Anda di halaman 1dari 15

i

TUGAS FISIKA III


MAKALAH SINAR-X

DISUSUN OLEH:

CHIKA LARASATI BR SIAHAAN 130802078


ELSHA PUSPITA 140802040
SAHALA SIHOMBING 150802003
NANDA NURLINA HARAHAP 150802004
POPPY MONICA SARI 150802008
INDAH PRATIWI 150802011
ABDUL MALIK 150802018
M. RIZKY ADITYA DAMANIK 150802020
NOVITA MANURUNG 150802022

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “SINAR-X”
dalam rangka tugas mata kuliah Fisika III.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan isi makalah ini yang tidak lepas
dari kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang
membangun untuk lebih baiknya makalah ini dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis
harap semoga isi karya tulis ini bisa bermanfaat.

Medan, 13 Mei 2019

                                                                            
Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................................1
I.1. Latar Belakang ................................................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
I.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................2
II.1. Sejarah Sinar-X................................................................................................................2
II.2. Produksi Sinar-X..............................................................................................................2
II.3. Sifat-sifat Fisik Sinar-X...................................................................................................3
BAB III. PEMBAHASAN........................................................................................................4
III.1. Prinsip Sinar-X................................................................................................................4
III.2. Proses Terbentuknya Sinar-X..........................................................................................5
III.3. Spektrum Sinar-X............................................................................................................6
III.4. Interaksi Sinar-X Dengan Materi.....................................................................................6
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................10
IV.1. Kesimpulan ..................................................................................................................10
IV.2. Saran .............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejarah ditemukannya sinar–X adalah suatu perkembangan dari bidang teknologi dunia
fisika dimulai dari tahun 1895 saat Wilhelm Conrad Rontgen menemukan sinar-X.
Penemuanya dimulai dari hasil percobaan sebelumnya antara lain dari J.J Thomson
mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz tentang foto listrik. Kedua percobaan tersebut
mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam
tabung katoda yang hampa udara.
Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh
gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang terbentuk mempunyai energi
paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya
perlambatan.
Pembangkit sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filament
yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka
akan keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi,
elektron akan dipercepat menuju ke anoda. Dengan percepatan elektron tersebut maka akan
terjadi tumbukan tak kenyal sempurna antara elektron dengan anoda, akibatnya terjadi
pancaran radiasi sinar-X.
Penggunaan sinar-X dalam berbagai jenis dan kegiatan, seperti bidang industri,
bidang kedokteran, penelitian dan pelatihan telah meningkat dengan pesat dan beragam
mulai dari radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan radiasi
sinar-X untuk terapi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Sinar-X?
2. Bagaimana proses terjadinya Sinar-X?
3. Apa manfaat Sinar-X?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Sinar-X
2. Untuk mengetahui proses terjadinya Sinar-X
3. Untuk mengetahui manfaat Sinar-X
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Sinar-X


Wilhelm Conrad Rontgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman
pertama kali menemukan sinar Rontgen pada tahun 1895, sewaktu melakukan eksperimen
dengan sinar katoda saat itu dia melihat timbulnya sinar fluorosensi yang berasal dari
sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari Barium Platino Cyanidaida
dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Jika sumber listrik dipadamkan, maka
cahaya pendar pun hilang. Rontgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak
kelihatan telah muncul dari dalam sinar katoda. Kemudian dia melanjutkan penelitiannya
dan menemukan sinar yang disebutnya sebagai sinar baru atau sinar-X. (Rasad, 2005)

2.2 Produksi Sinar-X


Sinar-X merupakan gelembong elektromegnetik, dimana dalam proses terjadinya
memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut didasarkan pada energi kinetik
elektro. Sinar-X yang berbentuk ada yang memiliki energi sangat rendah sesuai dengan
energi elektron pada saat timbulnya sinar-X. Juga ada yang berenergi tinggi, yakni
berenergi sama dengan energi kinetik elektron pada saat menumbuk target anode. Pada
dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X , sumber
tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X
dan unit pengatur bagian pesawat sinar-X. Proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut
Filamen pada katoda dipanaskan dengan pemberian arus generator sehingga terbentuk
elektron - elektron pada permukaan katoda. Dalam hal ini anoda bermuatan positif
terhadap katoda. Ketrika diberikan beda potensial antara katoda dan anoda, maka elektron
akan menumbuk anoda. Dari tumbukan inilah terbentuk sinar-X 1 % dan 99 % energi
panas. (Rasad, 2005)

Gambar 2.1 Produksi Sinar-X


2.3 Sifat-Sifat Fisik Sinar-X
Adapun sifat-sifat fisik sinar-X yaitu:
1. Daya Tembus
Sinar-X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat besar dan digunakan
dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya tegangan) yang digunakan,
makin besar daya tembusnya.
2. Pertebaran
Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut
akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada
bahan/zat yang dilaluinya.
3. Penyerapan
Sinar-x dalam radiografi diserap oleh bahan/zat sesuai dengan berat atom atau
kepadatan bahan/zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin
besar penyerapannya.
4. Efek Fotografik
Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah diproses
secara kimiawi (dibangkitkan) di kamar gelap.
5. Pendar Fluor (Fluoresensi)
Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau zinksulfid
memendarkan cahaya (luminisensi), bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X (Jauhari,
2008).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Sinar-X

Prinsip kerja dari pembangkit sinar-X dapat dijelaskan sebagai berikut, beda
potensial yang diberikan antara katoda dan anoda menggunakan sumber yang bertegangan
tinggi. Produksi sinar-X dihasilkan dalam suatu tabung berisi suatu perlengkapan yang
diperlukan untuk menghasilkan sinar-X yaitu bahan penghenti atau sasaran dan ruang
hampa. Elektron bebas terjadi karena emisi dari filamen yang dipanaskan. Dengan sistem
fokus, elektron bebas yang dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan elektron ini akan
dipercepat dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan anoda diberi beda potensial
yang cukup besar.

Gerakan elektron yang berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu bahan yang
ditempatkan pada anoda. Tumbukan antara elektron dengan anoda ini menghasilkan sinar-
X, pada tumbukan antara elektron dengan sasaran akan ada energi yang hilang. Energi ini
akan diserap oleh sasaran dan berubah menjadi panas sehingga bahan sasaran akan mudah
memuai. Untuk menghindarinya bahan sasaran dipilih yang berbentuk padat. Bahan yang
biasa digunakan sebagai anoda adalah platina, wolfram, atau tungsten.

Untuk menghasilkan energi sinar-X yang lebih besar, tegangan yang diberikan
ditingkatkan sehingga menghasilkan elektron dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan
demikian energi kinetik yang dapat diubah menjadi sinar-X juga lebih besar.

3.2 Proses Terbentuknya Sinar-X

Dalam urutan prosesnya adalah sebagai berikut:


1. Dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan
dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan kealat pemusat (focusing cup)
2. Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial
tinggi.
3. Awan-awan katoda (filament) dipanaskan (lebih dari 20.000°c) sampai menyala
dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
4. Karena panas, electron-elektron dari katode (filamen) terlepas.
5. Sewaktu electron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk
panas (>99%) dan sinar X (<1%).
6. Pelindung (perisai) timah akan memecah keluarnya sinar X dari tabung. Sehingga
sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
7. Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan elektron ditiadakan oleh
radiator pendingin (Rasad, 2005).

Gambar 3.1 Skema tabung sinar-X

Keterangan gambar:

1. Katoda 4. Keping wolfarm 7. Anoda

2. Filamen 5. Ruang hampa 8. Diapragma

3. Bidang fokus 6. Selubung 9. Berkas sinar guna

3.3 Spektrum Sinar-X


Dari proses terjadinya sinar-X dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Sinar-X Bremsstrahlung
Sinar-X Bremsstrahlung adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk apabila
partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami
perlambatan. Sinar-X Bremsstrahlung yang berasal dari elektron melintas mendekati inti
atom (nukleus) target, gaya tarik coulomb yang kuat menyebabkan elektron mengalami
pengereman dan arah elektron dibelokkan dari lintasan awal dimana hal ini berakibat
hilangnya energi kinetik elektron berubah menjadi sinar-X dengan energi sebanding
dengan energi kinetik yang hilang.

Gambar 3.2 Sinar-X Bremsstrahlung


2. Sinar-X Karakteristik
Sinar-X karekteristik adalah energi yang khas untuk setiap jenis atom yang
terbentuk dalam proses perpindahan elektron-eloktron atom dari tingkat energi yang lebih
tinggi menuju ke tingkat yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek foto
listrik. Sinar-X karekteristik yang terbentuk dengan cara sepeti ini mempunyai energi yang
sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Sinar-X
karekteristik mempunyai energi farik dan sinar-X karekteristik yang timbul oleh
perpindahan elektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-X garis
k, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya.

Gambar 3.3 Sinar-X Karakteristik

3.4 Interaksi Sinar-X Dengan Materi


Interaksi sinar-X dengan materi mengakibatkan kehilangan energi dari sinar-X
pada saat melewati materi (zat) terjadi karena tiga proses utama, yaitu:
• Efek fotolistrik
• Efek Compton
• Efek produksi pasangan

Efek fotolistrik dan Efek Compton timbul karena interaksi antara sinar-X dengan
elektron-elektron dalam atom dari materi (zat) itu, sedang efek produksi pasangan timbul
karena interaksi dengan medan listrik inti atom (Jauhari, 2008).
 Efek foto listrik.
Pada efek foto listrik energi foton diserap oleh atom, yaitu oleh elektron,
sehingga elektron tersebut dilepaskan dari ikatannya dengan atom. Elektron yang
dilepaskan oleh efek foto listrik disebut foto elektron. Proses efek foto listrik
terutama terjadi pada foton yang berenergi rendah yaitu antara energi 0, 01 MeV
hingga 0, 5 MeV bila energinya kecil.
Gambar 3.4 Efek Foto listrik
Bila foton mengenai elektron dalam suatu orbit dalam atom, sebagian energi foton (Q)
digunakan untuk mengeluarkan elektron dari atom dan sisanya dibawa oleh elektronsebagai
energi kinetiknya. Seluruh energi foton dipakai dalam proses tersebut:

E = hf = Q +Ek

Dimana :
Q = energi ikat elektron,
Ek = energi kinetik
E = energi (joule)
F = frekwensi (hertz)
h = konstanta plank (6,627 x 10-34 J.s)

 Efek Compton
Penghamburan compton merupakan suatu tumbukan lenting antara sebuah foton
dan sebuah elektron bebas. Dimana foton berinteraksi dengan elektron yang dianggap
bebas (tenaga ikat elektron lebih kecil dari energi foton datang).
Dalam suatu tumbukan antara sebuah foton dan elektron bebas maka tidak mungkin
semua energi foton dapat dipindahkan ke elektron jika momentum dan energi dibuat kekal.
Hal ini dapat diperlihatkan dengan berasumsi bahwa reaksi semakin dimungkinkan. Jika
hal itu memang benar, maka menurut hukum kekekalan semua energi foton diberikan
kepada elektron dan didapatkan:
E = mc2
Menurut hukum kekekalan momentum, semua momentum foton (p) harus
dipindahkan ke elektron, jika foton tersebut menghilang
Pada efek Compton, foton berinteraksi dengan elektron terluar dari atom.
Energi foton diserap sebagian untuk melepaskan dan menggerakan elektron, sehingga
energi foton menjadi lebih rendah dan berubah lintasannya seperti ditunjukkan pada
gambar 10. Foton yang mengalami perubahan lintasan disebut radiasi hambur. Radiasi
hambur akan bergerak terus dan mengalami beberapa efek Compton sebelum akhirnya
diserap menjadi efek fotolistrik. Efek Compton terjadi pada rentang energy antara 0,1-3
MeV.

Gambar 3.5 Efek Compton


Hamburan Compton terjadi antara foton-X dan sebuah elektron bebas atau yang
terikat lemah. Elektron-elektron yang dapat dikategorikan sebagai elektron yang terikat
lemah adalah elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. Apabila foton-X
menumbuk elektron jenis ini maka berdasarkan hokum kekekalan momentum tidak
mungkin elektron akan dapat menyerap seluruh tenaga foton-X seperti yang terjadi dalam
efek fotolistrik. Foton-X hanya akan menyerahkan sebagian tenaganya kepada elektron dan
kemudian terhambur menurut sudut θ terhadap arah gerak foton-X mula-mula.

 Efek Produksi Pasangan

Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energi datang lebih dari 1.02 MeV.
Apabila foton semacam ini mengenai inti atom berat, foton tersebut lenyap dan sebagai
gantinya timbul sepasang elektron-elektron. Positron adalah partikel yang massanya sama
dengan elektron-elektron bermuatan listrik positif yang besarnya
juga sama dengan energi: muatan elektron. Proses ini memenuhi hukum kekekalan
hv1 = (2 m0 c2) + (K+) + (K-)
K+ = Energi Kinetik positron

K- = Energi Kinetik elektron

Oleh karena proses ini hanya bisa berlangsung bilamana energi foton datang minimal

(2 m0c2) (1.02 MeV) dimana m0 adalah massa diam elektron dan c adalah kecepatan cahaya.

Pada saat bergerak dekat dengan sebuah inti, secara spontan akan menghilang dan
energinya akan muncul kembali sebagai suatu positron dan elektron. Kejadian tersebut akan
diikuti oleh hilangnya kedua partikel gabungan itu (hilang masa) dan berubah menjadi
sepasang foton kembar yang disebut radiasi annihilasi. Sifat-sifat radiasi annihilasi
(foton kembar) :
1. Arah masing-masing saling berlawanan 180°
2. Enersi masing-masing sama yaitu sebesar 0,51 MeV

Disebut annihilasi karena jumlah enersi kedua foton kembar adalah sama dengan
besarnya enersi foton mula-mula yang melakukan interaksi dengan atom. Pada produksi
pasangan, foton akan berjalan mendekati nukleus atom dari objek yang diradiasi dan hilang.
Energi foton tersebut akan dirubah menjadi 2 partikel baru, negatron. (elektron biasa) dan
positron (elektron bermuatan positif). Negatron dan positron memiliki massa dan besar arus
yang sama. Negatron dan positron memiliki massa dan besar arus yang sama, yang berbeda
adalah muatannya. Foton harus memiliki cukup energi untuk menghasilkan massa dari dua
partikel. Diperlukan 1.02 MeV untuk menghasilkan elektron dan positron. Itulah mengapa,
produksi pasangan tidak terjadi pada energi yang lebih rendah. Elektron akan kehilangan
energi kinetiknya dengan mengionisasi atom pada saat berjalan sampai akhirnya bergabung
dengan atom yang membutuhkan elektron.

Gambar 3.6 Produksi Pasangan


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

 Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang


radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang yang
sangat pendek dan daya tembus yang tinggi

 Proses terbentuknya sinar-X sebagai berikut:


- Dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan
dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan kealat pemusat (focusing cup)
- Filamen dibuat relatif negative terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial
tinggi
- Awan-awan katoda (filamen) dipanaskan (lebih dari 20.000°C) sampai menyala
dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator karena panas, elekton
elektron dari katode (filamen) terlepas
- Sewaktu electron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk
panas (>99%) dan sinar X (<1%)
- Pelindung (perisai) timah akan memecah keluarnya sinar X dari tabung. Sehingga
sinar-X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela
- Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan elektron ditiadakan oleh
radiator pendingin

 Manfaat dari sinar-X untuk kehidupan manusia yaitu sebagai berikut:


o Bidang Kesehatan
- Sinar-X digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf
- Sinar-X digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker yang dikenal sebagai
radioterapi
o Bidang Industri
- Untuk mengetahui kecacatan mesin
- Untuk memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
o Dalam bidang penyelidikan
- Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara
atom-atom dalam suatu bahan hablur
o Kegunaan lainnya
- Sinar X digunakan untuk mengesahkan pada suatu lukisan atau objek seni purba
benar atau tiruan
- Dilapangan kapal terbang, sinar X digunakan untuk memeriksa barang atau tas
penumpang

4.2 SARAN
- Sebaiknya mahasiswa mempelajari lebih lanjut mengenai prinsip dan proses
terbentuknya sinar-X
- Sebaiknya mahasiswa mempelajari aplikasi sinar-X dalam kehidupan
DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, A. 2008. Berkas Sinar-X dan Pembentukan Gambar. Jakarta : Puskaradim

Rasad, S. 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Gaya Baru.

Anda mungkin juga menyukai