Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

TRANSFORMASI PEKERJA FORMAL KE ARAH INFORMAL DALAM MASA PANDEMI

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Dasar Metode Penelitian

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,M.Sos

Disusun Oleh :

Nama : Handiani Saqyla

NIM : L1C019044

Fakultas&Prodi : FISIPOL, Program studi Sosiologi

Semester :3

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MATARAM

T.A. 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi besar Muhammad ‫ﷺ‬
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna
dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Tak lupa pula rasa terimakasih kami kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar
Metodologi Penelitian, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,M.Sos. Penulis sangat bersyukur telah
dapat menyelesaikan proposal penelitian penulis yang berjudul, ‘Transformasi Pekerja
Formal ke Arah Informal dalam Masa Pandemi.

Akhir kata, penulis memahami jika proposal penelitian ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya-
karya penulis di waktu-waktu mendatang.

Penyusun, Mataram 7 Oktober 2020

Handiani Saqyla

L1C019044

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………….…………….. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….. 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….……………………………. 3

2.1 Telaah Konsep…………………………………………….………………………….. 3

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………………………….. 7

3.1 Pendekatan Penelitian……………………………………………………………… 7


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………………. 7
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian………………………………………………….. 7
3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………...……….………….. 8
3.5 Uji Validitas………………………………………………...……………………...… 8
3.6 Uji Reliabilitas…………………………………………………………...…………... 9

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………….. 10

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………… 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Seluruh negara tak terkecuali di Indonesia sendiri

masih berjuang menghadapi pandemic tersebut. Hampir seluruh sector terdampak Covid-19,

mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial, termasuk di dalamnya keberlangsungan dunia usaha

dan ketenagakerjaan.

Pekerja yang pekerjaannya ditangguhkan, dikurangi atau diberhentikan karena dampak

ekonomi Covid-19 atau karena alasan kesehatan dan keselamatan berhak atas tunjangan

pengangguran atau bantuan untuk mengompensasi hilangnya pendapatan yang timbul

sebagai akibatnya, sesuai dengan Konvensi Promosi Pekerjaan dan Perlindungan terhadap

Pengangguran. Akibatnya, tidak banyak para pekerja/karyawan harus di PHK (pemutusan

hubungan pekerjaan) yang awalnya para pekerja mempunyai pekerjaan yang

tetap/terstruktur kini berimbas akibat Covid-19 para pekerja/karyawan mau tidak mau

mencari pekerjaan untuk menyambung hidup.

Dampak Covid-19 tidak hanya berimbas pada para pekerja/karyawan namun juga

berdampak pada perusahaan yang terus mengalami perosotan akibat covid-19. Karena

pemasukan dan pengeluaran yang tidak stabil karena pandemic covid-19 ini maka anggaran

negara akan banyak dipakai untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa saja yang mendominasi para pekerja bertransformasi pekerjaan dari arah

formal ke informal?

3. Apa saja pengaruh dari transformasi pekerjaan dari arah formal ke informal?

1
1.3 Tujuan Penelitian

2. Untuk mengetahui apa saja yang mendominasi para pekerja bertransformasi

pekerjaan dari arah formal ke informal.

3. Untuk mengetahui apa saja saja pengaruh dari btransformasi pekerjaan dari arah

formal ke informal.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk Mengembangkan kegiatan bersosalisasi dan

belajar untuk membuat susunan tulisan yang cukup layak di publikasikan.

Manfaat lain dari penelitian ini juga untuk membuat pihak yang akan menjadi tujuan dari

proposal mudah memahami tujuan dari pihak yang memberi proposal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Konsep

Bulan Maret, 2020, seluruh dunia dikejutkan dengan pandemic Covid-19. Secara

global, kasus positif Covid-19 mencapai 2.601.774 kasus dengan angka kematian sebesar

183.803 jiwa, sementara pasien yang berhasil sembuh yaitu tercatat sebanyak 674.413 jiwa.

Di Indonesia sendiri terhitung pada tanggal 20 April 2020, memiliki total kasus positif Covid-

19 yang mencapai 6.760 pasien.

1. Pekerja

Dalam Pasal 1 angka 3 UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa

pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau

imbalan dalam bentuk lain. Kemudian dalam Pasal 1 angka 11 UU Nomor 40 Tahun

2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional bahwa Pekerja adalah setiap orang

yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain. Dan

dalam Pasal 1 angka 8 UU Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial dinyatakan bahwa Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan

menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

Sebagaimana ditulis oleh Payman J. Simanjuntak bahwa pengertian tenaga

kerja atau man power adalah mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja,

yang sedang mencari kerja dan melakukan pekrjaan lain seperti sekolah dan

mengurus rumah tangga. Tenaga kerja yang telah melakukan kerja baik bekerja

membuka usaha untuk diri sendiri maupun bekerja dalam suatu hubungan kerja atau

dibawah perintah seseorang yang memberi kerja (seperti perseroan,pengusaha

maupun badan hukum) serta atas jasanya bekerja yang bersangkutan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain ini disebut pekerja (bagian dari tenaga kerja).

3
Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang

termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah mereka yang dalam studi,

golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan penerima pendapatan yakni

mereka yang tidak melakukan aktivitas ekonomi tapi memperoleh pendapatan

(contoh : pensiunan, penerima bunga deposito dan sejenisnya). Kemudian angkatan

kerja terdiri dari yang bekerja dan yang masih mencari pekerjaan atau biasa di sebut

pengangguran. Yang bekerja terdiri dari yang bekerja penuh dan setengah

menganggur.

2. Pekerja Formal

Sektor pekerjaan formal dan informal menurut Jayadinata (1999), dapat

dibedakan dari bentuk usaha, cara kerja serta sumber biaya/modal. Sektor formal

adalah kegiatan usaha yang bentuknya terorganisasi, cara kerjanya teratur dan

pembiayaannya dari sumber resmi, menggunakan buruh dengan tingkat upah

tertentu. Sedangkan sektor informal bentuknya tidak terorganisasi (kebanyakan

usaha sendiri), cara kerjanya tidak teratur, modal kerja dibiayai sendiri atau sumber

tak resmi, serta dikerjakan oleh anggota keluarga.

3. Pekerja Informal

Istilah “sektor informal” pertama kali dikembangkan oleh Hart (1971), bermula dari

penggambaran kehidupan angkatan kerja perkotaan yang berada di luar pasar

tenaga kerja yang terorganisir. Pengertian dari sektor pekerjaan yang kurang

terorganisir itu mencakup pengertian yang seringkali diistilahkan secara umum

dengan “usaha sendiri”. Suatu jenis pekerjaan yang sulit dicacah, karena itu sering

dilupakan dalam sensus resmi, serta akhirnya merupakan kesempatan kerja yang

persyaratan kerjanya jarang dijangkau oleh aturan-aturan hukum.

Berbagai jenis pekerjaan sektor informal terutama yang berkembang di kota-

kota negara Dunia Ketiga menurut Bremen (1980), adalah; pedagang kaki lima,

penjual koran, anak-anak penyemir sepatu, penjaga kios, pelacur, pengemis, penjaja

barang, pengemudi becak dan seterusnya. Pekerja sektor informal ini merupakan

4
kumpulan pedagang kecil; pekerja yang tidak terikat dan tidak terampil serta

golongan-golongan lain dengan pendapatan rendah serta tidak tetap; hidup mereka

serba kesusahan dan semi-kriminal pada batas-batas perekonomian kota.

Hart (1971), merangkum beberapa ciri sektor informal yakni; bersifat padat

karya, kekeluargaan, pendidikan formal rendah, skala kegiatan kecil, tidak ada

proteksi pemerintah, keahlian dan keterampilan rendah, mudah dimasuki, tidak

stabil, dan tingkat penghasilan rendah. Sedangkan Todaro (1998), mencirikan

pekerjaan sektor informal melalui; kegiatan produksinya berskala kecil, unit-unit

produksinya dimiliki secara perorangan atau keluarga, padat karya, menggunakan

teknologi yang sederhana, dan biasanya tidak memiliki pendidikan formal. Di

samping itu, mereka tidak memiliki keterampilan khusus dan sangat kekurangan

modal kerja. Produktivitas dan pendapatan mereka relatif rendah, tidak memiliki

jaminan keselamatan kerja maupun fasilitas-fasilitas kesejahteraan.

4. Persepsi

Tentang persepsi, kemerosotan prekonomian yang disebabkan oleh Covid-19

semakin dirasakan oleh karna itu banyak perusahaan yang seiring mengalami

kebangkrutan dan para pekerja mau tidak mau harus mengubah alur pekerjaan

mereka seperti yang awalnya bekerja di suatu karyawan di prusahaan menjadi

seorang buruh. Dalam melakukan transformasi baik adanya Perencanaan yang

matang diperlukan guna keberhasilan transformasi pekerjaan dari sektor formal ke

sektor informal.

5. Respon

Respon terhadap hal ini adalah pemerintah lebih memperhatikan masalah

tersebut dan tidak bisa di anggap remeh. Karena, hal ini bisa memicu prekonomian

merosot dan angka pengangguran lebih dan meningkatnya angka kriminal jika terjadi

angka pengangguran tinggi. Karna tidak semua para pekerja (formal) bisa menekuni

suatu bidang yang diluar kemampuannya (informal).

5
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

a) Covid-19, jika semakin lama membiarkan kondisi wabah seperti ini dan

pemerintah tidak memberikan relaksasi tekanan finansial yang efektif kepada

pelaku usaha sektor riil yang terkena dampak maka opsi gulung tikar akan

semakin banyak dipilih pengusaha. Khususnya pelaku usaha di sektor-sektor

yang mengalami tekanan terbesar karena wabah seperti sektor jasa

pariwisata dan pendukungnya.

b) Kebangkrutan prusahaan, Disebabkan oleh dua faktor; (1) Faktor Ekonomi.

Faktor-faktor penyebab kebangkrutan dari sektor ekonomi adalah gejala

inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan keuangan, suku

bunga dan devaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing serta

neraca pembayaran, surplus dalam hubungannya dengan perdagangan luar

negeri. (2) Faktor Sosial. Faktor sosial yang sangat berpengaruh terhadap

kebangkrutan cenderung pada perubahan gaya hidup masyarakat yang

mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara

perusahaan berhubungan dengan karyawan.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penilitian ini, pendekatan yang digunakan ialah pendeketan kuantitatif yang

merupakan pengumpulan data menggunakan intrumen penelitian, analisis data bersifat

statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian

lebih di arahkan menunjukan berapa jumlah persentase para pekerja yang melakukan

transformasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan proposal ini lokasi penelitian dilakukan di sejumlah perusahaan-

perusahaan kecil atau usaha kecil-kecilan yang terlihat terstruktur.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian menurut arikunto (2006:130) adalah keseluruhan subjek

penelitian, jadi populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan hasil

pengukuran atau perhitungan secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik

terntentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-

sifatnya. Dalam penelitian ini populasinya adalah 100 orang.

Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi

yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa

dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Terkait dengan penentuan

ukuran sampel yang akan diteliti, penelitian ini mengacu pada teknik pengambilan sampel

alokasi proposional berikut.

Ni : ni/N = n

Dimana

7
ni : jumlah sampel menurut stratum

n : jumlah sampel seluruhnya

ni : jumlah populasi menurut stratum

N : jumlah populasi seluruhnya

1. Jumlah pekerja yang bekerja sebagai dagang : 50 orang

2. Jumalah pekerja yang bekerja sebagai petani : 30 orang

3. Jumlah pekerja yang membuka perbisnisan : 20 orang

N = N/Nd2 + 1

100/ (100) (0,0025)+1 = 100/1,25 = 80 responden

Penentuan sampel berdasarkan strata dengan rumus ni = Ni / N.n

Pekerja sebagai dagang = 50 : 100 x 80 = 40

Pekerja sebagai petani = 30 : 100 x 80 = 24

Pekerja sebagai pebisnis = 20 : 100 x 80 = 16

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Angket

Pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden

dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya. Pertanyaan yang diajukan dapat

dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan

dengan jawaban secara lisan dan nanti yang akan di bagikan pada para pekerja

sekitar. Jadi dengan cara membagikan angket kepada masyarakat akan lebih efektif

dan teratur/struktur.

3.5 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari

validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika

8
koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan

valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid.

Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan rumus pearson product

moment sebagai berikut :

𝑟 = (𝛴𝑋1𝑋1𝑡𝑜𝑡) − (𝛴𝑋1)(𝛴𝑋1𝑡𝑜𝑡)

3.5.2

√((𝑛𝛴𝑥𝑖2 − (𝛴𝑥𝑖)2)(𝑛𝛴𝑥𝑡𝑜𝑡2) − (𝛴𝑥1𝑡𝑜𝑡)2))

Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai indeks valid

adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh karena itu, semua

pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap

tidak valid.

3.6 Uji Reliabilitias

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang

sama akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono, 2012 : 177). Uji realianilitas kuesioner

dalam penelitian digunakan metode split half item tersebut dibagi menjadi dua kelompok

yaitu kelimpok item ganjil dan kelompok item genap. Kemudian masing-masing kelompok

skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga menghasilkan skor total. Apabila korelasi 0,7 maka

dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai

korelasi dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.

𝑟=

Adapun rumus untuk mencari reliabelitas adalah sebagai berikut.

(𝛴𝐴𝐵) − (𝛴𝐴)(𝛴𝐵) √((𝑛𝛴𝐴2) − (𝛴𝐴)2)(𝑛(𝛴𝐵2) − (𝛴𝐵)2)).

BAB IV

9
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulannya adalah, penyebab para pekerja bertransformasi dari arah semi formal ke

arah informal adalah ada beberapa penyebab nya yang diantaranya, Ketersediaan bahan

baku industri yang semakin menipis: Dengan menurunnya lalu lintas pengiriman bahan,

produksi industri menurun sehingga berpotensi dilakukan pengurangan pekerja dalam

menjaga arus kas Suatu perusahaan. Dan Melemahnya Rupiah terhadap Dollar: Rupiah

sempat menyentuh nilai 17 ribu per Dollar. Jika situasi berlanjut, Perusahaan terbebani

dengan adanya biaya produksi menggunakan bahan-bahan impor yang makin tinggi

harganya.

DAFTAR PUSTAKA

10
Adisu, E., & Jehani, L. (2007). Hak-Hak Pekerja Perempuan. Tanggerang: Visi Media.

Ketenagakerjaan, K. (n.d.). Data Jumlah PHK Dimasa Pandemi Covid -19.

Mertokusumo, S. (2005). Mengenal Hukum; Suatu Pengantar. Yogya- karta: Liberty.

Suadi, H. A. (n.d.). Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah.

Wardani, S., & Widhiandono, H. (2017). Hubungan-Hubungan Hukum Yang Timbul Dalam

Pelaksanaan Kemitraan Antara Perusahaan Pengelola Rambut Dengan Plasma

Industri Rambut Di Kabupaten Purbalingga. Jurnal Kosmik Hukum, 17(1), 68.

Maggalatung, A.S.; Aji, A.M.; Yunus, N.R. How The Law Works, Jakarta: Jurisprudence

Institute, 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai