BAB VIII
BIROKRASI PEMERINTAHAN
OLEH :
VIVI ERIYANTI
(19041010034)
ADMINISTRASI NEGARA (A)
UPN VETERAN JAWA TIMUR
A. Sejarah Munculnya Konsep Birokrasi
B. Pengertian Birokrasi
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat dirumuskan bahwa birokrasi adalah
suatu prosedur yang efektif dan efisien, yang didasari oleh teori dan aturan yang
berlaku serta memiliki spesialisasi sesuai tujuan yang telah disepakati dalam sebuah
organisasi,istansi, ataupun lembaga.
C. Karakteristik Birokrasi
6. Berdasarkan logika
7. Tersentralistik
10. Terstruktur
Inilah yang menjadi prinsip dasar dan karakteristik yang ideal dari suatu birokrasi.
Karakteristik tersebut idealnya memang dimiliki oleh para birokrat agar tugas-tugas
administrasi yang besar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan
dari organisasi ini dapat tercapai sesuai yang direncenakan. Dengan demikian,
pendapat negatif masyarakat mengenai birokrasi dapat diluruskan.
2. Struktur hierarkis
Pengorganisasian jabatan-jabatan mengikuti prinsip hierarkis, yaitu
jabatan yang lebih rendah berada di bawah pengawasan atau pimpinan
dari jabatan yang lebih atas.
6. Birokrasi murni
a. Prinsip organisasi
Sebagai paradigma di bidang kelembagaan, prinsip organisasi
penting dipahami dan diimplementasikan.
g. Prinsip desentralisasi
E. Etika Birokrasi
b). Rekrutmen
2. Jalur “grapevine”
Pada jalur ini tersebar informasi tentang adanya
lowongan tertentu dari orang-orang dalam. Jalur ini
sering dimanfaatkan karena dapat menekan
biaya.Penggunaan jalur ini perlu hati-hati dalam arti
bahwa kriteria dan persyaratan kualitatif harus dipegang
teguh.
c). Seleksi
f). Wawancara
i) Penempatan
n). Pemensiunan
Setiap pegawai pada suatu saat tidak mau meninggalkan
“panggung pengabdiannya” karena mencapai usia pensiun.Di
samping itu,tidak kalah pentingnya ialah agar “perlakuan
administratif” terhadap para pensiunan dimudahkan dalam
mengurus uang pensiun,keringanan membayar pajak dan
bahkan untuk diberi kemudahan memperoleh fasilitas kredit.
c) Mekanisme koordinasi
e) Bidang keuangan
f) Bidang logistik
3. Pengembangan Citra
H. Peranan Biokrasi
Birokrasi lahir di Eropa Barat sejak abad ke-17, dan hingga kini tetap menjadi
salah satu penyebab kestabilan kehidupan masyarakat Eropa Barat (dengan
segala kelemahannya). Birokrasi mempunyai tiga arti, yakni:
2. sistem,
Sebagai suatu tipe organisasi tertentu, birokrasi pada pokoknya hanya terdiri
atas empat prinsip organisasi, yaitu:
Sebagai sistem, birokrasi adalah sistem kerja yang berdasar atas tata
hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan (atau pejabatpejabat) secara
zakelijk (langsung mengenai persoalan atau halnya), formal (tepat menurut
prosedur dan peraturan yang berlaku), dan berjiwa impersonal (tidak ada
sentimen, tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih atau prasangka).
Kekuasaan Politik
I. Kekuasaan Birokrasi
Kekuasaan Politik
Kebutuhan akan pemerintah pusat yang kuat, yang mampu mengontrol seluruh
penjuru nusantara, mendorong pertumbuhan birokrasi di Indonesia sebagi inti
administrasi negara. Dalam hubungan ini, birokrasi dan birokratisasi
merupakan gerakan dari atas (top-down) yang tak terhindarkan, bahkan
dibutuhkan sejak akhir dekade 60-an.
Menurut Pasal 2 ayat (1) Inpres 15/1983, ada dua macam pengawasan. Pertama,
pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya.
Kedua, pengawasan fungsional (disingkat Wasnal) yang dilakukan oleh aparat
pengawasan. Inpres itu memberi kesan bahwa yang dimaksud dengan waskat
ialah pengawasan yang disebut pertama. Proposal Penataran Pengawasan
Melekat yang dikeluarkan oleh Tim Pelaksana Penataran Pengawasan Melekat
menjelaskan bahwa waskat identik dengan pengendalian. Pengendalian (Dal)
itu identik dengan pengawasan plus tindak lanjutnya (TL). Formulanya
demikian:
Birokrasi di Indonesia memiliki posisi dan peran yang sangat strategis. Birokrasi
menguasai banyak aspek dari hajat hidup masyarakat. Mulai dari urusan kelahiran,
pernikahan, perizinan usaha sampai urusan kematian, masyarakat tidak bisa
menghindar dari birorkasi. Ketergantungan masyarakat sendiri terhadap birokrasi juga
masih sangat besar.
Dengan posisi dan kemamampuan besar yang dimilikinya tersebut, birokrasi bukan
saja mempunyai akses yang kuat untuk membuat kebijakan yang tepat secara teknis,
tetapi juga mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat dan dunia usaha. Birokrasi
dengan aparaturnya juga memiliki berbagai keahlian teknis yang tidak dimiliki oleh
pihak-pihak non birokrasi, seperti dalam hal perencanaan pembangunan, pengelolaan
infrastruktur, penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan transportasi dan lain-lain.
Birokrasi di Singapura
Memang birokrasi yang ada di Indonesia dan Singapura sangatlah jauh berbeda.
Birokrasi yang ada di Indonesia bias dibilang kurang efektif karena integritas aparat
birokrasi yang rendah dan disertai dengan rentannya terhadap KKN. Untuk
meminimalisir hal tersebut diperlukan adanya reformasi birokrasi. Perbaikan tersebut
bias dimulai dengan system perekrutan PNS yang transparan dan menempatkan orang
yang benar dalam suatu posisi berdasarkan bidang keahliannya.
Reformasi birokrasi yang harus dilakukan oleh Indonesia diantara juga perlu untuk
merasionalisasi birokrasi. Struktur birokrasi di Indonesia dapat dikatakan sangat
kompleks sehingga membuat birokrasi menjadi tidak efektif dan efisien.
Daftar Pustaka
https://swamandiri.wordpress.com/2010/12/27/permasalahan-birokrasi-indonesia/
https://www.academia.edu/7504464/Bahan_ANALISIS_PERBANDINGAN_BIROK
RASI_DI_INDONESIA_DAN_SINGAPURA