Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

DISKUSI STRATEGIS PEMUDA PEMBANGUNAN


“Peduli Pemuda dan Pemuda Peduli, Melangkah Bersama
Menuju Masyarakat Sejahtera”

A. LATAR BELAKANG
Begitu penting kedudukan dan peranan pemuda, sampai-sampai Bung Karno pernah berucap,
“Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.” Untuk itu
generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mewujudkan Tujuan Pembangunan Nasional.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan,
bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan
Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Dalam pembaruan dan pembangunan bangsa.
Pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi
dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari
pembangunan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, diperlukan pemuda
yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan professional.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang
permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkota, anak jalanan dan
sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal). Akhir- akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah
terjadi sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum, psikolog, pakar agama dan lain sebagainya selalu
mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah
lingkaran hitam yang tak pernah putus, sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke
masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja
merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus
globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses
serta gaya hidup modernisasi, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di
berbagai media, di sisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas di berbagai
lapisan masyarakat.
Menurut buku yang berjudul “MKDU Ilmu Sosial Dasar” yang ditulis oleh Harwantiyoko dan
Neltje F. Katuuk, menyebutkan berbagai permasalahan-permasalahan generasi muda yang muncul
saat ini antara lain sebagai berikut:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
pada generasi muda.
2. Kurangnya partisipasi generasi muda terhadap pembangunan masa depannya.
3. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik itu
pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Tingginya jumlah anak yang putus
sekolah yang diakibatkan oleh berbagai macam sebab bukan hanya merugikan generasi muda
itu sendiri tetapi merugikan seluruh bangsa.
4. Kurangnya lapangan perkerjaan maupun kesempatan untuk bekerja serta tingginya tingkat
pengangguran maupun setengah pengangguran di kalangan generasi muda yang berakibat
pada berkurangnya produktivitas nasioal dan memperlambat kecepatan laju perkembangan
pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem atau masalah sosial
lainnya.
5. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal ini disebabkan oleh rendahnya daya beli
masyarakat dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
6. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah
pedesaan.
7. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
8. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.

Ada juga masalah lain yang menimpa generasi muda yaitu kebutuhan akan figur teladan; sikap
hedonis dan apatis; kurangnya panggung untuk mengekspresikan kreatifitasnya; dan kurang
berperannya pemuda dalam proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengambilan
keputusan strategis program pembangunan.
Di sisi lain, generasi muda indonesia saat ini tidak hanya memiliki masalah tapi juga memiliki
berbagai macam potensi yang bila diarahkan dan dikembangkan akan dapat menghasilkan suatu
nilai positif bagi dirinya sendiri, lingkungan sekitar, masyarakat dan berdampak bagi
pembangunan Negara ini. Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang dapat
dikembangkan adalah semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggungjawab, dan ksatria, serta
memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik.
Bentuk pembangunan kepemudaan dapat dilaksanakan melalui pelayananan kepemudaan, dimana
fungsinya adalah melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi
kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pelayanan kepemudaan dilaksanakan sesuai dengan
karakteristik pemuda yaitu sesuai dengan potensi-potensi tersebut diatas.
Jumlah pemuda di tuban sendiri usia 15 tahun keatas sebanyak 897.601 yang sudah bekerja
sebanyak 584. 743(67,18%) yang masih pengangguran sebanyak 18.296 (3,03) yang masih sekolah
sebanyak 59.588 Mengurus Rumah Tangga Sebanyak 193.381 Lain-lain 41.593. (Sumber :
https://tubankab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Kabupaten-Tuban-Dalam-Angka-2016.pdf.

Informasi- informasi terkait kasus kenakalan remaja di Tuban ternyata juga masih perlu
mendapatkan perhatian khusus, kasus- kasus tersebut diantaranya :
 Kasus perkelahian dan tawuran antar pemuda,
 Kekerasan seksual,
 Penggunaan dan pengedaran narkotika,
 Angka pernikahan dini yang cukup tinggi.
Data dan informasi tersebut merupakan cerminan dari angka pemuda yang memerlukan perhatian
khusus bagi seluruh pemangku kepentingan di kabupaten Tuban. Perlu adanya peran dari berbagai
pihak untuk bersama- sama membangun generasi pemuda kea rah yang lebih baik demi
pembangunan secara menyeluruh di Negara ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka Yayasan eLSAL Indonesia akan melaksanakan
kegiatan Diskusi Strategis Pemuda Pembangunan dengan tema “Peduli Pemuda dan Pemuda
Peduli, melangkah bersama menuju masyarakat sejahtera”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka melaksanakan Visi eLSAL Indonesia yaitu Terwujudnya masyarakat yang sejahtera,
berdaya, mandiri dan beradab berdasarkan nilai-nilai kesetaraan, Hak Azasi Manusia, dan keadilan
gender.
B. TUJUAN

 Terwujudnya sinergi multi pihak untuk bersama- sama mengurangi permasalahan tentang
pemuda melalui pengembangan potensi yang dimiliki oleh pemuda itu sendiri.
 Adanya ruang bagi pemuda untuk menyalurkan potensi yang dimiliki

C. OUTPUT
1. Bertambahnya informasi tentang kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban tentang
Kepemudaan,
2. Teridentifikasinya ide bersama dalam upaya mendorong peran pemuda dalam pembangunan,
3. Adanya informasi dan pengetahuan bagi Pemerintah dan Perusahaan tentang program kerja
pro poor yang sudah dan/atau akan dilaksanakan oleh civil society di Kabupaten Tuban
sehingga bisa menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan terkait kepemudaan,
4. Adanya kesepahaman tentang pentingnya pelayanan kepemudaan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera,
5. Adanya kesepakatan tentang pembentukan ruang interaksi bagi pemuda di kabupaten Tuban.

D. MODEL DISKUSI
Diskusi Panel dengan menghadirkan 4 orang panelis dan seorang moderator .

E. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan Diskusi Strategis Pemuda Pembangunan akan dilaksanakan pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 25 Oktober 2017
Waktu : 09.00 – 13.00 WIB
Tempat : Faleeha Seafood Restaurant
Jl. Raya Bogorejo No. 14, Bogorejo, Merakurak Kabupaten Tuban

F. PANELIS DAN MODERATOR

Kegiatan ini akan menghadirkan 4 Panelis yaitu:

 Joko Hadi Purnomo (Akademisi)


Pokok Bahasan: Mengulas lebih dalam tentang Potret Pemuda di Tuban

 Bpk. Miyadi (DPRD Tuban)


 Pokok Bahasan : Peran DPRD dalam Pembangunan kepemudaan

 Dr.Ir. Budi Wiyana, M.Si (Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban)


Pokok Bahasan: Peran pemerintah dalam pengembangan Organisasi Kepemudaan

 ExxonMobil Cepu Limited


Pokok Bahasan: Kepedulian Sektor Swasta terhadap Kepemudaan

Dengan Moderator Imam Mukroni dari eLSAL Indonesia


G. PESERTA
Adapun peserta yang akan terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 45 orang dari unsur Pemerintah,
Perusahaan, pemuda dan organisasi kepemudaan serta dari unsur LSM/NGO dengan rincian
sebagaimana Terlampir.

H. PENYELENGGARA KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan eLSAL Indonesia yang bersekretariat di Desa Sokosari
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Dengan Susunan Kepanitian sebagai berikut,

Narahubung:

 Ahmad Shohib (Direktur) : 081 332 976 115


 Imam Mukroni (Sekretaris) : 082 336 807 596
 Jaenab (Ketua Panitia) : 085 731 891 898

I. JADUAL KEGIATAN
Terlampir

J. FASILITAS PESERTA
1. KIT peserta
2. Materi
3. Kaos

K. PENDANAAN

Kegiatan ini terlaksana dengan pendanaan dari YAYASAN eL-SAL INDONESIA

L. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai gambaran alur kegiatan yang akan
dilakukan. Apabila ada hal yang perlu dikomunikasikan lebih lanjut dapat disampaikan kepada
narahubung yang tersebut di atas.
Lampiran 1 : Peserta Diskusi

No Unsur Keterangan
1. BAPEDA
2. Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda
dan Olahraga(DISPARBUDPORA)
3. DIKNAS
4. Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1. Pemerintah Kabupaten 5. DPMD dan KB
6. Dinas Penanaman Modal, PTSP dan
Tenaga Kerja
7. Dinas Lingkungan Hidup
8. KEMENAG
9. Bakesbangpolinmas
1. EMCL
2. Semen Indonesia
2. Perusahaan 3. Holcim
4. TPPI
5. JOB Petrocina Est Java
6. Gasuma
1. IMAS
2. Pemuda Muhamadiyah
3. Karang Taruna
4. KNPI
5. PMII
6. HMI
3. Organisasi Kepemudaan dan
Kemahasiswaan 7. GMNI
8. IMM
9. FATAYAT
10.GP Ansor
11. IPPNU
12. IPNU
13. DKC Pramuka Kwarcab Tuban
14. NAISIYATUL AISYIYAH
1. Konsil LSM Indonesia
2. Srikandi
3. KPR
4. NGO 4. PBG Tuban
5. API Jatim
6. IDFoS
7. Jarkom Desa Tuban
8. Fitra Jatim
1. Unirow
2. Unang
5. Perguruan Tinggi
3. STAI AL-HIKMAH
4. STITMA
5. STIE MUHAMADIYAH
1. Jawa Pos (Radar Tuban)
6. Media 2. Blok Tuban
3. RPS Tuban
Lampiran 2 : Susunan Panitia

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA :


SC : Ahmad Shohib, S.Pd
Ketua : Jaenab
Sekretaris : Zainudin Khoirul Anam
Bendahara : Isti Sumarlina

Sie Kesektariatan :
 Ivan Setiawan ( Koord )
 Ahmad Kharis
Sie Acara :
 Imam Muqroni
 Satria Ike Intan Kumala
 Setiowati

Sie Perlengkapan :
 Minanur Rohman
 Mashari
Lampiran 2 : Susunan Acara

No Acara Jam (WIB) Penanggungjawab


1 Registrasi Peserta 08.30 – 09.00 Panitia
Pembukaan: Pembawa Acara
Menyanyikan Lagu Kebangsaan
Petugas
Indonesia Raya
Ahmad Shohib, S.Pd
2 Sambutan selamat datang dan 09.00 – 10.00
(Direktur Yayasan eLSAL
menyampaikan tujuan acara
Indonesia)
Sambutan DPRD Tuban Miyadi, SH, M.Hum (Ketua
sekaligus Membuka Acara DPRD Kabupaten Tuban)
Diskusi Strategis Pemuda
Pembangunan
- Narasumber
3 10.15 – 12.30
- Moderator
- Pemaparan Narasumber
- Dialog/Tanya Jawab
4 Penutup / Lunch 12.30 – 13.00 Panitia

Anda mungkin juga menyukai