Anda di halaman 1dari 7

MINI RISET

ALAT PERAGA PEGAS

OLEH:
KELOMPOK XII (12)

PUTRI ARDHANITA HARAHAP 4193111041


HARRY ALFARIDZI ANHAR 4193111045
TANTRI SIHITE 4193111052
NADYA GRACELLA SIMAJUNTAK 4193111058

MATEMATIKA DIK D 2019


MATA KULIAH : FISIKA UMUM
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sondang R. Manurung, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
A. Tujuan Penelitian
1. Menggunakan hukum Hooke untuk elastisitas pegas
2. Menentukan pengaruh massa beban terhadap besar nilai elastisitas pegas
3. Mengetahui pengaruh panjang pegas terhadap elastisitas pegas

B. LandasanTeori
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang
pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula.
Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap
pegasakan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas.
Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k).

“Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegasbekerja sebuah gaya, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja
padanya”.

Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan
panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut:

F = k. x

Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas

Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau paralel.
Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah
masing-masing pertambahan panjang pegas .Sehingga pertambahan total x adalah:

X=

Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing


pegas sama.Yaitu: = = .
Dengan demikian:

Kp =
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah elastik,
tidak berlaku untuk daerah plastic maupun benda-benda plastik. Menurut Hooke,
regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan
adalah persentase perubahan dimensi. Tegangan adalah gaya yang menegangkan per
satuan luas penampang yang dikenainya. Sebelum diregangkan dengan gaya F, energy
potensial sebuah pegas adalah nol, setelah diregangkan energy potensialnya berubah
menjadi:

E = k.X

Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastic sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke.
Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas
elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula. Jika gaya yang
diberikan tidak melewati batas elastisitas. Tapi hukum Hooke tidak berlaku pada
daerah antara batas hukum Hooke dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya
yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan
memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan
kembali seperti semula, benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika
pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.

Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu


benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan
dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang
berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya
yang sama, misalnya tulang dan besi. .

Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama
(misalnya besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka
benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun
diberikan gaya yang sama. Jika kita membandingkan batang yang terbuat dari materi
yang sama tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda, ketika
diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang sebanding dengan panjang
benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Makin panjang
suatu benda, makin besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda ,
semakin kecil pertambahan panjangnya.
C. Alat dan Bahan

I. Alat
No NamaAlat Jumlah
1 Palu 1
2 Gergaji 1
3 Paku Secukupnya
4 Papan 1

II. Bahan
No NamaBahan Jumlah
1 Beban 4
2 Pegas 2
3 Lakbanhitam Secukupnya
4 Klem/ statif 1

D. Langkah Kerja
1. Potong papan menjadi bentuk persegi panjang dengan ukuran
2. Satukan potongan kayu membentuk seperti tiang atau penyangga
3. Gantungkan pegas diujung penyangga
4. Tempelkan statif/klem didekat pegas
5. Ikatkan beban pada ujung pegas

E. HasilKerja

Panjang pegas awal (cm) Perubahan panjang(x) cm


Massa beban (gr)

50 7 11

80 7 14

100 7 16

150 7 21

F. Pembahasan

Pada penelitian ini, praktikan mendapatkan massa pada besi sebesar 50 gram
atau 0,05 kg, selanjutnya massa beban sebesar 80 gram atau 0,08 kg, massa beban
ditambahkan sebesar 100 gram atau 0,01 kg, massa beban selanjutnya sebesar sebesar
150 gram atau 0,15 kg.
Untuk mengukur panjang awal pada pegas dalam praktikum ini praktikan
menggunakan penggaris.Karena penggaris mempunyai ketelitian 0,1 mm selain itu
penggaris juga mudah untuk dipahami. Sebaiknya penggaris yang digunakan harus
panjang supaya lebih mudah dalam melakukan penghitungan. Panjang awal pada
pegas yang didapat adalah 7 cm atau 0,07 m.

Dalam penelitian mencari panjang akhir harus dilakukan secara seksama dan
teliti. Dalam penelitian yang selanjutnya praktikan mendapatkan panjang akhir pada
pegas dengan beban besi sebesar 50 gr adalah 11 cm, panjang akhir pada beban 80 gr
sebesar 14 cm. panjang akhir pada beban 100 gr sebesar 16 cm , panjang akhir pada
beban 150 sebesar 21 cm.

Setelah praktikan selesai menghitung massa beban, panjang awal dan panjang
akhir dari semua beban yang digunakan, selanjutnya praktikan menghitung besarnya
∆x atau selisih antara panjang akhir (Lt) dan panjang awal (Lo) dengan

rumus: ∆x=Lt- Lo

Dengan menggunakan rumus tersebut praktikan dapat menghitung selisih panjang


akhir (L) dan panjang awal (Lo) dan mencatat semua hasilnya pada lembar tabel yang
tersedia yang nantinya ∆x akan digunakan untuk menghitung besarnya konstanta
pegas dan besarnya energy potensial pegas.

Untuk mengitung nilai konstanta pegas adalah dengan memasukkan semua


data yang telah diperoleh pada rumus konstanta pegas (k) .Masukkan nilai massa pada
beban pertama (m1), grafitasi bumi( g = 10 m/s) dan selisih panjang akhir dan
panjang awal pada rumus konstanta pegas tersebut. Untuk mempermudah
penghitungan semua data yang ada praktikan menggunakan kalkulator. Karena
disamping cepat hasil yang di dapat juga efisien. Caranya, masukkan nilai massa,
grafitasi bumi dan selisih antara panjang akhir dan panjang awal .

Hasil dari penghitungan konstanta pegas pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

a. Beban massa 50 gr
=

b. Beban massa 80 gr

c. Beban massa 100

d. Beban massa 150

NO Massa Beban (kg) BeratBeban (N/Kg)PerubahanPanjangPegas ∆x KonstantanPegas


(m)

1 0,05 0,5 0,04 12,5


2 0,08 0,8 0,05 11,4
3 0,1 1 0,09 11,1
4 0,15 0,15 0,14 10,7
Berdasarkan kajian teori yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa sebuah pegas yang
diregangkan dengan satu gaya, maka pegas akan bertambah panjang. Jika gaya yang
digunakan untuk menarik suatu kawat tidak terlalu besar, maka perpanjangan pegas adalah
sebanding dengan gaya yang bekerja.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang berjudul “Menentukan Konstanta Pegas (pegas)”, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda.
2. Apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut akan
kembali kebentuk awalnya.
3. Besarnya konstanta pegas dan ∆x mempengaruhi besarnya energy potensial
pegas.
4. Semakin besar nilai konstanta, maka nilai energi potensial yang didapat juga
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil nilai konstanta, maka semakin besar
nilai energi potensial.
5. Sifat elastis adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat perubahan
bentuknya dan cenderung mengembalikanya kebentuk semula. Benda yang
memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastis.
6. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik
atau gaya tekanan yang diberikan pada pegas tersebut.
7. Semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta pegasnya.
8. Konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi serta
berbanding terbalik dengan ∆x.
9. Jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas
elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan
besarnya gaya yang maka mempengaruhi pegas tersebut.
10. Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.

Anda mungkin juga menyukai