Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIS

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

KELOMPOK 3 :

Ayu Permata Sari 1802124117

Nabilah Ramadhani 1802124576

Adillah Putri 1802125348

Zhakia Natasha S 1802112487

Bahrul Hayat 1802123996

Samuel Tota N 1802112194

DOSEN PEMBIMBING : Elvi Rahmayanti, SE., M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan.

Makalah ini berisi tentang definisi analisis lingkungan eksternal


Perusahaan, tujuan lingkungan eksternal Perusahaan, analisis lingkungan
eksternal, faktor-faktor lingkungan eksternal, analisis lingkungan industri dan
contoh dari lingkungan eksternal. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya

Pekanbaru, 28 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3

2.1 Definisi Analisis Lingkungan eksternal...................................................3

2.2 Tujuan analisis Lingkungan Eksternal.....................................................3

2.3 Analisis Lingkungan Eksternal.................................................................4

2.4 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal.........................................................5

2.5 Analisis Lingkungan Industri ...................................................................7

2.6 Studi Kasus Lingkungan Eksternal Perusahaan......................................10

2.7 Proses Diagnosis lingkungan....................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...............................................................................................12

3.2 Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan sebagaimana yang umum diartikan meliputi kondisi, situasi keadaan,


peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan memengaruhi perkembangan
organisasi. Organisasi bahkan terkadang dapat memengaruhi lingkungan, tetapi yang paling
umum adalah organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Kekuatan-kekuatan
dalam lingkungan tidak statis, tetapi harus berubah sehingga keunikannya memberi dampak
yang terkadang juga unik pada keputusan yang diambil oleh para eksekutif. Lingkungan
eksternal, terdiri atas dua faktor stratejik, yaitu  peluang dan ancaman atau tantangan. Higgins
(1985) mengartikan peluang sebagai situasi dari faktor-faktor eksternal yang membantu
organisasi mancapai atau bahkan dapat melampaui pencapaian sasarannya sedangkan
ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai
sasarannya.

Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secara
stratejik, artinya bisa menciptakan peluang, atau malah sebaliknya yakni merupakan
ancaman. Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasi
keuangan, dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Tetapi yang  jelas,
kata William Cohen (David, 1989) ialah bahwa peluang dan ancaman hadir pada setiap saat
dan senantiasa dapat melampaui sumber daya yang tersedia. Artinya, kekuatan yang dimiliki
organisasi selalu berada dalam posisi lebih lemah dalam menanggulangi ancaman, bahkan
dalam mengejar dan memanfaatkan peluang sekalipun.

Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks.


Karena efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang di
butuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable lingkungan
yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan.

Komponen tersebut cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi


atau perusahaan tidak bisa melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.
Komponen itu lebih cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang
mau tidak mau harus diterima, tinggal bagaimana organisasinya berkompromi atau
menyiasati komponen-komponen tersebut.

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yaitu Pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan- perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya  peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi  pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan

1
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas  Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang  pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

Lingkungan umum melingkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik atau
hukum, sosial, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurungan yang ada. Kecendurungan
kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan  batasanya lebih luas. Apabila
dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan industri memiliki efek yang lebih
langsung pada usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi lingkungan eksternal?
2. Apa tujuan lingkungan eksternal?
3. Bagaimana proses analisis lingkungan eksternal?
4. Bagaimana proses analisis lingkungan industri?
5. Apa saja faktor-faktor dari lingkungan eksternal?
6. Apa saja contoh dari lingkungan eksternal ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk Menambah Wawasan tentang Lingkungan Eksternal Perusahaan.


2. Untuk Mengetahui Peran penyusunan strategi dan sarana penunjang dalam diagnosis
lingkungan.
3. Untuk Memenuhi Tugas makalah Manajemen Strategik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang
saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi  perkembangan kehidupan manusia.
Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan  peluang (opportunities) dan tantangan
(threats) yang mempengaruhi kemampuan  perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar


perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis atau bahkan ancaman bagi
perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global
yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi
pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis
kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil
analisis itu di pergunakan . Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis lebih
lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable


lingkungan yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut
cenderung berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau  perusahaan tidak bisa
melakukan intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen itu lebih
cenderung diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus
diterima, tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen
tersebut. Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa lingkungan eksternal semua kejadian
diluar perusahaan yang memiliki pontensi untuk mempengaruhi perusahaan. Sedangkan
James A.F. Stoner  Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu
organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu. T.Hani Handoko  mengatakan bahwa
Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak
dapat dikendalikan dan  berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

2.2  Tujuan Analisis Lingkungan

Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat mengantisipasi


lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan
organisasi. Untuk maksud tersebut banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang
diperkirakan memberi pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang selalu
diusahakan adalah berusaha melengkapi variabel-variabel tersebut akan tetapi tidak akan
pernah bisa sekomplit yang diharapkan karena para pengambil keputusan harus berpacu
dengan waktu dalam proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat

3
bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis lingkungan
bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada “konteks” situasi dan kondisi yang dihadapi
perusahaan. Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan yaitu untuk menyediakan
kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen
perusahan, menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan kemudian
mencoba masukkannya kedalam  pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-
masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap
masalah tersebut, serta mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.

2.3 Analisis Lingkungan Eksternal

Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara


cepat, kompleks dan global yang membuatnya semakin sulit diinterpretasikan. Untuk
menghadapi lingkungan yang seringkali tidak jelas dan tidak lengkap,  perusahaan dapat
menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental analysis)
Proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Dari 4 komponen analisis lingkungan diuraikan sebagai berikut :

1. Scanning Lingkungan

Usaha untuk memantau, memahami, dan menelusuri berbagai kecenderungan dalam


lingkungan organisasi disebut dengan scanning lingkungan (environmental scanning). David
(1989) menyebutnya sebagai eksternal audit. Ini memang penting dan banyak
menguntungkan karena ketidakpastian dalam lingkungan memberi dampak yang luas  pada
aktivitas organisasi. Pada titik keputusan satu, scanning lingkungan di lakukan dengan
mencari sambil menyeleksi data dalam lingkungan eksternal. Data yang di cari ialah yang
mempunyai kaitan dengan kegiatan organisasi atau yang dampaknya terhadap organisasi baru
terasa dalam jangka panjang. Pada titik keputusan kedua, para eksekutif hendaknya mampu
mengakui bahwa data tersebut mempunyai dampak atau tidak bagi kegiatan organisasi. Kalau
ternyata ada, merekapun harus mengakui  perlunya perencanaan organisasi direvisi dengan
membuat prediksi-prediksi yang sedikit akurat.

Menurut wheelen dan hunger, lingkungan eksternal memiliki variabel-variabel yang


bisa ditemukan dalam task environment atau societa environment. Task environment ialah
elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang dapat berpengaruh langsung terhadap
organisasi atau sebaliknya yang dapat di pengaruhi oleh aktivitas organisasi. Societa
environment ialah elemen,kelompok,atau kekuatan yang sifatnya lebih umum ,dan yang tidak
secara langsung dapat memengaruhi kegiatan organisasi dalam jangka pendek, namun dapat
dan bahkan sering kali berpengaruh dalam jangka  panjang.

2. Monitoring

Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal  penting untuk
suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian

4
lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan dapat
diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara  bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi kurikulum
sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini
menggambarkan suatu kecendrungan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah
data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.

3. Forecasting

Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan umum
pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi
tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat
memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau
mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan  perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau berapa lama waktu
yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pemerintah untuk
mempengaruhi pola konsumsi pelanggan. 

4. Assessing

Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari  pengertian itu
terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.

2.4 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

A. Lingkungan Umum

Lingkungan umum adalah Lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-


faktor dan memiliki ruang lingkup luas yang pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari
operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi
pengaturan organisasi. Faktor-faktor tersebut di antaranya faktor ekonomi, sosial, politik dan
hukum, teknologi serta demografi.

a. Ekonomi

Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan gejala-
gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi ini, informasi yang
diperlukan adalah yang berhubungan dengan kecenderungan-kecenderungan dalam
pendapatan nasional, inflasi, tingkat pengangguran, gaji dan upah, devaluasi, tingkat

5
pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemasaran produk dari organisasi publik dan nonprofit.

b. Sosial

Faktor-faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai,


sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan tempat  perusahaan
beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondisi kultural, ekologis,
pendidikan, dan etnis. Seandainya faktor sosial berubah, permintaan untuk  berbagai produk
dan aktivitas juga turut mengalami perubahan.

c. Politik dan Hukum

Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan media massa, media
sosial tentang adanya lembaga-lembaga publik dan nonprofit yang kurang kompeten, hampir
tidak pernah berhenti. Bahkan para manajer dari organisasi-organisasi itu biasanya di tuntut
untuk tetap terbuka dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat, harus tunduk
kepada hukum, peraturan dan petunjuk yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Ini
kembali digalakkan melalui good governance. Ini  pula yang menjadi pertimbangan mengapa
diperlukan Ombudsman. Biasanya diangkat oleh pemerintah, namun memiliki tingkat
inpendensi yang tinggi dengan tugas mewakili kepentingan masyarakat dalam menyampaikan
keluhan masyarakat berkaitan dengan malpraktek adminstrasi pemerintahan dan pelanggara
hak-hak azasi manusia sesudah mengadakan investigasi seperlunya.

d. Teknologi

Teknologi adalah yang banyak berpengaruh terhadap ketidakseimbangan organisasi. Ia


adalah unsur yang paling dinamis, yang memaksa para pengambil keputusan untuk terus-
menerus memantau perkembangan serta dampakny yang menguntungkan dan ada yang
merugikan, serta melihat aspek mana dari teknologi itu yang langsung berpengaruh pada
yang tidak. Beberapa hal yang perlu dicari dalam bidang teknologi ialah informasi tentang
biaya yang disediakan pemerintah dan kalangan bisnis untuk keperluan penelitian dan
pengembangan, perlindungan hak paten ,hak cipta, dan produk-produk teknologi baru.

e. Faktor Demografi

Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi ini di
antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuran etnis, dan
distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harus menganalisis
perubahan faktor ini dalam konteks yang global, bukan hanya secara domestic.

6
B. Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang


menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih
spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael E. Porter
dalam konteks Competitive Strategy, perumusan strategi bersaing bertujuan menghubungkan
perusahaan dengan lingkungannya, yang dalam hal ini diartikan sebagai analisis lingkungan
industri tempat perusahaan tersebut bersaing. Dengan kata lain, analisis lingkungan industri
jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan  persaingan dibandingkan dengan analisis
lingkungan umum karena kekuatan lingkungan umum dalam memengaruhi persaingan
bersifat sangat relatif. Artinya, jika terjadi perubahan dalam lingkungan umum, seperti faktor
ekonomi, sosial, politik dan hukum, teknologi dan demografi, yang terkena pengaruh akibat
perubahan adalah industri yang bersangkutan. Dengan demikian, jika terjadi perubahan pada
lingkungan umum, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan yang berlainan dari
masing-masing perusahaan untuk menanggulangi implikasi perubahan tersebut.

Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk


pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan
langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antara lima factor ini
menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan posisi
dalam industry dimana perusahaan dapat mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik
atau dengan mempertahankan diri dari pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar
kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula
kecendurungan perolehan laba di atas rata-rata.

2.5 Analisis Lingkungan Industri

Industri dalam istilah manajemen strategik adalah kelompok perusahaan - perusahaan


yang memproduksi barang atau jasa yang serupa. Dalam menganalisis industri, kita juga
menganalis sekelompok stakeholder terdekat, seperti pemasok dan  pelanggan. Untuk ini
dilakukan dengan model analisis porter. Hampir seluruh sekolah  bisnis/ekonomi di dunia
usaha menggunakan prangkat analisis porter. Karena analisis ini penggunannya meluas dan
dianggap sebagai salah satu perangkat analisis yang dapat diterima penjelasannya

7
Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik industri
untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada didalamnya,
mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh. Begitu pula,
semakin terbataslah kesempatan perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperoleh
pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya analisis yang baik dan
kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak  bagaimana strategi yang akan
diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya, analisis industri ini bersama analisis
eksternal yang umum, akan digabung dan dibandingkan relatif terhadap kekuatan yang ada
pada perusahaan.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis kekuatan lima faktor
tadi yaitu :

1. Ancaman Pelaku Bisnis Baru

Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara otomatis perusahaan
yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang  bertambah serta kemungkinan
digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan membuat tambahan permintaan pasokan atas
sumber daya seperti SDM, ataupun bahan baku. Semua ini akan mengganggu perusahaan
- perusahaan yang sudah ada terlebih dulu di dalam industri. Karena itu, semakin tinggi
potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi pula potensi ancaman yang akan dihadapi oleh
pelaku yang ada didalamnya. Pemain baru dari sebuah industri selalu membawa kapasitas
baru dan harapan untuk mengambil pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat
investasi yang diperlukan. Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar yang lain,
punya daya ungkit untuk menggoyangkan persaingan

2. Ancaman Produk Subtitusi

Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan,  bukanlah kepada
perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali perusahaan harus berhadapan

8
dengan perusahaan - perusahaan yang produknya merupakan subtitusi dari produk
perusahaan pertama. Misalnya saja, untuk membuat minyak goreng, bahan baku subtitusi
selain dengan sawit (CPO), sering digunakan orang minyak bunga matahari. Jadi produk
subtitusi disini memiliki fungsi yang sama/hamper sama dari produk yang disubtitusi

Ancaman produk subtitusi memiliki beberapa kondisi, misalnya :

a. Skala Ekonomis
b. Switching Coast
c. Akses ke saluran distribusi

3. Daya Tawar Menawar Pembeli

Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancam daya saing
perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk menurunkan harga atau
menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain-lain. Perusahaan memiliki
beberapa kondisi yang yang menentukan apakah daya tawar menawar pembeli menjadi
tinggi.

a. Membeli dalam jumlah besar.


b. Produk yang dibeli adalah standar.
c. Swiching coast.
d. Produk dari industri kurang begitu penting bagi pembeli.
e. Pembeli memiliki informasi yang lengkap.

4. Daya Tawar Menawar Pemasok

Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila
pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan semakin kurang
menarik industrinya. Ini biasanya terjadi pada industri yang pemasoknya tergolong sedikit,
yaitu hanya beberapa perusahaan. Perusahaan yang ada dalam industri relative tidak memiliki
banyak alternatif untuk mendapatkan pemasokan tertentu.

Biasanya daya tawar kelompok pemasok kuat jika:

a. Hanya didominasi oleh sedikit perusahaan, sementara industri pembelinya  beragam.


b. Industri pembeli bukan merupakan pelanggan penting dari kelompok  pemasok. c.
c. Produk pemasokk merupakan input penting bagi pembeli. Semakin tinggi daya tawar
pemasok, maka semakin rendah daya tarik sebuah industri

9
5. Tingkat Persaingan dalam Industri

Tindakan-tindakan perusahaan dalam sebuah industri selalu saling terkait. Strategi-


startegi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan selalu membawanya  pengaruh kepada
intensitas persaingan. Selain ditentukan oleh jumlah pelaku yang ada di dalam industri,
intensitas persaingan ditentukan juga misalnya oleh para pesaing yang memiliki kekuatan
yang relatif sama. Begitu pula apakah pelaku - pelaku ada di industri yang sudah lamban
pertumbuhannya, atau apakah biaya tetap menjadi lebih tinggi. Sementara itu bila hambatan
untuk ke luar dari industri tinggi, maka intensitas  juga akan terpengaruh . Semakin tinggi
intensitas persaingan, tentu saja semakin kurang menarik satu industri. Kurang menarik bagi
mereka yang ada di dalamnya, juga ada di luarnya bila ingin berpikiran masuk di dalamnya.

2.6 Studi Kasus Lingkungan Eksternal Perusahaan

 Perusahaan P&G

Ketika seseorang memilih suatu produk yang pasti terpikirkan adalah kualitas dari
produk tersebut. P&G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar dalam masyarakat.

Selain pelanggan P&G juga memiliki banyak pesaing di pasaran, belum lagi produk kw yang
di beri label P&G sehingga dapat menurunkan produktivitas aslu dari P&G. Dalam hal ini,
P&G harus jeli dalam memasarkan produk, selain itu konsumen juga harus lebih teliti agar
tidak tertipu oleh produk yang berharga murah sedangkan kualitas rendah. Dengan
menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka PT P&G mampu
memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa pasar perusahaan, tentu saja
akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan menguntungkan perusahaan juga
menguntungkan pemegang saham karena kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.

Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai
label, namun dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari standar
kualitas, hal itu membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan konsumen yang loyal
terhadap produk perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat kehilangan nama baiknya dan
mengurangi eksistensi P&G.

Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G


sebagai perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin banyak
perusahaan lain menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama atau lebih inovatif
dengan produk yang diciptakan P(&)G, hal ini membuat P&G harus selalu dan secara terus-
menerus melakukan inovasi terbaru agar tidak kehilangan konsumennya.

10
2.7 Proses Diagnosis Lingkungan

Pada prinsipnya merupakan kelanjutan proses analisis. Dalam arti luas proses
diagnosis memberi penilaian yang signifikan terhadap berbagai kesempatan dan ancaman
yang ditemukan selama proses analisis lingkungan. Elemen kunci diagnosis adalah
kemampuan manager puncak unrtuk menentukan informasi yang mana dapat diabaikan
kemudian mengevaluasi jenis informasi yang dipandang relevan dengan kepentingan
organisasi. Hanya saja barangkali kini di perlukan dalam proses diagnosis adalah pemahaman
atas berbagai factor penentu hasil diagnosis lingkungan. Berbagai factor tersebut diantaranya
adalah karakteristik individu seorang strategic manager, pengaruh pekerjaan, dinamika
kelompok, dan factor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan manajerial.

2.7.1 Peran Penting Analisis dan Diagnosis Lingkungan

Hasil analisis dan diagnosis lingkungan dapat berpengaruh terhadap perubahan


strategi perusahaan seperti contoh berikut :

1. Kemampuan yang pesat dalam penjualan beberapa merek minuman ringan


ternyata banyak dipengaruhi oleh kepopuleran kemasannya yang tak perlu
dikembalikan.
2. Teknik pengetikan stensilan untuk menggandakan naskah telah digantikan oleh
mesin pengganda yang kemudian dapat mendominasi pasar.

Melalui analisis dan diagnosis lingkungan, perencanaan strategi dapat mengantisipasi


peluang dan menyususn rencana untuk meresponnya. Karenanya perusahaan yang mampu
menganalisis dan mendiagnosis lingkungan secara sistematis dapat beroperasi secara lebih
efektif dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya  peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi  pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas  Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang  pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

Lingkungan umum, Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat


mempengaruhi suatu industry dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini
dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan yang terdiri dari segmen-segmen ekonomi,
sosial, teknologi, politik atau hukum, demografi. Perusahaan tidak dapat mengendalikan
elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya adalah untuk mengerti
setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi yang tepat dapat dirumuskan
dan diterapkan.

Lingkungan Industri, Sekelompok factor ancaman masuknya pendatang baru,


pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Secara
keseluruhan, interaksi antara lima factor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai.
Tantangannya adalah untuk menentukan posisi dalam industry dimana perusahaan dapat
mempengaruhi factor-faktor tersebut dengan baik atau dengan mempertahankan diri dari
pengaruh factor-faktor diatas. Semangkin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi
lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecendurungan perolehan laba.

3.2 Saran

Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus memperhatikan


faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita dimasa yang akan datang.
Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi
faktor lingkungan umum yang terdiri dari sosiokultural, ekonomi, teknologi, politik dan
hukum, dan ekologi. Sedangkan dari faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman
pesaing baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas
persaingan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadmo, E. 2013,  Manajemen Strategik-Pengetahuan.Yogyakarta: Cahaya


Atma Pustaka.

Hubeis, Musa, dan Mukhamad Najib. 2014.  Manajemen Strategik . Jakarta : PT


Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Salusu, J. 2015, Pengambilan keputusan strategic. Jakarta: GRASINDO.


 

13

Anda mungkin juga menyukai