung kesinambungan fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah energi dahsyat. Kebanyakan energi dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi elektromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan dalam bintang kerdil kuning (tipe GV) yang berukuran
sedang. Akan tetapi, kategori tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman karena
dibandingkan dengan bintang-bintang yang terdapat di dalam galaksi bima sakti, Matahari
termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram
Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai
luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang
lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan
terletak pada deret utama, dan matahari terletak persis di tengah deret ini. Bintang-bintang
yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-
bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Matahari secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan
(plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-
kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang
merambah tata surya, paling tidak sejauh 100 SA, yang disebut medium antarplanet.
Heliosfer berperan melindungi tata surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar
tata surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya.
Densitas sinar kosmik pada medium antar bintang dan kekuatan medan magnet matahari
mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang sehingga derajat radiasi
kosmis di dalam tata surya menjadi bervariasi, meskipun tidak diketahui besarnya.
b. Merkurius
Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari matahri dan terkecil (0,055 massa
bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya yang diketahui adalah
kawah meteorid (lobed ridges atau rupes), yang kemungkinan terjadi karena pengerutan
pada periode awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa dliabaikan terdiri
atasatom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari.
Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum dapat diterangkan. Menurut
dugaan hipotesis, lapisan luar planet Merkurius terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa
dan perkembangan (“akresi”) penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.
c. Venus
Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Seperti bumi, planet ini
memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, beratmosfer tebal, serta memiliki
aktivitas geologi. Akan tetapi, planet ini lebih kering dan atmosfernya sembilan kali lebih
padat daripada bumi. Venus tidak memiliki satelit dan merupakan planet terpanas dengan
suhu permukaan mencapai 4000C.
d. Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya planet
yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki makhluk hidup. Hidrosfernya yang
cair menjadi kekhasan di antara planet-planet kebumian. Bumi juga merupakan satu-
satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi amat berbeda
dibandingkan planet lainnya akibat pengaruh makhluk hidup yang menghasilkan 21%
oksigen. Bumi memiliki satelit, yaitu bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian
tata surya.
e. Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih kecil daripada bumi dan venus (0,107 massa bumi).
Planet ini memiliki atmosfer tipis dengan kandungan utama karbondioksida. Permukaan
Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa, seperti Olympus Mons dan lembah retakan,
seperti Valles marineris, menunjukkan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai saat ini.
Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak
gravitasi Mars.
f. Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral
logam beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua
asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil tata surya.
Beberapa asteroid, seperti Vesta dan Hygeia, mungkin diklasifikasikan sebagai planet
kerdil jika terbukti telah mencapai equilibrium hidrostatik.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan
batuan metal, dan mineral. Kebanyakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer,
dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak di antara
orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan
sisa dari bahan formasi tata surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi
Yupiter. Sabuk asteroid terdiri atas beribu, bahkan jutaan objek yang berdiameter satu km.
Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama tidaklah lebih dari seperseribu massa
bumi. Sabuk utama tidaklah rapat. Kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini
tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut
meteorid.
b. Saturnus
Saturnus (9,5 SA), yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, antara lain komposisi atmosfernya. Meskipun saturnus hanya
sebesar 60% volume Yupiter, berat planet ini kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali
massa bumi, sehingga menjadi planet yang paling tidak padat di tata surya. Sejauh ini,
Saturnus memiliki 60 satelit (dan tiga yang belum dipastikan). Dua diantaranya, yaitu Titan
dan Enceladus.
c. Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling
ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari matahari dengan berukuran poros 90% pada ekliptika. Uranus memiliki 27
satelit yang diketahui, dan satelit terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan
Miranda.
d. Neptunus
Neptunus (30 SA) bermasa sedikit lebih kecil daripada Uranus, tetapi memiliki 17
kali massa bumi sehingga lebih padat. Neptunus memancarkan panas dari dalam, tetapi
tidak sebanyak Yupiter atau Sartunus. Neptunus mempunyai 13 satelit yang diketahui.
Satelit yang terbesar adalah Triton, yang geologinya aktif dan memiliki geyser nitrogen
cair.
e. Komet
Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa
kilometer, dan terbuat dari es volatil. Komet memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara
umum perihelionnya terletak di planet – planet bagian dalam dan letak aphelionnya lebih
jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, kedekatan jaraknya
dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersublimasi dan berionisasi, yang
menghasilkan koma, ekor gas, dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata
telanjang.
f. Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semimayornya lebih besar
daripada Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil daripada Neptunus (30 SA). Centaur terbesar
yang diketahui adalah 10199 Chariklo yang berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama,
yaitu 2060 Chiron, diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama
seperti komet jika mendekati matahari.
3. Daerah Trans-Neptunus.
Daerah trans-Neptunus terdiri atas Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
a. Sabuk Kuiper
Sebuah cincin raksasa yang mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah
es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri atas benda kecil tata surya.
Objek yang termasuk sabuk Kuiper antara lain sebagai berikut :
· Sabuk kuiper klasik dan Resonansi
Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contohnya dua orbit untuk
setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua orbit Neptunus). Sabuk klasik terdiri
atas objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA
sampai 47,7. Anggota sabuk klasik diklasifikasikan sebagai Cubewanos setelah anggota
jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1.
· Pluto
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah salah satu objek terbesar
diSabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, Pluto dianggap sebagai planet yang
kesembilan. Definisi diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet.
Tidak jelas apakah Charon, bulan Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai
satelit atau planet kerdil juga.
· Haumea dan Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek
terbesar dalam Sabuk Kuiper klasik. Haumea berbentuk telur dan memiliki dua bulan.
Adapun Makemake objek paling cemerlang setelah Pluto.Awalnya dinamai 2003 EL61
dan 2005 FY9. Kemudian, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet kerdil.
Ada empat macam teori asal usul tata surya yaitu : teori kabut (nebula), teori
planetesimal, teori bintang kembar, danteori protoplanet.
1. Teori Kabut
Penemu teori ini adalah Immanuel Kant, dan Simon de Laplace. Nebula adalah
kabut yang terdiri dari gas (terutama hydrogen dan helium) dan debu-debu angkasa.
Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat, yang berotasi
dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.
Akibat penyusutan dan rotasi terbentuklah rotasi sebuah cakram datar di tengahnya.
Penyusutan berlanjut dan matahari terbentuk dipusat cakram. Cakram berputar sangat
cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.
Kemudian gelang –gelang memadat dan menjadi planet yang berevolusi menjadi orbit elips
mengitari matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori ini diajukan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton, keduanya ilmuwan
Amerika. Menurut teori ini matahari sebelumnya sudah ada sebagai salah satu bintang.
Karena adanya tarikan gravitasi bintang maka menyebabkan sebagian bahan dari matahari
tertarik kearah bintang itu. Ketika bintang menjauh, lidah raksasa sebagian jatuh ke
matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau platesimal.
Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa sebagai benda dingin dalam orbit
mengitari matahari.
Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang labih kecil dan
akhirnya menjadi planet-planet.
2. Selimut bumi
Selimut atau selubung bumi lebih dikenal dengan sebutan mantel bumi. Letaknya
berada di antara kerak bumi dan inti bumi. Ketebalan mantel bumi yakni 2.900 kilometer.
Temperaturnya mencapai hingga 3000 derajat celcius. Sebagian besar mantel bumi
tersusun dari jenis- jenis batuan yang terkandung silikon dan magnesium di dalamnyam
sementara bagian yang lain tersusun dari silisium dan alumnium. Mantel bumi
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu :
· Lapisan litosfer – Lapisan ini merupakan lapisan terluar mantel bumi dengan
ketebalan hingga 80 kilometer.
· Lapisan astenosfer – Lapisan ini terbentuk di bawah lapisan litosfer dengan
ketebalan berikisar antara 100 hingga 400 kilometer. Lapisan astenosfer diprediksi sebagai
tempat pembentukan magma (baca : Proses Terjadinya Magma).
· Lapisan mesosfer – Lapisan terbawah dari mantel bumi adalah mesosfer.
Ketebalannya berikisar antara 2.400 sampai 2.700 kilometer
3. Inti bumi
Inti bumi atau core merupakan lapisan bumi paling dasar. Ketebalan lapisan ini
adalah 3.500 kilometer dengan lapisan inti luar setebal 2.000 kilometer. Suhu di lapisan
inti luar adalah 2.200 derajat celcius. Sementara pada lapisan inti dalam temperaturnya
semakin panas yakni mencapai 4.500 derajat celcius. Bagian inti bumi tersusun dari nikel
dan besi.
Selain ketiga lapisan tersebut, bumi juga dapat terbagi menjadi 4 lapisan yaitu
lapisan atmosfer, lapisan litosfer, lapisan hidrosfer dan lapisan biosfer. Berikut penjelasan
singkatnya.
· Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri atas nitrogen sebesar 21 persen, nitrogen sebanyak 78
persen dan sebagian kecil karbon dioksida, air serta jenis gas lainnya. Sebagian besar massa
atmosfer berada di ketinggian 11 km. Pada lapisan atmosfer terbentuk iklim dan cuaca yang
dipengaruhi oleh energi matahari dan berputarnya bumi. Energi matahari juga
mempengaruhi pergantian musim.
Musim panas terjadi ketika kutub utara menghadap tepat ke arah matahari.
Sementara terjadinya musim dingin adalah sebaliknya. Panjangnya siang hari di musim
panas lebih lama, sedang pada musim dingin siang hari menjadi lebih pendek. Bahkan
hampir tidak ada siang hari di daerah kutub ketika musim dingin
· Litosfer
Lapisan litosfer seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mempunyai ketebalan
80 kilometer. Selain itu, lapisan ini mempunyai bentuk berupa lempeng yang terus
bergerak karena adanya tenaga endogen (baca : Macam Macam Tenaga Endogen).
Pergerakan lempeng tersebut akan mengakibatkan pergeseran benua.
· Hidrosfer
Yang disebut lapisan hidrosfer adalah lapisan perairan yang ada di bumi. Seperti
yang kita tahu bahwa dua per tiga permukaan bumi ditutupi oleh perairan. Perairan tersebut
meliputi perairan laut dan perairan lain seperti sungai dan danau. Perairan terdalam di bumi
berada di Samudera Pasifik yakni Palung Mariana dengan kedalaman lebih dari 10.000
meter di bawah permukaan laut. Laut juga mempunyai pengaruh terhadap iklim dan cuaca
di bumi. Hal itu berarti lapisan hidrosfer dapat mempengaruhi kondisi lapisan atmosfer.
· Biosfer
Biosfer merupakan lapisan yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup, yakni
berupa kumpulan ekosistem yang berada di bumi. Lapisan biosfer mencakup semua
kehidupan makhluk di bumi beserta interaksinya dengan sesama maupun dengan
lingkungan tempat tinggalnya.
Biosfer di bumi diperkirakan terbentuk di awal pembentukan planet ini, yakni
sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu dan merupakan lapisan paling tipis dari semua lapisan
bumi. Tingkatan organisasi dalam biosfer meliputi protoplasma, sel, jaringan, organ,
sistem organ dan organisme. Tingkat organisasi tersebut merupakan tingkatan organisme
yang paling kompleks di sistem tata surya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan
oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut
Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di
awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk
mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi
dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya.
Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313
yang ternyata juga mempunyai satelit.
Secara informal, tata surya dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu:
1) Tata surya bagian dalam mencakup empat planet (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) dan
sabuk asteroid utama;
2) Tata surya bagian daerah yang lebih jauh;
3) Tata surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak sabuk Kuiper ditemukan,
bagian ini dianggap sebagai wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek yang
melampaui Neptunus.
Ada empat macam teori asal usul tata surya yaitu :
1. Teori kabut (nebula),
2. Teori planetesimal,
3. Teori bintang kembar, dan
4. Teori protoplanet.
Pengertian Bumi adalah suatu planet yang memiliki urutan ke tiga dari matahari dan planet
terbesar kelima dari semua planet yang ada di tata surya
Bumi mempunyai bentuk bulat tak sempurna dan juga pepat (padat). Luas permukaan bumi
sekitar 510.072.000 kilometer persegi dengan jari- jari rata-rata 6.371 kilometer. Planet bumi
memiliki gravitasi atau gaya tarik dengan percepatan sebesar 9,780327 m/s2 yang dalam
perhitungan matematis sering dibulatkan menjadi 9,81 m/s2.
B. SARAN
Sebaiknya semua pihak mempelajari Jagat raya Dan Tata Surya agar dapat mengetahui dari
mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau
merekayasanya. Mengetahui Jagat Raya Dan Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat
mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan
DAFTAR PUSTAKA