Anda di halaman 1dari 13

MENCIPTAKAN PROSES

PEMBELAJARAN BERBASIS
KARAKTER

Kelompok 5:
Muhammad Akmal Kahar
Fachmy Said Abad
A. Kurikulum dan Pendidikan Karakter

UUD No. 20 tahun 2003 pasal 3 : “Pendidikan


nasional berfungsi membentuk dan
mengembangkan watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk:
Mencerdaskan kehidupan bangsa,
Mengembangkan pengetahuan Membentuk
karakter”.
 Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan, berisi
rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik dalam
satu periode jenjang pendidikan.
Pendidikan karakter adalah suatu penanaman nilai karakter
kepada peserta didik supaya mempunyai karakter yang baik.

Fungsi : Kurikulum merupakan alat untuk


mencapai tujuan pendidikan nasional
yang harus dilaksanakan oleh guru dan
murid di sekolah agar terlaksan proses
belajar mengajar dengan baik dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan
tersebut.
 Hubungan antara kurikulum dan
pendidikan karakter didasarkan pada
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunaka
sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan yang dibuat sesuai dengan
karakter bangsa itu sendiri.
B. Disain Sistem/Proses Pembelajaran
dan Pendidikan Karakter
 Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
 Mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
 Guru datang tepat waktu
 Guru mengucapkan salam memasuki ruang kelas
Lanjutan
 Berdo’a sebelum membuka pelajaran
 Mengecek kehadiran siswa
 Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
 Menegur siswa yang datang terlambat dengan sopan
 Mendo’akan siswa yang tidak hadir karena sakit atau
karena halangan lainnya
 Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter.
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
C. Tahapan-Tahapan Pembelajaran
Berbasis Karakter
1.Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang mula-mula dilakukan
adalah analisis SK/KD, pengembangan silabus
berkarakter, penyusunan RPP berkarakter, bahan
ajar berkarakter
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Eksplorasi
pada tahap ini, pesrta didik diberi peluang untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
mengembangkan sikap melalui pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
b. Elaborasi
Pada tahap ini, peserta didik diberi peluang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
lebih luas dan dalam.

c. Konfirmasi
Pada tahap ini, peserta didik memperoleh umpan balik
atas kebenaran, kelayakan dari pengetahuan, dan sikap
yang diperoleh
3.Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses yang sistematis untuk
menentukan sampai sejauh mana tujuan program
tersebut telah tercapai.
Pada dasarnya authentic assessment diaplikasikan.
Teknik dan instrumen penilaian yang dipilih dan
dilaksanakan tidak hanya mengukur pencapaian
akademik/kognitif siswa, tetapi juga mengukur
perkembangan kepribadian siswa. Bahkan perlu
diupayakan bahwa teknik penilaian yang
diaplikasikan mengembangkan kepribadian siswa
sekaligus.
Strategi Mengembangkan
Pembelajaran Berbasis
Karakter

Strategi
Strategi Strategi pengembangan
Peningkatan Pendekatan karakter dengan
tahap Konseptual dalam Model
perkembangan penyampaian pembelajaran
moral Kurikulum berbasis
Pancasila
Kesimpulan

Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan


belajar, di mana pihak yang mengajar adalah guru dan yang belajar
adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang
berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan
mencakup berbagai komponen lainnya, seperti media, kurikulum, dan
fasilitas pembelajaran. Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian
pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku,
tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol- simbol yang dipraktikkan oleh
semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus
berlandaskan nilai-nilai tersebut. Tugas-tugas penguatan (terutama
pengayaan) diberikan untuk memfasilitasi peserta didik belajar lebih
lanjut tentang kompetensi yang sudah dipelajari dan internalisasi nilai
lebih lanjut.
 

Anda mungkin juga menyukai