Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN TERMODINAMIKA PADA

AIR CONDITIONER (AC)


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika

Dosen Pengampu :

Drs. Harto Nuroso, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Indana Zulfa Febria Ramadhani (14330020)


2. Dyah Siswoningsih (15330004)
3. Ana Qotul Muna (15330028)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN


ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2017
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Termodinamika
oleh dosen pengampu Drs. Harto Nuroso, M.Pd.

Penulis berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini untuk kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
belum baik. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Air Conditioner (AC) .......................................................................................... 3

B. Pengertian Air Conditioner (AC) ..................................................................................... 4

C. Komponen-Komponen AC .............................................................................................. 4

D. Cara Kerja AC .................................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara specific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Kerja dilakukan ketika energi ditransfer dari
suatu benda ke benda yang lain melalui cara-cara mekanis. Kita lihat bahwa kalor
merupakan transfer energi dari suatu benda ke benda yang kedua yang temperaturnya lebih
rendah. Berarti kalor sangat mirip dengan kerja. Untuk membedakannya, kalor
didefinisikan sebagai transfer energi yang disebabkan oleh perbedaan temperatur,
sementara kerja ialah transfer energi yang tidak disebabkan oleh perbedaan temperatur.
Dalam membahas termodinamika, akan selalu mengacu ke suatu sistem tertentu. Sistem
adalah benda atau sekumpulan benda yang akan diamati. Benda-benda lainnya dialam
semesta ini disebut dengan lingkungan. Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam
kondisi yang ditentukan ini disebut dengan keadaan pasti (keadaan sistem). Untuk keadaan
termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem disperifikasikan properti yang tidak
tergantung dengan jalur dimana sistem ini membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas termodinamika pada bagian
mesin pendingin. Clausius menyatakan bahwa “tidaklah mungkin memindahkan kalor pada
suhu rendah ke tandon bersuhu tinggi tanpa dilakukan usaha”. Perumusan Clausius ini
sehubungan dengan refrigerator (mesin pendingin) yaitu untuk memindah kalor dari dalam
refrigerator yang bersuhu rendah keluar ke refrigerator yang bersuhu tinggi. Namun,
penulis tidak membahas refrigerator akan tetapi membahas Air Conditioner (AC) yang
sama halnya dengan mesin pendingin. Penulis memilih AC karena AC sangat berguna dan
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama didaerah perkotaan yang udaranya panas
dan tercemar. AC berguna untuk mendinginkan udara dalam ruangan sehingga udara dalam
ruangan terasa dingin dan tidak panas. Dengan AC juga kondisi suhu udara bisa diatur
sesuai dengan kehendak kita. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana cara kerja AC dan
komponen-komponen AC. Maka dari itulah penulis memilih AC pada makalah ini. Untuk
membahas lebih lanjut, maka penulis menulis makalah yang berjudul “Termodinamika

1
pada Air Conditioner (AC)” dan keterangan lebih lanjut akan dibahas dalam bab-bab
selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, kami menemukan permasalahan yang dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Air Conditioner (AC)?
2. Apa yang dimaksud dengan Air Conditioner (AC)?
3. Apa saja komponen-komponen AC?
4. Bagaimana cara kerja AC pada termodinamika?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami penerapan
termodinamika pada AC dalam kehidupan sehari-hari, komponen-komponen AC, cara
kerja dan siklus kerja AC.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagi pembaca dapat memahami dan mengerti tentang penerapan termodinamika pada
AC dalam kehidupan sehari-hari, komponen-komponen AC dan cara kerja AC pada
termodinamika.
2. Bagi penulis bermanfaat untuk memperdalam materi tentang penerapan termodinamika
pada AC dalam kehidupan sehari-hari, komponen-komponen AC dan cara kerja AC
pada termodinamika.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Air Conditioner (AC)


Pengetahuan tentang fungsi pendinginan udara sudah berkembang sejak zaman
Romawi. Makanan yang disimpan di tempat dingin akan tahan lebih lama dibandingkan
dengan di tempat panas. Pada udara dingin, pergerakan bakteri lebih lambat, sehingga
proses pembusukan berjalan lebih lama. Oleh karena itu, orang-orang di zaman itu
menyimpan makanan di ruangan bawah tanah atau di dalam sumur. Pada musim dingin
penduduk di daerah utara memotong es dari danau-danau yang membeku. Mereka
menyimpannya dalam sebuk gergaji atau bangunan pendingin lalu menjualnya kepada
penduduk di daerah selatan pada musim panas.
Pada akhir abad ke-18, musim dingin di daerah utara mengalami kenaikan
temperatur. Pada masa-masa inilah orang mulai mengembangkan mesin pendingin untuk
mencetak es. Kemudian muncullah alat yang dikenal dengan istilah “kotak es”. Alat ini
digunakan untuk mengawetkan makanan.
Alat pendingin yang dilengkapi freezer (sekarang kita menyebutnya kulkas), Baru
mulai dibuat orang pada awal abad ke-19. Sejak itu, sistem pendingin berkembang dengan
pesat. Orang tidak hanya menggunakan sistem pendingin untuk mengawetkan makanan,
melainkan juga untuk pengondisian udara (Air Conditioning).
Lonjakan produksi dalam industri refrigerasi dan air conditioning terjadimulai
tahun 1930-an. Refrigerasi di USA pada tahun 1940 mengambil bagian dari 13% (energi)
dari total perdagangan peralatan mesin saat itu. Perdagangan refrigerasi saat itu setidaknya
bisa diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu: refrigerasi untuk rumah tangga
menempati urutan pertama, yang diikuti oleh refrigerasi untuk industri, air conditioning,
dan refrigerasi komersial.
Pada tahun 1960, diperkirakan ada 50 juta rumah yang tersambung aliran listrik di
USA, 49 juta (98%) diantaranya memiliki refrigerator. Setelah tahun 1960, perdagangan
freezer untuk industri tercatat melebihi refrigerator untuk rumah tangga. Perdagangan unit
pendingin lainnya seperti untuk gudang, tempat tinggal, mobil dan kereta, total nilainya
mencapai milyaran dollar per tahun di tahun 1960- an.

3
Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangannya, variasi aplikasi refrigerasi dan
air conditioning terus bertambah. Angkutan untuk produk-produk dan industri makanan
dan minuman serta pertanian dan peternakan-perikanan juga mendorong meningkatnya
perkembangan perdagangan dalam industri refrigerasi air . Di bidang industri, refrigerasi
mampu membantu meningkatkan efisiensi sistem, dan juga mampu menjadi solusi bagi
proses-proses industri yang membutuhkan temperatur rendah. Demikian pula air
conditioning, menjadi solusi proses-proses industri yang membutuhkan pengaturan kondisi
udara tertentu. Dalam bidang medis, refrigerasi dan air conditioning bukan hanya
mengambil peran yang terkait dengan instrumen medis, namun juga penanganan obat-
obatan serta zat-zat lainnya yang memerlukan perlakuan pada temperatur tertentu, bahkan
proses-proses operasi medis.

B. Pengertian Air Conditioner (AC)


Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi
pengembangan dari teknologi mesin pendingin. AC merupakan sebuah alat yang mampu
mengkondisikan udara. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan
mengontrol uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Penggunaan AC ini sering ditemui di
daerah tropis yang terkenal dengan iklim panas. Suhu udara pada saat musim panas yang
sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh. Selain itu, AC
dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan sesuai udara yang diinginkan (sejuk atau
dingin).

C. Komponen-komponen AC
Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung. Bagian-
bagian AC adalah sebagai berikut :
1. Kompresor
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Kompresor atau pompa
isap mempunyai fungsi yang vital. Dengan adanya kompresor, refrigerant bisa mengalir
ke seluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan,
sehingga terjadi perbedaan tekanan yang memungkinkan refrigeran mengalir
(berpindah) dari sisi bertekanan rendah ke sisi bertekanan tinggi. Ketika bekerja,
refrigerant yang dihisap dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah dimampatkan
sehingga suhu dan tekanannya naik. Gas yang dimampatkan ini ditekan keluar dari
4
kompresor lalu dialirkan ke kondensor, tinggi rendahnya suhu dikontrol dengan
thermostat. Jenis kompresor yang banyak digunakan adalah kompresor torak,
kompresor rotary, kompresor sudu, dan kompresor sentrifugal.
a. Kompresor torak (Reciprocating compressor)
Pada saat langkah hisap piston, gas refrigerant yang bertekanan rendah
ditarik masuk melalui katup hisap yang terletak pada piston atau di kepala
kompresor. Pada saat langkah buang, piston menekan refrigerant dan
mendorongnya keluar melalui katup buang, yang biasanya terletak pada kepala
silinder.
b. Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar didalam stator, rotor terdiri dari dua
baling-baling.Langkah hisap terjadi saat katup mulai terbuka dan berakhir setelah
katup tertutup.Pada waktu katup sudah tetutup dimulai langkah tekan sampai katup
pengeluaran membuka, sedangkan pada katup secara bersamaan sudah terjadi
langkah hisap, demikian seterusnya.
c. Kompresor sudu
Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari es, frezer, dan
pengkondisan udara rumah tangga, juga digunakan sebagai kompresor pembantu
pada bagian tekanan rendah sistem kompresi bertingkat besar.
d. Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara
(gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan
(menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.

2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator dan
panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair. Banyak
jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan kondensor dengan
pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki pipa-pipa yang dapat
dibersihkan. Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis, yakni Air-cooled Condensor,
Water-cooled Condensor dan Evaporative-cooled Condensor.

5
a. Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke udara
dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa.Kondensor dibuat dari pipa baja,
tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki transfer kalor pada sisi udara.
Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara mengalir diluarnya. Air cooled
condensor hanya digunakan untuk kapasitas kecil seperti refrigerator dan small
water cooler.
b. Water cooled Condensor
Water cooled condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell and tube,
shell and coil, double tube.
1) Shell and Tube
Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya dicirikan
oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang dipasangkan didalam shell (pipa
galvanis) yang berbentuk silinder dimana 2 jenis fluida saling bertukar kalor
yang mengalir secara terpisah (air dan freon).
2) Shell and Coil
Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil air,
kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.
3) Double Tube
Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian dalam
pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan dalam hubungan
dengan cooling tower dan spray pond.

3. Evaporative Condensor
Refrigeran pertama kali melepaskan kalorya ke air kemudian air melepaskan
kalornya ke udara dalam bentuk uap air. Udara meninggalkan uap air dengan
kelembaban yang tinggi seperti dalam cooling tower. Oleh karena itu kondensor
evaporative menggabungkan fungsi dari sebuah kondensor dan cooling tower.
Evaporative condensor banyak digunakan dipabrikamoniak. Kondensor yang
digunakan disini adalah jenis water cooled kondensor tipe shell and tube, karena lebih
mudah dalam menganalisa temperatur jika dibandingkan dengan Air cooled Kondensor
yang sering terjadi fluktuasi pada temperaturnya. Watercooled condensor ini
ditempatkan di antara kompresor dan alat pengatur bahan pendingin (pipa kapiler).
Posisinya ditempatkan berhubungan langsung dengan udara luar agar gas di dalam
6
kondensor juga didinginkan oleh suhu ruangan. Gas yang berasal dari kompresor
memiliki suhu dan tekanan tinggi, ketika mengalir di dalam pipa kondensor, gas
mengalami penurunan suhu hingga mencapai suhu kondensasi kemudian mengembun.
Wujud gas berubah menjadi cair dengan suhu rendah sedangkan tekanannya tetap
tinggi.

4. Katup Ekspansi
Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi.
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk
mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau mengekspansikan
refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi, refrigerant cair
diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigerant segera berubah menjadi kabut yang
tekanan dan temperaturnya rendah. Selain itu, katup ekspansi juga sebagai alat kontrol
refrigerasi yang berfungsi :
a. Mengatur jumlah refrigeran yang mengalir dari pipa cair menuju evaporator sesuai
dengan laju penguapan pada evaporator.
b. Mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator agar
penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya.

5. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini mempunyai dua
kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dan untuk mengatur aliran
refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler tersebut dan
mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan percepatan refrigeran.
Pipa kapiler hampir melayani semua sistem refrigerasi yang berukuran kecil, dan
penggunaannya meluas hingga pada kapasitas regrigerasi 10kw. Pipa kapiler
mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 meter, dengan diameter dalam 0,5 sampai 2 mm
(Stoecker, 1996). Diameter dan panjang pipa kapiler ditetapkan berdasarkan kapasitas
pendinginan, kondisi operasi dan jumlah refrigeran dari mesin refrigerasi yang
bersangkutan. Konstruksi pipa kapiler sangat sederhana, sehingga jarang terjadi
gangguan.

7
6. Evaporator (Penguap)
Evaporator adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi sebagai
penukar kalor, serta bertugas menguapkan refrigeran dalam sistem, sebelum dihisap
oleh kompresor. Panas udara sekeliling diserap evaporator yang menyebabkan suhu
udara disekeliling evaporator turun. Suhu udara yang rendah ini dipindahkan ketempat
lain dengan jalan dihembus oleh kipas, yang menyebabkan terjadinya aliran udara. Ada
beberapa macam evaporator sesuai tujuan penggunaannya dan bentuknya dapat
berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat
berupa gas, cairan atau padat. Maka evaporator dapat dibagi menjadi beberapa
golongan, sesuai dengan refrigeran yang ada di dalamnya, yaitu : jenis ekspansi kering,
jenis setengah basah, jenis basah, dan sistem pompa cairan.
1. Jenis ekspansi kering Dalam jenis ekspansi kering, cairan refrigerant yang
diekspansikan melalui katup ekspansi pada waktu masuk ke dalam evaporator
sudah dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam
keadaan uap air.
2. Evaporator jenis setengah basah Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator
dengan kondisi refrigeran diantara evaporator jenis ekspansi kering dan evaporator
jenis basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa
penguapnya.
3. Evaporator jenis basah Dalam evaporator jenis basah, sebagian besar dari
evaporator terisi oleh cairan refrigerant.

Perpindahan Kalor di dalam Evaporator

Perpindahan panas yang terjadi pada evaporator adalah konveksi paksa yang
terjadi di dalam dan di luar tabung serta konduksi pada tabungnya. Perpindahan
panas total yang terjadi merupakan kombinasi dari ketiganya. Harga koefisien
perpindahan panas menyeluruh dapat ditentukan dengan terlebihi dahulu
menghitung koefisien perpindahan kalor pada sisi refrigeran dan sisi udara yang
telah dijelaskan sebelumnya. Selanjutnya koefisien perpindahan panas total
dihitung berdasarkan luas permukaan dalam pipa dan berdasarkan luas permukaan
luar pipa.

8
D. Cara Kerja AC
Sistem kerja AC dapat diuraikan sebagai berikut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor
dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari
refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu
kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang
dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan
energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa
evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke
fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini
refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase
uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah
keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan
refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan
melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

9
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada
dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada
kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di
dalam substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan
maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya
enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses
ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau
menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang
mengalir dalam sistem, menjadi cair dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan),
dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya
refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi
mejadi dua area. Sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin)
yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan
penukar panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan
refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi
kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu
dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas
dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat
mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
AC merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,
AC berfungsi sebagai penyejuk udara dan mengontrol uap air yang dibutuhkan bagi tubuh.
AC lebih banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis dengan kondisi temperatur
udara yang relatif tinggi (panas). Air Conditioner (AC) mempunyai komponen-komponen
pendukung yang beragam yaitu kompresor, kondensor, evaporative condenser, katup
ekspansi, pipa kapiler, evaporator (penguap).

B. Saran
Keputusan menggunakan AC tentu saja tergantung pada Anda.Setelah
mempertimbangkan hal pro dan kontra, mungkin sebagian besar orang akan tetap
menggunakannya, tapi gunakan dengan bijak. Kondisikan suhu ruangan tidak terlalu dingin
dan jangan terlalu tergantung pada AC. Jika Anda baru membangun rumah, mintalah
arsitek Anda mendesain rumah dengan sirkulasi udara yang baik. Jika rumah sudah
terlanjur dibuat, tanamlah banyak pohon agar lingkungan rumah menjadi lebih teduh dan
sejuk. Gunakan AC seefisien mungkin, karena dengan melakukan itu, Kita dapat
mengurangi global warming yang diakibatkan oleh penggunaan AC tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1999. KIMIA FISIK jilid 1 edisikeempat. Jakarta: Erlangga


https://dokumen.tips/dokuments/51428151.pengertian-ac.html
https://Jtptunimus-gdl-gilangakba-6564-3-babii.pdf
https://riezlin.wordpress.com/2011/05/15/makalah-fisika-xi-e-salafiyah/
http://thatymandar.blogspot.co.id/2013/07/penerapan-hukum-2-termodinamika-dalam.html
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/03/Pengertian-Kompresor.html

12

Anda mungkin juga menyukai