Anda di halaman 1dari 5

V.

Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
a. Laptop
b. Java
c. PhET-Efek Fotolistrik

VI. Prosedur Kerja


VI.1. Prosedur Percobaan
a. Menganalisis pengaruh frekuensi atau panjang gelombang terhadap
terjadinya efek fotolistrik.
1. Buka aplikasi PhET- efek fotolistrik di laptop
2. Perhatikan rancangan percobaan seperti gambar

3. Gunakan logam sodium sebagai target, atur intensitas menjadi 100%,


atur tegangan baterai 0 volt, geser Panjang gelombang dari 760 nm s.d
150 nm. Centang untuk menampilkan grafik

4. Amati berapa panjang gelombang atau frekuensi cahaya ketika


electron terlepas dari bahan.

b. Menganalisis konsep potensial henti pada efek fotolistrik.


1. Atur intensitas 100%, geser panjang gelombang sampai elektron
terlepas.
2. Perhatikan arus listrik (current).
3. Geser atau atur tegangan baterai ke kiri (minus) sampai arus sama
dengan nol.

c. Menganalisis pengaruh intensitas cahaya terhadap arus fotoelektron


1. Atur intensitas sama dengan 0% dan panjang gelombang atau
frekuensi pada UV (misal 350 nm)

2. Centang grafik
3. Geser atau atur intensitas perlahan dari 0% s.d 100%.
4. Perhatikan jumlah electron yang lepas jika intensitas bertambah

VI.2. Analisis Data


a. Menganalisis pengaruh frekuensi atau panjang gelombang terhadap
terjadinya efek fotolistrik.
1) Berapa panjang gelombang atau frekuensi ambang sodium?
Berdasarkan percobaan yang saya lakukan. Frekuensi ambang dari
sodium adalah 539nm. Dimana jika panjang gelombang/frekuensi
foton lebih rendah dari 539 maka efekfotolistrik tidak akan terjadi.

2) Berdasarkan percobaan lab virtual bagaimana syarat terjadinya efek


fotolistrik?
Berdasarkan percobaan lab virtual yang sudah dilakukan, syarat
terjadinya efek fotolistrik yang ditemukan diantaranya :
1. Efek fotolistrik terjadi jika frekuensi foton lebih besar dari
frekuensi ambang bahan.
Pada percobaan ini digunakan bahan berupa natrium. Frekuensi
ambang dari natrium adalah 539 nm. Jika natrium diberi foton
dengan panjang gelombang dibawah 539 nm, maka elektron tidak
dapat terlepas dari bahan. Sehingga efek fotolistrik tidak akan
terjadi.
2. Efek fotolistrik terjadi jika energi foton lebih besar dari energi
ambang bahan.
Apabila energi foton yang diberikan pada elektron lebih besar dari
energy ambang bahan maka kelebihan energy tersebut akan
berubah menjadi energi kinetik elektron. Akan tetapi jika energy
foton lebih kecil dari energy ambangnya maka tidak akan
menyebabkan foto elektron.
3. intensitas cahaya tidak menyebabkan efek fotolistrik tapi
mempengaruhi besar arus fotoelektron .

b. Menganalisis konsep potensial henti pada efek fotolistrik


1) Berapa potensial baterai ketika tidak ada elektron yang terlepas
dari bahan?
Pada bahan natrium, besar potensial baterai ketika tidak ada
elektron yang terlepas dari bahan adalah -20 volt.
2) Berapa nilai potensial henti?
Dalam praktikum ini, dengan menggunakan bahan natrium
diberikan foton dengan panjang gelombang 539 nm. Nilai
potensial henti sebesar -0.01 v. Dimana ketika besar beda potensial
-0.10 atau lebih kecil dari -0.10, elektron tidak akan sampai kepada
anoda melainkan kembali lagi ke katoda. Sehingga efek fotolistrik
tidak dapat terjadi.
3) Apa yang dimaksud potensial henti?
Potensial henti merupakan tegangan yang diperlukaan agar
elektron yang keluar dari permukaan logam terhenti geraknya.
Potensial henti dapat terjadi ketika tegangan bernilai lebih besar
dari energy kinetic elektron. Akibatnya elektron tidak dapat
terlepas dari katoda menuju anoda, sehingga efek fotolistrik
terhenti (tidak dapat berjalan).
4) Apa hubungan potensial henti dengan energi kinetic fotoelektron?
Energi kinetic elektron bergantung kepada muatan fotoelektron
yang keluar dali plat dan potensial hentinya.
Kita dapat menentukan besarnya nilai energi kinetik maksimum
secara eksperimental dengan menentukan beda potensial saat nilai
arus sama dengan nol.

c. Menganalisis pengaruh intensitas cahaya terhadap arus fotoelektron.


1) Berikan analisis pengaruh intensitas cahaya terhadap arus
fotoelektron.
Intensitas cahaya mempengaruhi besarnya foton yang terlepas dari
katoda. Intensitas cahaya berbanding lurus dengan arus. Sehingga,
semakin besar intensitas cahaya yang diberikan maka akan semakin
besar arus fotoelektron yang dihasilkan. Dibuktikan dalam percobaan
dimana

2) Berikan analisis pengaruh intensitas cahaya terhadap arus fotoelektron


ketika Panjang gelombang foton lebih besar dari Panjang gelombang
ambang bahan?
Jika panjang gelombang foton lebih besar dari panjang gelombang
ambang bahan maka foton tidak dapat keluar dari bahan. Akibatnya
fotoelektron tidak dapat terjadi.
VI.3. Skema Percobaan

Anda mungkin juga menyukai