PEMBAHASAN
3
3. Landasan aksiologis, seperti : untuk apa pengetahuan yang berupa
ilmu digunakan ?
4
2.2 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan secara etimologi yaitu knowledge (bahasa Inggris), dalam
Encyclopedia of Filosophy adalah kepercayaan yang benar (knowledge is
justified true belief). Secara terminology, menurut Sidi Gazalba, pengetahuan
adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu dari kenal, sadar, insaf,
mengerti dan pandai. Dalam arti luas berarti kehadiran internasional
obyek dalam subyek, dalam arti sempit berarti kebenaran, kepastian.
Pengetahuan dapat juga berarti pengalaman sadar, harus benar agar tidak
kontradiksi.
5
kejiwaan. Memiliki obyek tertentu, runtut, memiliki metode yang umum.
6
Menurut Liang Gie ilmu adalah aktivitas manusia sehingga memperoleh
pengetahuan, lebih lengkap dan cermat tentang alam di masa lampau, sekarang
dan nanti, untuk beradaptasi, mengubah lingkungan dan sifat-sifatnya.
1. Hakikat Pengetahuan
a. Realisme, gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata
sehingga pengetahuan adalah benar dan tepat jika sesuai dengan
kenyataan, mempertajam perbedaan antara yang mengetahui dan yang
diketahui. Tidak mementingkan pada subyek tapi obyek.
b. Idealisme, pengetahuan adalah proses mental psikologis yang
subyektif. Dunia dan bagiannya adalah satu kesatuan yang utuh dan
saling berhubungan. Mementingkan subyek dibandingkan obyek
sehingga tidak mengakui kebenaran universal, kebenaran menjadi
relative.
2. Sumber Pengetahuan
a. Empirisme, pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, bukan
bawaan. Tokohnya : John Locke, David Hume.
b. Rasionalisme, pengetahuan diperoleh dengan akal. Tidak mengingkari
kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan.
c. Intuisi, hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi (Henry
Bergson), mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis
yang bersifat
7
analisis,menyeluruh, mutlak tanpa penggambaran simbolis, personal,
tidak bisa diramalkan, tidak dapat diandalkan, hanya sebatas hipotesa.
d. Wahyu, berasal dari Tuhan melalui para nabi.
Filsafat Ilmu
1. Obyek material : universal 1. Obyek material : khusus
2. Obyek formal : nonfragmantis, 2. Obyek formal Fragmantis, spesifik
luas, mendalam dan mendasar intensif, teknik.
3. Menonjolkan daya spekulasi, kritis 3. Riset melalui trial and error.
dan pengawasan
4. Pertanyaan lebih jauh dan mendalam 4. Diskursif, logis, tidak tahu menjadi
berdasarkan realitas tahu.
5. Penjelasan terakhir, mutlak, 5. Penyebab tidak terlalu mendalam
mendalam (primary causa) lebih dekat yang sekunder
(secondary cause)
Mencoba berbuat bagi ilmu apa saja yang dilakukan oleh filsafat bagi
pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua hal :
8
2.3.2 Kedudukan Filsafat Ilmu Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi untuk
memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsi perkembangan
tersebut memperoleh pembekalan dan disiplin ilmu masing-masing agar dapat
menampilkan teori substantif. Selanjutnya secara teknis dihadapkan dengan bentuk
metodologi, perkembangan ilmu dapat mengoprasionalkan perkembangan konsep
tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing.
Kajian yang dibahas dalam filsafat ilmu meliputi hakikat (esensi) pengetahuan,
artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap masalah-masalah mendasar ilmu
pengetahuan seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu.
10
2. Sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap
kegiatan ilmiah. Artinya, seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap
bidang ilmunya. Sehingga, dapat menghindarkan diri dari sikap arogansi,
menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar.
3. Menyatukan pengetahuan yang terpotong dalam pandangan hidup yang sempurna
dan terpadu.
4. Membantu membedakan ilmu dan scients
5. Menyumbang integrasi antar ilmu.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Mencoba berbuat bagi ilmu apa saja yang dilakukan oleh filsafat bagi pengalaman
manusia. Filsafat melakukan dua hal :
12