Anda di halaman 1dari 18

 

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA


“TITIK BERAT BENDA”
 
Annisa Nur Wardani
XI IPA 3
SMA NEGERI 2 BOGOR

A. Tujuan :
Melakukan percobaan untuk menentukan letak titik berat suatu benda.

B. Dasar teori :
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi.Benda tegar
akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada bendatepat mengenai suatu
titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang jika pasdiletakkan dititik beratnya.Titik
berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi(tidak mengalami
rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasisekaligus, maka pada saat
itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasangerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.Untuk benda yang berbentuk garis (satu
dimensi), letak titik beratnya berada ditengah-tengah garis. Misalkan sebuah kawat dengan
panjang6m, maka titik beratnya berada pada jarak 3m dari ujungnya.Letak atau posisi titik
berat yaitu terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk
teratur,dan terletak pada perpotongan garis kedua garisvertikal untuk benda
sembarang.Adapun rumus untuk menghitung titik berat :

 
C.
 
Alat dan Bahan
-
 
Statip
-
 
Karton
-
 
Gunting
-
 
Benang
-
 [
Peniti
-
 
Penggaris
-
 
Pensil
D.
 
Cara kerja
1. Potong karton dengan bentuk sembarang.
2. Buatlah tiga lubang pada pinggiran karton dengan jarak yang tidak berdekatan.
3. Gantungkan potongan karton dengan memasukkan lubang 1 pada jarum yang tepasangdi papan
4. Gantungkan juga benang yang sudah diberi pemberat pada jarum.
5. Jika sudang seimbang, buatlah garis yang berimpit dengan benang pada karton
6. Ulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk lubang ke 2 dan 3.
7. Jika dilakukan dengan teliti, akan didapat bahwa ketiga garis pada potongan
tersebutbertemu pada satu titik. Titik tersebut yang dinamakan titik berat dan biasanya
dilambangkan dengan huruf z.
E.
 
Hasil pengamatanF.
 
Kesimpulan
Setelah dilakukan beberapa kali percobaan menentukan titik berat dari kertas yang
telahdibentuk menjadi bentuk sembarang, maka didapatkanlah titik berat dari kertas
itusendiri. Untuk bentuk sembarang, titik berat didapatkan hamir di area tengah
bidang,sedangkan untuk kertas berbentuk alphabet U, tidak berada di bagian tengahnya.
E.
 
Hasil pengamatanF.
 
Kesimpulan
Setelah dilakukan beberapa kali percobaan menentukan titik berat dari kertas yang
telahdibentuk menjadi bentuk sembarang, maka didapatkanlah titik berat dari kertas
itusendiri. Untuk bentuk sembarang, titik berat didapatkan hamir di area tengah
bidang,sedangkan untuk kertas berbentuk alphabet U, tidak berada di bagian tengahnya.
I. Judul

Menentukan Titik Berat Benda

II. Tujuan

Mengetahui titik berat suatu benda

III. Dasar Teori

Benda-benda homogen yang mempunyai bentuk teratur seperti bola, kubus,


silinder, dan sebagainya letak titik beratnya dapat dengan mudah ditentukan.
Misalnya benda berbentuk bola, titik beratnya terletak pada titik pusatnya, kubus
titik beratnya terletak di tengah-tengah sumbunya. Sedangkan benda-benda yang
berupa bidang dan bentuknya tidak teratur titik beratnya dapat ditentukan sebagai
berikut:

1. Gantungkan benda pada tali di A, tali tersebut akan vertikal dan buatlah l1, sebagai
perpanjangannya
2. Gantungkan benda tadi pada bagian lain, misalnya di titik B. Tali akan vertikal dan
buatlah l2 sebagai perpanjangannya.
3. Nyatakan titik potong l1 dan l2. Titik itulah yang kita cari, yang merupakan titik berat
benda dan dilambangkan dengan Z.

IV. Alat dan Bahan

 Kertas

 Benang

 Penggaris

 Jarum

 Pensil

V. Cara Kerja

Benda-benda yang berupa bidang dan bentuknya tidak teratur titik beratnya dapat
ditentukan sebagai berikut:
1. Gantungkan benda pada tali di A, tali tersebut akan vertikal dan buatlah l1, sebagai
perpanjangannya
2. Gantungkan benda tadi pada bagian lain, misalnya di titik B. Tali akan vertikal dan
buatlah l2 sebagai perpanjangannya.
3. Nyatakan titik potong l1 dan l2. Titik itulah yang kita cari, yang merupakan titik berat
benda dan dilambangkan dengan Z.
VI.

VII. Analisa Data

 Benda I (Persegi)

Menurut teori titik berat pada benda yang berbentuk persegi tepat pada garis
yang berhimpit pada diagonal bidang antar garis pada diagonal bidang

Pembuktian : Titik berat beban tepat di garis yang berhimpit seperti teori.

 Benda II (Segitiga)
Menurut teori titik berat pada benda yang berbentuk segitiga berada pada garis
perpotongan setengah alas dan setengah tinggi.

 Benda III ( Lingkaran)

Menurut teori titik berat pada benda yang berbentuk lingkaran adalah tepat di
titik pusat lingkaran.

Pembutian : Titik berat benda berada pada titik pusat benda.

 Benda IV dan Benda V (Benda Tidak Beratura)

Benda dengan bentuk tidak beraturan tidak bisa ditentukan koordinator titik
beratnya dengan menggunakan rumus. Maka untuk menentukan koordinator
titik berat benda yang tidak beraturan dengan cara memisah-misahkan bentuk
yang terdapat pada benda tersebut. Setelah itu kita coba dengan menggunakan
jarum dan benang. Cara ini memakan waktu yang lama karena belum tentu
dalam sekali percobaan bisa menemukan titik berat bendanya. Saat percobaan
benda tersebut datar maka telah ditemukan titik berat benda tersebut.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kita dapat
menentukan titik berat pada suatu benda dengan 2 cara yaitu dengan percobaan
seperti diatas maupun dengan cara perhitungan.

Apabila benda tidak simetris bisa menggunakan cara manual (percobaan) karena
tidak memungkinkan menggunakan rumus, sedangkan pada benda simetris dapat
menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus maupun dengan
percobaan seperti di atas.
Laporan Fisika Titik Berat

TITIK BERAT
Emphasis
Kegiatan Ia
Ia Activities

1. Landasan Teori

Basic Theory
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat
mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus,
maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik
berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi) boleh dianggap
seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda relative kecil dibanding jarak yang
dapat menyebabkan perubahan g yang cukup berarti. Dengan demikian pusat massa  dan
pusat  gravitasi dapat diambil sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan
untuk menentukan pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan
perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik
dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik
kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik
berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang
ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.

Rigid body will perform translational motion when the force applied on the right things
about a point called the center of gravity. Center of gravity is the point where the object will
be in rotational equilibrium (not experience rotation). At the time of rigid body having
translational and rotational motion at once, then at that point the weight will act as the axis
of rotation and the trajectory of motion of this weight point trajectory describes the motion
translation.
In almost all the problems of mechanics, g (acceleration of gravity) may be considered
uniform in all parts of the body, because the relatively small body size than the distance that
can cause a significant change in g. Thus the center of mass and center of gravity can be
taken as the same point. For objects that have a severe form of an arbitrary location of the
point sought by calculation. The calculation is based on the assumption that we can take
some points from the objects that wish calculated is multiplied by the heavy emphasis on
each point and then summed and divided by the total weight on each point. said center of
gravity is also the center of mass near the earth's surface, but to place a certain height above
the earth's center of gravity and center of mass to be distinguished.

2. Tujuan

Purposes
Menemukan bahwa titik berat (titik pusat massa) benda luasan terletak pada garis berat
melalui percobaan / pengamatan.
Finding that center of gravity (the center of mass) object area is located on the heavy line

through experiment / observation.

3. Alat dan Bahan

Tools and Materials


-         Benda luasan (tipis, terbuat dari plat, kayu atau karton). Benda-benda ini ada yang bentuknya
beraturan (segitiga sama sisi dan atau segitiga sama kaki, bujur sangkar atau persegi panjang,
lingkaran) ada  yang bentuknya sebarang.
-         Benang halus dan kuat.
-         Alat ukur panjang/meteran/mistar.
- The object area (thin, made of plate, wood or cardboard). These objects there is an
irregular shape (equilateral triangle or isosceles triangle, square or rectangle, circle) is an
arbitrary shape.
- Yarn smooth and strong.
- measuring tool length / gauge / ruler.

4. Prosedur
Procedure
-         Siapkan benda yang bentuknya sebarang berikut benang dan statif sebagai tempat
menggantung benda dalam berbagai posisi bebas (misal 5 posisi berbeda).
-         Dengan menggunakan tali/benang, benda kita gantungkan pada sebuah titik  A pada bagian
tepinya. Jika benda dalam keadaan diam pusat gravitasi harus terletak lurus di bawah titik
gantung A, jadi titik berat terletak pada garis Aa (garis Aa adalah perpanjangan tali
penggantung benda).

- Prepare any object whose shape follows the thread and stative as a place to hang objects in
a variety of free position (eg 5 different positions).
- By using a rope / yarn, we hang objects at a point A on the edges. If the object is at rest the
center of gravity should be located straight below the hanging point A, so the emphasis lies
on the line Aa (Aa line is an extension cord hanging objects).

-         Gantungkan  benda itu  pada sembarang titik lain pada bagian tepinya. Misalnya C, apakah
garis vertikal Cc juga akan melalui O ? Jelaskan jawaban anda lengkap dengan alasanya!
Jawab : karena letak titik berat selalu  terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk
benda sembarang.

-          Hang it on any other point on the edges. Example C, if the vertical line through O will also
Cc ? Explain your answer along with reason!

Answer: because the location of the center of gravity is always located at the intersection of
the two vertical lines for any object.

-         Berdasarkan data yang diperoleh pada langkah 1 dan 2 (langkah di atasnya),  buatlah
kesimpulan yang mengarah pada difinisi tentang titik pusat massa!
Jawab : Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu
titik tempat berpusatnya  massa/berat dari benda tersebut. Perbedaanya adalah letak pusat
massa suatu benda  tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu
berhimpit dengan letak titik beratnya.
- Based on data obtained in steps 1 and 2 (step on it), make a conclusion that led to the
definition of the center of mass!
Answer: The center of mass and center of gravity of an object have the same understanding,
is a point where centered mass / weight of the object. The difference is the location of the
center of mass of an object is not influenced by the gravitational field, so it's not always
coincide with the location of point weight.

1. Hasil Percobaan
Result of Experiment

2. Kesimpulan
Conclusion
Titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang
ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.

Emphasis is also a center of mass near the earth's surface, but to place a certain height above
the earth's center of gravity and center of mass to be distinguished.
Posting By .... Funy Agustina di 5:27 PM
Laporan Titik Berat Fisika SMA

1.     Pendahuluan

1.      Apakah Titik Berat Itu ?

Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah
resultan dari semua gaya grafitasi berarah vertical ke bawah dari semua partikel ini, dan
resultan ini bekerja melalui satu titik tunggal, yang disebut titik berat atau pusat gravitasi.
Kita juga dapat menyatakan titik berat sebagai suatu titik di mana resultan gaya gravitasi
partikel partikel terkonsentrasi pada titik itu. Karena itu, resultan torsi dari gaya gravitasi
partikel partikel pada titik beratnya haruslah nol. Buktinya sangat mudah, tumpulah benda
tegar pada titik beratnya, maka benda akan berada dalam kondisi keseimbangan statis dan
tidak akan jatuh.

2.      Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat ?


Untuk benda yang teratur, titik beratnya berada tepat di tengah tengah benda tersebut.
Sedangkan untuk benda yang bentuknya tidak teratur adalah menentukan letak benda tegar
pada sumbu XY. Benda dapat kita bagi menjadi partikel partikel kecil, dengan berat masing
masing w1, w2, w3,… memiliki koordinat ( x1, y1 ), ( x2, y2 ), ( x3, y3 ), …. Tiap partikel
menyumbang torsi terhadap titik pusat koordinatnya O sebagai poros, yaitu hasil kali antara
gaya gravitasi dan lengan torsinya. Kita ingin menentukan satu posisi dari gaya tunggal w,
yaitu berat total benda, yang efek rotasinya sama dengan efek rotasi dari masing masing gaya
gravitasi partikel. Titik tunggal ini disebut titik berat benda. Dengan perhitungan sebagai
berikut :

Xo =

Yo =

2.     Alat dan Bahan

1.      Kertas Karton


2.      Gunting
3.      Alat Tulis
4.      Penggaris
5.      Tali Busur
6.      Neraca
7.      Beban 20 gr.
3.     Langkah Kerja

1.      Menyiapkan semua alat diperlukan.


2.      Kertas karton digunting dengan bentuk bebas, kemudian digunting dan dilubangi di tiga titik
(A, B, dan C ) secara bebas pada bagian tepi benda tersebut. Kemudian ditimbang massanya.
Massa dari karton tersebut adalah = 10,5 gram.
3.      Digantungkan benda pada lubang A dengan tali busur dan beban pemandu.
4.      Tandai titik A’  pada benda yang melalui garis pemandu vertical.
5.      Mengulangi langkah 1-4 dengan lubang di B dan C.
6.      Kemudian aka nada titik potong dari garis yang ditarik dari A, B dan C.
Titik potong tersebut diberi symbol O dan titik tersebut disebut titik berat.
7.      Mengukur A, B dan C pada garis XY.
8.      Memasukkan hasil pengukuran pada table.

4.     Data Percobaan

1.     Data hasil pengukuran


Massa X Y
A B C A B C
10.5 gram 12.5 11.2 10.5 8.5 13.4 11.3

2.     Data Olahan


Bidang X.m Y.m
A 131.25 89.25
B 117.6 140.7
C 110.25 118.65

Xo = ( 131.25 + 117.6 + 110.25 ) / ( 10.5 + 10.5 + 10.5 ) = 11.4


Yo = ( 89.25 + 140.7 + 118.65 ) / 10.5 + 10.5 + 10.5 ) = 11.067
5.     Analisis Data
Dari percobaan diatas, benda yang sudah dibentuk bebas kemudian digantungi beban
pemandu dengan tali busur, maka akan tertarik garis dari A, B dan C sehingga akan bertemu
pada satu titik di tengah yang disebut titik berat.

6.     Kesimpulan
Setiap partikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah
resultan dari semua gaya grafitasi berarah vertical ke bawah dari semua partikel ini, dan
resultan ini bekerja melalui satu titik tunggal, yang disebut titik berat.
Perumusan titik berat benda   :

Xo =
Yo =

Anda mungkin juga menyukai