Anda di halaman 1dari 17

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

“SUHU UDARA”

Oleh
KELOMPOK 2
St. Nuradryani Nasri Asif (1615442010)
Nurul Aulia Salam (1815141009)
Elsa Safaruddin (1815141010)
Rezki Wahyuni NR (1815142005)
Muh. Asril Akbar Husaeni (1815142013)
Risqi (1815441002)
Serli (1815441009)

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan dan
rahmat-Nyalah, kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Suhu
Udara” ini. Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas Meteorologi
dan Klimatologi. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
tentang suhu udara, serta dapat menjadi referensi para pembaca untuk membuat
karya ilmiah kedepannya.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada, teman teman, serta
pihak pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Maka dari
itu, kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada kami
agar dapat dijadikan sebagai referensi kedepannya.

Makassar, 02 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suhu Udara........................................................................................2

B. Alat Ukur Suhu Udara.........................................................................................2

C. Persebaran Udara..................................................................................................6

D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara.........................................11

E. Manfaat Suhu Udara.............................................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................14

B. Saran.........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang di ukur berdasarkan
skala tertentu dengan menggunakan termometer. Pengaruh suhu terhadap mahkluk
– mahkluk hidup sangat besar sehingga pertumbuhannya benar – benar seakan –
akan tergantung padanya, terutama dalam kegiatan pertanian. Kita ambil contoh
tumbuhan – tumbuhan dimana tanaman layaknya mempunyai keinginan akan suhu
tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik bila syaratnya tidak
terpenuhi.
Tempat-tempat di permukaan bumi memiliki suhu udara yang berbeda-
beda dan bersifat menyebar. Suhu di permukaan bumi menyebar secara horizontal
dan vertikal. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi
terdapat di daerah trofik (ekuator) dan semakin kearah kutub suhu udara semakin
tinggi. Sedangkan persebaran secara vertikal menunjukkan semakin tinggi tempat,
maka suhu udara semakin dingin.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari suhu udara?
- Alat apakah yang digunakan untuk mengukur suhu?
- Bagaimanakah persebaran suhu udara itu sendiri?
- Apa saja faktor-faktor penyebabnya?
- Apa saja manfaat dari suhu udara?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
- Untuk mengetahui pengertian dari suhu udara.
- Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
- Untuk mengetahui bagaimana persebaran dari suhu udara.
- Untuk mengetahui faktor faktor persebaran suhu udara.
- Untuk mengetahui manfaat manfaat dari suhu udara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suhu Udara


Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmofer. Suhu atau
temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi sebagai
panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana ketahui bahwa permukaan Bumi menerima
panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik.
Radiasi sinar Matahari yang dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke
permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar
Matahari tersebut mengalami pemantulan (refleksi), pembauran (scattering), dan
penyerapan (absorpsi) oleh material-material di atmosfer. Persentase jumlah
pemantulan dan pembauran sinar Matahari oleh partikel atmosfer ini dinamakan
albedo.

B. Alat Ukur Suhu Udara


Thermometer merupakan salah satu alat yang terkenal. Secara umum,
thermometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu. Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur. Termometer harus
dipasang secara mendatar di lapangan terbuka. Satuan meteorologi dari
temperatur adalah derajat celcius (°C), Reamur (°R) dan Fahrenheit (°F).
Umumnya termometer diisi air raksa atau alkohol.
Pemasangan dilakukan dengan menggunakan alas kayu atau besi sebagai
penahan. Pada siang hari, termometer harus diikat untuk menghindari sinar
matahri langsung. Pada petang hari, termometer dipasang kembali. Untuk
menghindari cahaya matahari langsung, termometer dapat juga diberi pelindung
atau dengan menempelkannya didinding bangunan.
Termometer bekerja dengan cara yang sederhana. Bila udara panas, maka
air raksa dalam termometer akan mengembang. Temperatur pada termometer
diukur dengan skala temperatur yang berimpit dengan letak permukaan air raksa.

2
1. Thermometer Bola Basah Dan Bola Kering

Gambar termometer bola basah dan bola kering

Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur


suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering). Adapun thermometer
bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus
dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu
suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi.

2. Thermometer Maximum

Gambar thermometer maximum

3
Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara
meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan
berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.

3. Thermometer Minimum

Gambar termometer minimum

Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi


suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih
tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum.
Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah
penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan
menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka
indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus
miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal
ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali
bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).

4
Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan
dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke
ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).

4. Thermograph

Gambar Thermograph

Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph


ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk
bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak
Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel
halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena
melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada
kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal
menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai,
thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam
sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.

5
5. Thermometer Tanah

Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya


aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0, 2, 5, 10, 20,
50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung
silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan
pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat
air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan

C. Persebaran Udara
1. Sebaran suhu udara secara horizontal
Jika bumi kita homogen tanpa kehadiran darat dan laut, maka mungkin
distribusi suhu di permukaan bumi akan bersesuaian dengan posisi lintangnya. Di
ekuator dan sekitarnya suhunya panas, sedang di kutub dan sekitarnya suhunya
dingin. Namun demikian bumi sangatlah kompleks, lebih dari pada sekedar
susunan darat dan laut. Sehingga secara keruangan (spasial) sebaran suhu
dipermukaan bumi akan terganggu, tak sesederhana jika bumi itu homogen.

6
Suhu Permukaan Laut (Sumber: NOAA)

Secara modern sebaran suhu dipermukaan bumi dapat turunkan dari foto
satelit. Foto olahan satelit NOAA milik Amerika di atas ini menggambarkan rata-
rata suhu permukaan laut di dunia. Warna-warni pada gambar tersebut mewakili
besaran rata-rata suhunya.
Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan
bumi antara lain:
1. Letak lintang suatu tempat.
Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat.
Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian
yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu
udara menurun menurut letak ketinggian tempat hingga ketinggian 10 km dengan
gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya
suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal
antara lain :
- Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi.
- Pengaruh lautan
- Pengaruh kerapatan udara
- Pengaruh angin secara tidak langsung
- Pengaruh panas laten
- Penutup tanah

7
- Tipe tanah
- Pengaruh sudut datang sinar matahari
2. Pengaruh arus laut
3. Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.

2. Sebaran suhu udara secara vertikal

Penampang Melintang Suhu (Donald Ahrens, 2008)

Pada gambar tersebut grafik suhu udara dari permukaan bumi turun
normal hingga pada suatu ketinggian 11 km. Penurunan suhu dipengaruhi oleh
energi radiasi sinar matahari yang datang menghangatkan permukaan bumi, lalu
permukaan bumi memantulkannya kembali menghangatkan udara di atasnya.
Rata-rata laju penurunan suhu udara di atas muka bumi hingga ketinggian hingga
11 km adalah sebesar 6,50 C tiap kenaikan 1000 m ketinggian.

8
Perlu diingat ini hanya rata-rata. Pada kenyataanya, di hari-hari tertentu
pada saat mendaki ke ketinggian tertentu suhu udara menurun signifikan. Hal ini
akan meningkatkan angka laju penurunan suhu udara. Begitu juga sebaliknya di
hari-hari tertentu lainnya, suhu udara menurun agak lambat dengan meningkatnya
ketinggian. Kadang-kadang justru suhu udara meningkat dengan meningkatnya
ketinggian, kejadian ini dinamakaninversi suhu (pembalikan suhu). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa laju penurunan suhu berfluktuasi, bervariasi
dari hari ke hari dan dari musim ke musim.
Alat yang digunakan untuk mengukur profil vertikal suhu udara di
atmosfer hingga ketinggian tertentu (bahkan bisa melebihi 30 km) dinamakan
radiosonde. Setelah ketinggian 11 km laju penurunan udara berhenti dengan
meningkatnya ketinggian hingga pada ketinggian sekitar 20 km. Ketinggian 11
km adalah awal dari lapisan atmofer berikutnya yang disebut stratosfer. Lapisan
stratosfer ini berakhir pada ketinggian 30 km. Garis batas wilayah antara troposfer
dan stratosfer disebut tropopaus. Ketinggian tropopaus dari permukaan bumi
bervariasi, di atas wilayah ekuator bumi tropopausnya lebih tinggi lalu menurun
ke arah wilayah kutub.
Masih dari gambar di atas, pada lapisan stratosfer di ketinggian 20 km,
temperatur udara mulai meningkat dengan meningkatnya ketinggian, terjadi
inversi suhu. Meskipun suhu meningkat sering dengan meningkatnya ketinggian,
senyatanya suhu udara pada ketinggian 30 km tersebut sangatlah dingin (kurang
dari -460 C). Alasan kenapa terjadi inversi suhu di lapisan atmosfer ini karena gas
ozon (O3) berperanan memanaskan udara di sini. Ozon gas yang penting bagi
kehidupan di bumi bertugas menyerap energi ultra violet (UV) yang dipancarkan
matahari ke bumi. Sebagai akibat dari penyerapan itulah molekul-molekul udara
pada lapisan ini menjadi meningkat suhunya. Jika tidak ada gas ozon di sana, suhu
udara akan semakin dingin dengan meningkatnya ketinggian layaknya yang
terjadi dilapisan troposfer.
Pada gambar tersebut, lapisan ozon terkonsentrasi hanya hingga pada
ketinggian 25 km di atas permukaan bumi, namun suhu udara tetap meningkat
hingga batas atas di lapisan stratosfer (50 km). Tetap terjadinya peningkatan suhu

9
walau ozon berkurang drastis di atas 25 km karena udara pada ketinggian 50 km
kepadatannya lebih rendah dibanding pada ketinggian 25 km. Rendahnya
kepadatan molekul udara mengakibatkan meningkatnya penyerapan intensitas
tenaga matahari hingga pada ketinggian 50 km, yang berakibat meningkatkan
suhu udara.
Di atas lapisan stratosfer adalah lapisan mesosfer (lapisan bagian tengah
atmosfer). Lapisan ini dimulai pada ketinggian 50 km hingga kurang dari 90 km.
Batas antara stratosfer dan mesosfer disebutstratospaus. Udara pada lapisan ini
begitu tipis serta memiliki tekanan udara yang begitu kecil, sekitar 1 mb, artinya
hanya 1 per 1000 dari seluruh molekul udara berada di atas garis stratospaus,
selebihnya 99,9 persen dari seluruh molekul udara berada di bawah garis ini. Jika
kita berada pada lapisan udara ini tanpa tabung oksigen, kita tak kan bisa bertahan
karena kekurangan oksigen. Pilot pesawat terbang yang berada di atas ketinggian
3 km dalam jangka waktu agak lama tanpa tabung oksigen akan mengalami
kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen ini lazim disebut hypoxia. Hypoxia
membuat pilot tidak sadarkan diri, bahkan berujung pada kematian. Berada pada
lapisan mesosfer mengakibatkan seseorang mati lemas dalam beberapa menit saja.
Selain berakibat mati lemas, berada di lapisan mesosfer mengakibatkan bagian
tubuh kita yang berhadapan langsung dengan matahari menjadi terbakar oleh sinar
ultravioletnya. Selain itu, rendahnya tekanan udara mengakibatkan darah pada
pada saluran pembuluh darah mendidih pada suhu normal manusia.
Suhu udara pada lapisan mesosfer menurun terhadap meningkatnya
ketinggian. Fenomena ini terjadi karena jumlah ozon yang tersisa sangat sedikit
sekali. Pada lapisan ini, makin tinggi ketinggiannya makin sedikit jumlah ozon,
sehingga energi radiasi matahari yang diserap ozonpun makin kecil. Di ketinggian
85 km, suhu udara mencapai titik rata-rata suhu terdinginnya yang mencapai -900
C.
Lapisan „panas‟ atmosfer di atas mesosfer adalah termosfer. Kolom
termosfer berksiar antara 85 – 500 km. Batas antara mesosfer dan termosfer
adalah mesopaus. Di termosfer, molekul-molekul oksigen (O2) menyerap energy
matahari, memanaskan udara. Karena hanya terdapat beberapa saja atom dan

10
molekul di termosfer, penyerapan sedikit saja jumlah energy matahari
mengakibatkan peningkatan yang besar pada suhu udara. Dapat dikatakan bahwa
lapisan ini sangat sensitif terhadap energi matahari, suhu udara bisa memanas
hingga 1.5000 C bahkan lebih. Astronot yang menggunakan pesawat ulang alik
maupun wahana stasiun luar angkasa menghabiskan waktunya bertugas di wilayah
lapisan atmosfir ini.
Pada puncak lapisan termosfer, sekitar 500 km di atas permukaan bumi,
karena kepadatan molekul udaranya begitu rendah, molekul-molekul ini dapat
bergerak sejauh 10 km sebelum pada akhirnya berbenturan dengan molekul
lainnya. Molekul-molekul ini begitu ringan, pergerakan molekul yang sangat
cepat dan pada arah yang tepat mengakibatkan molekul-mlekul ini lepas dari
tarikan gravitasi bumi. Wilayah dimana molekul-molekul ini melepaskan diri dari
gaya tarik bumi disebut lapisaneksosfer. Lapisan ini adalah lapisan teratas di
atmosfer bumi kita.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara


Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu
daerah:
1. Sudut Datangnya Sinar Matahari
Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak
datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin miring datangnya
sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.

2. Tinggi Rendahnya Tempat


Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat
tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan
suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara
yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo.
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu udara dinamakan termometer. Garis
khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu udara sama

11
disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter,
suhu udara akan turun 0,6 °C.

3. Angin dan Arus Laut


Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara.
Misalnya, angin dan arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang
dilalui angin tersebut juga akan menjadi dingin.

4. Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak
garis lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama
daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran
matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang
terletak di daerah lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran
matahari relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.

5. Awan
Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi
relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan
kemampuan awan menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat
menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan
lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara
pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari
akan semakin dingin.

E. Manfaat Suhu Udara

Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang


diperlukan mahluk untuk hidup. Pengaruh suhu terhadap mahkluk – mahkluk
hidup adalah sangat besar sehingga pertumbuhannya benar – benar seakan –akan
tergantung padanya, terutama dalam kegiatan pertanian. Kita ambil contoh

12
tumbuhan – tumbuhan dimana tanaman layaknya mempunyai keinginan akan
suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik bila syaratnya
tidak terpenuhi, juga berpengaruh pada proses pematangan buah makin tinggi
suhu makin cepat proses pematangan buah.
Dengan suhu yang tinggi benih – benih akan mengadakan metabolisme
lebih cepat, akibatnya apabila benih – benih di biarkan aatau di tanam pada
dataran atau tanaman tinggi maka daya kecambahnya akan turun. Jadi pada
tanaman juga ada suhu maksimum, atau suhu optimum yang di inginkannya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di


permukaan Bumi sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana ketahui bahwa
permukaan Bumi menerima panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi
gelombang elektromagnetik. Adapun persebaran suhu udara yaitu dengan cara
horizontal dan vertikal, serta faktor faktor yang menyebabkan terjadinya
persebaran suhu adalah, sinar matahri, tinggi rendahnya suatu tempat, angin daan
arus laiut, lamamya penyinaran, dan awan.

B. Saran

Makalah yang kami buat ini masih kurang bagus, jadi saya berharap para
pembaca yang membacanya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
untuk kedepannya. Semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

14

Anda mungkin juga menyukai