Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BUDAYA ALAM MINANGKABAU

ADAT, MORAL, DAN ETIKA

DOSEN PENGAMPU :
Drs. Erizal Gani, M.Pd

OLEH :
FARELINA WAJDI 19075069

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Budaya Alam
Minangkabau dengan materi Adat, Moral, dan Etika.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 20 Oktober 2020


 

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................1
D. Manfaat Penulisan Makalah.......................................................................1

BAB II ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH.........2


A. Konsep Adat, Moral, dan Etika..................................................................2
B. Adat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat.....................................3
C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Etika dan Moral........3
D. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral dan Etika....4
E. Solusi Untuk Mengatasi Perubahan Moral dan Etika.............................5

BAB III PENUTUP ......................................................................................................6


A. Kesimpulan ..................................................................................................6
B. Saran ............................................................................................................6

DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................7

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, dengan banyak ras,
agama, suku, budaya dan bahasa daerah. Ada lebih dari 300 balapan di Indonesia.
Setiap bangsa memiliki adat istiadat yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketika terjadi konflik antar individu atau komunitas dengan latar belakang etnis
yang berbeda, maka akan dikelompokkan menurut daerah dan asal etnisnya. Hal
tersebut dapat menimbulkan kontradiksi / ketimpangan (disintegrasi) di dalam suatu
negara, terutama dalam adat istiadat yang berbeda.
Tren globalisasi yang sedang melanda dunia, khususnya Indonesia, telah
membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat. Globalisasi dapat
diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru, khususnya penyebarluasan
unsur-unsur yang berkaitan dengan informasi dalam skala global melalui media
cetak dan elektronik.Globalisasi memiliki dua aspek (positif dan negatif), serta
menyebabkan penetrasi budaya yang tidak terbendung. Alasannya, budaya bertukar
tempat dan saling mempengaruhi dengan cepat dan mudah. Ini termasuk budaya
Barat yang bebas yang dapat dengan bebas memasuki budaya Timur yang
cenderung diatur dan dijaga oleh nilai-nilai agama.
Sayangnya, dampak negatif dari globalisasi adalah perubahan yang seringkali
berujung pada krisis moral dan moral, yang akibatnya menimbulkan berbagai
masalah yang kompleks di tanah air. Mulailah dengan hal-hal yang sepele, seperti
siswa membolos di kelas, hingga korupsi. Selain itu, ada kejahatan yang kita
saksikan setiap hari, yang membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang
melanda negeri ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep Adat, Moral, dan Etika
2. Apa itu dat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat
3. Apa saja dampak Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Etika dan Moral
4. Apa saja faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral dan Etika
5. Apa solusi Untuk Mengatasi Perubahan Moral dan Etika

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui konsep Adat, Moral, dan Etika
2. Apa itu dat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat
3. Apa saja dampak Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Etika dan Moral
4. Apa saja faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral dan Etika
5. Apa solusi Untuk Mengatasi Perubahan Moral dan Etika
2

BAB II
ADAT, MORAL, DAN ETIKA

A. Konsep Adat, Moral, dan Etika


Secara etimologis, dalam hal ini adat berasal dari bahasa Arab yang berarti
“kebiasaan”, sehingga kebiasaan etimologis dapat diartikan sebagai tindakan
berulang, yang kemudian menjadi kebiasaan tetap dan dipengaruhi oleh Rasa
hormat orang, jadi kebiasaan menjadi kebiasaan. Adat adalah sejenis kebiasaan,
kebiasaan tersebut dikembangkan dari masyarakat atau daerah, masyarakat atau
daerah tersebut dianggap sudah patuh, dan didukung oleh ketekunan dan kepatuhan
masyarakat. Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai budaya,
norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu
kelompok. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kehancuran yang
menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang
dianggap menyimpang. Macam-macam Adat Istiadat :
1. Adat yang Sebenarnya Adat
Adat istiadat yang tidak kekal karena panas, adat yang tidak membusuk
karena hujan, dipindahkan dan tidak layu, terbawa arus air. Dengan kata lain,
semua hukum yang ada di dunia ini memiliki sifat yang tidak berubah, misalnya
hutan gundul adalah akar banjir, kejahatan akan dihukum, kebaikan akan
membawa kebahagiaan, dan sebagainya.
2. Adat yang Diadatkan
Semua peraturan berlaku untuk masyarakat. Istilah-istilah ini dikodifikasi
oleh Datuk Nam Duo berdasarkan sifat alam benda. Kuncinya adalah mengatur
kehidupan sosial dari perspektif tatanan, ekonomi dan sosial budaya.
3. Adat yang Teradat
Aturan berdasarkan musyawarah. Setiap kelompok masyarakat memiliki
aturan dan prosedur yang berbeda dari yang lain.
4. Adat Istiadat
Kebiasaan atau preferensi masyarakat setempat saat mengadakan pesta,
pertunjukan seni, hiburan, berpakaian, olah raga, dll.

Arti Etmologi berasal dari bahasa Yunani "Ethos", yang berarti hati nurani atau
perilaku yang sesuai (atau diharapkan). Mengartikannya secara sederhana sebagai
ajaran tentang perilaku berdasarkan perbandingan antara apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk. Menurut para ahli, moralitas tidak lebih dari kode
etik, dan adat istiadat manusia menentukan apa yang benar dan apa yang buruk
dalam interaksi di antara mereka. Kata etika, atau etika, berasal dari kata Yunani
ethos, yang berarti norma, kode etik yang baik, nilai, aturan dan standar yang
ditetapkan oleh beberapa ahli.
Kata moral berasal dari bahasa Latin "mos", yang berarti kebiasaan. Moralitas
berasal dari bahasa latin yaitu moralitas adalah istilah manusia yang mengacu pada
perbuatan manusia atau orang lain yang memiliki nilai positif. Orang yang tidak
bermoral disebut maksiat, artinya ia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif
di mata orang lain, sehingga moralitas adalah hal yang mutlak. Harus dimiliki oleh
umat manusia. Namun, karena manusia selalu harus menghadapi masalah baik dan
buruk, meskipun itu adalah masalah yang berharga.
3

B. Adat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat


Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu nagari yang mengikuti pasang
naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya
menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara
keramaian anak nagari, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan
aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan,
pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung. Adat
istiadat dalam kehidupan masyarakat dapat diartikan sebagai berikut :
1. Sekelompok orang yang hidup dengan tradisi dan budaya – budaya tertentu, adat
istiadat yang sudah ada sebelumnya, yang tidak terpengaruhi oleh perubahan
zaman karena mereka merasa cukup dengan kehidupan dan penghidupan yang
mereka jalani secepat apapun evolusi kebudayaan pada masa tersebut.
2. Orang yang hidupnya masih menganut kehidupan lama. Kebiasaan di sini
mengacu pada adanya suatu aturan baku yang mencakup semua konsep budaya,
di dalamnya terdapat aturan tingkah laku dan perilaku dalam kehidupan
manusia.

Sistem nilai baru telah menggantikan posisi adat, dan posisi adat telah menjadi
norma yang mengatur tingkah laku manusia. Pada saat yang sama, struktur
masyarakat adat juga cenderung bertransformasi menjadi masyarakat modern.
Perubahan ini ditandai dengan realitas kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Sistem nilai budaya atau adat istiadat setempat yang mengatur kehidupan
manusia telah kehilangan legitimasinya, sehingga status adat telah tergantikan
oleh hukum dan politik aktif yang dikuasai oleh negara.
2. Nilai-nilai keimanan yang bersumber dari agama mulai menghilang, dan
statusnya digantikan oleh nilai-nilai ilmiah sekuler.
3. Dalam masyarakat, nilai gotong royong mulai pudar dan tergantikan oleh nilai
individualistik yang mengancam moralitas manusia.
4. Rasa malu membentuk suatu kebiasaan di masyarakat yang selama ini menjadi
aturan masyarakat

C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Etika dan Moral


Modernisasi merupakan proses di mana semua aspek kehidupan masyarakat
berkembang dari perubahan arah ke jenjang yang lebih tinggi atau lebih tinggi.
Sedangkan globalisasi dari kata global atau bumi berarti bumi atau dunia. Oleh
karena itu globalisasi berarti proses memasuki lingkungan dunia. Modernisasi dan
globalisasi dapat mempengaruhi sikap masyarakat baik secara positif maupun
negatif. Adapun sikap positif yaitu :
1. Menerima secara terbuka (berpikiran terbuka); lebih energik, tidak terikat oleh
hal-hal lama yang konservatif.
2. Kembangkan sikap antisipatif dan selektif saat menilai apa yang akan terjadi.
Sikap Negatifnya yaitu :
1. Menjadi tertutup.
2. Masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakay
yang ada.
3. Acuh tak acuh
4

4. Masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan


globalisasi.
5. Kurang selektif dalam menyikai perubahan modernisasi.

D. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral dan Etika


Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Perubahan Moral dan Etika,
yaitu:
1. Longgarnya pegangan terhadap agama
Hal tersebut telah menjadi tragedi di negara-negara maju, dimana hampir
semua ilmu pengetahuan dapat diwujudkan, sehingga segala macam
kepercayaan dimundurkan, kepercayaan kepada Tuhan hanyalah simbol, dan
tidak lagi tunduk pada larangan dan perintah Tuhan. Dengan melonggarkan
kendali atas doktrin agama, kendali batinnya hilang. Oleh karena itu, satu-
satunya cara untuk memantau dan mengontrol moralitas adalah masyarakat
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Kurang edektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh rumah tangga,
sekolah, maupun masyarakat.
Pembinaan akhlak ketiga lembaga tersebut tidak dilakukan sesuai dengan
kebiasaan atau amalannya.Misalnya pembinaan akhlak keluarga harus dilakukan
dari anak kepada anak sesuai dengan kemampuan dan usia anak, karena setiap
anak lahir tidak diketahui yang mana Uang itu benar dan mana yang salah, dan
mereka tidak tahu batasan dan peraturan etika yang tidak berlaku di lingkungan
mereka.
3. Dasarnya harus budaya materialistis hedonistis, dan sekularitas.
Sekarang ini sering kita dengar dari radio atau bacaan dari surat kabar
tentang anak-anak sekolah menengah yang ditemukan oleh gurunya atau polisi
mengantongi obat-obat, gambar-gambar cabul, alat-alat kotrasepsi seperti
kondom dan benda-banda tajam. Semua alat-alat tersebut biasanya digunakan
untuk hal-hal yang dapat merusak moral.
Namun, gejala penyimpangan tersebut terjadi karena pola hidup yang
semata-mata mengejar kepuasan materi, kesenangan hawa nafsu dan tidak
mengindahkan nilai-nilai agama.Timbulnya sikap tersebut tidak bisa dilepaskan
dari derasnya arus budaya matrealistis, hedonistis dan sekularistis yang
disalurkan melalui tulisan-tulisan, bacaan-bacaan, lukisan-lukisan, siaran-siaran,
pertunjukan-prtunjukan dan sebagainya.
4. Belum adanya kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah
Pemerintah yang diketahui memiliki kekuasaan (power), uang, teknologi,
sumber daya manusia dan sebagainya tampaknya belum menunjukan kemauan
yang sungguh-sunguh untuk melakuka pembinaan moral bangsa.Hal yang
demikian semaikin diperparah lagi oleh adanya ulah sebagian elit penguasa yang
semata-mata mengejar kedudukan, peluang, kekayaan dan sebagainya dengan
cara-cara tidak mendidik, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme yang hingga kini
belum adanya tanda-tanda untuk hilang.
5

E. Solusi Untuk Mengatasi Perubahan Moral dan Etika


Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
ada pada generasi penerus pada saat ini, diantaranya adalah :
1. Untuk menghindari koneksi palsu, kita harus pandai memilih teman dekat.
Karena bentukan sosial sangat mempengaruhi akhlak, akhlak dan kepribadian
seseorang.
2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama
dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga
sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat
menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini,
orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam
pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan
banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini
tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di
sekelilingnya.
4. Diadakannya pembinaan moral dan akhlak, diharapkan, dengan bekal
pembinaan moral dan akhlak yang baik dan kuat, mereka nantinya tidak mudah
terjerumus dipengaruhi hal yang negatif lagi.
5. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal
soleha
6

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu nagari yang mengikuti pasang
naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya
menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara
keramaian anak nagari, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan
aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan,
pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung.
Moral dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk
menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat
akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat.Berdasarkan fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan
nilai etika dan moral, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang
tinggi, dan lain-lain. Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan
menyebabkan rusaknya generasi masyarakat di masa yang akan datang.Jika hal-hal
seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya generasi masyarakat
di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti
zaman jahiliyah dahulu. Perubahan moral dan etika terjadi akibat menurunnya
moral, akhlak dan etika. Sehingga kehidupan yang mereka jalani tidak sesuai
dengan tuntunan yang ada, banyak diantara mereka yang terjerumus pada kehidupan
atau pergaulan yang bebas.
B. SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya membutuhkan
kritik serta saran dari dosen pengampu agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.
7

DAFTAR RUJUKAN

Siswatibudiart. (2010. 23 Desember). Kenakalan Remaja, Bentuk, Penyebab, dan Cara


Mengatasinya. Diakses pada 20 Oktober 2020, dari
https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-
penyebab-dan-cara-mengatasinya/

Nias Bless. (2013. 27 Desember). Pengertian Moral dan Etika Moral. Diakses pada 20
Oktober 2020, dari http://berkat-nias.blogspot.com/2013/12/pengertian-moral-
dan-etika.html

Catatan Udai. (2015. Desember). Adat Istiadat Dalam Kehidupan Di Masyarakat Serta
Cara Pengembangan Maupun Pelestariannya. Diakses pada 19 Oktober 2020,
dari http://catatan-udai.blogspot.com/2015/12/adat-istiadat-dalam-kehidupan-
di.html

Guru Pendidikan. (2020. 14 September). Pengertian Ada Istiadat dan Contohnya.


Diakses 19 Oktober 2020, dari https://www.gurupendidikan.co.id/adat-istiadat/

Anda mungkin juga menyukai