MANAJEMEN STRATEGIS
KELOMPOK 3 :
UNIVERSITAS RIAU
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mengamati lingkungan eksternal itu, ada beberapa sektor yang peka secara
stratejik, artinya bisa menciptakan peluang, atau malah sebaliknya yakni merupakan
ancaman. Perkembangan teknologi misalnya, peraturan perundang-undangan, atau situasi
keuangan, dapat saja memberi keuntungan atau kerugian bagi organisasi. Tetapi yang jelas,
kata William Cohen (David, 1989) ialah bahwa peluang dan ancaman hadir pada setiap saat
dan senantiasa dapat melampaui sumber daya yang tersedia. Artinya, kekuatan yang dimiliki
organisasi selalu berada dalam posisi lebih lemah dalam menanggulangi ancaman, bahkan
dalam mengejar dan memanfaatkan peluang sekalipun.
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yaitu Pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industri dan perusahaan- perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
1
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
Lingkungan umum melingkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik atau
hukum, sosial, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurungan yang ada. Kecendurungan
kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan batasanya lebih luas. Apabila
dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan industri memiliki efek yang lebih
langsung pada usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang
saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan
(threats) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
3
bahwa tidak ada satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis lingkungan
bisnis. Kesemuanya harus dikembalikan kepada “konteks” situasi dan kondisi yang dihadapi
perusahaan. Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan yaitu untuk menyediakan
kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen
perusahan, menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan kemudian
mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-
masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap
masalah tersebut, serta mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.
1. Scanning Lingkungan
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal penting untuk
suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian
4
lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan dapat
diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi kurikulum
sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini
menggambarkan suatu kecendrungan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah
data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan umum
pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi
tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat
memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau
mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau berapa lama waktu
yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pemerintah untuk
mempengaruhi pola konsumsi pelanggan.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu
terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.
A. Lingkungan Umum
a. Ekonomi
Keputusan para eksekutif hanya dapat efektif apabila turut memperhitungkan gejala-
gejala perilaku kondisi ekonomi secara serius. Dalam sektor ekonomi ini, informasi yang
diperlukan adalah yang berhubungan dengan kecenderungan-kecenderungan dalam
pendapatan nasional, inflasi, tingkat pengangguran, gaji dan upah, devaluasi, tingkat
5
pendapatan masyarakat, dan tidak ketinggalan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemasaran produk dari organisasi publik dan nonprofit.
b. Sosial
Keluhan-keluhan yang dilontarkan melalui berbagai seminar dan media massa, media
sosial tentang adanya lembaga-lembaga publik dan nonprofit yang kurang kompeten, hampir
tidak pernah berhenti. Bahkan para manajer dari organisasi-organisasi itu biasanya di tuntut
untuk tetap terbuka dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat, harus tunduk
kepada hukum, peraturan dan petunjuk yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Ini
kembali digalakkan melalui good governance. Ini pula yang menjadi pertimbangan mengapa
diperlukan Ombudsman. Biasanya diangkat oleh pemerintah, namun memiliki tingkat
inpendensi yang tinggi dengan tugas mewakili kepentingan masyarakat dalam menyampaikan
keluhan masyarakat berkaitan dengan malpraktek adminstrasi pemerintahan dan pelanggara
hak-hak azasi manusia sesudah mengadakan investigasi seperlunya.
d. Teknologi
e. Faktor Demografi
Hal penting yang harus diperhatikan perusahaan menyangkut faktor demografi ini di
antaranya ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, percampuran etnis, dan
distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harus menganalisis
perubahan faktor ini dalam konteks yang global, bukan hanya secara domestic.
6
B. Lingkungan Industri
7
Ditinjau dari sisi perusahaan yang mempertimbangkan akan masuk dalam suatu
industri, semakin kuat ancaman pelaku baru, ancaman produk substitusi daya tawar
pembembeli dan daya tawar pemasok, intensitas persaingan, semakin kurang menarik industri
untuk dimasuki tidak. Begitupula dari satu sisi perusahaan yang sudah ada didalamnya,
mereka akan merasa sulit untuk meraih keuntungan, berkembang, tumbuh. Begitu pula,
semakin terbataslah kesempatan perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperoleh
pendapat/ keuntungan yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus punya analisis yang baik dan
kemudian yang berdasarkan itu memutuskan dengan bijak bagaimana strategi yang akan
diambil dan diimplementasikannya. Pada saatnya, analisis industri ini bersama analisis
eksternal yang umum, akan digabung dan dibandingkan relatif terhadap kekuatan yang ada
pada perusahaan.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilihat atau menjadi dasar analisis kekuatan lima faktor
tadi yaitu :
Bila sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah industri, maka secara otomatis perusahaan
yang ada akan terancam, karena ada kapasitas baru yang bertambah serta kemungkinan
digorotinya pangsa pasar yang ada dan akan membuat tambahan permintaan pasokan atas
sumber daya seperti SDM, ataupun bahan baku. Semua ini akan mengganggu perusahaan
- perusahaan yang sudah ada terlebih dulu di dalam industri. Karena itu, semakin tinggi
potensi pelaku baru masuk, semakin tinggi pula potensi ancaman yang akan dihadapi oleh
pelaku yang ada didalamnya. Pemain baru dari sebuah industri selalu membawa kapasitas
baru dan harapan untuk mengambil pangsa pasar dengan menekan harga, biaya, dan tingkat
investasi yang diperlukan. Biasanya mereka yang sudah punya kapasitas di pasar yang lain,
punya daya ungkit untuk menggoyangkan persaingan
Pada dasarnya persaingan yang harus di hadapi oleh sebuah perusahaan, bukanlah kepada
perusahaan yang memiliki produk persis yang sama. Sering kali perusahaan harus berhadapan
8
dengan perusahaan - perusahaan yang produknya merupakan subtitusi dari produk
perusahaan pertama. Misalnya saja, untuk membuat minyak goreng, bahan baku subtitusi
selain dengan sawit (CPO), sering digunakan orang minyak bunga matahari. Jadi produk
subtitusi disini memiliki fungsi yang sama/hamper sama dari produk yang disubtitusi
a. Skala Ekonomis
b. Switching Coast
c. Akses ke saluran distribusi
Pembeli yang memiliki daya tawar menawar yang tinggi, dapat mengancam daya saing
perusahaan. Pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk menurunkan harga atau
menuntut meningkatkan kualitas produk atau jasa dan lain-lain. Perusahaan memiliki
beberapa kondisi yang yang menentukan apakah daya tawar menawar pembeli menjadi
tinggi.
Kebalikan dari daya tawar menawar pembeli, adalah daya tawar pemasok. Bila
pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat, maka dapat dikatakan semakin kurang
menarik industrinya. Ini biasanya terjadi pada industri yang pemasoknya tergolong sedikit,
yaitu hanya beberapa perusahaan. Perusahaan yang ada dalam industri relative tidak memiliki
banyak alternatif untuk mendapatkan pemasokan tertentu.
9
5. Tingkat Persaingan dalam Industri
Perusahaan P&G
Ketika seseorang memilih suatu produk yang pasti terpikirkan adalah kualitas dari
produk tersebut. P&G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar dalam masyarakat.
Selain pelanggan P&G juga memiliki banyak pesaing di pasaran, belum lagi produk kw yang
di beri label P&G sehingga dapat menurunkan produktivitas aslu dari P&G. Dalam hal ini,
P&G harus jeli dalam memasarkan produk, selain itu konsumen juga harus lebih teliti agar
tidak tertipu oleh produk yang berharga murah sedangkan kualitas rendah. Dengan
menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka PT P&G mampu
memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa pasar perusahaan, tentu saja
akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan menguntungkan perusahaan juga
menguntungkan pemegang saham karena kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.
Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai
label, namun dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari standar
kualitas, hal itu membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan konsumen yang loyal
terhadap produk perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat kehilangan nama baiknya dan
mengurangi eksistensi P&G.
10
2.7 Proses Diagnosis Lingkungan
Pada prinsipnya merupakan kelanjutan proses analisis. Dalam arti luas proses
diagnosis memberi penilaian yang signifikan terhadap berbagai kesempatan dan ancaman
yang ditemukan selama proses analisis lingkungan. Elemen kunci diagnosis adalah
kemampuan manager puncak unrtuk menentukan informasi yang mana dapat diabaikan
kemudian mengevaluasi jenis informasi yang dipandang relevan dengan kepentingan
organisasi. Hanya saja barangkali kini di perlukan dalam proses diagnosis adalah pemahaman
atas berbagai factor penentu hasil diagnosis lingkungan. Berbagai factor tersebut diantaranya
adalah karakteristik individu seorang strategic manager, pengaruh pekerjaan, dinamika
kelompok, dan factor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan manajerial.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industri (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13