Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA

AIR CONDITIONER (AC)

Dosen Pengampu :

Dr. Suryajaya, M.Sc., Tech

Dr. Eko Susilowati, M.S.i

Disusun Oleh :

SRI NOORRUWAIDA, S.Pd

NIM. 2020132320003

JURUSAN MAGISTER KEGURUAN IPA


PROGRAM STUDI PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan hidayahnya kepada kami,
sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “AIR CONDITIONER” pada mata kuliah
FISIKA, yang diampu oleh Dr. Suryajaya, M.Sc., Tech dan Dr. Eko Susilowati, M.S.i

Dalam Menyusun makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan
kekurangan dari segi sistematika penulisan dan substansi makalah. Untuk perbaikan dan
pengembangan makalah ini kedepannya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 21 November 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………….........…………. 1

Daftar Isi ………………………………………………………………………………..

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang …...…………………………………………………........…… 3

B. Rumusan Masalah ….……………………………………......………………….. 5

C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………..

D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………

BAB II Pembahasan

A. Sejarah Air Conditioner (AC) …………...………………………................ 7

B. Pengertian Air Conditioner (AC)…………………………….................…... 8

C. Komponen-Komponen Air Conditioner (AC) ………….......... ………....... 9

D. Cara Kerja Air Conditioner (AC) …………………………….......................

E. Prosedur keselamatan Penggunaan Mesin Air Conditioner (AC) …………

BAB III Kesimpulan

A. Kesimpulan ……………..…………………………………….........……… 45
B. Saran ……………………………………………………........………….... 46

Daftar Pustaka ….……………………………………………………........……………. 48


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangannya Air Conditioner mengalami transformasi bentuk yang

bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sesuai dengan fungsi kerjanya. Dan bentuk yang

digunakan pada rancangan bangun Air Conditioner. Dengan berbagai pertimbangan

bentuk ini dinilai memiliki banyak keuntungan baik segi fabrikasi, biaya, hingga cara

kerja.

Guna mengetahui karakteristik Psychometric udara serta COP (Coefisien Of

Performance) dari AC, dapat dilakukan dengan mendesain AC (Air Conditioner) . Desain

Air Conditioner ini merupakan alat yang dirancang dengan pemisah atau sekat yang

diletakkan diantara saluran masuk (Inlet) dan keluar (Outlet), sehingga tidak terjadi

pencampuran udara, yaitu udara masuk dan keluar cooling coil.

Air Conditioner merupakan media vital di dalam dunia industri. Air Conditioner

berguna untuk mendinginkan udara dalam ruangan sehingga udara dalam ruangan terasa

dingin dan tidak panas. Dengan Air Conditioner juga kondisi suhu udara bisa diatur sesuai

dengan kehendak kita. Dalam makalah ini akan dijelaskan Bagaimana sejarah Air

Conditioner, Pengertian Air Conditioner, Apa saja komponen-komponen Air Conditioner,

bagaimana cara kerja Air Conditioner, dan prosedur keselamatan penggunaan mesin AC

dan keterangan lebih lanjut akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah Air Conditioner (AC)?

2. Apa yang dimaksud dengan Air Conditioner (AC)?

3. Apa saja komponen-komponen Air Conditioner (AC)?

4. Bagaimana cara kerja Air Conditioner (AC)?

5. Bagaimana Prosedur keselamatan penggunaan mesin Air Conditioner (AC)?

C. TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada Magister Keguruan IPA ULM

Banjarmasin.

2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan baik secara teori maupun

praktek.

3. Mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi mahasiswa.

4. Mengetahui Mekanisme kerja Air Conditioner

5. Prosedur keselamatan penggunaan mesin Air Condotioner

D. MANFAAT PENULISAN

Adapun memfaat penulisan makalah adalah dapat memahami dan mengerti tentang sejarah

Air Conditioner, pengertian Air Conditioner, komponen-komponen Air Conditioner (AC)

cara kerja Air Conditioner (AC) Prosedur keselamatan penggunaan mesin Air Conditioner

(AC).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Air Conditioner

Pengetahuan tentang fungsi pendingin udara sudah berkembang sejak zaman

Romawi. Makanan yang disimpan di tempat yang sejuk akan lebih awet dibandingkan

di tempat yang panas. Di udara dingin, pergerakan bakteri lebih lambat, sehingga

proses pembusukan membutuhkan waktu lebih lama. Oleh karena itu, orang-orang pada

saat itu menyimpan makanan di ruang bawah tanah atau sumur. Di musim dingin,

orang-orang di utara memotong es dari danau yang membeku. Mereka menyimpannya

di serpihan kayu atau bangunan berpendingin dan menjualnya kepada penduduk di

selatan selama musim panas.

Pada tahun 1820, seorang ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday

menemukan metode baru penggunaan amonia untuk mendinginkan udara, dan pada

tahun 1842, seorang dokter menemukan metode untuk mendinginkan ruangan rumah

sakit. Apalachicola yang berada di Florida Amerika Serikat. Jhon Gorrie lah yang

menemukannya. Ini adalah pelopor teknologi AC (air conditioner), tapi sayangnya dia

meninggal pada tahun 1855 sebelum teknologi itu selesai..

Insinyur New York Willis Haviland Carrier menyelesaikan Dr. Jhon Gorrie,

tapi AC jenis ini bukan untuk kemanfaatan atau kenyamanan manusia, tapi untuk

percetakan dan industri lainnya.. Baru pada tahun 1927 AC digunakan sebagai

perumahan di semua bidang.Lonjakan produksi dalam industry refrigerasi dan air

conditioner terjadi mulai tahun 1930. Pada tahun 1940, pendinginan Amerika

menyumbang 13% (energi) dari total perdagangan peralatan mesin pada saat itu. Saat
itu, industri refrigerasi dapat dibagi menjadi paling tidak empat bagian: refrigerasi

rumah tangga menempati urutan pertama, disusul industri refrigerasi, AC, dan

refrigerasi komersial.

Pada tahun 1960, diperkirakan ada 50 juta rumah berlistrik di Amerika

Serikat, dimana 49 juta (98%) memiliki lemari es. Setelah 1960, volume perdagangan

industri lemari es melebihi lemari es rumah tangga. Pada tahun 1960, perdagangan

peralatan pendingin lainnya, seperti gudang, rumah, mobil dan kereta api, mencapai

milyaran dolar setahun.

Sesuai dengan permintaan dan perkembangannya, jenis aplikasi refrigerasi

dan pendingin udara terus berkembang. Angkutan untuk produk-produk dan industry

makanan dan minuman serta pertanian dan peternakan-perikanan juga mendorong

meningkatnya perkembangan perdagangan dalam industry refrigerasi air. Di bidang

industry, refrigerasi mampu membantu meningkatkan efisiensi system, dan juga mampu

menjadi solusi bagi proses-proses industry yang membutuhkan temperature rendah.

Demikian pula air conditioner, menjadi solusi proses-proses industry yang membutuhkan

pengaturan kondisi udara tertentu. Dalam bidang medis, refrigerasi dan pendingin udara

tidak hanya berperan terkait dengan instrumen medis, tetapi juga menangani obat dan

zat lain yang perlu diolah pada suhu tertentu atau bahkan selama operasi medis.

B. Pengertian Air Conditioner

Air conditioning (AC) atau peralatan pendingin udara merupakan

penyempurnaan dari perkembangan teknologi mesin pendingin. AC merupakan

perangkat yang dapat mengatur udara. Alat ini digunakan untuk memberikan udara

sejuk dan mengontrol kelembapan yang dibutuhkan oleh tubuh. Penggunaan AC ini

sering ditemui di daerah tropis yang terkenal dengan iklim panas. Suhu udara pada saat
musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan yang

diinginkan (sejuk atau dingin).

C. Komponen-Komponen Air Conditioner

Sistem kerja AC terdiri dari bagian-bagian yang menaikkan dan menurunkan

tekanan yang menyebabkan penguapan dan penyerapan panas. Bagian komunikasinya

adalah sebagai berikut:

1. Kompresor

Kompresor adalah power unit dari system sebuah AC. Kompresor atau pompa

isap mempunyai fungsi dan vital. Dengan adanya kompresor, refrigerant bisa

mengalir ke seluruh system pendingin. Sistem kerja akan merubah tekanan,

sehingga terjadi perbedaan tekanan yang menyebabkan refrigerant mengalir

(berpindah) dari sisi bertekanan rendah ke sisi bertekanan tinggi. Selama

pengoperasian, refrigeran dihisap dari evaporator pada temperatur rendah dan

tekanan rendah dikompresi, sehingga temperatur dan tekanan meningkat. Gas

terkompresi dipaksa keluar dari kompresor dan kemudian mengalir ke kondensor,

yang tingkat suhunya dikontrol oleh termostat. Jenis kompresor yang banyak

digunakan adalah kompresor piston, kompresor putar, kompresor baling-baling dan

kompresor sentrifugal.

a. Kompresor torak (Reciprocating compressor)

Selama langkah hisap piston, gas refrigeran bertekanan rendah dihisap

melalui katup hisap yang terletak di kepala piston atau kompresor. Selama

langkah buang, piston menekan refrigeran dan mendorongnya keluar melalui

katup buang yang biasanya terletak di kepala silinder.

b. Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator yang terdiri dari dua buah

baling-baling. Langkah pemasukan udara terjadi saat katup mulai terbuka dan

berakhir saat katup menutup.Pada waktu katup sudah tertutup dimulai Langkah

tekan sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada katup secara

bersamaan sudah terjadi Langkah hisap, semikian seterusnya.

c. Kompresor Sudu

Jenis kompresor ini terutama digunakan di lemari es, freezer dan AC rumah

tangga, dan sebagai kompresor tambahan di bagian bertekanan rendah dari

sistem kompresi besar.

d. Kompresor sentifugal

Kompresor sentrifugal adalah kompresor yang menggunakan gaya

sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran udara (gaya

dinamis), kemudian mengubahnya menjadi peningkatan tekanan potensial

(diubah menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.

2. Kondensor

Kondensor digunakan untuk menghilangkan panas yang diserap dari

evaporator dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah bentuk gas

menjadi cair. Banyak jenis kondensor digunakan, dan untuk lemari es rumah

tangga, digunakan kondensor berpendingin air. Jenis kondensor berpendingin air

lainnya memiliki perpipaan yang dapat dibersihkan. Kondensor dibedakan menjadi

3 jenis, yaitu Air-cooled Condensor, Water-cooled Condensor dan Evaporative-

cooled Condensor.

a. Air-cooled Condensor

Dalam Air-cooled Condensor, kalor dipindahkan dari refrigerant ke udara

dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor terbuat dari pipa
baja dan sirip tembaga untuk meningkatkan perpindahan panas pada sisi udara.

Refrigerant mengalir di dalam pipa dan udara mengalir diluarnya. Kondensor

berpendingin air hanya digunakan untuk kapasitas kecil, seperti lemari es dan

pendingin air kecil.

b. Water-cooled Condensor

Water-cooled Condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell and tube,

shell and coil, double tube.

1) Shell and Tube

Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya

dicirikan oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang dipasangkan di dalam

shell (pipa galvanis) yang berbentuk silinder dimana 2 jenis fluida saling

bertukar kalor yang mengalir secara terpisah (air dan freon)

2) Shell and Coil

Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil air,

kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.

3) Double Tube

Refrigerant mengembun di luar pipa dan air mengalir dibagian dalam

pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan dalam hubungan

dengan cooling tower dan spray pond.

3. Evaporative Condensor

Refrigeran pertama-tama melepaskan panasnya ke dalam air, dan kemudian

air melepaskan panas ke udara dalam bentuk upa. Udara meninggalkan uap air

dengan kelembaban yang tinggi seperti dalam cooling tower. Oleh karena itu,

kondensor evaporatif menggabungkan fungsi kondensor dan menara pendingin.

Evaporative condenser banyak digunakan dipabrik amoniak. Kondensor yang


digunakan di sini adalah kondensor berpendingin air shell-and-tube karena lebih

mudah menganalisis suhu daripada kondensor berpendingin air yang suhunya

sering berfluktuasi. Kondensor berpendingin air ditempatkan di antara kompresor

dan regulator pendingin (tabung kapiler). Lokasinya bersentuhan langsung dengan

udara luar, sehingga gas di dalam kondensor juga ikut didinginkan oleh suhu

ruangan. Gas dari kompresor memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi, ketika

dialirkan ke dalam pipa kondensor maka temperatur gas akan turun hingga

mencapai temperatur kondensasi dan kemudian mengembun. Kondisi gas menjadi

cair pada suhu rendah, sedangkan tekanan tetap tinggi.

4. Katup Ekspansi

Komponen utama lemari es lainnya adalah katup ekspansi. Katup ekspansi ini

dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk mengekspansikan secara

adiabatic cairan yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat

tekanan dan temperature rendah, atau mengeksspansikan refrigerant cair dari

tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi, refrigeran cair dikeluarkan melalui

orifice, dan refrigeran segera menjadi kabut bertekanan rendah dan bersuhu

rendah.Selain itu, katup ekspansi juga sebagai alat control refrigerant yang berfungsi

a. Mengatur jumlah refrigerant yang mengalir dari pipa cair menuju evaporator

sesuai dengan laju penguapan pada evapoprator.

b. Mempertahankan perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator agar

penguapan pada evaporator berlangsung pada tekanan kerjanya.

5. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi memiliki dua tujuan,

yaitu mengurangi tekanan refrigeran cair dan mengatur laju aliran refrigeran ke

evaporator. Cairan refrigeran memasuki tabung kaliper dan mengalir, sehingga

mengurangi tekanan akibat gesekan dan percepatan refrigeran. Tabung kapiler

cocok untuk hampir semua sistem refrigeran kecil, dan penggunaannya dapat

diperpanjang hingga kapasitas pendinginan 10kW. Kapiler memiliki panjang 1

sampai 6 meter dan diameter dalam 0,5 sampai 2 mm (Stoecker, 1996). Diameter

dan Panjang pipa kapiler ditetapkan berdasarkan kapasitas pendingin, kondisi operasi

dan jumlah refrigerant dari mesin refrigerant yang bersangkutan. Konstruksi pipa

kapiler sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan.

6. Evaporator (penguap)

Evaporator adalah komponen pada system pendingin yang berfungsi sebagai

penukar panas, serta bertugas menguapkan refrigerant dalam system, sebelum dihisap

oleh kompresor. Panas udara sekitar diserap oleh evaporator, yang menyebabkan

suhu udara di sekitar evaporator turun. Suhu udara yang lebih rendah dipindahkan

ke tempat lain oleh kipas angin, yang menyebabkan udara mengalir. Ada beberapa

jenis evaporator yang sesuai dengan tujuan penggunaan, dan bentuknya dapat

bervariasi. Ini karena media yang akan didinginkan bisa berupa gas, cair atau padat.

Kemudian menurut refrigerant pada evaporator dibedakan menjadi beberapa

kelompok yaitu : jenis ekspansi kering, jenis setengah basah, jenis basah, dan system

pompa cairan.

1) Jenis ekspansi kering, cairan refrigerant yang diekspansikan melalui katup

ekspansi pada waktu masuk ke dalam evaporator sudah dalam keadaan campuran

cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan uap air.
2) Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi refrigerant

diantara evaporator jenis ekspansi kering dan evaporator jenis basah. Dalam

evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigerant cair dalam pipa penguapnya.

3) Evaporator jenis basah, Sebagian besar dari evaporator terisi oleh cairan

refrigerant.

Perpindahan panas yang terjadi pada evaporator adalah konveksi paksa yang

terjadi di dalam dan di luar pipa serta konduksi panas di dalam pipa.

Perpindahan panas total yang terjadi merupakan kombinasi dari ketiganya.

Harga koefisien perpindahan panas total dapat ditentukan dengan menghitung

koefisien perpindahan panas pada sisi refrigeran dan sisi udara. Selain itu,

koefisien perpindahan panas total dihitung berdasarkan luas permukaan bagian

dalam pipa dan luas permukaan luar pipa.

D. Prinsip Kerja Air Conditioner

Prinsip Kerja AC adalah bekerja menyerap panas dari udara di dalam ruangan,

kemudian melepaskan panas tersebut di luar ruangan. Dengan demikian, temperature

udara di dalam ruangan akan berangsur-angsur turun sehingga dapat menghasilakn

temperature udara yang diinginkan. Dengan kata lain, AC adalah sebuah perabotan

elektronik yang berfungsi untuk mengkondisikan udara yang berada di dalam ruangan.

Udara dalam ruangan yang terisap di sirkulasikan secara terus menerus oleh blower indoor

melewati sirip evaporator. Saat melewati evaporator, udara yang bertemperatur lebih

tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan pendingin (refrigerant), kemudian

dilepaskan di luar ruangan Ketika aliran refrigerant melewati kondensor. Mungkin ada

yang berfikir bahwa udara dingin yang kita rasakan adalah udara di luar ruangan yang
dibawa masuk seutuhnya dan di dinginkan oleh perangkat AC, tapi kenyataannya adalah

temperature udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan sebenarnya adalah sirkulasi

udara di dalam ruangan. Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara yang sekaligus

menangkap panas (kalor) pada udara ruangan hingga mencapai temperature yang

diinginkan.

Prinsip Kerja AC

A. Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara dalam ruangan yang dihasilkan oleh perangkat AC adalah aliran udara

yang terdapat di dalam dan di luar ruangan yang dikendalikan oleh blower (indoor)

yang terdapat di dalam ruangan dan fan yang terdapat di luar ruangan (outdoor).

1. Prinsip Kerja AC pada Bagian Indoor

Pada bagian indoor unit AC terdapat lima komponen utama, yaitu : evaporator,

blower, filter udara, panel listrik, dan sensor suhu (thermistor). Evaporator terbuat

dari tabung tembaga dengan panjang dan diameter tertentu, yang dibentuk dalam

alur agar lebih efektif untuk menyerap panas di udara. Karena dilewati refrigerant

yang memiliki suhu yang sangat rendah. Suhu evaporator menjadi rendah

(dingin). Dengan begitu suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin) Ketika

melewati komponen ini.Blower yang terdapat pada bagian indoor berfungsi untuk

mengatur sirkulasi dengan cara menyedot udara di dalam ruangan agar melewati

komponen evaporator. Kemudian mengembuskan Kembali udara dalam ruangan.

Blower akan bekerja sama temperature udara ruangan sesuai keinginan. Dengan

kata lain blower akan berhenti bekerja Ketika temperature udara ruangan

mencapai suhu yang di inginkan. Pada bagian indoor juga terdapat filter udara

yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang dihisap oleh blower,

sehingga udara yang keluar bersih dan segar. Pada unit AC terbaru, filter udara
biasanya dilengkapi dengan zat antibakteri untuk mencegah pertumbuhan bakteri

dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia di udara. Selain itu oada

bagian indoor juga terdapat control panel kelistrikan (PCB AC) dan sensor suhu

yang mengatur kerja AC secara keseluruhan. Control panel kelistrikan dan sensor

suhu bekerja saling terkoneksi secara otomatis untuk mengatur kerja unit AC.

2. Prinsip Kerja AC pada bagian Outdoor

Pada bagian aoutdoor bagian AC terdapat enam komponen utama yaitu

kompresor, kondensor, fan, pipa kapiler, saringan refrigerant (strainer) dan system

kelistrikan.

Prinssip kerja AC pada bagian kompresor berfungsi sebagai pusat sirkulasi bahan

pendingin atau refrigerant. Refrigerant akan dipompa keluar dari kompresor dan

di alirkan ke komponen utama AC yaitu kondensor, tabung kapiler, dan

evaporator. Refrigerant secara terus menerus melewati ke empat komponen utama

AC Split. Ketika refrigerant dibuang melalui ruangan (evaporator), kalor (panas)

udara yang dibawa dilepaskan ke dalam kondensor. Serupa dengan evaporator,

kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibentuk berkelok-kelok dan dilengkapi

dengan sirip-sirip agar pelepasan kalor udara didalam ruangan berjalan lebih

efektif.

Selain itu, area outdoor juga memiliki kipas yang berfungsi untuk membantu

dengan cepat melepaskan atau mengeluarkan kalor (panas) di udara yang dibawa

oleh refrigerant ke udara bebas di luar ruangan, setelah melepaskan kalor (panas)

udara, refrigerant akan dipompa menuju filter (strainer) agar kotoran yang terbawa

oleg refrigerant tidak ikut terbawa ke tabung kapiler. Jika kotoran seperti karat

atau serpihan logam masuk ke dalam tabung kapiler, maka akan menyebabkan
penyumbatan yang mengakibatkan system pendingin tidak bekerja secara

maksimal.

B. Sirkulasi Refrigerant di dalam system Pendingin

Refrigerant pada prinsip kerja AC merupakan zat atau bahan pendingin yang

bersirkulasi secara terus menerus melewati komponen utama system pendingin

(kompresor, Kondensor, pipa kapiler dan evaporator). Perlu diketahui bahwa bahan

pendingin ini tidak akan berkurang selama tidak ada terjadi kebocoran pada system

pendingin. Saat melewati komponen utama refrigerant, refrigerant akan berubah

bantuk, suhu, dan tekanannya. Sirkulasi refrigerant dalam unit AC disebut siklus

refrigerasi kompresi uap.

Dari skema kerja refrigerant empat tahapan proses kerja.

1. Proses Kompresi

Ketika refrigerant keluar dari evaporator, proses kompresi dimulai (proses A-B).

Masuknya refrigerant ke dalam kompresor melalui pipa masukan kompresor

(intake). Dari segi bentuk, temperature dan tekanan, saat masuk kompresor,

refrigerantnya adalah gas dan uap, temperature rendah dan tekanan rendah.

Selanjutnya, melalui kompesor, refrigerant dikondisikan tetap berwujud gas, tetapi

melihat tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan karena kompresor

dapat mengisap gas dan mengompresikan refrigerant hingga menjadi tekanan

kondensasi. Setelah mengubah tekanan dan suhu refrigerant, refrigerant dipompa

dan dialirkan ke kondensor.

2. Proses Kondensasi
Ketika refrigerant keluar dari kompresor, proses kondensasi dumilai (proses B-C).

refrigerant dalam bentuk gas diberi tekanan dan dialirkan ke kondensor dengan

temperature tinggi. Didalam kondensor wujud gas refrigerant berubah menjadi

wujud cair. Panas yang dihasilkan refrigerant dipindahkan keudara diluar pipa

kondensor. Agar proses kondensasi lebih efektif digunakan fan yang dapat

menghembuskan udara luar tepat di permukaan pipa kondensor. Dengan begitu

panas pada refrigerant dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah

melewati proses kondensasi refrigerant berwujud cair yang bertemperatur lebih

rendah tetapi tekanan refrigerant masih tinggi, selanjutnya refrigerant dialirkan

menuju kepipa kapiler.

3. Proses Penurunan Tekanan

Ketika refrigerant meninggalkan kondensor, proses penurunan tekanan refrigerant

dimulai (proses C-D). didalam pipa kapiler, terjadi refrigerant sehingga refrigerant

yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi

mengontrol aliran refrigerant diantara dua sisi tekanan yang berbeda, yaitu

tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya refrigerant cair yang memiliki suhu dan

tekanan rendah dialirkan menuju ke evaporator. Proses ini merupakan proses

pendinginan refrigerant.

4. Proses evaporasi

Proses evaporasi dimulai Ketika refrigerant akan masuk kedalam evaporator.

Dalam keadaan ini, refrigerant berwujud cair bertemperatur rendah. Kondisi

refrigerant ini digunakan untuk mendinginkan udara luar yang melewati

permukaan evaporator. Untuk mendinginkan udara ruangan secara lebih efektif,

blower dalam ruangan digunakan untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati

evaporator. Proses yang terjadi dibalik proses udara ruangan yang mempunyai
temperature yang lebih tinggi dibandingkan dengan refrigerant yang mengalir di

dalam evaporator. Karena juga bekerja menyerap panas udara di dalam ruangan,

wujud refrigerant cair akan menjadi gas. Selanjutnya refrigerant akan mengalir

menuju ke kompresor. Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai suhu

dan temperature ruangan sesuai dengan keinginan.

E. Prosedur keselamatan Penggunaan Mesin Air Conditioner

Prosedur keselamatan penggunaan AC (Air Conditioner) adalah dengan

menghindari kecelakaan pada diri sendiri, orang lain atau peralatan, harap mengikuti

peraturan yang telah menjadi standart dalam penggunaan refrigerasi / AC. Kesalahan

pengoperasian yang disebabkan oleh tidak mengikuti petunjuk atau standar kerja

kebanyakan perusahaan AC, akan menyebabkan kecelakaan dan kerusakan pada

peralatan itu sendiri terutama motor AC.

Prosedur keselamatan penggunaan mesin AC adalah sebagai berikut :

1. Unit dalam dan unit luar

 Pendingin ruangan ini bukan untuk digunakan oleh orang (termasuk anak-anak)

yang mempunyai kelemahan fisik, pancaindera dan mental atau kurang

berpengalaman dan ilmu pengetahuan, kecuali mereka diawasi diberikan

instruksi mengenai cara penggunaan oleh seseorang yang bertanggung jawab

terhadap keselamatan mereka.

 Hubungi dealer resmi, spesialis atau perusahaan jasa yang terverifikasi di

bidangnya untuk membersihkan suku cadang internal, mereparasi, memasang,

menanggalkan atau memasang kembali unit. Pemasangan dan penanganan yang

salah dapat menyebabkan kebocoran, arus atau kebakaran.


 Konfirmasi ke dealer resmi, spesialis atau perusahaan jasa yang terverifikasi

dibidangnya mengenai penggunaan jenis bahan pendingin yang di tentukan.

Penggunaan bahan pendingin selain dari yang ditentukan kemungkinan akan

merusak produk, terjadi ledakan dan kecelakaan.

 Jangan pasang unit di tempat yang kemungkinan berpotensi untuk meledak dan

mudah terbakar. Jika tidak, dapat menyebabkan kebakaran.

 Jangan masukkan jari tangan atau benda lainnya ke dalam unit dalam dan unit

luar pendingin ruangan, suku cadang berputar kemungkinan akan mengakibatkan

kecelakaan yang fatal

 Jangan sentuh unit luar sewaktu terjadi kilat, kemungkinan akan terkena arus

listrik.

 Jangan biarkan diri anda terkena tiupan udara dingin secara langsung terlalu

lama yang mengakibatkan anda sangat dingin.

 Jangan duduk atau injak unit AC, sebab hal ini mengakibatkan kerusakan pada

unit AC.

2. Remote Control

Jangan biarkan bayi atau anak-anak bermain-main remote control, sebab hal ini

untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, baik kerusakan peralatan maupn

baterai temote tertelan.

3. Sumber Tegangan

 Jangan gunakan kabel yang dimodifikasi, kabel sambungan, kabel tambahan atau

kabel yang tidak ditentukan untuk mencegah timbulnya kondisi menjadi terlalu

panas dan mudah terbakar.

 Untuk mencegah timbulnya kondisi terlalu panas, kebakaran atau terkena arus

listrik, jangan gunakan sumber listrik yang sama dengan peralatan lainnya,
jangan operasikan dengan tangan basah, jangan bengkokkan kabel listrik, dan

jangan menghidupkan atau mematikan unit dengan memasukkan atau mencabut

steker jack AC secara langsung.

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Air conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan
udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara dan mengontrol uap air
yang dibutuhkan bagi tubuh. AC lebih banyak digunakan diwilayah yang beriklim
tropis dengan kondisi temperature udara yang relative tinggi (panas). Air Conditioner
(AC) mempunyai komponen-komponen pendukung yang beragam yaitu kompresor,
kondensor, evaporator, condenser, katup ekspansi, pipa kapiler, evaporator (penguap).

B. Saran
Keputusan menggunakan AC tentu saja bergantung pada anda. Setelah
mempertimbangkan hal pro dan kontra, mungkin Sebagian besar orang akan tetap
menggunakannya, tapi gunakan dengan bijak. Kondisikan suhu ruangan tidak terlalu
dingin dan jangan tergantung pada AC. Jika anda baru membangun rumah, mintalah
arsitek anda mendesain rumah dengan sirkulasi udara yang baik. Jika rumah sudah
terlanjur dibuat, tanamlah banyak pohon agar lingkungan rumah menjadi lebih teduh
dan sejuk. Gunakan AC seefisien mungkin, karena dengan melakukan itu, kita dapat
mengurangi global warning yang diakibatkan oleh penggunaan AC tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://cendiniservice.blogspot.com/2010/05/sejarah.html

https://cvasiamandiri.com/product/air-conditioner-ac/tips-mesin-ac/prosedur-keselamatan-

penggunaan-mesin-ac

https://dokumen.tips/dokuments/51428151.pengertian-ac.html

https://tehfira.bogspot.com/2010/02/sejarah-air-conditioner-ac.html

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/03/Pengertian -Kompresor.html

Anda mungkin juga menyukai