PENEMUAN
MASALAH
IMPLEMENTASI SUBSTANSI
Substansi permasalahan bukanlah sekedar konstelasinya, tetapi pada construct, concept, dan variables. Penentuan permasalahan didasarkan atas:
the criterion of interest, the economic criterion, the
investigators ability, and the criterion of uniqueness. Permasalahan ada, karena ada kesenjangan antara: (i) yang seharusnya dengan yang ada;
(ii) apa yang diperlukan dengan yang tersedia; (iii)
harapan dengan kenyataan.
Tujuan penulisan adalah menjawab permasalahan melalui proyeksi hasil yang jelas dan sekaligus
menjawab ruang lingkup permasalahannya. Tujuan
harus realistik dan terukur (meassurable).
Asumsi dan hipotesis, asumsi merupakan landasan berpikir dan hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang harus diuji
secara emperik. Tidak semua penulisan memerlukan asumsi atau hipotesis.
Latar
Belakang
Ruang
Lingkup
Tujuan
Penulisan
Asumsi &
Hipotesis
HAND OUT
NO. KOMPONEN
2.
STUDI PUSTAKA
Acuan
Paradigma
IMPLEMENTASI SUBSTANSI
Kerangka teori: dari berbagai informasi yang terkumpul diramu secara deduktif maupun induktif
dalam sebuah kerangka teori. Pada akhir studi
pustaka dapat disusun sebuah model teoretikal
yang menggambarkan secara skematis kerangka
pemikiran yang mendasari seluruh proses
penulisan.
Acuan informasi: informasi yang diutamakan adalah berbagai hasil penelitian serupa yang pernah
dilakukan sebelumnya. Informasi ini diperlukan untuk menghindari duplikasi dan replikasi penulisan,
sehingga penulisan memiliki nilai tambah terhadap
keilmuan yang ada.
Acuan
Informasi
Acuan
Metodologi
HAND OUT
NO. KOMPONEN
3.
METODOLOGI
PENULISAN
IMPLEMENTASI SUBSTANSI
Model disain: aplikasi pemilihan metode akan tampak pada penentuan model disain, strategi, teknik,
dan berbagai instrumen yang diperlukan. Pada setiap model disain selalu memerlukan pemilihan metode yang sesuai untuk model tersebut.
Pendekatan: pendekatan ilmiah merupakan pemahaman terhadap gejala melalui metodologi ilmiah
yang mengutamakan proses logika-hipotetik-verifikatif sebagai perkawinan deduksi dan induksi.
Dalam penulisan dapat digunakan pendekatan
disipliner (satu cabang ilmu) atau interdisipliner
(beberapa cabang ilmu/eclectic).
Metode: banyak cara/metode yang dapat dipergunakan untuk menulis karya ilmiah. Cara-cara ini
sangat bergantung pada genre karya ilmiah yang
akan ditulis. Jika menginginkan menulis hasil penelitian, maka metode yang digunakan tentu sesuai
dengan jenis penelitian yang dilakukan. Itupun sangat bergantung pada subjeknya. Misalnya jika
mengangkat fenomena sastra, maka dapat menggunakan metode: positivistik, biografis, intuitif, dan
dialektik. Kemudian jika mengangkat fenomena
pengajaran, maka dapat menggunakan metode:
deskriptif, eksperimen, pengembangan, kasus,
korelasional, dsb.
Data: pada prinsipnya data adalah substansi variabel yang berhasil diperoleh dalam suatu proses
penulisan melalui teknik pengumpulan tertentu.
Berdasarkan sifatnya, data dapat berupa data lunak (soft data) dan data keras (hard data). Data
dapat pula berupa angka-angka, data verbal, dan
data nonverbal. Oleh sebab itu, instrumen pengumpul data dapat berupa: (i) human instrument; dan
(ii) technical instrument.
Pendekatan
Metode
Data
HAND OUT
NO. KOMPONEN
4.
PEMAKAIAN
BAHASA
IMPLEMENTASI SUBSTANSI
Bahasa ilmiah: Pemakaian bahasa dalam penulisan karya ilmiah harus mampu membangun wacana
ilmiah yang ditandai oleh karakteristik keterbacaan
wacana ilmiah dan ekspresi ilmiah yang konseptual
dan informatif. Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi ilmiah. Informa-si
itu harus disampaikan dengan bahasa yang je-las,
bebas dari makna ambiguitas dan figuratif.
Ragam: ragam bahasa ilmiah memiliki ciri cendekia, lugas, jelas, formal, objektif, konsisten, dan
bertolak dari gagasan. Dalam kaitan ini, (i) diksi
harus tepat; (ii) penyusunan kalimat efektif; dan (iii)
paragraf harus kohesif dan koheren.
Ragam
Retorika
Fungsi
TEKNIK
PENULISAN
Sistematika
Format
Ejaan
HAND OUT
NO. KOMPONEN
IMPLEMENTASI SUBSTANSI
bahasa.
HAND OUT