O
L
E
H
KELOMPOK 5
Rassya Priyandira (180904004)
Mickhael Rajagukguk (180904052)
Ronaldo Hafizh (180904064)
Noniya Dewinta Anggi Ritonga (180904074)
Mirza Ramadhan (180904116)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan ridho-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas praktik polling dengan
topik yang diangkat tentang Pembredelan Pers Mahasiswa Suara USU ini tepat
waktu.
Terima Kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Munzaimah Masril, S.Sos.,
M.I.Kom. yang senantiasa membimbing serta mengajarkan mata kuliah Pendapat
Umum, terkhusus dalam pembuatan polling ini.
Sebuah pekerjaan tidak luput dari kesalahan. Jika terdapat kesalahan baik
dalam penulisan laporan ini ataupun kekuarangan yang terdapat pada kelompok
kami, mohon dimaafkan. Kami juga berharap agar laporan polling ini dapat
menjadi bahan referensi bagi para pembaca.
Rassya Priyandira
(180904004)
i
Daftar Isi
ii
Daftar Tabel/Gambar
Tabel 1. Jumlah Responden per Program Studi ................................................7
iii
Daftar Lampiran
iv
1. LATAR BELAKANG
Kasus pemberedelan pers mahasiswa Suara USU yang disebabkan oleh
salah satu cerpen yang dimuat dalam rubrik suarausu.com pada tanggal 12
Maret 2019 yang berjudul “Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku Di
Dekatnya”, bercerita tentang seorang wanita yang dihujat oleh banyak orang
karena menyukai teman wanitanya. Ketika tulisan itu dipublikasi melalui akun
media sosial pada 18 Maret 2019, postingan itupun menuai berbagai macam
reaksi. Ada yang beranggapan bahwa cerpen tersebut menunjukkan sikap
setuju atas tindakan LGBT di kampus dan tindakan tersebut diaggap telah
mencemari nama baik kampus. Namun, disisi lain ada pula yang beraggapa
bahwa cerpe tersebut bukanlah hal yang tabu melainkan hasil dari kreativitas
mahasiswa da hal itu adalah sebuah kebebasan untuk berpendapat.
Peneliti mengetahui telah terjadi beberapa gerakan mahasiswa terkait
keputusan yang dikeluarkan oleh rektor. Gerakan-gerakan tersebut
direpresentasikan melalui postingan-postingan di akun media sosial dan ada
juga yang langsung berunjuk rasa didepan kantor rektorat USU. Akan tetapi,
keputusan rektor masih belum dapat menjadi titik temu bagi kedua kubu
tersebut.
Disisi lain, peneliti belum mengetahui apakah mahasiswa USU benar-
benar mengetahui penyebab terjadinya pemberedelan pers mahasiswa Suara
USU dan perkembangan kasus atas kasus tersebut.
2. TUJUAN
Poling ini ditujukan untuk mengetahui pendapat mahasiswa Fisip USU
stambuk 2018 tentang kasus pemberedelan pers mahasiswa Suara USU.
Secara akademis, poling ini diharapkan menjadi bahan referensi khasanah
ilmu pengetahuan secara teoritis. Selain itu, penelitian ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendapat Umum (KSI 3 405).
3. TINJAUAN LITERATUR
Pada tanggal 12 Maret 2019, Pers Mahasiswa Suara USU menerbitkan
cerpen “Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya”, yang ditulis
oleh Yael Stefani Sinaga. Seminggu usai Suara USU mengunggah cerita
pendek tersebut, pengurusnya dipanggil oleh Runtung Sitepu selaku Rektor
USU dan meminta cerita fiksi itu dihapus karena dianggap "mempromosikan"
LGBT. Namun, pada 20 Maret 2019 cerpen tersebut tak kunjung dihapus
karena merupakan bentuk penolakan oleh Suara USU, sehingga website Suara
USU disuspensi secara sepihak oleh perusahaan penyedia hosting yang
dikendalikan oleh Muslim Ramli, pemilik perusahaan Sanger Production dan
1
alumni Suara USU. Saat bersamaan, Aliansi Jurnalis Independen Medan
menolak pembatasan kebebasan pers Suara USU.
25 Maret 2019, Rektor Runtung Sitepu mencabut legalitas kepengurusan
Suara USU dengan memecat 18 pengurus Suara USU. Sehari kemudian,
KOMNAS HAM, LBH Pers, dan Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers
Mahasiswa Indonesia mendesak Rektor USU menghargai kebebasan
berekspresi. Kemudian, Solidaritas Mahasiswa Bersuara menuntut pencabutan
SK pemberhentian pengurus Suara USU 2019. Namun, M. Iqbal Harefa selaku
Presiden Mahasiswa USU menolak adanya “paham LGBT” di kampus dan
mendesak Suara USU untuk meminta maaf kepada rektorat. Hingga pada
akhirnya, 31 Maret 2019 aliran listrik ke sekretariat Suara USU diputus.
2
2. “Pengurus Suara USU Resmi Dganti” oleh Kompas.id (27 Maret
2019), URL: https://kompas.id/baca/nusantara/2019/03/27/pengurus-
suara-usu-resmi-diganti
3
4. “UKM Persma USU Ikuti Pembekalan dan Workshop Jurnalistik
Mahasiswa” oleh Humas USU (25 Juni 2019), URL:
https://www.usu.ac.id/id/2046-ukm-persma-usu-ikuti-pembekalan-
dan-workshop-jurnalistik-mahasiswa.html
4
4. POPULASI DAN SAMPEL
a. Desain Polling
b. Populasi
Populasi yang diambil dalam Polling kali ini adalah Mahasiswa FISIP USU
Angkatan 2018, yang terdiri dari delapan Program Studi, yakni Sosiologi,
Ilmu Kesejahteraan Sosial, Ilmu Administrasi Publik, Ilmu Komunikasi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ilmu Administrasi Bisnis dan D3 –
Administrasi Pajak. Populasi ini diambil karena penulis cerpen yang
berjudul “Ketika Semua Orang Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya”
merupakan karangan dari Yael Stefani yang merupakan mahasiswa aktif
Antropologi Sosial angkatan 2016. Selain itu, FISIP USU yang merupakan
tempat mahasiswi tersebut mengenyam pendidikan, menjadi tempat
strategis untuk mengukur seberapa banyak mahasiswa yang mengetahui
sekaligus memahami kasus dan perkembangan dari kasus ini.
c. Sampel
Sampel yang diambil dalam Polling kali ini adalah Mahasiswa dari seluruh
program studi di FISIP USU yang berasal dari angkatan 2018. Total
5
keseluruhan mahasiswa di angkatan tersebut adalah 871 orang mahasiswa.
Terdapat 100 orang dari keseluruhan mahasiswa yang didapat
menggunakan rumus Slovin dengan nilai presisi sebesar 90,6% dan tingkat
kesalahan sebesar 9,4%, dengan rincian responden: 11 orang mahasiswa
Sosiologi, 11 orang mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial, 17 orang
mahasiswa Ilmu Administrasi Publik, 15 orang mahasiswa Ilmu
Komunikasi, 9 orang mahasiswa Antropologi Sosial, 11 orang mahasiswa
Ilmu Politik, 16 orang mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis dan 10 orang
mahasiswa D3 – Administrasi Pajak. Angkatan 2018 dipilih karena
merupakan mahasiswa baru pada saat itu dan kasus ini menjadi trending
nasional sekaligus yang pertama bagi mereka sebagai mahasiswa baru.
Disini kami mencoba mengukur kepekaan mereka sebagai mahasiswa baru
pada saat itu dan mencoba menggali pengetahuan mereka akan kasus
tersebut, yang juga dialami oleh kakak tingkat satu fakultas mereka di
kampus.
Sampel = N/ (1+ (N x e^2)) = 871/(1+ (871 x 0,094^2))
= 871/ (1+7,7) = 871/ 8,7= 100,11= 100 Responden
Keterangan = N = Populasi
e = Margin of Error
6
5. PEMBAHASAN
a. Uraian Hasil Temuan di Lapangan
Responden yang terpilih dalam polling kali ini adalah 100 orang
responden yang berasal dari 8 program studi di FISIP USU dengan
sasarannya adalah mahasiswa angkatan 2018. Terdapat 5 pertanyaan
dalam kuesioner yang hendak diajukan oleh peneliti terhadap responden
yang terpilih.
7
Setelah mengisi data diri responden pada lembar kuesioner, kami
mengajukan pertanyaan pertama yakni tentang awal mula kasus dari Suara
USU ini terjadi. Sebanyak 70% responden mengetahui kasus tersebut dan
30% tidak mengetahui. Mereka yang tidak mengetahui adalah responden
yang benar-benar tidak pernah mendengar adanya kasus yang terjadi di
Suara USU dan permasalahan cerpen Suara USU. Sedangkan 70% yang
mengetahui, tidak sedikit yang sudah sedikit lupa dengan awal mula kasus,
namun setelah kami mencoba memperjelaskan kembali maksud
pertanyaan secara rinci, akhirnya mereka mengingat kembali kasus
tersebut.
8
Gambar 3. Pengetahuan responden yang mengenai adanya dualisasi
kepengurusan Persma Suara USU
9
Pertanyaan keempat mempertanyakan perihal pencabutan SK
Kepengurusan Pers Mahasiswa USU 2018/2019. Sewaktu menanyakan
pertanyaan ini, kami coba memperjelas secara terperinci tentang
pencabutan SK kepengurusan. Berbeda dengan pertanyaan kedua,
pertanyaan keempat ini lebih spesifik membahas pemecatan 18 orang
pengurus yang bermasalah. Hasil yang kami peroleh adalah sebanyak 72%
responden tidak menyetujui sikap rektorat yang memecat seluruh
pengurus. Mereka beranggapan bahwa sikap ini cenderung terburu-buru.
Beberapa dari mereka menganggap bahwa sebelumnya juga ada karya
yang sama seperti cerpen ini, namun tidak ditindak. Beberapa dari mereka
juga menyayangkan tidak ada tindakan pembinaan dari pihak rektorat dan
memutuskan secara sepihak pemecatan ini. Sedangkan 28% responden
setuju menganggap harus ada upaya pembaruan di tubuh pers mahasiswa
Suara USU, apalagi dengan adanya kasus yang ada.
10
Sedangkan 45,8% sisanya memilih tidak setuju, karena cerpen tersebut
tidak layak untuk dipublikasikan di lingkungan kampus, karena cenderung
vulgar dan bertentangan dengan nilai moral dan agama.
11
install-an banyak mengalami kendala, maka diputuskan untuk
menggunakan Google Form. Setelah mendapatkan grafik hasil penelitian,
kami melanjutkannya kedalam pembuatan laporan tugas praktik polling
dengan menjelaskan secara terperinci lagi kasus yang kami angkat.
Akhirnya, kami menyelesaikan seluruh laporan pada tanggal 30 Desember
2019. Selama proses penelitian, mulai dari awal hingga akhir pelakasanaan
penelitian, kami menghabiskan dana ± Rp 50.000,00.
12
6. KESIMPULAN
Ada sekitar 70% dari responden mengetahui penyebab kasus
pemberedelan Persma Suara USU. Sisanya mereka yang tidak mengetahui
kasus ini merupakan responden yang tidak pernah mendengar adanya kasus ini.
Artinya, mahasiswa FISIP USU stambuk 2018 dominan mengetahui kasus
pemberedelan Persma Suara USU. Adapun sebanyak 71% responden tidak
menyetujui pemberedelan Persma Suara USU dengan alasan bahwa hal
tersebut merupakan hak kebebasan berpendapat, kemudian sisanya 29%
menganggap bahwa kasus ini sudah sangat jelas menyalahi aturan, yakni
LGBT.
Akibat dari kasus tersebut, SK Kepengurusan Persma Suara USU dicabut
oleh Rektor USU pada tanggal 25 Maret 2019. Sebanyak 72% tidak menyetujui
sikap rektorat yang memecat kepengurusan Suara USU secara sepihak dengan
alasan sikap yang diambil cenderung terburu-buru. Kemudian sisanya
menganggap harus ada upaya pembaruan di tubuh pers mahasiswa Suara USU
akibat dari kasus yang ada. Setelah pemecatan tersebut, dibentuk kepengurusan
Suara USU yang terbaru oleh pihak rektorat. Artinya, terdapat 'dualisasi' dalam
kepengurusan Suara USU. Dari hasil yang diperoleh, hanya 22% yang
mengetahui dualisasi ini, sedangkan sisanya 78% tidak mengetahuinya karena
kurang/tidak mengikuti perkembangan yang ada. Kemudian, kami
memeroleh hasil bahwa sebanyak 54,2% menyetujui bahwa cerpen "Ketika
Semua Orang Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya" yang menjadi penyebab
dari kasus pemberedelan Suara USU ini merupakan suatu pendapat kritis
tentang LGBT yang ditulis dan disalurkan dalam bentuk karya sastra. Namun,
sisanya 45,8% memilih tidak setuju dengan alasan cerpen tersebut cenderung
vulgar dan bertentangan dengan nilai moral dan agama, serta tidak layak
untuyk dipublikasikan di lingkungan kampus.
Manfaat yang diperoleh adalah menambah wawasan dan kemampuan
berpikir mahasiswa dalam menanggapi isu yang beredar. Kita dituntut untuk
bersikap netral selama melakukan kegiatan praktik polling, walaupun
sebenarnya kita pro atau kontra terhadap isu yang beredar tersebut
Topik ini dipilih karena cerpen yang berjudul “Ketika Semua Orang
Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya” merupakan karangan dari Yael
Stefani yang merupakan mahasiswa aktif Prodi Antropologi Sosial angkatan
2016. Selain itu, FISIP USU merupakan tempat untuk mempelajari ilmu sosial
sehingga kasus ini menjadi tempat strategis bagi peneliti untuk mendapatkan
informasi yang berhubungan dengan ilmu sosial.
13
Daftar Referensi
Widhana, D.H. (2019, April 04). Kasus 'Cerpen LGBT' Suara USU: Diberedel
Rektor, Didukung Alumni. Tirto.id. Diakses dari https://tirto.id/kasus-cerpen-lgbt-
suara-usu-diberedel-rektor-didukung-alumni-dkZQ
Sinaga, N. (2019, Maret 27). Pengurus Suara USU Resmi Diganti. Kompas.id.
Diakses dari https://kompas.id/baca/nusantara/2019/03/27/pengurus-suara-usu-
resmi-diganti
Saputra, A. (2019, Agustus 06). Mahasiswa Gugat Rektor USU Buntut Kasus
Cerpen Soal Lesbian. Detiknews. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-
4653752/mahasiswa-gugat-rektor-usu-buntut-kasus-cerpen-soal-lesbian
Hantoro, J. (2019, Maret 21). Unggah Cerpen Bertema LGBT, Media Suara USU
Terancam Dibubarkan. Tempo.co. Diakses dari
https://nasional.tempo.co/read/1187893/unggah-cerpen-bertema-lgbt-media-suara-
usu-terancam-dibubarkan
Humas USU. (2019, Juni 25). UKM Persma USU Ikuti Pembekalan dan
Workshop Jurnalistik Mahasiswa. Humas USU. Diakses dari
https://www.usu.ac.id/id/2046-ukm-persma-usu-ikuti-pembekalan-dan-workshop-
jurnalistik-mahasiswa.html
14
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Tabel Angka Acak
Lampiran 3. Daftar Nama Sampel