METEOROLOGI
PRODI NAUTIKA
05
04 Temperatur Udara, 06 07
Peralatan dalam
Tekanan Udara & Angin Skala Beaufort
Ilmu Cuaca
Kelembaban Udara
09 10 11
Peristiwa
Awan Masa Jenis Udara
Kondensasi
12 13 & 14
Bidang Front Siklon Tropis
06
ANGIN
Definisi Angin
Angin adalah gerakan udara secara horizontal yang mempunyai arah dan kecepatan. Arah
angin dinyatakan dengan arah dari mana dating, misalnya angin barat adalah angin yang
dating dari jurusan barat dan angin tenggara adalah angin yang datangnya dari jurusan
tenggara, dan sebagianya. Kecepatan angin lazimnya dinyatakan dalam satuan knot ( mil
laut per jam ) atau dinyatakan dalam satuan meter per detik. Arah angin diukur dengan alat
yang disebut wind vane dan kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer.
Definisi Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari
tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki
suhu / temperature rendah ke wilayah bersuhu tinggi.
Dibawah ini untuk menyatakan arah dan perubahan angin :
Wind direction : Menunjukkan arah angin arah dari mana angin bertiup
Becoming cyclonic: Menunjukkan bahwa akan ada perubahan besar arah angin
menyeberang lintasan depresi di dalam forecast area.
Veering : Perubahan arah angin searah jarum jam, misalnya SW ke W.
Backing : Perubahan arah angin secara anticlockwise
( berlawanan arah jarum jam ) kebalikan dengan veering, misalnya SE ke
E.
Definisi Angin
Wind vane dapat berputar pada poros vertical ekor
wind vane dan mempunyai daya tangkap angin yang
lebih besar dari ujung wind vane. Dengan demikian,
dari manapun angin dating bertiup ke kepala wind
vane, hal ini senantiasa mengambil kedudukan menuju
ke arah dari mana angin datang.
Definisi Angin
Anemometer terdiri atas beberapa mangkuk yang
tersusun sehingga dapat berputar hanya dalam satu
arah, apabila tertiup oleh angin.
Definisi Angin
Makin besar kecapatan angin, maka makin besarlah pula
kecepatan berputarnya susunan mangkuk-mangkuk tersebut di
atas.
Misalnya jari-jari lingkaran bidang magkuk-mangkuk yang
bersangkutan adalah sebsar ½ meter, maka keliling lingkaran
perputaran mangkuk-mangkuk tersebut adalah sepanjang 211
x ½ meter = 1.k. 3 meter. Kalau misalnya susunan mangkuk-
mangkuk tersebut berputar 20 kali dalam waktu 10 detik,
maka hal itu berarti, bahwa anemometer yang bersangkutan
dalam waktu 10 detik itu telah dilewati lajur-udara sepanjang
20 x 3 m = 60 meter.
Proses Terjadinya Arus Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah
atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan
bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai
suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan
tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain
yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadinya aliran udara.
Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator seperti Indonesia anginnya lebih kencang
daripada di daerah kutub pada wilayah tersebut.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma
mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita.
Gaya-gaya yang Mempengaruhi Gerakan Arus Angin
Gerakan suatu massa udara pada permukaan yang mendatar ditentukan atau dipengaruhi
oleh tiga macam gaya, meliputi :
1. Gaya tekan atau gaya gradien tekanan udara
2. Gaya corioli akibat perputaran bumi pada porosnya
3. Gaya hambat akibat gesekan dengan sekitarnya
Gaya-gaya yang Mempengaruhi Gerakan Arus Angin
3. Gaya Hambat
Gaya hambat adalah gaya yang disebabkan oleh adanya gesekan antara massa udara
yang bergerak dan permukaan bumi atau udara lain disekitarnya, baik yang ada di
atasnya maupun yang ada di bawahnya. Arah dari gaya hambat ini selalu berlawanan
dengan arah gerakan arus angin yang bersangkutan serta semakin besar kecepatan angin
yang bersangkutan, semakin besar pula gaya hambat yang akan memengaruhinya,
demikian pula sebaliknya.
Hukum Buys Ballot Mengenai Angin
Pada permukaan bumi, maka angin mengalami gaya gesekan dari permukaan bumi. Makin
kasar permukaan bumi yang bersangkutan, maka makin besarlah gaya gesekan yang dialami
oleh angin yang bertiup di atasnya. Di atas daratan, maka gaya gesekan yang dialami oleh
angin lebih besar dari pada di atas permukaan laut.
Adannya gaya gesekan yang dialami oleh angin dari permukaan bumi itu, menyebabkan
angin tidak dapat mengalir sejajar dengan isobar-isobar, seperti halnya dengan angin
GEOSTROLIS dan angin GRADIEN, melainkan arahnya menyimpang ke jurusan dimana
tekanan udaranya lebih rendah.
Jenis-Jenis Angin Permukaan
Angin Atas
Angin Atas adalah angin yang mengalir dengan kecepatan tetap di dalam lapisan atau
daerah bebas hambat. Angin ini dapar dijumpai pada ketinggian 1000 meter ke atas, yang
gaya gesekan dengan permukaan bumi dianggap bernilai kecil, sehingga dapat diabaikan
atau dianggap sama dengan nol.
Ada 2 macam angin atas, yaitu :
1. Angin geostropis atau geostropik
2. Angin gradien
Jenis-Jenis Angin Permukaan
• Angin geostropis merupakan angin yang mengalir pada isobar-isobar yang lurus, tanpa
mengalami hambatan/gaya gesekan dari permukaan bumi
Angin tersebut dapat dijumpai pada ketinggian 500 meter ke atas, dimana gaya gesekan
dengan permukaan bumi dianggap bernilai amat kecil.
• Angin gradien adalah angin yang mengalir dengan kecepatan yang tetap di sekitar
isobar-isobar yang melengkung, tanpa mengalami gesekan permukaan bumi, yang
mempengaruhi angin tersebut.
Angin tersebut dapat dijumpai pada ketinggian 500 meter ke atas.
NB : Isobar adalah garis-garis yang menghubungkan tempat yang memiliki tekanan yang sama.
Jenis-Jenis Angin Permukaan
Angin Bawah
Atau angin di dalam lapisan hambat adalah angin yang bertiup pada lapisan dari permukaan
bumi sampai ketinggian 500 meter.
Angin yang terjadi pada permukaan bumi dibagi kedalam beberapa golangan, sbb :
1. Angin tetap
2. Angin periodik
3. Angin lokal atau setempat
Jenis-Jenis Angin Permukaan
1. Angin Tetap
Adalah angin yang sepanjang taun secara terus-menerus bertiup dari satu arah, tanpa
berbalik atau berganti arah pada permukaan bumi. Ada beberapa angin tetap, antara lain
:
a. Angin pasat
Adalah angin tetap yang bersumber dari daerah tekanan tinggi subtropik, menuju ke
daerah tekanan rendah ekuatorial. Angin ini meliputi
1) Angin pasat timur laut : Angin yang terdapat di belahan bumi Utara, dan
terjadi karena adanya angin yang bertiup dari daerah tekanan tinggi subtropik
belahan bumi Utara menuju daerah tekanan rendah ekuatorial.
Jenis-Jenis Angin Permukaan
2) Angin pasat tenggara : Angin yang terdapat di belahan bumi Selatan, dan terjadi
karena adanya arus angin yang bertiup dari daerah tekanan tinggi subtropik belahan
bumi Selatan menuju daerah tekanan rendah ekuatorial.
Pada permukaan bumi, dijumpai lima daerah angin pasat, antara lain :
3) Di samudra Pasifik sebelah Utara ekuator (angin pasat timur laut)
4) Di samudra Pasifik sebelah Selatan ekuator (angin pasat tenggara)
5) Di samudra Atlantik sebelah Utara ekuator (angin pasat timur laut)
6) Di samudra Atlantik sebelah Selatan ekuator (angin pasat tenggara)
7) Di Samudra Hindia sebelah selatan ekuator (angin pasat tenggara)
Jenis-Jenis Angin Permukaan
b. Angin barat
adalah angin tetap yang hanya dijumpai di belahan bumi Selatan, dengan daerah antara
lintang 40° dan 60° lintang Selatan. Di belahan bumi Utara, tidak dijumpai angin barat,
karena di belahan bumi Utara pada lintang antara 40 ° dan 60 °, terdapat banyak benua
yang dapat merupakan rintangan bagi aliran arus angin barat.
c. Angin timur
Adalah angin tetap yang hanya dijumpai bertiup di daerah sekitar kutub, di atas lintang
60 °, terutama di sekitar Antartika.
Jenis-Jenis Angin Permukaan
2. Angin Periodik
Adalah angin yang bertiup di atas permukaan bumi, yang pada waktu tertentu berbalik
arah. Ada beberapa angin periodik, antara lain :
3. Angin darat dan angin laut, dengan periode waktu berbalik arah dan setengah hari
(siang dan malam hari).
4. Angin muson atau angin musim, dengan periode waktu berbalik arah setengah
tahun atau enam bulan.
5. Angin lembah dan angin gunung, dengan periode berbalik arah setengah hari (siang
dan malam hari).
Jenis-Jenis Angin Permukaan
1. Angin Darat & Angin Laut
Merupakan angin periodik yang terdapat di
daerah pantai, yang pada siang hari, terdapat
angin laut yang bertiup dari arah laut ke
daratan sedangkan pada malam hari,
terdapat angin darat yang bertiup dari
daratan menuju laut sehingga angin darat
dan angin laut merupakan angin periodik
yang mempunyai periode berbalik arah
setengah hari. Angin darat dan angin laut
lebih tampak di daerah tropik dibandingkan
dengan di daerah sedang.
Jenis-Jenis Angin Permukaan
2. Angin Periodik
Adalah angin yang bertiup di atas permukaan bumi, yang pada waktu tertentu berbalik
arah. Ada beberapa angin periodik, antara lain :
3. Angin darat dan angin laut, dengan periode waktu berbalik arah dan setengah hari
(siang dan malam hari).
4. Angin muson atau angin musim, dengan periode waktu berbalik arah setengah
tahun atau enam bulan.
5. Angin lembah dan angin gunung, dengan periode berbalik arah setengah hari (siang
dan malam hari).
Jenis-Jenis Angin Permukaan
2. Angin Periodik
Adalah angin yang bertiup di atas permukaan bumi, yang pada waktu tertentu berbalik
arah. Ada beberapa angin periodik, antara lain :
3. Angin darat dan angin laut, dengan periode waktu berbalik arah dan setengah hari
(siang dan malam hari).
4. Angin muson atau angin musim, dengan periode waktu berbalik arah setengah
tahun atau enam bulan.
5. Angin lembah dan angin gunung, dengan periode berbalik arah setengah hari (siang
dan malam hari).
Sirkulasi udara pada lintang-lintang tempat di bumi
Sebagaimana diketahui bahwa pembagian keadaan tekanan udara di atas permukaan bumi,
adalah sbb :
1. Tekanan rendah di daerah sekitar ekuator
2. Tekanan tinggi di daerah sekitar subtropik
3. Tekanan rendah di daerah sekitar polar atau daerah sedang
4. Tekanan tinggi di daerah sekitar kutub.