DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh :
NIM : L1C019044
Semester :3
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi besar Muhammad ﷺ
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna
dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Tak lupa pula rasa terimakasih kami kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar
Metodologi Penelitian, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,M.Sos. Penulis sangat bersyukur telah
dapat menyelesaikan proposal penelitian penulis yang berjudul, ‘Transformasi Pekerja
Formal ke Arah Informal dalam Masa Pandemi.
Akhir kata, penulis memahami jika proposal penelitian ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya-
karya penulis di waktu-waktu mendatang.
Handiani Saqyla
L1C019044
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………….…………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 1
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………….. 10
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………… 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 belum berakhir. Seluruh negara tak terkecuali di Indonesia sendiri
masih berjuang menghadapi pandemic tersebut. Hampir seluruh sector terdampak Covid-19,
mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial, termasuk di dalamnya keberlangsungan dunia usaha
dan ketenagakerjaan.
ekonomi Covid-19 atau karena alasan kesehatan dan keselamatan berhak atas tunjangan
sebagai akibatnya, sesuai dengan Konvensi Promosi Pekerjaan dan Perlindungan terhadap
tetap/terstruktur kini berimbas akibat Covid-19 para pekerja/karyawan mau tidak mau
Dampak Covid-19 tidak hanya berimbas pada para pekerja/karyawan namun juga
berdampak pada perusahaan yang terus mengalami perosotan akibat covid-19. Karena
pemasukan dan pengeluaran yang tidak stabil karena pandemic covid-19 ini maka anggaran
negara akan banyak dipakai untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia.
2. Apa saja yang mendominasi para pekerja bertransformasi pekerjaan dari arah
formal ke informal?
3. Apa saja pengaruh dari transformasi pekerjaan dari arah formal ke informal?
1
1.3 Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui apa saja saja pengaruh dari btransformasi pekerjaan dari arah
formal ke informal.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk Mengembangkan kegiatan bersosalisasi dan
Manfaat lain dari penelitian ini juga untuk membuat pihak yang akan menjadi tujuan dari
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bulan Maret, 2020, seluruh dunia dikejutkan dengan pandemic Covid-19. Secara
global, kasus positif Covid-19 mencapai 2.601.774 kasus dengan angka kematian sebesar
183.803 jiwa, sementara pasien yang berhasil sembuh yaitu tercatat sebanyak 674.413 jiwa.
Di Indonesia sendiri terhitung pada tanggal 20 April 2020, memiliki total kasus positif Covid-
1. Pekerja
pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain. Kemudian dalam Pasal 1 angka 11 UU Nomor 40 Tahun
2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional bahwa Pekerja adalah setiap orang
yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain. Dan
Jaminan Sosial dinyatakan bahwa Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan
kerja atau man power adalah mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja,
yang sedang mencari kerja dan melakukan pekrjaan lain seperti sekolah dan
mengurus rumah tangga. Tenaga kerja yang telah melakukan kerja baik bekerja
membuka usaha untuk diri sendiri maupun bekerja dalam suatu hubungan kerja atau
upah atau imbalan dalam bentuk lain ini disebut pekerja (bagian dari tenaga kerja).
3
Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang
termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah mereka yang dalam studi,
golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan penerima pendapatan yakni
kerja terdiri dari yang bekerja dan yang masih mencari pekerjaan atau biasa di sebut
pengangguran. Yang bekerja terdiri dari yang bekerja penuh dan setengah
menganggur.
2. Pekerja Formal
dibedakan dari bentuk usaha, cara kerja serta sumber biaya/modal. Sektor formal
adalah kegiatan usaha yang bentuknya terorganisasi, cara kerjanya teratur dan
usaha sendiri), cara kerjanya tidak teratur, modal kerja dibiayai sendiri atau sumber
3. Pekerja Informal
Istilah “sektor informal” pertama kali dikembangkan oleh Hart (1971), bermula dari
tenaga kerja yang terorganisir. Pengertian dari sektor pekerjaan yang kurang
dengan “usaha sendiri”. Suatu jenis pekerjaan yang sulit dicacah, karena itu sering
dilupakan dalam sensus resmi, serta akhirnya merupakan kesempatan kerja yang
kota negara Dunia Ketiga menurut Bremen (1980), adalah; pedagang kaki lima,
penjual koran, anak-anak penyemir sepatu, penjaga kios, pelacur, pengemis, penjaja
barang, pengemudi becak dan seterusnya. Pekerja sektor informal ini merupakan
4
kumpulan pedagang kecil; pekerja yang tidak terikat dan tidak terampil serta
golongan-golongan lain dengan pendapatan rendah serta tidak tetap; hidup mereka
Hart (1971), merangkum beberapa ciri sektor informal yakni; bersifat padat
karya, kekeluargaan, pendidikan formal rendah, skala kegiatan kecil, tidak ada
samping itu, mereka tidak memiliki keterampilan khusus dan sangat kekurangan
modal kerja. Produktivitas dan pendapatan mereka relatif rendah, tidak memiliki
4. Persepsi
semakin dirasakan oleh karna itu banyak perusahaan yang seiring mengalami
kebangkrutan dan para pekerja mau tidak mau harus mengubah alur pekerjaan
sektor informal.
5. Respon
tersebut dan tidak bisa di anggap remeh. Karena, hal ini bisa memicu prekonomian
merosot dan angka pengangguran lebih dan meningkatnya angka kriminal jika terjadi
angka pengangguran tinggi. Karna tidak semua para pekerja (formal) bisa menekuni
5
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
a) Covid-19, jika semakin lama membiarkan kondisi wabah seperti ini dan
pelaku usaha sektor riil yang terkena dampak maka opsi gulung tikar akan
inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan keuangan, suku
bunga dan devaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing serta
negeri. (2) Faktor Sosial. Faktor sosial yang sangat berpengaruh terhadap
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penilitian ini, pendekatan yang digunakan ialah pendeketan kuantitatif yang
statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian
lebih di arahkan menunjukan berapa jumlah persentase para pekerja yang melakukan
transformasi.
penelitian, jadi populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan hasil
terntentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-
Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa
dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Terkait dengan penentuan
ukuran sampel yang akan diteliti, penelitian ini mengacu pada teknik pengambilan sampel
Ni : ni/N = n
Dimana
7
ni : jumlah sampel menurut stratum
N = N/Nd2 + 1
1. Angket
dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya. Pertanyaan yang diajukan dapat
dengan jawaban secara lisan dan nanti yang akan di bagikan pada para pekerja
sekitar. Jadi dengan cara membagikan angket kepada masyarakat akan lebih efektif
dan teratur/struktur.
Validitas menurut Sugiyono (2016:177) menunjukan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari
validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika
8
koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan
valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut dinyatakan tidak valid.
Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan rumus pearson product
𝑟 = (𝛴𝑋1𝑋1𝑡𝑜𝑡) − (𝛴𝑋1)(𝛴𝑋1𝑡𝑜𝑡)
3.5.2
Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai indeks valid
adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh karena itu, semua
pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus diperbaiki karena dianggap
tidak valid.
Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang
sama akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono, 2012 : 177). Uji realianilitas kuesioner
dalam penelitian digunakan metode split half item tersebut dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelimpok item ganjil dan kelompok item genap. Kemudian masing-masing kelompok
skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga menghasilkan skor total. Apabila korelasi 0,7 maka
dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai
𝑟=
BAB IV
9
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah, penyebab para pekerja bertransformasi dari arah semi formal ke
arah informal adalah ada beberapa penyebab nya yang diantaranya, Ketersediaan bahan
baku industri yang semakin menipis: Dengan menurunnya lalu lintas pengiriman bahan,
menjaga arus kas Suatu perusahaan. Dan Melemahnya Rupiah terhadap Dollar: Rupiah
sempat menyentuh nilai 17 ribu per Dollar. Jika situasi berlanjut, Perusahaan terbebani
dengan adanya biaya produksi menggunakan bahan-bahan impor yang makin tinggi
harganya.
DAFTAR PUSTAKA
10
Adisu, E., & Jehani, L. (2007). Hak-Hak Pekerja Perempuan. Tanggerang: Visi Media.
Wardani, S., & Widhiandono, H. (2017). Hubungan-Hubungan Hukum Yang Timbul Dalam
Maggalatung, A.S.; Aji, A.M.; Yunus, N.R. How The Law Works, Jakarta: Jurisprudence
Institute, 2014.
11