Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

OLEH:

1. Rahmi Diah Utami


1815140003
2. Rosyana
1815142008
3. Gabriela Felisitas Leven
1815440004
4. Nirwana Ilyas
1815441006
5. Amir Sanajaya
1815442011
6. Zul Viklih
1815440003
7. Sukur Abdullah S.
1815441003

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara
vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong
bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika
tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan
tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan
gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.

Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang licin
(smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis. Turbulensi daat
pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal, kaena adanya
resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu lapisan atmosfer ini
disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi kecepatan angin akibat
turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi (lebih cepat) dibandingkan
dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan defenisi angin
2. Apa saja manfaat-manfaat angin
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengukur angin
4. Sebutkan sifat-sifat angin
5. Jelaskan tipe-tipe angin
6. Jelaskan dampak atau pengaruh angin bagi kehidupan
C. Tujuan
1. Memahami defenisi angin
2. Mengetahui manfaat-manfaat angin
3. Mengetahui dan memahami alat ukur yang dipakai untuk mengukur angin
4. Mengetahui sifat-sifat dari angin
5. Dapat memahami dari tipe-tipe angin
6. Mengetahui dampak atau pengaruh angin bagi kehidupan
BAB II

PEMBAHASAN

Defenisi Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan
udara rendah. Menurut Yousef (1984), angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfer yang
berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfer.

Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan
berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi
ke yang tekanan udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan
bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi,
perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan
angin.

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik.
Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya
mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.
Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara
dingin ini dinamanakan konveksi. Berikut pula beberapa faktor lain yang menyebabkan angin terjadi:

 Gradien barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua
isobar yang jaraknya 111 km, makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan
anginnya.
 Lokasi, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis
khatulistiwa.
 Tinggi lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi,
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
 Waktu, angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya terjadi pada malam hari.
Manfaat Angin

Manfaat angin adalah sebagai berikut :

 Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas
lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
 Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batu bara, di negara Australia
angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara.
 Angin untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
 Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan
pacu bandara.
 Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin.
Dibidang olahraga, ski air, paralayang , dan lain-lain.

Alat Ukur Angin

Alat pengukur angin yaitu Anemometer. Kata Anemometer berasal dаrі bahasa Yunani уаіtu “anemos”
уаng bеrаrtі angin dan “metre” уаng bеrаrtі pengukur atau alat ukur. Anemometer аdаlаh alat уаng
dirancang dan ditemukan оlеh Leon Battista Alberti dі tahun 1450. Anemometer ѕеlаіn berfungsi ѕеbаgаі
alat pengukur kecepatan angin јugа dараt digunakan ѕеbаgаі pengukur besarnya tekanan angin.

Jenis Anemometer

Sеbаgаі alat pengukur kecepatan angin, anemometer dараt dibedakan menjadi 3 jenis, уаіtu jenis
anemometer sederhana, jenis anemometer dеngаn 3 atau 4 mangkuk, dan jenis anemometer termal.

1. Anemometer Sederhana

Sesuai namanya, anemometer sederhana аdаlаh alat pengukur kecepatan angin dеngаn menggunakan
kain atau sejenisnya уаng berbentuk lingkaran memanjang atau silinder corong уаng dі ikat pada tiang
berdiri, іnі digunakan ѕеbаgаі alat bantu mengetahui arah angin bagi para pecinta layang-layang dan lаіn
sebagainya.

2. Anemometer Mangkok

Sesuai namanya, anemometer mangkok аdаlаh alat pengukur angin kecepatan angin уаng terdiri dаrі 3
atau 4 mangkok уаng dipasang pada ujung jari-jari berporos. Sеtіар mangkok pada anemometer
menghadap pada arah melingkar уаng sama, sehingga saat tertiup angin mеrеkа аkаn berputar pada arah
уаng tetap. Salah satu mangkok dаrі anemometer diberi tanda atau ciri tertentu untuk memudahkan
hitungan putarannya.

3. Anemometer Termal

Anemometer termal аdаlаh alat pengukur kecepatan angin уаng dilengkapi dеngаn sensor khusus.
Sensor іnі bekerja dеngаn menghitung jumlah kalor уаng berpindah pada daerah sekitar sensor. Panas
уаng berpindah dianggap atau diinterpretasikan ѕеbаgаі kecepatan angin. Secara sederhana, prinsip kerja
anemometer termal mengikuti prinsip kerja tabung pilot.

Berikut adalah Gambar Anemometer:

Anemometer Sederhana

Anemometer Stasiun Cuaca

Alat Uji Angin уаng paling baik untuk mengukur angin аdаlаh Wind Vane dan Anemometer. Dimana
alat pengukur kecepatan angin dibagi menjadi 3 уаіtu:
1. Anemometer Cup dan Vane (velocity anemometer), alat іnі mengukur banyaknya udara уаng mеlаluі
alat per satuan waktu.

2. Pressure Tube Anemometer, alat іnі bekerja disebabkan оlеh tekanan dаrі aliran udara уаng mеlаluі
pipa-pipanya.

3. Pressure Plate Anemometer, lembaran logam tertentu, ditempatkan tegak lurus angin. Lembaran logam
іnі аkаn berputar pada salah satu sisinya ѕеbаgаі sumbu. Besar penyimpangan (sudut) menjadi kecepatan
angin.

Anemometer harus ditempatkan diruang lingkup lingkungan terbuka. jadi prosesnya аdаlаh pada saat
tertiup angin, baling-baling уаng terdapat pada anemometer аkаn bergerak sesuai dеngаn arah angin уаng
berhembus.

Dі dalam anemometer terdapat alat pencatat уаng аkаn menghitung kecepatan angin. Hasil уаng
diperoleh alat аkаn dicatat, kеmudіаn dicocokkan dеngаn Skala Beaufort.

 Prinsip dan Cara Kerja Anemometer

Saat ini, jenis anemometer уаng paling banyak digunakan аdаlаh jenis anemometer mangkok. Sеlаіn
murah, anemometer mangkok сеndеrung lebih mudah digunakan dan lebih awet. Sеbаgаі alat pengukur
kecepatan angin, anemometer sebetulnya bekerja dеngаn prinsip уаng sederhana. Kecepatan angin
dihitung dеngаn cara mengukur jumlah putaran piringan dalam satuan waktu tertentu. untuk memahami
prinsip kerja anemometer, соntоh perhitungan sederhana уаng dараt Andа pahami аdаlаh ѕеbаgаі berikut:

Panjang atau keliling lintasan mangkok pada anemometer misalnya аdаlаh 3 meter. Pada saat tertentu,
hembusan angin membuat alat іnі berputar sebanyak 20 kali dalam waktu 10 detik. Dаrі data ini, kita
dараt mengetahui bаhwа kecepatan angin pada saat іtu аdаlаh sekitar 6 meter per detik.

 Cara menghitung аdаlаh ѕеbаgаі berikut:

Diketahui :

Panjang lintasan anemometer = 3 meter

Jumlah putaran = 20 kali

Waktu = 10 detik

Ditanya :
Kecepatan Angin = ...?

Jawaban :

Kecepatan angin= (Panjang lintasan x jumlah putaran) / waktu

= (3 meter x 20 kali) : 10 detik

= 60 meter : 10 detik = 6 meter/detik

Jadi Kecepatan Angin аdаlаh 6 meter/detik.

Sifat-sifat angin

• Angin mempercepat pendinginan dari benda yang bersuhu panas.

• Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang melawan arah angin tersebut.

• Kecepatan angin sangat berbeda dari tempat ke tampat lain dan dari waktu ke waktu.

Tipe- Tipe Angin

Angin terdiri atas beberapa macam jenis antara lain sebagai berikut:

a. Angin Laut

Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat. Angin ini umumnya terjadi pada saat siang hari
pada pukul 09.00 (sembilan pagi) hingga pukul 16.00 (empat sore). Angin ini terjadi di daerah pantai
yang diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan dan lautan. Pada siang hari hari terjadi angin laut. Angin
ini biasanya dimanfaatkan oleh para nelayan untuk kembali pulang dari menangkap ikan di laut saat
malam hari dimana pada malam hari bertiupnya angin darat.

b. Angin Darat

Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut. Angin ini umumnya terjadi pada saat malam
hari dimulai pada pukul 20.00 (delapan malam) hingga pukul 06.00 (enam pagi). Pada malam hari daratan
lebih dingin daripada lautan yang diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan dan lautan. Angin ini dapat
dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat mencari ikan di laut.

c. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung yang biasanya terjadi
pada waktu siang hari.

d. Angin Gunung

Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah yang biasanya terjadi pada
waktu malam hari.

e. Angin Fohn

Angin Fohn atau angin jatuh adalah angin yang terjadi setelah hujan Orografis. Angin ini bertiup pada
suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn ini terjadi karena adanya
gerakan massa udara yang naik ke pegunungan yang mempunyai tinggi lebih dari 200 meter. Naik di satu
sisi lalu turun melalui sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering
karena uap air di buang saat hujan orografis tadi. Dan biasanya angin ini bersifat panas dan merusak serta
bisa menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini dapat mati dan bahkan manusia yang terkena
angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.

Angin Fohn atau angin jatuh memiliki banyak nama diantaranya yaitu:

- Angin gending di Jawa Timur


- Angin bahorok di Sumatera Utara
- Angin barubu / Brubu di Sulawesi Selatan
- Angin kumbang di Jawa Barat
- Angin Wambrau di Papua / Irian Jaya

f. Angin Muson

Angin muson atau angin musim adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan
antara periode yang 1 (satu) dengan periode yang lain, polanya akan berlawan yang berganti arah secara
berlawanan setiap setengah tahun. Di daerah tropis akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropis ke
daerah minimum ekuator. Angin ini disebut angin pasat timur laut di belahan bumi utara dan angin pasat
tenggara di belahan bumi selatan. Angin pasat banyak membawa uap air karena berhembus di laut lepas.
Tetapi, akan mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan setempat.

Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera
serta letak matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan
katulistiwa, maka angin pasat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson (angin musim) barat
dan angin muson timur. Angin muson dibagi atas dua bagian yaitu:

1. Angin Muson Barat

Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April
di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua
Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin,
berakibat memiliki tekanan maksimum dan bersifat basah sehingga membawa musim hujan/penghujan.
Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan.

Pada saat itu utara musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi dari pada
selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia.
Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan
minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan
Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan
mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas
di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan).

2. Angin Muson Timur

Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober
di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua
Australia mengalami musim dingin, sehingga memiliki tekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas,
sehingga memiliki tekanan minimum. Angin ini bersifat kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia
mengalami musim kering/kemarau. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan
udara di belahan bumi selatan dan utara.

Pada saat itu di belahan bumi selatan sedang musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan
lebih tinggi dari pada utara. Hal ini menyebabkan angin bertiup dari selatan (Australia) ke utara menuju
Asia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua
Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada
periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di
bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.
Dampak atau Pengaruh Udara (Angin) bagi Kehidupan

Berdasarkan pemanasan udara dan persebaran panas tersebut terbentuklah beberapa pola gerakan
udara. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan, antara lain:

1. Terjadinya musim hujan dan kemarau


Dengan adanya kedua musim ini masyarakat harus dapat memanfaatkan sebaik-baiknya.
Khususnya bagi para petani dapat mengatur kapan mulai bercocok tanam dan sebaliknya. Selain itu
masyarakat juga harus mewaspadai terhadap kedua musim tersebut, karena dapat menimbulkan
malapetaka bagi kehidupannya.
2. Terganggunya penerbangan
Saat ini penerbangan merupakan sarana transportasi yang paling sering mutakhir. Tidak jarang
penerbangan itu terganggu, karena adanya gerakan udara di atmosfer yang tidak menentu. Oleh karena
itu, pengetahuan sifat-sifat udara sangat penting dalam penerbangan.
3. Pelayaran
Pelayaran-pelayaran tradisional terutama para nelayan dalam menangkap ikan sangat masih
bergantung pada gerakan udara atau angin.
4. Pengaruh terhadap tanaman

Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman. angin akan
membawa serangga penyerbuk  lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan
alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin  kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi
berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan
menimbulkan penyerbukan silang.

Dari segi kerugiannya, angin yang kencang  dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan,
karena angin  bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat
menyebarkan  hama penyakit seperti perkembangan jamur.

5. Olahraga
Untuk keperluan olahraga angin juga dapat dipergunakan untuk paralayang, terjun paying, dan lain-
lain jenis olahraga yang dapat memanfaatkan angin.
6. Sumber daya listrik
Pemanfaatan energi angin untuk sumber daya listrik yang mana dengan menggerakkan baling-
baling atau kincir angin. Dengan menggerakkannya yang pada bagian porosnya diberi motor atau
dinamo yang kemudian digerakkan dengan bantuan angin, maka dapat menghasilkan listrik yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari. Pemanfaatan enargi angin untuk dapat menghasilkan listrik
dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

7. Pariwisata

Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang sejuk/panas/kering
sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim
yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.

8. Telekomunikasi

Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang telekomunikasi.
Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara
bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik
dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan
udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan
turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan
turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah
atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan
bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai
suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi
perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah
lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

Saran

Dengan terselesaikannya makalah ini mudah-mudahan dapat memenuhi tugas mata kuliah ini. Dan
apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, kami mohon kritik dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Tjasyono, Bayon. 2004. Klimatologi. Bandung : ITB.

Umar, Ramli. 2010. Meteorologi dan Klimatologi (Teori dan Aplikasi). Makassar: Universitas Negeri

Makassar.

Kartasapoetra,Ance Gunarsih,Ir.,1993. “klimatologi pengaruh iklim terhadap tanah dan tanaman.

Jakarta:Bumi Aksara.

www.wisdoms4all.com/ind

http:// Himaperta.universitasyudhartapasuruan.blogspot.com

maestroyer.blogspot.com/

http://fahrizayusroh.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai