Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Fisika

[Kelompok 2]

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga laporan praktikum yang berjudul Titik Berat Benda Homogen ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Laporan ini berisi tentang pembahasan hasil praktikum menentukan titik berat pada benda
homogeny yaitu kertas. Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan siswa SMA N 3 Gorontalo
lebih mengerti tentang menentukan titik berat suatu benda.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangankekurangan. Untuk itu, kami menghargai kritik dan saran maupun sumbangsih pemikiran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan pembuatan laporan ini.
Semoga laporan ini membuahkan banyak manfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
siswa kelas XI IPA 1.

Gorontalo, 28 Februari 2014


Penyusun

Kelompok II

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI...........................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
3.1. PERTANYAAN.........................................................................................................5
3.2. JAWABAN................................................................................................................6
BAB IV................................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................................8
4.1.Kesimpulan................................................................................................................8
4.2. Saran..........................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................................................
.....9

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Titik berat merupakan titik tangkap gaya berat benda. Untuk benda-benda homogen
yang memiliki bentuk teratur, sehingga memiliki garis atau bidang simetris, maka titik berat
benda terletak pada garis atau bidang simetri tersebut. Sementara itu, untuk benda-benda
yang tidak teratur, titik beratnya dapat ditentukan dengan percobaan yang akan dibahas pada
pembahasan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menentukan titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang tidak
beraturan dan tidak simetris melalui suatu percobaan?
2. Bagaimana cara menghitung titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang tidak
beraturan dan tidak simetris melalui suatu percobaan?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Menentukan titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang tidak beraturan melalui
suatu percobaan.
2. Menghitung titik berat pada suatu benda fengan bentuk yang tidak beraturan melalui
suatu percobaan.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Agar kita dapat menentukan titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang tidak
beraturan melalui suatu percobaan.
2. Agar kita dapat menghitung titik berat pada suatu benda dengan bentuk yang tidak
beraturan melalui suatu percobaan.

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

BAB II
LANDASAN TEORI
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan gaya resultan dan momen
gaya resultan sama dengan nol. Menurut buku Siswanto (Kompetisi Siswa Kelas XI),
Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda atau sistem
benda. Penyebab gerak sumbu benda adalah gaya, dimana semakin besar gaya, maka
semakin besar pula percepatan yang dialami.

Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat


digambarkan sebagai suatu titik materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel titik
tangkap gaya berada tepat pada partikel-partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel
hanya mengalami gerak translasi dan tidak mengalami gerak rotasi. Apabila partikel
pada bidang xy, maka syarat kesetimbangan adalah resultan gaya pada komponen
sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.

Berdasarkan Hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, maka percepatan benda menjadi nol. Artinya, bahwa partikel dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan diam
disebut mengalami kesetimbangan statis, sedangkan jika bergerak dengan kecepatan
tetap disebut kesetimbangan dinamis.

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pertanyaan
1. Apakah yang tampak pada hasil percobaan itu, tentang titik potong CC1 dengan kedua
garis lainnnya ?
2. Bagaimanakah nilai m1 dibanding m2 ?
3. Sebutkanlah garis-garis berat lainnya pada benda itu ?
4. Titik berat Z terletak pada perpotongan garis-garis AA 1, BB1, dan CC1. Jadi Z terletak
pada perpotongan garis-garis ?
5. Saat Z1Z2 memotong karton di P. Apakah yang anda ketahui tentang titik P dan titik Z ?
6. Jika demikian titik P merupakan ?
7. Ukurlah jarak Z1P dan Z2P. Z1P sama/ tidak dengan Z2P ?
8. Momen gaya W1 terhadap P :
1 = ......... X ...........
9. Momen gaya W2 terhadap P :
2 = ......... X ...........
10. Dari data diatas, kesimpulan apa yang dapat diambil tentang momen-momen gaya W 1
dan W2 terhadap P ?
11. Dalam keadaan seimbang
........................ = ........................
........................ = .......................
12.
W
=

m1

m2

(W1+W)

(W1+W)

(X1W1
+X2W2)

(Y1W1
+Y2W2)

13. Bandingkan X dengan ( X1 + X2 )


14. Bandingkan X dengan ( Y1 + Y2 )
15. Bandingkan X dengan X(W1 + W2) dengan (X1W1 + X2W2)
16. Bandingkan X dengan Y(W1 + W2) dengan (Y1W1 + Y2W2)
17. Dengan memperhatikan jawaban 13, 14, 15 dan 16. Tuliskan rumus yang dapat dipakai
untuk menentukan koordinat Z (X, Y) :
X = ..........
Y = ..........

3.2. Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.

Titik potong CC1 berbertepatan dengan titik potong AA1 dan BB1
Nilai m1 tidak sama dengan nilai m2, yaitu m1 = 2 g dan m2 = 1,5 g
BB1 dan CC1
Z terletak pada perpotongan garis-garis berat AA1, BB1, dan CC1
Titik P dan titik Z terletak pada titik yang sama.

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

6. Jadi, Titik P merupakan Titik berat sama halnya dengan titik Z.


7. Ukuran Z1P = 3,6 cm, sedangkan ukuran Z2P = 4,8 cm. Jadi ukuran Z1P tidak sama
dengan ukuran Z2P.
8. Momen gaya W1 terhadap P :
1 = m1.g x Z1P
3
= 2 x 10
x 10 N x 3,6 x 10-4
= 7,2 x 10-8
9. Momen gaya W1 terhadap P :
2 = m2.g x Z2P
3
= 1,5 x 10
x 10 N x 4,8 x 10-4
= 7,2x 10-8
10. Momen gaya W1 dan W2 terhadap P adalah tidak sama.
11. 1 = 2
F 1 . r = F 2 . r2
7,2 x 10-8 = 7,2 x 10-8
Keterangan :
Kami memperoleh hasil dimana 1 dan 2 sama.
12. Table
W
X
1

14.
15.
16.
17.

,8

0,

5
,8

8
,9

8
,25

1
2,6
4

W
=

m1

m2

g
2

x
2

10

10

(W1 +

(W1 +

X1W1 +

Y1W1 +

W2)

W2)

X2W2)

Y2W2)

1
.5 x

2
3,97 x

3
6,75 x

10

10

13. Nilai X dengan (X1 + X2) tidak sama.


Nilai Y dengan (Y1 + Y2) tidak sama.
Nilai X(W1 + W2) dengan (X1W1 + X2W2) sama.
Nilai Y(W1 + W2) dengan (Y1W1 + Y2W2) hampir sama, hanya beda 0,0001
Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan koordinat Z (X,Y) yaitu :
X=

X 1 . W 1+ X 2. W 2++ Xn. Wn
W 1+W 2++Wn

Y=

Y 1 .W 1+Y 2 .W 2++ Yn. Wn


W 1+W 2+ +Wn

3,97 x

6,76 x

10

10

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan menentukan titik berat dari selembar kertas yang telah
dibentuk menjadi bentuk yang sembarang, maka didapatkanlah titik berat dari kertas itu
sendiri dengan melalui beberapa langkah-langkah. Untuk bentuk sembarang, titik berat
didapatkan hampir di area tengah bidang.

4.2. Saran
1. Dalam melakukan percobaan kita harus berhati-hati dalam menggunakan alat dan harus
teliti pada saat melakukan praktikum supaya mendapatkan ukurannya yang tepat.
2. Seharusnya setiap kelompok lebih cepat menyelesaikan praktikum sesuai dengan waktu
yang ditentukan oleh guru pembimbing.
3. Seharusnya setiap kelompok mempunyai alat-alat yang diperlukan pada saat praktikum
dilakukan

Laporan Praktikum Fisika


[Kelompok 2]

DAFTAR PUSTAKA
Haryadi Bambang. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Siswanto. 2009. Kompetensi Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Suwarno dkk. 2009. Fisika 2 : Mudah dan Sederhana Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai