Anda di halaman 1dari 52

PENGARUH TEKNOLOGI INTERNET PADA MAHASISWA

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO A 2016 TERHADAP MINAT


MEMBACA BUKU

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya

Dosen Pengampu:

Dr. Cik Suabuana, M.Pd.


Heny Mulyani, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Arif Wahyu Mariyandi 1600149

Muhamad Sampurna 1600511

Khaesa Ananda Putri 1600986

Robby Fauzan Jaelani 1605762

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO A


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya dengan tema
Kebudayaan dan Peradaban yang berjudul “Pengaruh Teknologi Internet pada
Mahasiswa Pendidikan Tenik Elektro A 2016 terhadap Minat Membaca Buku”.

Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan waktu yang


dimiliki, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, namun penyusun berharap sekecil apapun makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun maupun bagi siapa pun yang sempat
membaca makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, diharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
C. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah....................................................... 3
D. Sistematika Makalah ............................................................................................. 3

BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 47

LAMPIRAN .................................................................................................................... 48

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi ini, kata “internet” sudah tidak asing lagi bagi kita.
Pesatnya situs jaringan dunia internet ini sangat mempengaruhi dan
berdampak pada banyak bidang. Diantaranya, bidang yang di pengaruhi oleh
internet adalah bidang pendidikan. Kebanyakan kita jumpai pada lembaga-
lembaga pendidikan yaitu: sekolah, baik dari sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi telah banyak
menggunakan jaringan internet sebagai sumber wawasan dan ilmu
pengetahuan yang sangat luas yang bisa mereka gali sedalam mungkin dengan
mudah.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi khususnya
internet juga semakin maju. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah
dihubungkan dengan internet diseluruh internet dunia mencapai lebih dari 40
juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs dalam
jaringan internet mencapai jutaan, bahkan mungkin triliunan.
Internet merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat
penting di masa era globalisasi saat ini. Internet diibaratkan sebagai
perpustakaan dunia, yang bisa kita akses dengan mudah dan dapat memenuhi
segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang
mendunia, seseorang biasa mengakses dengan bebas di dalam internet sesuai
dengan kehendaknya.
Bahkan sedikit orang yang mengatakan bahwa internet merupakan dunia
baru yang di dalamnya meliputi beberapa aspek, dari mulai ekonomi, politik,
pendidikan, pengetahuan tentang alam, jaringan sosial, game online dan lain-
lain. Khususnya di dunia pendidikan, internet memberikan kontribusi yang
cukup besar, dengan kemudahan mengakses data-data, dapat memudahkan
proses belajar mengajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dalam
penggunaan internet pada pembelajaran menjadi suplemen yang bermanfaat
dan memiliki pengaruh-pengaruh yang positif terhadap penyelesaian tugas-
tugas mahasiswa.

1
Akan tetapi tidak sedikit mahasiswa yang sekarang umumnya lebih
cenderung diperalat oleh teknologi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
internet jauh lebih canggih dan mampu jauh lebih cepat menangkap informasi
dibandingkan dengan mencari buku. Namun pernyataan seperti ini justru
membuat mahasiswa menjadi malas untuk mencari buku karena media
teknologi jauh lebih berperan dibandingkan pengaruh lingkungan.
Perkembangan teknologi seperti internet memudahkan siapa saja mengakses
informasi. Mahasiswa tidak perlu repot-repot membaca koran atau buku untuk
memperoleh informasi sekarang ini. Cukup bermodalkan gadget canggih
seperti smartphone, PC Tablet, dan Laptop serta koneksi internet, berbagai
informasi dengan mudah mereka dapatkan.
Gejala berkurangnya minat membaca dikalangan mahasiswa tidak dapat
dilepaskan dari perubahan yang terjadi pada masyarakat. Bertambah majunya
teknologi komunikasi seperti internet menjadi salah satu penyebab
berkurangnya minat membaca mahasiswa.
Internet lebih sering digunakan oleh para pelajar khususnya mahasiswa
sebagai media daripada buku, karena mereka cenderung lebih malas untuk
membuka halaman demi halaman di dalam sebuah buku. Padahal yang
selama ini kita tahu, bukulah yang selalu menyajikan suatu informasi dengan
lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sedangkan
internet, besar sekali kemungkinan data yang disajikan telah mengalami
modifikasi sesuai kebutuhan seseorang maupun sebuah lembaga tertentu.
Dari uraian di atas penulis mengambil judul “Pengaruh Teknologi Internet
pada Mahasiswa Pendidikan Tenik Elektro A 2016 terhadap Minat Membaca
Buku” karena perlu di perhatikan oleh semua pihak terutama bagi mereka
yang peduli terhadap perkembangan terknologi dan dunia pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat minat membaca buku pada mahasiswa saat ini?
2. Bagaimana tingkat penggunaan internet pada mahasiswa saat ini?
3. Bagaimana pengaruh internet pada mahasiswa terhadap tingkat minat
membaca buku?

2
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kurangnya minat baca buku
mahasiswa?
5. Apa solusi untuk meningkatkan minat baca buku pada mahasiswa?

C. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah


Pendekatan penelitian adalah kuantitatif. Data yang digunakan
dalam penelitian adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dilakukan dengan
metode survei, yaitu melalui kuisioner sebagai instrumen utama
penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer.
Data primer diperoleh dari responden melalui pengisian kuisioner.

D. Sistematika Makalah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Pendekatan dan Metode Pemecahan Masalah
D. Sistematika Makalah
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Internet
Pengertian internet (interconnection networking) (dalam Nesabamedia)
adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan
bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan
menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.
Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah
proyek yang disebut dengan ARPANET. Misi awal dari proyek ini awalnya
hanya untuk keperluan militer saja, tetapi lambat laun terus berkembang dan
bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Pada awal perkembangannya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat
(US Department of Defense) membuat sebuah jaringan yang bertujuan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang ada di berbagai daerah, sehingga
memungkinkan penyimpanan data di banyak tempat dan jika terjadi kondisi
perang, data yang dimiliki oleh Amerika tidak mudah bocor ke tempat lain.
Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, internet juga telah melahirkan
dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda
dengan dunia nyata.
1. Fasilitas yang Terdapat pada Internet
Internet yang sering disebut dengan jagat raya informasi menyajikan sekian
banyak fasilitas yang dapat dinikmati oleh penggunanya. Berikut ini beberapa
fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengguna internet (dalam Nesabamedia),
antara lain:
a. WWW
World Wide Web atau yang sering disingkat dengan WWW
merupakan sebuah sistem yang terdapat pada internet dan bertugas
melakukan pencarian sekaligus pemberian informasi yang cepat dengan
menggunakan teknologi hypertext. Untuk membuat hypertext,

4
diciptakanlah sebuah bahasa pemrograman yang disebut Hyper Text
Markup Language (HTML).
HTML berfungsi mengikat alamat WWW atau file dalam sebuah
dokumen yang biasanya ber-extention *.htm atau *.html. Untuk
mengirimkan file tersebut, diperlukan peran dari protokol pengiriman data
yang spesifik yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Selain itu,
untuk menemukan setiap hubungan hypertext diperlukanlah Uniform
Resource Locator (URL).
WWW sering disalahartikan sebagai internet secara keseluruhan,
walaupun sebetulnya hanyalah sebagian dari internet dalam cakupan yang
lebih luas. Bisa dibilang, WWW adalah bagian yang paling menarik dari
internet saat ini. Pengguna dapat mengakses berbagai media seperti
gambar, suara, video, hingga animasi melalui WWW. Dengan mengklik
sebuah link, pengguna internet mampu berpindah dari satu halaman
dokumen ke halaman lainnya.
b. Email
Email merupakan surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan
diterima antar pengguna komputer. Email memungkinkan seorang
individu mengirimkan pesan ke individu lainnya dengan waktu yang cepat,
bahkan dalam hitungan detik. Saat ini perkembangan email sangatlah
pesat, email tidak hanya berisi teks saja. Kita bisa melampirkan file
multimedia seperti gambar, foto, video bahkan animasi.
Saat ini, email sama pentingnya dengan nomor telepon pribadi. Email
bagaikan tanda pengenal yang harus ditunjukkan di dunia maya di
berbagai tempat, seperti misalnya jika ingin berlangganan website tertentu,
membuat media sosial, hingga sebagai alat berkomunikasi yang sangat
penting. Terdapat banyak sekali layanan email yang bisa digunakan para
pengguna internet, mulai dari Gmail yang menawarkan keuntungan ruang
penyimpanan yang besar hingga Yahoo Mail, AOL Mail atau Windows
Live Mail yang memiliki kelebihannya tersendiri.

5
c. Mailing List
Mailing List atau yang sering disebut dengan milis merupakan salah
satu discussion group yang terdapat pada internet. Untuk menjadi anggota
sebuah milis, kita terlebih dahulu mengirimkan email ke subscription
address dan menunggu persetujuan dari moderator milis tersebut.
Biasanya, anggota dari milis saling bertukar informasi, pendapat, dan lain
sebagainya.
Ada dua jenis mailing list, yaitu announcement-type list yang tipe
komunikasinya hanya berlaku satu arah dan anggota milis tidak dapat
membalas pesan tersebut, dan discussion-type list yang tiap anggota dapat
menerima sekaligus mengirimkan informasi sesama anggota.
Beberapa contoh media yang menyediakan layanan mailing list adalah
Yahoo dengan alamat groups.yahoo.com dan juga Google dengan alamat
groups.google.com. Tentunya untuk dapat mengikuti informasi dari
sebuah milis, terlebih dahulu pengguna harus membuat akun email di
penyedia layanan milis tersebut.
d. BBS
Bulletin Board System atau yang biasa disingkat BBS merupakan
suatu pusat layanan informasi yang menyediakan berbagai macam
informasi dari berbagai bidang tertentu seperti bidang pendidikan, bisnis,
sosial, teknologi dan lain-lain. Dengan menggunakan fasilitas ini,
pengguna dapat bertukar pikiran dengan pengguna lainnya pada topik
tertentu. Biasanya, pengguna yang mengakses BBS dapat mengunggah
maupun mengunduh berita dari pengguna lain dengan mudah.
Bulletin Board System atau dalam istilah bahasa Indonesia dikenal
dengan nama sistem papan buletin, mengalami masa puncak
popularitasnya pada tahun 1970 hingga pertengahan 1990. BBS juga
merupakan cikal bakal terbentuknya WWW, yang kemudian seiring
perjalanan waktu semakin sedikit penggunanya karena melejitnya WWW.
Walau begitu, saat ini beberapa pengguna yang menganggap BBS masih
lebih efisien, lebih tertata dibandingkan WWW dan beberapa orang masih
setia menggunakan BBS untuk keperluan pribadi maupun bisnis.

6
e. Chatting
Chatting merupakan percakapan antara dua atau lebih pengguna
komputer secara realtime dengan memanfaatkan jaringan internet. Bagi
pengguna komputer yang telah melengkapi perangkat komputernya
dengan webcam, maka mereka dapat chatting dengan melihat wajah
pengguna lain yang di ajak chatting tersebut.
Dengan semakin berkembangnya jaringan internet, fasilitas chatting
pun juga semakin dimudahkan. Jika dahulu kita perlu melengkapi
komputer besar dengan webcam untuk chatting dan mengobrol, kini
layanan chatting semakin mewabah dengan kehadiran berbagai aplikasi
yang didukung internet, mulai dari Whatsapp, LINE, KakaoTalk yang bisa
diunduh melalui smartphone pribadi. Tiap detik, jutaan orang kini mampu
berkomunikasi dengan orang lain melalui layar komputer maupun
smartphone.
f. Newsgroup
Sama halnya dengan milis, newsgroup juga merupakan salah satu
discussion group yang ada di internet. Untuk mengakses suatu newsgrup,
diperlukan jaringan komputer khusus yang biasa disebut UseNet.
Umumnya, setiap newsgroup diatur berdasarkan satu topik umum yang
kemudian dibagi menjadi beberapa sub topik dibawahnya.
Yang paling menarik dari newsgroup adalah adanya pengelompokkan
mengenai topik-topik yang dibahas. Pengelompokan tersebut dikenal
dengan hirarki “The Big Eight”, yang memuat 8 topik utama paling
banyak dibahas pad newsgroup. Misalnya saja, hirarki comp.* merupakan
tanda untuk diskusi bertemakan komputer, sci.* untuk tanda newsgroup
degan diskusi mengenai ilmu pengetahuan, rec.* untuk diskusi yang
bertemakan hiburan (recreation).
g. FTP
FTP atau File Transfer Protocol merupakan layanan internet yang
digunakan untuk melakukan transfer file antara pengguna komputer
dengan suatu server di internet. Jadi, kita bisa melakukan pengiriman
(upload) atau menyalin (download) sebuah file antara komputer kita

7
dengan komputer lain yang terhubung pada jaringan internet. FTP
umumnya dimanfaatkan sebagai wahana pendukung yang sangat
diperlukan untuk pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui
jaringan internet. Dengan adanya FTP ini, kita dapat mengupload maupun
men-download software, dokumen, musik atau file lainnya dengan mudah.
Untuk berbagi data melalui FTP, diperlukan dua buah pihak, yaitu
server FTP dan klien FTP. Server FTP berfungsi untuk merespon perintah-
perintah yang diajukan oleh para klien FTP. Ketika klien ingin mengubah
salah satu file dengan mengunduhnya, menambahkan unggahan file, atau
bahkan menghapusnya, klien terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan dari server FTP. Sebuah server FTP dapat diakses dengan
menggunakan URL yang formatnya seperti : ftp://namaserver.
h. Gopher
Gopher merupakan protokol layer aplikasi TCP/ IP yang dirancang
khusus untuk keperluan distribusi, pencarian, maupun pengambilan
dokumen melalui jaringan internet. Awalnya, gopher dibuat untuk menjadi
alternatif pilihan selain World Wide Web, namun pada perjalanannya
gagal mencapai popularitas.
Hampir mirip dengan WWW, gopher cukup unggul pada hirarki yang
lebih kuat untuk informasi-informasi yang tersimpan di dalamnya. Dengan
struktur hirarki ini, Gopher secara khusus berguna sebagai platform untuk
koneksi perpustakaan elektronik. Saat ini, Gopher masih digunakan oleh
beberapa penggemarnya. Server dengan skala kecil juga masih
menggunakan Gopher dan menganggap sistemnya lebih cepat, lebih
efisien, dan terorganisir.
2. Fungsi dan Manfaat Internet
Dibalik kemudahan dalam mengakses internet, terdapat banyak manfaat
yang akan kita peroleh sebagai pengguna internet. Berikut beberapa fungsi/
manfaat dari penggunaan internet (dalam Nesabamedia):
a. Menambah Wawasan dan Pengetahuan
Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai
wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia.

8
Terutama bagi pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari
informasi yang berkaitan dengan pelajaran mereka. Pelajar juga dapat
melihat berbagai macam video di Youtube yang tentunya akan menunjang
pendidikan mereka. Banyak video edukasi yang bertebaran di Youtube,
anda pun juga dapat mendownload video-video tersebut. Untuk cara
download video youtube, sudah pernah saya jelaskan sebelumnya.
Asalkan terhubung dengan internet, kini rasanya orang dapat belajar
apapun baik secara gratis maupun berbayar. Misalnya saja, jika ingin
belajar bahasa asing, situs duolingo.com menawarkan paket-paket
pembelajaran yang dapat diakses secara gratis. Jika ingin belajar berbagai
macam topik yang dibahas di bangku kuliah, situs Khan Academy dapat
menjadi salah satu solusinya. Begitu pula dengan belajar mengenai coding
komputer, Code Academy dapat menjadi salah satu alternatifnya.
b. Komunikasi Menjadi Lebih Cepat
Perkembangan internet yang semakin menjadi-jadi membuat
komunikasi antar individu menjadi sangat mudah dan cepat. Kita juga
dapat berkomunikasi dengan orang luar negri sekalipun dengan biaya yang
relatif murah. Selain itu, sudah banyak jejaring sosial seperti Facebook
yang digunakan pengguna internet untuk berkenalan dan menemukan
teman baru di sana. Tidak sedikit juga dari mereka yang ngobrol/ chatting
dengan kerabat mereka menggunakan jejaring sosial ini.
Bandingkan misalnya dengan beberapa puluh tahun silam sebelum
internet ditemukan. Untuk mengobrol dengan orang yang tidak berada
dalam satu kota, paling tidak harus mengunjungi wartel untuk menyewa
telepon. Belum lagi biaya untuk berkomunikasi yang jika dilakukan
semakin lama, maka semakin mahal pula harganya. Kini, komunikasi
dengan orang lain seakan semakin mudah dan murah dengan berbagai
aplikasi PC atau smartphone yang terhubung melalui internet.
c. Mudahnya Belanja di Internet
Dengan meledaknya penggunaan internet, semakin banyak orang yang
tertarik melakukan belanja online. Saat ini, banyak orang yang lebih suka
belanja online karena dianggap lebih mudah dan efisien. Salah satu

9
keuntungan dari belanja online adalah kita tidak perlu keluar rumah untuk
membeli barang yang kita butuhkan. Selain itu, ketika jam kerja sangat
sibuk atau tidak teratur, belanja online merupakan pilihan yang terbaik
untuk membeli barang tanpa harus menyita banyak waktu.
Lagipula, biasanya para pedagang online pun menjajakan barangnya
dengan harga yang berkali lipat lebih murah dibandingkan dengan barang-
barang yang dijual di toko atau mall. Masuk akal sebenarnya, karena untuk
membuka toko online tidak diperlukan ongkos sewa tempat yang cukup
mahal. Pembeli dan penjual pun sama-sama diuntungkan dengan semakin
mudahnya belanja di internet. Tak hanya barang-barang seperti pakaian,
tas, dan sepatu, bahkan kini memesan makanan pun semudah membuka
aplikasi yang terhubung dengan internet.
d. Internet sebagai Wahana Hiburan
Internet juga berperan sebagai “Penghibur” bagi anda yang sedang
gelisah atau galau memikirkan sesuatu. Anda bisa menghibur diri dengan
mengakses jejaring sosial, mendengarkan musik, streaming video atau
main game. Untuk mendengarkan musik misalnya, pengguna internet
dapat memanfaatkan situs Youtube atau Spotify. Jejaring sosial dapat
diakses kapanpun dan dimanapun ketika senggang melalui internet.
Dengan adanya banyak jejaring sosial saat ini, bahkan hal sesederhana
like atau komentar dari seseorang tentang segala hal yang kita posting pun
dapat menjadi hiburan tersendiri, bahwa ada orang lain yang peduli dan
menyukai hal-hal yang kita bagikan.
e. Berbagi Apapun Menjadi Lebih Mudah
Dengan adanya internet, kita bisa berbagi apapun yang kita punya,
seperti pengalaman, tutorial, resep, dan lain sebagainya melalui akun
media sosial atau blog pribadi. Saat ini banyak orang yang lebih suka
menggunakan blog pribadi untuk berbagi hal yang mereka punya.
Terdapat puluhan platform yang bisa anda gunakan untuk membuat blog
gratis, seperti blogger dan wordpress. Untuk tutorial cara membuat blog
sudah pernah saya bahas sebelumnya.

10
Tidak hanya melalui blog saja, bahkan semakin lama internet semakin
mewadahi penggunanya untuk topik-topik yang spesifik. Untuk kumpulan
resep misalnya, pengguna internet dapat berbagi resep melalui Cookpad.
Ketika berjalan-jalan pun, rasanya belum lengkap jika belum berbagi
kebahagiaan dengan memposting foto-foto ke Instagram, update status di
Facebook, check in di Path, sambil berkomentar tentang hal yang menarik
di Twitter.
f. Memudahkan Mencari Lowongan Pekerjaan
Selain mudahnya mencari informasi di internet, anda juga dapat
mencari lowongan pekerjaan di internet dengan mudah. Internet telah
menjadi wadah tersendiri bagi anda untuk mendapatkan pekerjaan dengan
mudah melalui situs-situs yang menyediakan informasi lowongan
pekerjaan.
Para perekrut calon karyawan baru pun biasanya juga melakukan riset
terlebih dahulu mengenai diri Anda di internet, misalnya melalui LinkedIn
yang memuat CV seseorang secara online, melalui pemikiran-pemikiran
seseorang di akun media sosialnya, dan sebagainya. Oleh karena itu,
usahakan selalu tampilkan citra yang baik di internet. Beberapa contoh
situs yang dapat dimanfaatkan untuk mencari lowongan pekerjaan adalah
Jobstreet, Qerja, dan masih banyak lagi. Bahkan kini setiap universitas pun
memiliki situs karir tersendiri yang selalu update mengenai lowongan-
lowongan kerja yang ada untuk memudahkan para alumninya.
g. Pentingnya Internet dalam Dunia Bisnis
Mengingat internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang termasuk
dalam bidang bisnis, maka tak sedikit para pelaku bisnis menggunakan
internet demi menunjang bisnis mereka. Banyak orang yang telah
menemukan berbagai manfaat internet untuk bisnis mereka. Bahkan ada
yang dinamakan bisnis online dimana peran internet sebagai bisnis utama.
Dengan adanya internet, orang-orang yang kreatif menjadi lebih
dihargai dan dapat memanfaatkan kekreatifannya untuk dijadikan sebuah
bisnis. Misalnya saja, jika anda jago membuat video yang kira-kira akan
disukai banyak orang, maka unggahlah video tersebut di Youtube dan

11
daftarkan akunnya pada Google Adsense yang akan membayar anda setiap
kali ada orang mengklik iklan yang terdapat pada video anda. Berbagai
bisnis lain juga dapat dilakoni melalui jaringan internet seperti berjualan
online, menawarkan jasa untuk mengajar berbagai macam hal, dan masih
banyak lagi.
3. Dampak Positif Internet
Berikut dampak positif internet (dalam Nesabamedia) sebagai berikut.
a. Memangkas Jarak dan Waktu
Kehadiran internet membuat segalanya jadi lebih mudah dan efisien, jarak
dan waktu pun dapat dipangkas untuk mengerjakan lebih banyak aktivitas.
Orang tidak perlu lagi menghabiskan waktu terlalu banyak untuk
membuka kamus, karena anda dapat mendownload aplikasi kamus yang
dapat langsung diakses melalui ponsel anda. Selain itu, tak ada lagi alasan
untuk tidak saling menjalin silaturahim karena untuk menelepon pun kini
sangat mudah dan murah.
b. Mempererat Hubungan Antar Manusi
Dengan semakin mudahnya berkomunikasi melalui internet, setiap orang
pun lebih mudah menjalin pertemanan. Teman-teman baru bertambah
banyak, teman-teman yang sudah lama lost contact pun bisa ditemukan
kembali melalui internet. Tidak relevan lagi untuk bertanya kabar, karena
setiap orang biasanya sudah proaktif untuk memberitakan kabarnya
melalui berbagai media sosial yang dimilikinya.
c. Mempermudah Urusan Manusia dalam Berbagai Hal
Internet pun berdampak semakin mudahnya urusan manusia, mulai dari
menemukan orang-orang yang memiliki hobi sama di suatu komunitas,
mengobrol dengan kerabat dan teman, berdagang, hingga mencari jodoh
pun kini dapat dilakukan melalui internet. Apalagi kini juga sudah tersedia
jasa ojek online (contohnya: Gojek) yang memudahkan aktivitas manusia
di bidang transportasi.
d. Menambah Lapangan Kerja Baru
Bekerja kini tidak lagi harus dilakukan di kantor. Melalui internet,
seseorang dapat berprofesi apapun yang dapat menghasilkan uang, seperti

12
menjadi blogger, vlogger, desainer sebuah website, admin sosial media
online shop, desainer online dan lain sebagainya. Setiap orang bisa
mempromosikan dirinya sendiri untuk direkrut orang lain melalui internet.
Tentunya hal ini berdampak adanya lapangan kerja baru yang banyak
membutuhkan pekerja.
e. Individu yang Lebih Berkembang
Internet seperti ‘memaksa’ setiap manusia untuk terus berkembang, atau
akan tergerus dengan perkembangan zaman. Keterampilan mungkin saja
didapatkan melalui berbagai macam tutorial yang ada di internet, begitu
pula halnya dengan pembelajaran hal-hal yang baru. Orang pun lebih
percaya diri untuk berbagi dengan orang lain mengenai hal-hal yang
terjadi dalam hidupnya, pemikiran, atau karya tertentu.
4. Dampak Negatif Internet
Berikut dampak negatif internet (dalam Nesabamedia) sebagai berikut.
a. Mudah Tersebarnya Informasi Palsu
Informasi palsu atau yang lebih dikenal dengan istilah HOAX dibuat oleh
orang-orang tertentu dengan tujuan menakut-nakuti orang lain, menjelek-
jelekkan suatu pihak dan lain sebagainya. Sebetulnya cukup mudah untuk
mendeteksi informasi palsu yang masuk dalam broadcast pesan, namun
orang lebih suka untuk langsung mempercayai dan membagikan walaupun
info tersebut belum dipastikan kebenarannya.
b. Mudahnya Peredaran Barang-Barang Terlaran
Tidak hanya barang-barang online shop yang semakin mudah menemukan
pembeli, internet juga memfasilitasi peredaran barang-barang terlarang
seperti narkoba, obat-obatan terlarang, senjata ilegal, dan barang ilegal
lainnya.
c. Mengecilnya Ruang Privas
Dengan adanya internet, orang semakin mudah untuk mencari tahu urusan
orang lain, bahkan ikut mencampuri atau menghakimi. Hal ini berdampak
pada semakin kecilnya ruang privasi yang dimiliki seseorang. Bagi
sebagian orang, privasi memang bukan hal yang penting, namun ada juga

13
orang yang kurang begitu suka privasinya dicampuri, jadi bijaklah dalam
menggunakan internet.
d. Meningkatnya Risiko Pertengkaran dengan Orang Lain
Terbukti ketika ada pemilu dengan dua calon pemimpin, hampir dipastikan
warganet berlomba-lomba untuk mempromosikan calon yang
didukungnya dengan segala cara, termasuk cara-cara keji seperti
menjelekkan atau menghina calon lain. Perbedaan pilihan atau preferensi
mengenai suatu hal mudah sekali untuk memicu pertengkaran dengan
orang lain melalui internet.
e. Berdampak pada Kesehatan Manusia
Jika terlalu asyik menggunakan internet, orang bisa lupa waktu dan
mengabaikan kesehatan tubuhnya. Ada cukup banyak penyakit yang bisa
timbul dengan kebiasaan buruk menggunakan internet, seperti mata yang
bertambah minusnya, punggung yang tak lagi tegap, hingga sakit badan
karena terlalu lama dalam posisi duduk menghadap layar komputer.
f. Melemahnya Hak Cipta Akan Suatu Karya
Dengan semakin mudahnya penyebaran informasi, terkadang hak cipta
yang ada pada suatu karya pun diabaikan. Padahal sebuah karya baik itu
berupa film, musik, dan buku, ada orang-orang yang bekerja keras di
belakangnya. Setelah kerja keras tersebut, tentu ada rasa sakit ketika
karyanya begitu saja dibajak dan disebarluaskan tanpa ada hak yang
didapat oleh sang kreator.

B. Pengertian Membaca
Membaca (dalam Faizal Nizbah, 2013) merupakan proses pengolahan
bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara
menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan
dampak bacaan. Kegiatan membaca merupakan aktifitas mental memahami
apa yang disampaikan penulis melalui teks atau bacaan.
Membaca juga sebagai salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa
yang menggunakan pendekatan sesuai rambu–rambu pembelajaran dalam
kurikulum. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan

14
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses
visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf)
kedalam kata – kata lisan.
Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktifitas pengenalan
kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman
kreatif. Pengenalan kata biasa berupa aktifitas membaca kata-kata dengan
menggunakan kamus.
Pengajaran membaca yang paling baik adalah pengajaran membaca yang
di dasarkan pada kebutuhan siswa dan mempertimbangkan apa yang telah di
kuasai oleh anak di TK. Anak yang mengalami hambatan dalam
perkembangan kognitifnya juga mengalami kesulitan dalam membaca, sebab
membaca pada dasarnya juga merupakan kegiatan berpikir.
Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca adalah pada
pelaksanaan pengajaran membaca, guru sering kali dihadapkan anak yang
mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata,
kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak memahami isi bacaan.
Membaca juga sebagai upaya menggali informasi dari berbagai jenis teks,
sesuai dengan tujuan membaca untuk memperoleh informasi, pembaca akan
menggunakan strategi-strategi tertentu, yang berupa keterampilan menangani
kata dan keterampilan menengani teks itu sendiri. Keterampilan menangani
kata yang dimaksud adalah keterampilan memanfaatkan konteks, mulai dari
berbagai pemarkah morfologis, lingkungan kata yang lazim disebut konteks,
sampai dengan memanfaatkan konteks luar bahasa untuk memahami makna
dan nilai yang terdapat dalam teks.

C. Pengertian Minat
Minat (dalam Hibatullah, 2016) merupakan suatu keadaan di mana
seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keiinginan
untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut.
Minat timbul karena adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu obyek,
di mana perhatian tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui,

15
mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa
dalam minat, di samping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk
mendapatkan sesuatu dari obyek minat tersebut
Menurut M. Buchori (1999:135) (dalam Hibatullah, 2016) minat adalah
kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi
mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi minat harus dipandang sebagai
suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat itu tidak memiliki arti
sama sekali. Sedangkan Sardiman AM (1988:76) (dalam Hibatullah, 2016)
menyatakan, bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek akan lebih
kelihatan apabila obyek sasaran bekaitan dengan keinginan dan kebutuhan
seseorang yang bersangkutan. Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa
minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila berhubungan dengan
keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan apa
yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang berhubungan dengan
keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut
Cony Semiawan (dalam Paimun dkk, 1998:48) (dalam Hibatullah, 2016)
mengatakan, bahwa minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan
respons terarah kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan
dan memberikan kepuasan kepadanya. Dengan demikian, minat dapat
menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimuli
khusus sesuai dengan keadaan tersebut
Sejalan dengan pendapat di atas, S. Nasution (1987:66) (dalam Hibatullah,
2016) menyatakan bahwa minat merupakan pernyataan psikis yang
menunjukkan adanya pemusatan pikiran, perasaan, dan kemauan terhadap
suatu obyek, karena obyek tersebut menarik perhatian.

D. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis istilah kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
budhaya yang merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Koentjaraningrat (dalam Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB 2015, hlm. 73)
mengemukakan bahwa “kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan

16
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Sehingga
menurutnya, hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan”.
Kebudayaan menurut penuyusun merupakan hasil pemikiran sekelompok
masyarakat yang berkenaan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.

E. Wujud Kebudayaan
1. Wujud Kebudayaan
Koentjaraningrat (dalam Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB 2015,
hlm. 75) mengemukakan bahwa “kebudayaan dibagi menjadi 4 wujud,
adalah sebagai berikut”.
a. Wujud kebudayaan sebagai artifact atau benda-benda fisik.
Kebudayaan dalam wujud ini yaitu semua benda hasil karya manusia
bersifat konkrit dan dapat diraba serta difoto.
b. Wujud kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan tindakan yang
berpola.
Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkrit dapat difoto dan dapat
difilm. Semua gerak-gerik yang dilakukan dari hari ke hari dan masa
ke masa merupakan pola-pola tingkah laku yang dilakukan
berdasarkan sistem.
c. Wujud kebudayaan sebagai gagasan
Kebudayaan dalam wujud ini menggambarakan wujud gagasan dari
kebudayaan, dan tempatnya adalah dalam kepala tiap induk hidup
warga kebudayaan yang bersangkutan yang dibawanya, kemanapun ia
pergi. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat abstrak, hanya dapat
diketahui serta dipahami setelah ia mempelajarinya dengan mendalam.
d. Wujud kebudayaan sebagai sistem gagasan yang ideologis
Wujud kebudayaan ni merupakan gagasan-gagasan yang telah
dipelajari para wrga suatu kebudayaan sejak usia dini, dank arena itu
sangat sukar diubah. Istilah untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan
yang merupakan pusat dari semua unsure yang lain itu adalah “nilai-
nilai budaya”, yang menentukan sifat dan corak dari pikiran, cara
berpikir serta tingkah laku manusia suatu kebudayaan.

17
2. Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat (dalam Tim Dosen
MKDU FPIPS UPI, PSB 2015, hlm. 76 ) sebagai berikut.
a. Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan dengan pandangan tentang bagaimana dunia ini
beroperasi. Kepercayaan itu bisa berupa pandangan – pandangan atau
interpretasi – interpretasi tentang masa lampau, bisa berupa penjelasan
– penjelasan tentang masa sekarang, bisa .berupa prediksi – prediksi
tentang masa depan, dan bisa juga berdasarkan common sense, akal
sehat, kebijaksanaan yang dimiliki suatu bangsa, agama, ilmu
pengetahuan, atau suatu kombinasi antara semua hal tersebk ut.
Kepercayaanmembentuk pengalaman, baik pengalaman pribadi
maupun pengalaman sosial. Orang Barat, misalnya percaya bahwa
waktu tidak dapat berbalik atau berulang. Mereka mempunyai persepsi
waktu linear, yakni bahwa waktu bergerak lurus ke depan. Waktu
bergerak dari suatu titik awal menuju ke suatu titik tujuan (akhir).
Waktu bergerak ke depan, karena itu ada kemajuan. Disini orang tidak
percaya pada nasib ataupun takdir. Kemajuan dan perubahan
masyarakat tergantung pada usaha dan kerja keras manusia.
b. Nilai
Jika kepercayaan menjelaskan apa itu sesuatu, nilai menjelaskan apa
yang seharusnya terjadi, Nilai itu luas, abstrak, standar kebenaran yang
harus dimiliki, yang diinginkan, dan yang layak dihormati. Meskipun
mendapat pengakuan luas, nila-nilai pun jarang ditaati oleh setiap
anggota masyarakat. Namun nilai lah yang menentukan suasana
kehidupan kebudayaan dan masyarakat. Nilai mengacu pada apa atau
sesuatu yang oleh manusia dan masyarakat dipandang sebagai yang
paling berharga. Dengan perkataan lain, nilai itu berasal dari
pandangan hidup suatu masyarakat. Pandangan hidup itu berasal dari
sikap manusia terhadap Tuhan, terhadap alam semasta, dan terhadap
sesamanya. Sikap ini dibentuk melalui pelbagai pengalaman yang
menandai sejarah kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

18
c. Norma dan Sanksi
Jika nilai itu cita – cita abstrak, norma adalah suatu aturan khusus, atau
seperangkat peraturan tentang apa yang harus dan apa yang tidak harus
dilakukan oleh manusia. Norma mengungkapkan bagaimana manusia
seharusnya berperilaku atau bertindak. Norma adalah standar yang
ditetapkan sebagai garis pedoman bagi setup aktivitas manusia – lahir
dan kematian, bercinta dan berperang, apa yang harus dimakan, apa
yang harus dipakai dan sebagainya. Sanksi – sanksi merupakan
kekuatan penggerak daripada norma. Sanksi adalah ganjaran ataupun
hukuman yang memungkinkan orang mematuhi norma. Sanksi –
sanksi itu bisa bersifat formal bisa juga bersifat informal. Pelanggaran
terhadap norma mendatangkan sanksi – sanksi tertentu. Tanpa sanksi,
norma kehilangan kekuatan.
d. Teknologi
Sebagai hasil penerapan ilmu, teknologi adalah cara kerja manusisa.
Dengan teknologi manusia secara intensif berhubungan dengan alam
dan membangun kebudayaan dunia sekunder yang erbeda dengan
dunia primer (alam ). Dewasa ini teknologi mempunyai pengaruh yang
besar erhadap manusia, tidak hanya terhadap cara hidup manusia tetapi
juga menetukan knologi beriktnya.
e. Simbol
Simbol adalah sesuatu yang dapat mengekspresikan atau memberikan
makna. Banyak simbol berupa objek – objek fisik yang telah
memperoleh makna kultural dan dipergunakan untuk tujuan – tujuan
yang lebih bersifat simbolik ketimbang tujuan – tujuan instrumental.
f. Bahasa
Bahasa merupakan sarana utama dalam arti menangkap,
mengkomunikasikan, mendiskusikan, mengubah, dan mewarikan arti –
arti ini kepada generasi baru. Kemampuan untuk melakukan
komunikasi simbolik, khususnya melalui bahasa, membedakan
manusia dari hewan.

19
g. Kesenian
Setiap kebudayaan memiliki ekspresi-ekspresi artistik. Itu tidak berarti
bahwa semua bentuk seni dikembankan dalam setiap kebudayaan.
Bagaimanapun kebutuhan akan ekspresi estetis berkaitan dengan
karakteristik-karakteristik dasar masing-masing masyrakat. Tidak ada
bangsa yang memiliki karakteristik-karakteristik dasar yang sama.
Karena itu, setiap bangsa memiliki ekspersi-ekspresi estetis yang khas.
Apa yangdisebut universalitas seni tidak terletak pada corak dan
bentuk ekspresi seni, melainkan pada kenyataan bahwa ekspresi seni
itu terdapat di setiap kebudayaan.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat (dalam Tim Dosen MKDU
FPIPS UPI, PSB 2015, hlm. 78 ) mengemukakan bahwa “unsur
kebudayaan adalah sebagai berikut”.
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Organisasi sosial
d. Sistem peralatan idup dan teknologi
e. Sistem mata pencaharian hidup
f. Sistem religi
g. Kesenia

F. Tahap-tahap Perkembangan Kebudayaan


Kekayaan dan keanekaragaman sejarah kebudayaan manusia sangat sulit
untuk digambarkan secara lengkap. C.A. Van Peursen (dalam Tim Dosen
MKDU FPIPS UPI, PSB 2015, hlm. 79) mengemukakan bahwa “sejarah
kebudayaan umat manusia ini dapat dipilah menjadi 3 tahap, yaitu:”
1. Tahap Mitis, yaitu sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh
kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam
raya atau kekkuasaan kesuburan, seperti dipentaskan dalam mitologi-
mitologi yang dinamakan bangsa-bangsa primitif. Akan tetapi berbagai
bentuk mitologi inipun dalam dunia modern masih dapat dilihat.

20
2. Tahap Ontologis, yaitu sikap manusia yang tidak lagi hidup dalam
kepungan kekuasaan kekuatan mitis, melainkan secara bebas ingin
meneliti segala hal. Manusia mengambil jarak terhadap segala sesuatu
yang dahulu dirasakan sebagai kepungan. Ia mulai menyusun suatu ajaran
atau teori mengenai dasar hakikat segala sesuatu (ontologi) dan mengenai
segala sesuatu menurut perinciannya (ilmu-ilmu). Seseorang bisa melihat
bahwa ontology itu berkembang dalam lingkungan kebudayaan kuno
yang sangat dipengaruhi oleh filsafat dan ilmu pengetahuan.
3. Tahap Fungsional, yaitu sikap dan alam pikiran yang tidak begitu
terpesona lagi oleh lingkungannya (sikap mitis), ia tidak lagi dengan
kepala dingin ambil jarak terhadap objek penyelidikannya (sikap
ontologis), ia ingin mengadakan relasi-relasi baru, suatu kebertautan yang
baru terhadap segala sesuatu dalam lingkungannya. Beberapa aspek ciri
tahapan fungsional yang digambarkan oleh van peursen adalah orang
mencari hubungan-hubungan antara semua bidang; arti sebuah kata atau
sebuah perbuatan maupun barang dipandang menurut peran atau fungsi
yang dimainkan dalam keseluruhan yang saling bertautan.

G. Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan


Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB (2015, hlm. 80) menyatakan bahwa;
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara
manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh
tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di
muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.
Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang
dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan
akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

21
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil
karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-
kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
Hubungan manusia dengan kebudayaan tidak akan terpisahkan, Budaya
sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia karena kebudayaan tercipta
dari hasil karya manusia melalui proses akal, pikiran, kemauan, dan prilaku.
Dengan adanya keanekaragaman suku bangsa yang berbeda.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa
disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit
perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.
Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena
perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan
politik dan Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan
oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat
menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan
dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya
tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan,
tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa
kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa
proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan

22
enkulturasi. Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga
dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1. Penganut kebudayaan
2. Pembawa kebudayaan,
3. Manipulator kebudayaan, dan
4. Pencipta kebudayaan.

H. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan


Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB (2015, hlm. 80) menyatakan bahwa;
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada
persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive
maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya
sehingga manusia melakukan berbagai cara. Budaya yang dikembangkan oleh
manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu
berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari
masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat
budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa
suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan
mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan:

1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada


lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan
beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan
nilai-nilai.
3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada
persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap
masyarakat mengenai lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana
masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.

23
5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti
membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku
dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola
tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

I. Peradaban
Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB (2015, hlm. 80) menyatakan bahwa
“Peradaban memilik berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat
manusia yang berbudaya. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu
masyarakat yang “kompleks” bercirikan kepada hasil cipta, karya, dan karsa
manusia”.
Istilah peradaban menurut Sulismadi dan Sofwani (dalam Tim Dosen
MKDU FPIPS UPI, 2015, hlm. 83-84) sering digunakan sebagai persamaan
yang lebih luas dari istilah “budaya” yang populer dalam kalangan akademis.

1. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya,


yang dapat diartikan sebagai “seni, adat istiadat, kebiasaan,
kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang
merupakan sebuah cara hidup masyarakat”
2. Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban
adalah istilah deskriptif yang relative dan kompleks untuk pertanian
dan budaya kota.
3. “Peradaban” dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk
pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya.
Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah
upaya manusia untuk mmakmurkan dirinya dan kehidupannya.
Berdasarkan pada pengertian diatas sekurang-kurangnya ada 3 inti,
yaitu; (1)nilai, (2)kelompok tertentu, (3) tantangan zaman. Istilah peradaban
dipakai untuk menunjukan pendapat dan penilaian terhadap perkembangan
kebudayaan. Peradban adalah kebudayaan yang bernilai tinggi.

24
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk beradab dan berbudaya
yang tidak bisa hidup di luar adab dan budaya tertentu. Keberadaban manusia
dapat dilhat dari budaya manusia itu sendiri secara individu.

J. Problematika Kebudayaan dan Peradaban


Tim Dosen MKDU FPIPS UPI, PSB (2015, hlm. 80) menyatakan
bahwa;

1. Beberapa problematika kebudayaan antara lain :


a. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan
sistem kepercayaan.
Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka temapti
secara turun temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan.
Mereka enggan meninggalkan kampung halamanya atau beralih ola
hidup sebagai petani. Padahal hidup ereka umumnya miskin.
b. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau
sudut pandang
Hambatan budaya yang berkaitan dengan persepsi atau sudut
pandang ini daat terjadi antara masyarakat dan pelaksana
pembangunan. Contohnya, program Keluarga Berencana atau KB
semula ditolak masyarakat, mereka beranggapan bahwa anak anak
banyak rezeki.
c. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini
disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa di
tempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan
dengan hidup mereka di tempat yang lama.
d. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar.
Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi
dengan masyarakat luar, karena pengetahuannya serba terbatas,

25
seolah-olah tertutp untuk menerima program-program
pembangunan.
e. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal
baru.
Sikap ini sangat menagung-agungkan budaya tradisional
sedemikian rupa, yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak
tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-
temurun.
f. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentrisme adalah sikap mengagungkan budaya suku
bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa
lain. Sikap semacam ini akan mudah memicu timbulnya kasus-
kasus sara, yakni pertentangan suku, agama, ras, dan antar
golongan. Sikap ini dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan
dengan sikapa kelakuan yang lebih tinggi terhadap budaya lain.
g. Perkembangan IPTEK sebgai hasil dari kebudayaan
Perkembangan IPTEK sebgai hasil dari kebudayaan sering kali
disalahagunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom
dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk
melestarikan suatu generasi, obat-obatan diciptakan untuk
kesehatan tetapi pengunaannya banyak disalhgunkan yang justru
mengganggu kesehatan manusia.
h. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara
lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika
masyarakat saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap
warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak
lagi sesuai dengan budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya
yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap
tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut,

26
bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya yang
baru diterima sekarang ini.
i. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah
antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu
bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan),
perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika
dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali
manusia.
j. Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah,
masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal
sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh
globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era
sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat
memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat
Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis,
dan induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa
seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang
dari masyarakat Indonesia.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peradaban suatu bangsa
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
a. Tingkat pendidikan
Rendahnya kualitas pemimpin dan kondisi politik yang akhirnya
juga kembali lagi berdampak kepada proses pengembangan ilmu
pengetahuan di masyarakat. Terlepas dari mana kita mencari sebab
utama kelemahan, tapi yang jelas situasi yang yang tidak kondisi
bagai pengembangan ilmu pengetahuan itu telah mengakibatkan
lemahnya penguasaan masyarakat terhadap konsep konsep sentral
dan fundamental yang digali dari dalam ajaran dan pandangan
hidup.

27
b. Kemajuan teknologi dan ilmu pendidikan
Kondisi politik yang tidak kondusif untuk pengembangan ilmu,
banyak orang yang harus berpindah dari satu tempat ketempat lain
sehingga struktur masyarakat tidak lagi mendukung untuk
kelanjutan tradisi intelektual. Meskipun kegiatan dalam skala kecil
masih dapat terus berlangsung hingga kini.
c. Faktor eksternal
Dalam bidang pendidikan, misalnya, konsep pendidikan sekuler
yang dibawa bersama dengan proses penjajahan membawa serta
penyebaran prinsip-prinsip ilmu, filsafat dan pandangan hidup
Barat.
d. Problematika peradaban dalam kehidupan manusia
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti
terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu
cepatnya informasi yang masuk keseluruh belahan dunia.Hal ini
membawa pengaruh pada seluruh bangsa di dunia, termasuk
Indonesia. Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan
cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang
sebenarnya merupakan alat bantu, dewasa ini telah menjadi sebuah
kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya
hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar,
karena ditopang pula oleh system-sistemsosial yang kuat, dan
dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi
pengarah hidup manusia.

28
BAB III
PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian ini, hal yang harus dipersiapkan adalah:
a. Menentukan masalah dan menetapkan judul peneltian.
b. Mencari literatur yang sesuai dengan penelitian setelah masalah
dirumuskan.
c. Mencari teori, konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan teori.
d. Membuat alat ukur yang dipakai dalam penelitian, alat ukur penelitian
ini berupa kuesioner.

B. Objek Penelitian
Objek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah mahasiswa
Pendidikan Teknik Elektro A 2016 Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Kuesioner
Terlampir

D. Hasil Penelitian
1. Hasil
Hasil kuesioner Pengaruh Teknologi Internet pada Mahasiswa
Pendidikan Tenik Elektro A 2016 terhadap Minat Membaca Buku. Dari
hasil kuesioner Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A sebanyak 40
responden.
a. Pada pertanyaan pertama tentang “Saya menggunakan media
internet untuk masalah pembelajaran, mencari informasi terbaru,
serta hal lainnya” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 18 45
Sering 17 42
Kadang-kadang 4 10

29
Pernah 1 3
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

0%
3%
10% Sangat Sering
45% Sering
42%
Kadang-kadang
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 45% responden
menyatakan sangat sering menggunakan internet untuk masalah
pembelajaran dan mencari informasi terbaru, 42% menyatakan
sering, 10% menyatakan kadang-kadang, dan yang menyatakan
pernah hanya 3% saja.
b. Pada pertanyaan kedua tentang “Saya lebih suka mengisi waktu
luang untuk internetan daripada membaca buku” diperoleh
frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 9 22
Sering 17 42
Kadang-kadang 13 33
Pernah 1 3
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

30
3% 0%

22% Sangat Sering


33%
Sering
Kadang-kadang
42% Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 22% responden mengaku
sangat sering mengisi luang untuk internetan, 42% merasa sering,
33% kadang-kadang, dan yang pernah 3%.
c. Pada pertanyaan ketiga tentang “Saya mendapatkan data tugas
perkuliahan secara langsung di internet” diperoleh frekuensi
jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 7 24
Sering 19 31
Kadang-kadang 12 41
Pernah 1 4
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

31
4% 0%

24% Sangat Sering


41% Sering
Kadang-kadang
31% Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: sebesar 24% responden
mengaku sangat sering mendapatkan data tugas perkuliahan secara
langsung di internet, 31% sering, 41% kadang-kadang, dan yang
mengaku pernah hanya 4%.
d. Pada pertanyaan keempat tentang “Saya merasa internet lebih
banyak memberikan data/informasi yang lebih rinci daripada buku
pelajaran” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 8 20
Sering 13 32
Kadang-kadang 17 42
Pernah 1 3
Tidak Pernah 1 3
Jumlah Total 40 100

32
3% 3%

20% Sangat Sering

42% Sering
Kadang-kadang
32%
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: sebanyak 20% responden
merasa internet sangat sering memberikan informasi daripada buku,
32% merasa sering, 42% kadang-kadang saja, 3% pernah, dan 3%
merasa tidak pernah.
e. Pada pertanyaan kelima tentang “Saya lebih suka mencari data
tugas perkuliahan di internet daripada menggunakan buku sebagai
sumber belajar” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 7 17
Sering 18 45
Kadang-kadang 15 38
Pernah 0 0
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

33
0% 0%

17% Sangat Sering


38%
Sering
Kadang-kadang
45%
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 17% responden mengaku
sangat sering mencari data tugas perkuliahan di internet daripada
dari buku, 45% merasa sering, dan 38% kadang-kadang saja.
f. Pada pertanyaan kenam tentang “Saya menggunakan internet
sebagai alternatif sumber belajar yang utama dibandingkan media
belajar yang lain” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 9 22
Sering 20 50
Kadang-kadang 10 25
Pernah 1 3
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

34
0%
3%

25% 22% Sangat Sering


Sering
Kadang-kadang

50% Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 22% responden mengaku
menggunakan internet sebagai sumber belajar yang utama, 50%
merasa sering, 25% kadang-kadang saja, dan 3% hanya merasa
pernah.
g. Pada pertanyaan ketujuh tentang “Saya melakukan copy paste data
di internet tanpa mempelajarinya” diperoleh frekuensi jawaban
sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 0 0
Sering 8 20
Kadang-kadang 12 30
Pernah 14 35
Tidak Pernah 6 15
Jumlah Total 40 100

35
0%

15% 20% Sangat Sering


Sering

35% Kadang-kadang
30%
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: untuk masalah copy
paste dari internet tanpa dipelajari terlebih dahulu, 20% responden
mengaku sering, 30% kadang-kadang, 35% merasa pernah, 15%
responden mengaku tidak pernah.
h. Pada pertanyaan kedelapan tentang “Saya sering ke perpustakaan
untuk membaca buku” diperoleh frekuensi jawaban sebagai
berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 1 2
Sering 2 5
Kadang-kadang 17 43
Pernah 18 45
Tidak Pernah 2 5
Jumlah Total 40 100

36
2% 5%
5%
Sangat Sering
Sering
45% 43% Kadang-kadang
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 2% responden sering
pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, 5% mengaku sering,
43% kadang-kadang saja, 45% hanya pernah saja, dan 5%
mengaku tidak pernah.
i. Pada pertanyaan kesembilan tentang “Saya lebih suka membaca
buku ketika mengerjakan atau menyelesaikan tugas” diperoleh
frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 2 5
Sering 9 22
Kadang-kadang 21 53
Pernah 8 20
Tidak Pernah 0 0
Jumlah Total 40 100

37
0%

20% 5%
22% Sangat Sering
Sering
Kadang-kadang
53% Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 5% responden mengaku
suka membaca buku ketika sedang mengerjakan tugas, 22% merasa
sering, 53% kadang-kadang saja, 20% hanya pernah saja.
j. Pada pertanyaan kesepuluh tentang “Saya mendapatkan data tugas
secara langsung dengan membaca buku” diperoleh frekuensi
jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat Sering 4 10
Sering 10 25
Kadang-kadang 21 52
Pernah 4 10
Tidak Pernah 1 3
Jumlah Total 40 100

38
3%

10% 10%
Sangat Sering
25%
Sering
Kadang-kadang
52%
Pernah
Tidak Pernah

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 10% responden
menyatakan sangat sering mendapatkan data tugas langsung dari
mebaca buku, 25% menyatakan sering, 52% menyatakan kadang-
kadang, 10% menyatakan pernah, dan 3% menyatakan tidak
pernah.
k. Kemudian untuk pertanyaan tentang “Berapa lama waktu untuk
internetan setiap harinya?” diperoleh frekuensi jawaban sebagai
berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sebentar (<2 jam) 9 22
Lama (2-5 jam) 11 28
Sangat Lama (>5 jam) 20 50
Jumlah Total 40 100

39
22%
50% Sebentar (<2 jam)
Lama (2-5 jam)
28%
Sangat Lama (>5 jam)

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 22% responden
menyatakan sebentar untuk internetan setiap harinya, 28%
menyakatan lama, dan 50% menyatakan sangat lama.
l. Lalu untuk pertanyaan tentang “Manakah yang Anda sukai,
mencari data tugas perkuliahan dari buku atau internet?” diperoleh
frekuensi jawaban sebagai berikut.
Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Buku 6 15
Internet 34 85
Jumlah Total 40 100

15%

Buku
Internet
85%

40
Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:
Dari responden yang berjumlah 40 orang: 85% responden
menyatakan lebih suka mencari data tugas perkuliahan dari internet
dan 15% responden menyatakan lebih suka mencari data tugas
perkuliahan dari buku.
m. Untuk pertanyaan terakhir tentang “Apakah Anda setuju atau tidak
bahwa penggunaan internet dapat mempengaruhi tingkat minat
membaca buku seseorang? Apa alasan Anda?” diperoleh jawaban
sebagai berikut.
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Setuju 6 15
Tidak Setuju 34 85
Jumlah Total 40 100

23%

Setuju

77% Tidak Setuju

Berdasarkan hasil riset kami dapatkan bahwa:


Dari responden yang berjumlah 40 orang: 77% responden
menyatakan setuju dan 23% responden menyatakan tidak setuju.
Alasan dari keseluruhan responden yang kami data:
“Setuju karena semua hal ada di internet dan itu membuat malas
membaca buku.”

41
“Setuju, karena zaman sekarang semua orang inginnya yang
mudah dan cepat. jika mencari di internet hanya menuliskan kata
kunci apa yang kita cari. berbeda jika dibuku.”
“Ya setuju. Karna seseorang mempunyai pemikiran Internet lebih
luas dan lebih kumplit. Tetapi tidak Memikirkan sumber nya.”
“Tidak, karena baca di internet pusing Kana panon.”
“Setuju, sebab dengan internet kita dapat memperoleh informasi
dengat cepat dan prakis. Kita juga bisa mencari berbagai referensi
sekaligus.”
“Bisa dibilang iya dan tidak ini tergantung keminatannya dalam
bidang apa dahulu.”
“Karena lebih mudah mencari bahasan yang diinginkan
seseorang.”
“Dengan adanya internet, kemungkinan untuk baca "buku" akan
berkurang, tapi tergantung orangnya dan kebutuhan juga. Tapi
menurut saya mencari tugas dari sumber internet juga sama2
membaca, hanya saja beda medianya.”
“karena banyak hal 2 yang menarik di internet.”
“Ya. Karena semakin banyak orang yang lebih mencari informasi
di internet sehingga mulai berkurangnya minat baca buku. Namun
masih banyak pula yang menggunakan buku sebagai media
utama.”
“Tidak, karena itu tergantung dari diri orang itu sendiri.”
“Setuju, karena internet memberikan kemudahan untuk
menemukan ilmu yang kita cari.”
“Setuju. Karena dengan adanya internet seseorang lebih praktis
untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan seseorang
pun jadi malas untuk membuka buku.”
“tidak karena internet jarang dipakai sebagai media baca, tetapi
sering di gunakan main game seal yang bikin ketagihan.”

42
“Setuju, internet lebih praktis dan tidak merugikan lingkungan
sekitar dan meminimalisir limbah kertas serta penebangan pohon
berkala.”
“Tidak. Buku dan internet adl 2 hal yg berbeda.”
“ya sangat setuju karena dengan menggunakan internet,seseorang
jika mencari data atau konten akan lebih memilih menggunakan
internet daripada buku.”
“Setuju, sebab di zaman sekarang ini semua orang ingin segala
sesuatu yang instan atau prosesnya cepat, dengan memasukkan
kata kunci yang ingin dicari ke laman browser, orang bisa dengan
mudah mendapatkan informasi termasuk apabila kita menemukan
e-book dari penulis terpercaya maka itu jauh lebih baik.”
“Kurang setuju.”
“Ya, Internet praktis.”
“Setuju, karena dari internet kita bisa dapat informasi yang
diinginkan tanpa harus mencari buku apa dan halaman berapa.”
2. Pembahasan
a. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat minat membaca
buku Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A rendah, terlihat
bahwa responden condong untuk menggunakan internet baik hanya
untuk mengisi waktu luang ataupun untuk mencari data tugas
perkuliahan melalui internet.
b. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan
internet Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A sangat tinggi,
dapat dilihat dari penggunaan internet dalam satu harinya.
c. Dari hasil penelitian kita mendapatkan bahwa penggunaan internet
pada mahasiswa berpengaruh pada tingkat minat membaca buku
karena semakin sering mahasiswa menggunakan internet untuk
menyelesaikan tugas perkuliahan maka akan muncul kebiasaan
copy paste data dari internet tanpa dibaca dan diteliti terlebih
dahulu di kalangan mahasiswa, sehingga mengakibatkan

43
mahasiswa menjadi malas untuk membaca buku karena terlena
akan kemudahan dan praktisnya dalam menggunakan internet.
d. Dari hasil penelitian kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab kurangnya minat membaca buku diantaranya:
 Internet lebih praktis, karena dengan internet ini mahasiswa
cenderung merasa diberi kemudahan dalam mencari
informasi atau data tugas perkuliahan dan mengakibatkan
mahasiswa menjadi malas untuk membaca buku.
 Tingginya tingkat pemakaian internet, seringnya
menggunakan internet akan membuat mahasiswa menjadi
malas dalam membaca buku karena banyaknya hiburan
yang terdapat di internet.
 Belum menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan
bahkan keharusan dalam aktivitasnya.
 Mahasiswa cenderung memprioritaskan mengerjakan tugas
hanya asal beres saja dengan menyalin data dari internet
tanpa meneliti apakah data tersebut dapat dipercaya atau
tidak.
e. Solusi untuk meningkatkan minat membaca buku diantaranya:
 Batasi penggunaan internet dalam sehari.
 Mulailah mencari data tugas perkuliahan dari buku yang
ada di perpustakaan.
 Menggunakan internet dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
 Berusaha untuk menyediakan waktu untuk membaca buku
agar menjadi aktivitas sehari-hari.
 Menunjukkan sikap ingin tahu intelektual disertai usaha
yang terus menerus untuk menggali pengetahuan baru akan
meningkatkan minat membaca buku.

44
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan penulis lebih lanjut tentang Pengaruh Teknologi
Internet pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A 2016 terhadap Minat
Membaca Buku, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh internet terhadap mahasiswa terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Pengaruh Positif meliputi:
1) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun
di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
2) Mahasiswa dapat dengan mudah berdosen pada para ahli di bidang
yang diminatinya.
3) Kuliah atau belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai
penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas atau kampus
tempat si mahasiswa belajar.
b. Pengaruh Negatif
1) Pornografi
2) Violence and Gore
3) Penipuan atau sumber tidak jelas
4) Penggunaan tidak sesuai kondisi
2. Minat mahasiswa untuk membaca buku dipengaruhi oleh dua golongan,
yaitu golongan faktor personal dan golongan institusional. Faktor personal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri meliputi: usia,
jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap, kebutuhan
psikologis. Faktor institusional yaitu faktor yang berasal dari luar individu
itu sendiri yang meliputi: tersedianya buku-buku, status sosial ekonomi,
pengaruh orang tua, teman sebaya dan dosen.
Minat membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seorang mahasiswa
melainkan harus dibentuk. Perlu suatu upaya, terutama dari kalangan
pendidik, di samping dari lingkungan keluarganya sebagai lingkungan

45
terdekat, untuk melatih, memupuk, membina, dan meningkatkan minat
baca.
3. Pengaruh internet terhadap minat mahasiswa membaca buku yaitu ada
pengaruh yang kuat antara perilaku menggunakan teknologi internet
dengan minat membaca dikalangan mahasiswa. Jaringan internet memang
memudahkan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan. Dengan
itulah mahasiswa lebih cenderung mencari data dan informasi dari internet
daripada membaca buku, meskipun buku-buku telah disediakan di
berbagai perpustakaan kampus, perpustakaan kota, dan masih banyak lagi
perpustakaan lain yang menyediakan fasilitas buku untuk para mahasiswa.

B. Saran
Budaya baca buku merupakan budaya yang harus terus kita pertahankan
sampai kapanpun. Jangan sampai kemajuan teknologi membuat kita
melupakan budaya tersebut. Kita tidak boleh membiarkan buku kehilangan
perannya sebagai penyedia sumber informasi dan pengetahuan. Budaya baca
buku perlu digalakkan lagi, terutama di kalangan mahasiswa. Untuk
melakukan hal tersebut maka diperlukan adanya dukungan pemerintah serta
instansi perguruan tinggi terkait. Serta kita sebagai mahasiswa harus berupaya
untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya buku sebagai ladang ilmu
dan kembali membudayakan membaca buku.

46
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen MKDU FPIPS UPI. (2016). Pendidikan Sosial Budaya. Bumi
Siliwangi: CV Maulana Media Grafika.

Nesabamedia. 2015. Pengertian Fungsi dan Manfaat Internet. (online). Tersedia


http://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-manfaat-internet-
lengkap/, di akses pada 21 November 2017.

Nizbah, Faizal. 2013. Pengertian Membaca. (online). Tersedia


http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-membaca.html, di akses
pada 21 November 2017.

Hibatullah, Nur. 2016. Pengertian Minat. (online). Tersedia


http://nurhibatullah.blogspot.com/2016/06/pengertian-minat-dan-pengertian-
minat.html, di akses pada 21 November 2017.

47
LAMPIRAN

KUESIONER

PENGARUH TEKNOLOGI INTERNET PADA MAHASISWA PENDIDIKAN


TEKNIK ELEKTRO A 2016 TERHADAP MINAT MEMBACA BUKU

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√) atau tanda (X)
pada pilihan jawaban yang tersedia!

Jawaban
No Pertanyaan
SS S KD P TP
Saya menggunakan media internet untuk masalah
1. pembelajaran, mencari informasi terbaru, serta hal
lainnya.
Saya lebih suka mengisi waktu luang untuk internetan
2.
daripada membaca buku.
Saya mendapatkan data tugas perkuliahan secara langsung
3.
di internet.
Saya merasa internet lebih banyak memberikan
4.
data/informasi yang lebih rinci daripada buku pelajaran.
Saya lebih suka mencari data tugas perkuliahan di internet
5.
daripada menggunakan buku sebagai sumber belajar.
Saya menggunakan internet sebagai alternatif sumber
6.
belajar yang utama dibandingkan media belajar yang lain.
Saya melakukan copy paste data di internet tanpa
7.
mempelajarinya.

8. Saya sering ke perpustakaan untuk membaca buku.

Saya lebih suka membaca buku ketika mengerjakan atau


9.
menyelesaikan tugas.
Saya mendapatkan data tugas secara langsung dengan
10.
membaca buku.

48
11. Berapa lama waktu untuk internetan setiap harinya?

a. Sebentar (<2 jam) b. Lama (2-5 jam) c. Sangat Lama (>5 jam)

12. Manakah yang Anda sukai, mencari data tugas perkuliahan dari buku atau
internet?

a. Buku b. Internet

13. Apakah Anda setuju atau tidak bahwa penggunaan internet dapat
mempengaruhi tingkat minat membaca buku seseorang? Apa alasan Anda?

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Keterangan:

 SS = Sangat Sering
 S = Sering
 KD = Kadang-kadang
 P = Pernah
 TP = Tidak Pernah

49

Anda mungkin juga menyukai