MODUL PERKULIAHAN
W182100026 -
Metodologi
Penelitian
Teknologi
Informasi
KONSEP PENULISAN
KARYA ILMIAH
01
Dr. Puji Rahayu, M.Kom
Fasilkom Sistem Informasi
Standardisasi Modul
Pengantar
Bab ini berisi uraian tentang karakteristik dan jenis karya tulis ilmiah dan non ilmiah serta
beberapa bentuk karya tulis ilmiah dan non ilmiah, perbedaan karya tulis ilmiah dan non
ilmiah. Selain itu juga dijelaskan ciri-ciri, jenis dan contoh masing- masing dari karya tulis
ilmiah dan non ilmiah.
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang menjelaskan hasil pemikiran, didapatkan dari
hasil studi penelitian, observasi, atau kajian terhadap suatu permasalahan yang disusun
berdasarkan sistematika dan metode tertentu, yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan (Pardede 2010).
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang memuat hasil observasi, penyelidikan, dan
pengumpulan data dari suatu penelitian (Djuroto dan Bambang, 2003). Jenis penelitian
tersebut meliputi studi lapang, kajian pustaka dan uji laboratorium. Menurut Brotowidjoyo
(2002) karya tulis ilmiah merupakan karya tulis ilmu pengetahuan yang memaparkan
fakta, disusun berdasarkan metodologi penulisan yang baik dan benar. Selain itu, Karya
ilmiah dapat pula diartikan sebagai tulisan yang dihasilkan dari , penelitian, pengamatan,
serta tinjauan terhadap bidang ilmu tertentu yang disusun sesuai metode dan sistematika
penulisan yang baik dan benar, dan isinya dapat dipertanggung jawabkan keilmiahan dan
kebenarannya (Eko Susilo dalam Ana Rosmiati, 2017).
Pada umumnya, karya tulis ilmiah berisi tulisan dengan pembahasan suatu masalah.
Pembahasan tersebut dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan atau penyelidikan (Wasmana, 2011). Setiap penelitian yang menghasilkan
karya ilmiah harus menggunakan metode ilmiah yang sistematis agar mendapatkan
jawaban ilmiah dari permasalahan yang diteliti.
Dari beberapa pengertian karya tulis ilmiah yang sudah diuraikan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahawa karya tulis ilmiah merupakan suatu karangan atau karya tulis
yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah.
Karya tulis non-ilmiah adalah tulisan yang bukan hasil penelitian ilmiah melainkan fakta
pribadi hasil dari pengetahuan dan pengalaman hidup sehari-hari, dan tidak ditambah
dengan fakta umum sehingga bersifat subyektif dan umumnya menggunakan bahasa
sehari-hari, bahasa yang populer dan tidak terlalu formal.
2021 MPTI
2 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah dan Non-Ilmiah
Karya tulis ilmiah menurut Aninditya Sri Nugraheni (2017) memiliki ciri-ciri sebagaimana
berikut ini:
1. Objektif
Objektif berarti setiap data atau fakta dipaparkan berdasarkan kejadian nyata dan tidak
ada manipulasi. Selain itu, setiap argumentasi dan kesimpulan yang disajikan didukung
oleh data serta bukti-bukti yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga
kebenarannya atau keabsahannya bisa diverifikasi atau dicek oleh siapapun.
2. Netral
Netral berarti setiap argumentasi atau pendapat yang dikemukakan harus bebas dari
kepentingan-kepentingan, baik itu kepentingan politik, ekonomi, kepentingan pribadi atau
golongan. Oleh karena itu hindari penggunaan kalimat-kalimat persuasif atau pernyataan-
pernyataan yang bersifat mempengaruhi, mengajak, atau membujuk.
3. Sistematis
Sistematis berarti uraian dalam karya ilmiah harus mengikuti pola pengembangan
tertentu. Contohnya adalah pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan lain sebagainya. Karya
ilmiah yang mengikuti pola tertentu akan memudahkan pembaca dalam memahami dan
mengikuti alur tulisannya.
4. Logis
Tulisan yang logis berarti harus mengikuti pola nalar nalar induktif atau deduktif. Pola
nalar induktif digunakan jika bertujuan menyimpulkan suatu fakta atau data. Sedangkan
pola nalar deduktif digunakan jika bertujuan membuktikan suatu teori atau hipotesis.
5. Mengungkapkan fakta
Setiap argumentasi atau pernyataan, penjelasan dan kesimpulan yang dipaparkan dalam
karya tulis ilmiah harus berdasarkan fakta dan data ilmiah. Oleh karena itu harus dihindari
penggunaan kalimat- kalimat emosional, ungkapan yang menggebu-gebu serta
pernyataan- pernyataan yang berdasarkan perasaan, seperti perasaan sedih, gembira,
marah dan sejenisnya.
6. Tidak Pleonasme
2021 MPTI
3 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bahasa yang digunakan haruslah bahasa formal dan baku. Jika ditulis dalam bahasa
Indonesia, maka harus ditulis sesuai kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI).
Berbeda dengan karya tulis ilmiah, Karya tulis non ilmiah biasanya merupakan hasil
karangan atau hayalan dari si penulis, dan memiliki ciri- ciri antara lain:
Menurut Zulfikar dalam Aninditya Sri Nugraheni (2017), suatu tulisan akan dikategorikan
karya tulis ilmiah jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Gagasan dalam karya tulis ilmiah termuat dalam pikiran dan alur pikiran.
b. Estetika karya tulis ilmiah terdapat pada bangun pikir beserta unsur- unsur
pendukungnya.
d. Unsur-unsur: kata, angka, tabel, serta gambar yang tersusun sesuai alur pikir yang
teratur.
Selain itu, persyaratan dan kaidah ilmiah harus terpenuhi saat menulis karya ilmiah.
Menurut Utomo (2013) beberapa syarat yang harus diperhatikan saat menulis sebuah
karya ilmiah, yaitu:
2021 MPTI
4 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Tulisan dibuat berdasarkan temuan atau hasil penelitian yang dapat dijadikan
masukan untuk memprediksi atau mengontrol fenomena dalam kehidupan;
b. Permasalahan yang dibahas dikaji dengan cara tertentu sesuai dengan metode
dan kaidah ilmiah;
d. Menggunakan bahasa tulis ilmiah yang tepat, yaitu: ringkas, runtun, tepat,
kuantitatif, logis, denotatif, sesuai dengan kaidah bahasa baku.
Abduljabar dan Hidayat (2010) berpendapat bahwa dalam menulis karya ilmiah, kita dapat
memberikan informasi tentang pengetahuan kepada pembaca. Dalam menulis suatu
karya ilmiah, hendaknya berpegang pada prinsip penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Spesifik
Karya yang akan ditulis hendaknya spesifik dan fokus pada topik tertentu. Hal ini untuk
memudahkan pembaca dalam memahami permasalahan yang sedang dibahas dalam
karya tulis kita.
2. Kesinambungan
Karya tulis ilmiah harus ditulis secara runtut sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
Selain itu, topik dan tujuan tujuan yang diinginkan harus tertuang pada setiap kalimat,
paragraf dan setiap kata dan mewarnai isi dari karya tulis kita.
3. Jujur
Kejujuran merupakan esensi dari sebuah karya tulis ilmiah. Jujur yang dimaksud adalah
jujur dalam proses, method dan hasil jika karya tulis kita merupakan hasil penelitian.
Selain itu, jujur bisa ditunjukkan dalam bentuk pengutipan dan pencantuman sumber
referensi. Penulis hendaknya teliti dan berhati - hati dalam mengutip pendapat seseorang
dengan menggunakan teknik kutipan langsung dan tidak langsung dengan baik dan
benar. Jika memang menggunakan pendapat orang lain, katakana bahwa itu pendapat
orang lain dan tuliskan sumbernya. Hindari tindakan plagiarism dengan hanya copy dan
paste karya atau pendapat seseorang.
4. Bernas
Bernas dalam artian bahasa yang dipakai untuk sebuah karya ilmiah adalah bahasa yang
konkrit, sederhana, mudah dikenal dan dipahami oleh masyarakat atau khalayak umum.
Selain itu, juga harus sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah, dan tidak
mengandung ambigu atau makna ganda.
2021 MPTI
5 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebuah karya ilmiah hendaknya memiliki daya tarik dengan cara mengangkat isu, topik
atau permasalahan yang aktual. Sehingga dapat menarik perhatian pembaca, dan
pembaca mudah memahami isi dari karya tulis tersebut.
6. Koherens
Koheren berarti ada keserasian dan keterkaitan antara satu kalimat dengan kalimat yang
lian, serta keterkaitan antar satu paragraf dengan paragraf yang lain. Koheren ini penting
agar ide dalam tulisan kita bisa dijelaskan secara runtut sehingga lebih mudah dipahami.
Kegiatan menulis dapat membantu kita dalam menemukan kesulitan atau kekurangan
pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep sehingga memungkinkan kita untuk
menyadari dan menemukan alur pemahaman kita terhadap suatu masalah, konsep, atau
teori. Kegiatan menulis karya tulis ilmiah membuat kita menyadari berbagai isu yang perlu
dipikirkan dan mengkajinya melalui penelaahan ulang berbagai teori baru.
Kegiatan menulis membantu kita memperoleh kejelasan letak atau kedudukan di tengah-
tengah permasalahan yang dikaji sehingga memungkinkan kita untuk melihat secara
objektif kelemahan dan kekuatan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda.
Kegiatan menulis membantu kita dalam mengorganisir berbagai informasi yang sama
atau bertentangan. Melalui tulisan kita bisa menyusun konsep, kategori, dan
2021 MPTI
6 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengorganisasikan berbagai konsepsi yang tidak jelas menjadi pola-pola yang lebih
mudah dipahami. Kata- kata sebagai simbol dari pikiran atau emosi bisa digunakan untuk
menyampaikan pikiran, emosi, serta memotivasi tindakan. Dengan demikian, gagasan,
pikiran, dan perasaan kita bisa disampaikan kepada orang lain lewat tulisan.
Karya ilmiah merupakan hasil dari sebuah kegiatan yang bersifat ilmiah. Hal yang
membedakan antara satu jenis karya ilmiah dengan karya ilmiah lainnya terletak pada
materi, susunan, tujuan, dan panjang tulisan suatu karya ilmiah. Arifin dalam Nugraheni
(2017) menyatakan bahwa karya ilmiah terdiri dari dua jenis, yaitu karya ilmiah penelitian
dan karya ilmiah pendidikan.
Jenis karya ilmiah ini umumnya digunakan untuk kepentingan pengerjaan tugas dalam
suatu pelajaran atau mata kuliah. Selain itu, karya ilmiah pendidikan juga menjadi sebuah
persyaratan atau tugas akhir dalam mencapai suatu gelar pendidikan. Adapun jenis karya
ilmiah pendidikan terdiri atas:
Paper merupakan sebuah karya ilmiah berupa ringkasan atau resume. Isi dari ringkasan
ini berupa suatu topik dalam mata kuliah tertentu atau ceramah dosen yang dituangkan
dalam sebuah resume (Djuroto dan Supriadi dalam Nugraheni 2017). Tujuan dari
penyusunan paper adalah untuk melatih mahasiswa agar mampu menyarikan inti dari
mata kuliah atau ceramah yang disampaikan oleh dosen. Umumnya, sistematika paper
yang lengkap terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II Pemaparan Data, Bab III
Pembahasan atau Analisis, dan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan serta saran.
b. Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai
prasyarat untuk gelar sarjana muda bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau
setingkat diploma 3 (D-3) (Djuroto dan Supriadi dalam Nugraheni, 2017).
Sistematika penulisannya terdiri atas Bab I Pendahuluan (latar belakang masalah, tujuan
penelitian atau manfaat penelitian). Bab II Gambaran umum (memaparkan tinjauan
pustaka terkait penelitian dengan menggunakan teori dan konsep yang mendukung
penelitian), Bab III Kerangka Konsep (memaparkan kerangka dan alur berpikir dalam
penelitian), Bab IV Metode Penelitian (memaparkan metode dan analisis yang digunakan
dalam penelitian), Bab V Hasil Penelitian (memaparkan data hasil penelitian dan hasil
analisis data penelitian),
2021 MPTI
7 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bab VI Pembahasan (memaparkan bahasan hasil penelitian dengan teori dan penelitian
terkait untuk menjawab masalah penelitian), Bab VII Penutup (kesimpulan penelitian dan
saran).
c. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah berisi paparan masalah penelitian yang didukung dengan
pendapat penulis yang didasarkan pada pendapat orang lain. Pendapat yang dipaparkan
harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris, objektif baik berdasarkan penelitian
langsung maupun penelitian tidak langsung atau studi pustaka dengan mengikuti alur
pemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris. Skripsi umumnya adalah tugas akhir yang
menjadi salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar S-1.
d. Tesis
Tesis merupakan salah satu prasyarat untuk mendapatkan gelar. Perbedaannya adalah
tesis merupakan tugas akhir bagi mahasiswa yang akan memperoleh gelar S-2 dan
bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tujuan dari penulisan tesis adalah
untuk mensintesis ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah S-2 guna memperluas
khazanah ilmu. Khazanah keilmuan ditekankan pada penemuan baru dari hasil penelitian
mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.
e. Disertasi
Disertasi merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil
yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis
terperinci. Dalil yang dikemukakan umumnya dipertahankan dari sanggahan- sanggahan
senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil temuan
penulis yang diperoleh dari penelitian mendalam dan bersifat orisinil. Oleh sebab itu,
penulis disertasi berhak menyandang gelar Doktor.
Adapun karya ilmiah penelitian terdiri atas makalah seminar, laporan hasil penelitian dan
jurnal penelitian (Nugraheni, 2017). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Makalah Seminar
Menurut Nugraheni (2017), makalah seminar terdiri dari naskah seminar dan naskah
bersambung. Naskah Seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian topik permasalahan
yang akan disampaikan dalam forum seminar, dan dapat disadur berdasarkan hasil
penelitian atau pemikiran murni penulis dalam membahas atau memecahkan
permasalahan. Sedangkan naskah bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya
ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai
judul dengan topik yang sama, hanya saja penyajiannya dilakukan secara bersambung,
atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
2021 MPTI
8 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan
secara relatif singkat. Laporan ini dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah sebab berisi
hasil dari penelitian, meskipun penelitiannya masih dalam tahapan awal.
c. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian merupakan buku yang berisi kumpulan artikel karya ilmiah yang berasal
dari hasil penilitian dan resensi buku. Jurnal Penelitian ini diterbitkan secara berkala dan
teratur serta mendapat nomor seri berupa ISSN (International Standard Serial Number)
dari perpustakaan nasional .
Berdasarkan segi bentuk dan fungsinya, karya ilmiah dapat dibagi ke dalam sepuluh jenis
(Pardede, 2010), yaitu:
a. Laporan, merupakan karya tulis yang berisi rangkuman kegiatan yang sedang
atau telah dikerjakan, diteliti, atau diamati. Laporan mengandung saran serta
rekomendasi tentang hal yang perlu dilakukan pada kegiatan atau penelitian selanjutnya.
Dalam penulisannya, laporan harus disajikan dan dibahas secara objektif sesuai dengan
apa yang sedang dilakukan atau diteliti.
c. Kertas kerja, merupakan karya tulis yang berisi prasaran, pendapat atau saran
terkait pembahasan suatu masalah, untuk dibacakan dalam rapat kerja, simposium atau
seminar.
d. Skripsi, adalah tugas akhir mahasiswa S-1 sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana. Kata dan istilah skripsi berasal dari kata description yang berarti
menggambarkan dan membahas suatu masalah dengan memaparkan data serta konsep-
konsep dari studi literatur yang relevan untuk menghasilkan kesimpulan. Skripsi ditulis
berdasarkan penelitian lapangan atau studi pustaka.
e. Tesis, merupakan tugas akhir bagi mahasiswa S-2. Tesis ditulis dengan tingkat
pembahasan yang lebih mendalam dibandingkan skripsi. Kata dan istilah tesis berasal
dari kata synthesis (sinthation) yang bermakna dasar perpaduan. Jenis karya tulis ilmiah
skripsi bertujuan untuk mendeskripsikan ilmu, sedangkan tesis bertujuan mensintesiskan
ilmu yang telah diperoleh dengan temuan dalam penelitian guna memperluas khazanah
ilmu yang ditekuni.
f. Disertasi, atau karya ilmiah yang diajukan untuk mencapai gelar doktor. Berbeda
dengan skripsi atau tesis sumbernya hanya dari data penelitian dan pustaka saja,
disertasi lebih lengkap karena data yang dicantumkan berasal tiga sumber sekaligus,
yakni penelitian lapangan, penelitian laboratorium serta kajian pustaka.
2021 MPTI
9 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
g. Resensi, atau karya tulis yang berisi hasil penimbangan, gulasan, atau penilaian
sebuah buku. Resensi sering disampaikan kepada pembaca melalui surat kabar atau
majalah untuk memberi pertimbangan dan penilaian objektif, sehingga masyarakat dapat
menentukan apakah buku yang diulas tersebut layak dibaca atau tidak.
h. Kritik, merupakan karya tulis yang berisi penilaian baik dan buruk suatu karya
secara objektif. Hal yang ditampilkan tidak hanya sebatas kesalahan atau adanya cacat
dalam sebuah karya, melainkan juga aspek kelebihan yang terdapat dalam karya
tersebut.
i. Esai, merupakan tulisan yang relatif pendek dan tidak terperinci seperti karya
ilmiah setingkat skripsi, tesis, atau disertasi. Dalam esai, masalah yang dibahas disajikan
berdasarkan sudut pandang atau opini penulis. Ciri khas dari esai yakni permasalahan
yang disorot bersifat terbatas serta penggunaan perspektif penulis sebagai acuan
pembahasan membuat opini penulis memiliki peranan penting dalam penulisan sebuah
esai.
j. Artikel Ilmiah, yakni karya tulis yang disusun mengikuti kaidah penulisan ilmiah
dan pedoman yang telah disepakati untuk dimuat dalam sebuah jurnal. Ditinjau dari segi
sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dibagi menjadi artikel penelitian dan artikel
non-penelitian. Oleh karena itu, semua laporan penelitian, termasuk skripsi dan tesis,
sangat berpotensi untuk ditulis ulang dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.
a. Dongeng
Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar
biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak
benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang
disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk
menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur.
b. Cerpen
Cerpen disebut juga dengan cerita pendek, merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-
karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel.
c. Novel
Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek dan menceritakan
kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan menggunakan bahasa sehari-hari
serta banyak membahas aspek kehidupan manusia.
d. Naskah Drama
2021 MPTI
10 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud
dipertunjukkan oleh aktor. Naskah drama yang dipentaskan dikenal dengan istilah teater
yaitu drama dalam bentuk cerita yang diperagakan para pemain di panggung.
Dalam dunia tulis-menulis, istilah karya tulis ilmiah dan non ilmiah sangat lazim diketahui
sehingga sebagian ahli menyebutnya sebagai karya fiksi dan non fiksi. Terlepas dari
variasi penamaannya, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah kedua
b. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Metodis artinya, dalam membahas
masalah harus menggunakan metode tertentu yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan. Sedangkan sistematis berarti penulisan karya ilmiah dilakukan dengan langkah
- langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses identifikasi masalah dan penentuan
strategi.
c. Pembahasan dalam karya tulis ilmiah, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah, atau karya ilmiah ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Ditinjau dari aspek karya non-ilmiah, karya ini sangat bervariasi topik dan cara
penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi,
dan umumnya bersifat subyektif, menggunakan bahasa konkret atau abstrak dengan
gaya bahasanya non formal dan populer, namun kadang dapat juga menggunakan gaya
bahasa formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat sebagai berikut :
a. Emotif, lebih menonjolkan kemewahan dan cinta, tidak disusun sistematis, lebih
menekankan pada pencarian keuntungan, serta hanya memberikan sedikit informasi.
d. Jika terdapat kritik, adakalanya kritik tersebut tanpa disertai bukti dan data-data
yang valid atau akurat.
2021 MPTI
11 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Selain itu, terdapat lima karkateristik yang menjadi pembeda karya tulis ilmiah dengan
non ilmiah yakni accurate, brief, clear, ethical, dan logical (disingkat dengan ABCEL)
(Pardede, 2010). Pertama, karya ilmiah harus bersifat akurat (accurate), artinya bahwa
keterangan yang diberikan didasarkan pada data faktual dan dapat diuji kebenarannya.
Kedua, karya ilmiah bersifat ringkas (brief) atau tidak bertele-tele. Bahasa dalam karya
tulis ilmiah bersifat lugas, mengikuti kaidah penulisan yang baku, dan tidak menggunakan
kata bermakna ganda atau multitafsir. Ketiga, karya tulis ilmiah harus disusun dengan
jelas dan tuntas (clear). Penjelasan dan pembahasan masalah harus dipaparkan secara
proporsional. Keempat, tulisan ilmiah harus ditulis dan dipaparkan secara etis (ethical),
dalam arti penulisan ilmiah harus mengikuti kaidah ilmiah. Termasuk didalamnya harus
mencantumkan sumber kutipan, mencantumkan daftar pustaka serta memaparkan
informasi atau data secara jujur. Kelima, karya ilmiah bersifat logis (logical), dengan
menggunakan cara berpikir analitik, deduktif atau induktif. Sehingga semua argumentasi
yang dimunculkan untuk memperkuat ide menjadi rasional dan memiliki dasar yang kuat.
Kemudian, dalam menganalisis dan menarik kesimpulan penulis harus independen, tidak
terpengaruh emosi, rasional, dan objektif.
Pembagian karakteristik karya ilmiah juga ada yang berbentuk semi ilmiah atau ilmiah
populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi - ilmiah
ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Adapun karakteristik yang menjadi pembeda
antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan non ilmiah terletak pada pemakaian bahasa,
struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang
khusus dalam sesuai bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang
terlalu teknis sebisa mungkin dihindari (Finoza, 2005).
Karangan semi ilmiah lebih menekankan penggunaan istilah umum dibandingkan istilah
khusus. Apabila diperhatikan dari sisi sistematika penulisan, karya ilmiah mematuhi
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi ketat dan sistematis. Sedangkan karangan
semi-ilmiah lebh longgar meskipun penulisannya tetap sistematis. Dari segi bentuk,
perbedaan karya ilmiah yakni terdapat hal yang tidak selalu ada dalam karangan semi
ilmiah, yakni pendahuluan .
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi - ilmiah, dan non ilmiah yang telah
dijelaskan maka yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, laporan, skripsi, tesis,
disertasi. Sedangkan karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi.
Sedangkan yang termasuk dalam karangan nonilmiah antara lain anekdot, dongeng,
hikayat, cerpen, cerbung, novel, roman, puisi, dan naskah drama. Perbedaan karya ilmiah
dan karya non ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Karangan ilmiah bersifat objektif dan faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Sementara itu, karangan non ilmiah bersifat subjektif dan fiktif atau berdasarkan imajinasi
sang penulis.
2021 MPTI
12 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah Gaya bahasa karangan ilmiah
cenderung formal/baku dan lugas, sedangkan karangan non ilmiah gaya bahasanya
cenderung berkias.
Rangkuman
1. Ciri-ciri karya tulis ilmiah yakni objektif, netral, sistematis, logis, menyajikan fakta,
tidak pleonasme, dan bahasa formal.
2. Ciri-ciri karya tulis non ilmiah antara lain bersifat imajinatif dan persuasif,
menggunakan gaya bahasa konotatif, populer dan tidak formal, tidak memuat hipotesis,
disusun berdasarkan fakta atau pengalaman pribadi, fakta yang ditampilkan subjektif,
situasi didramatisir agar menarik pembaca, tanpa dukungan bukti dan argumentasi yang
kuat
3. Prinsip karya tulis ilmiah yaitu spesifik, berkesinambungan, jujur, bernas atau
konkrit, mempunyaii daya tarik, koheren.
4. Karya tulis ilmiah dibagi menjadi dua, yakni karya ilmiah pendidikan dan karya
ilmiah penelitian.
Daftar Pustaka
Finoza, L., 2005. Komposisi Bahasa Indonesia: Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa,
Komposisi Bahasa Indonesia. Penerbit Diksi Insan Mulia.
2021 MPTI
13 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Noorjannah, L. 2014. Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Bagi Guru Profesional di SMA Negeri 1 Kauman Kabupaten Tulungagung.
Jurnal Humanity. Volume 10(1): 98.
Rosmiati, Ana. 2017. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: ISI PRESS
Warsito, A., 2018. 6 Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah dalam Bahasa
Indonesia. https://dosenbahasa.com/perbedaan-karangan- ilmiah-dan- non-ilmiah.
[Diakses pada 17 Desember 2018].
Wasmana. 2011. Modul Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Sekolah Tinggi dan Ilmu
Kependidikan Siliwangi.
2021 MPTI
14 Puji Rahayu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/