Anda di halaman 1dari 29

BAB I

Pendahuluan

1. Latar belakang
Di era yang semakin maju, perkembangan teknologi telah menjadi hal yang
biasa. Namun dengan majunya perkembangan teknologi, tidak diimbangi dengan ilmu
yang memadai sehingga tidak dapat mengatasi masalah yang mendasar di Indonesia.
AC adalah kebutuhan yang bisa dibilang sangat perlu untuk mendukung penghawaan
buatan dalam ruangan, agar membuat ruang menjadi sejuk mengingat keterbatasan
lahan saat membangun membuat bangunan yang dibuat tidak bisa membuat bukaan
secara maksimal, maka perlu di dukung dengan penggunaan AC.
Dalam merancang rumah tinggal perhitungan tentang AC tidak bisa diabaikan
karena di dunia sekarang AC cukup berperan dalam membuat ruang menjadi sejuk
dan mengingat daerah indonesia adalah daerah tropis yang iklimnya cukup panas jika
tidak membuat bukaan jendela untuk penghawaan secara maksimal. Karena jika tidak
direncanakan dengan baik penempatan, akan berakibat membuat rugi civitas di
dalamnya. Maka dari itu perancangan tentang penempatan, alur dari AC tersebut
harus jelas sehingga tidak mengganggu kenyamanan civitas. Selain itu tempat untuk
membuang sisa dari air AC harus di buang ikut dengan limbah air bekas yaitu menuju
got atau DSDP. Namun selain itu juga banyak yang membuat lubang tersendiri atau
berupa bak kontrol yang tidak di beton bagian bawahnya untuk pembuangan air AC
itu sendiri. Dengan demikian tidak ada serakan air atau genangan air akibat dari tidak
adanya pembuangan air dari AC dan tidak mengurangi juga kesan estetika dari sebuah
bangunan

Objek observasi yang kami gunakan villa yang terletak di Jl. Shir Laksmi legian
Kuta,Badung-Bali. Berdasarkan pada latar belakang diatas, kami menyusun makalah
ini dengan judul “Observasi Sistem Utilitas dan Penerapannya pada Bangunan Sistem
AC langsung

2. Rumusan masalah
1
2.1. Apa yang dimaksud dengan AC ?
2.2. Dimanakah AC biasanya di pasang ?
2.3. Apa saja jenis AC yang biasanya di pasang di villa tersebut?
2.4. Bagaimana cara sistem kerja AC langsung dalam villa tersebut ?
2.5. Bagaimana alur penyaluran air buangan dari AC menuju pembuangannya ?

3. Tujuan penulisan
3.1. Agar mahasiswa tau apa saja jenis AC yang dipasang dalam sebuah villa
3.2. Mengetahui cara kerja AC langsung dan Cara membuang air bekas AC
3.3. Supaya mahasiswa mengetahui permasalahan AC dalam villa

4. Metode penelitian
Metode yang digunakan untuk mendapatkan objek dan informasi yaitu dengan
cara wawancara dan tinjau lapangan. Hal tersebut di lakukan agar mendapatkan
informasi dari objek tersebut lebih banyak.

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2
2.1 PENGERTIAN AIR CONDITIONING

Tata Udara (air conditioning) dapat didefinisikan sebagai pengontrolan secara


simultan semua faktor yang dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan kimiawi udara
dalam struktur tertentu. Faktor-faktor tersebut meliputi : suhu udara, tingkat kelembabab
udara, pergerakan udara, distribusi udara dan polutan udara. Di mana sebagian besar dari
factor tersebut di atas dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kenyamanan.

Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi


pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan
udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Penggunaan AC ini
sering ditemui di daerah tropis yang terkenal dengan musim panas. Suhu udara pada saat
musim panas yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang dapat
mengakibatkan kematian.

Selain itu, AC dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan tempat


kerja AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas
kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman
untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh
temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.

2.2 KOMPONEN AIR CONDITIONER

1. Refrigeran

Untuk terjadinya suatu proses pendinginan diperlukan suatu bahan yang mudah
du\irubah bentuknya dari gas mendadi cair atau sebaliknya (refrigeran) untuk mengambil
panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Karakteristik thermodinamika antara
lain meliputi temperatur penguapan tekanan penguapan, temperatur pengembunan, dan
tekanan pengembunan.

Syarat-syarat refrigeran adalah:

 Tidak beracun dan tidak berbau merangsang


 Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, pelumas dsb.
 Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem
pendingin.
 Bila terjadi kebocoran mudah mencari gantinya.
3
 Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
 Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak terurai setiap kali dimampatkan,
diembunkan dan diuapkan.
 Perbedaan antara tekanan penguapan dan takanan pengembunan (kondensasi) harus
sekecil mungkin.
 Mempunyai panas laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator
sebesar-besarnya.
 Tidak merusak tubuh manusia.
 Konduktivitas thermal tinggi.
 Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar tahanan aliran refrigeran
dalam pipa sekecil mungkin.
 Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
 Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.

2.2 JENIS ALAT PENGKONDISIAN UDARA

Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara :
Suhu dan kelembaban : 200C hingga 260C, 45% hingga 55% Kecepatan udara : 0.25 m/s

Ada beberapa sistem pengkondisian udara yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Sistem AC langsung

Windows Air Conditioner

AC Window adalah AC yang evaporator dan kondensornya terletak pada 1 buah


mesin (kotak). AC window merupakan unit ac yang mengimplementasikan suatu pengkondisi
udara pada ruangan yang kecil. Unit AC ini dibuat dengan ukuran kecil sesuai dengan ukuran
jendela sehingga mudah dipasang. Setelah dipasang, AC disambungkan ke stop kontak dan di
On kan, maka ruangan akan segera dingin/sejuk. Karena demikian mudahnya, baik dalam hal
pemasangan maupun operasinya membuat unit AC ini sangat banyak digunakan.

4
Gambar : AC Window Gambar : AC Window tampak dalam

Bila penutup unit AC ini dibuka, akan terlihat komponen-komponen sebagai berikut:

 Sebuah kompresor
 Katup ekspansi
 Kumparan pipa panas atau kondensor pada bagian luar ruangan
 Kumparan pipa dingin atau evaporator pada bagian dalam ruangan
 Dua buah kipas angin (fan) dan
 Unit control

Kipas-kipas angin ini menghembuskan udara ke kondensor (kumparan pipa panas) untuk
melepaskan panas gas refrigerant dan menghembus udara ke evaporator (kumparan pipa
dingin) untuk mendinginkan ruangan.

Split Air Conditioner

AC Split adalah AC yang evaporator dan kondensor berada di 2 mesin yang berbeda.
Evaporatornya terletak di dalam ruangan. Sedangkan kondensornya terletak di luar ruangan.

AC split memisahkan sisi panas dan sisi dingin sistem. Sisi yang dingin terdiri atas katup
ekspansi dan kumparan evaporator yang pada umumnya ditempatkan dalam suatu Air
Handler Unit (AHU). AHU menghembuskan udara melalui kumparan evaporator dan udara,
setelah melalui kumparan evaporator menjadi dingin. Udara dingin ini kemudian disalurkan
ke ruangan dalam gedung yang didinginkan (Gambar A). Sedangkan sisi panas yang biasa
disebut dengan unit kondensasi atau kondenser biasanya diletakkan di luar bangunan. Unit
kondensor ini seperti terlihat pada (Gambar B).

5
Gambar : Prinsip Unit AC Split Gambar : Unit Kondensasi

Unit ini terdiri dari kumparan spiral yang panjang yang berbentuk silinder. Di dalam
kumparan ini ada sebuah kipas angin yang menyemburkan udara, dilewatkan melalui
kumparan untuk melepaskan kalor dalam kisi-kisi pipa kumparan tersebut. Akibatnya suhu
udara keluar dari unit ini lebih panas dari suhu lingkungan sekitar.

Kondensor jenis ini banyak dipakai karena di samping murah, juga tidak
menimbulkan kebisingan di dalam ruangan. Namun, eksesnya adalah kebisingannya di luar
bangungan menjadi meningkat. Jadi, pada prinsipnya tidak ada perbedaan antara AC jendela
dan AC split, kecuali ukuran AC split lebih besar, seperti kumparan kondenser, evaporator
dan kompresor karena AC split untuk keperluan yang lebih besar dibandingkan AC jendela.

Pada bangunan-bangunan seperti mal, supermarket, dan lain-lain, unit kondensasi ini
biasanya diletakkan di atas atap bangunan dan bisa menjadikan pemandangan yang tidak
menarik. Ada lagi yang berukuran kecil dipasang pada atap berdekatan dengan AHU kecil
untuk keperluan ruangan khusus.

Memang benar AC split pemakaiannya untuk beban yang lebih besar dibandingkan
AC jendela, namun untuk semakin besar bangunan, dimana daerah yang harus didinginkan
cukup jauh dari AHU, unit ini mengalami kesulitan. Kesulitannya terletak pada pipa saluran
udara dingin antara kondenser dan AHU yang melampaui batas maksimumnya (permasalahan
lubrikasi kompresor), atau permsalahan pada ductingnya (kapasitas dan panjang). Jika, hal ini
terjadi, maka sistem yang cocok adalah yang menggunakan sistem air yang didinginkan
(chilled water sistem).

AC split tipe Multi adalah ac split dengan indoor lebih dari 2 unit dengan Outdoor 1
unit.

6
cara kerja ac tipe multi sama dengan ac tipe single unit, bedanya ac multi dibagian
outdoornya terdapat komponen elektronik dan terdapat kran selenoid valve.
bila 1 Outdoor dengan 5 indoor unit, maka dibagian Outdoor unit terdapat 5 buah kran
selenoid valve.

Komponen elektronik berfungsi untuk mengatur jalannya selenoid valve bila satu
indoor unit dioperasikan sementara ac yang satunya tidak dioperasikan.
Selenoid valve adalah ibarat sebuah kran air yang dapat dibuka tutup, tapi membuka tutupnya
dengan sebuah klep yang mendapat tekanan gaya magnet dari kumparan lilitan yang berada
pada selenoid valve tersebut.
jadi bila bila kumparan tersebut mendapat transfer arus listrik dari satu buah indoor unit,
maka klep pada kran selenoid valve akan membuka untuk mengalirkan refrigerant kebagian
indoor unit.
Kelistrikan pada ac jenis ini, unit indoor dan outdoor tetap mendapatkan supply arus listrik
walaupun ac tidak dalam keadaan beroperasi.
Berbeda pada ac tipe single unit yang relay kontaktornya berada pada komponen indoor unit,
bila indoor unit tidak dioperasikan maka arus listrik tidak berada dibagian outdoor unit. ( jika
dalam pemasangan power supply, kabel berwarna Coklat disambungkan dengan L dan kabel
berwarna Biru dengan N )
jadi berhati-hatilah bila melakukan pencucian pada outdoor tipe multi ini. karena walaupun
indoor unit dalam keadaan tidak dioperasikan, arus listrik masih mengalir kedalam bagian
outdoor unitnya.Kelemahan pada ac jenis ini adalah bila satu indoor unit mengalami
kebocoran pada bagian evaporatornya, maka indoor unit lainnya tidak bisa dioperasikan.

Adapun 2 jenis multi split AC, yaitu :

1. Dua unit yang outdoornya dijadikan satu, dimana sebenarnya kedua sistem
terpisah. Hanya menggunakan satu outdoor fan untuk kedua sistem.
2. Multi Split Inverter, dimana satu outdoor melayani beberapa indoor unit dalam
satu sistem.

7
Gambar : Contoh AC Split

Gambar : Contoh AC Multi Split

2. Sistem AC secara Sentral

Secara singkat sistem Central Air Conditioning System ( Sistem Pengkondisian Udara
secara sentral ), yang biasa dirancang pada bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut : Unit
pendingin utama digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit beroperasi
dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan “Primary
Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit purging yang
sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air,
dimana air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan
FCU di LQB.

8
Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara segar dari luar
gedung sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang cukup dan untuk selanjutnya
didistribusikan ke koridor – koridor di ruangan setiap lantainya dan kamar- kamar pada
masing-masing lantai. Pada setiap lantai akan ditangani oleh 2 unit AHU yang memiliki
kapasitas pendinginan yang sama, begitu pula dengan 2 lantai di atasnya memiliki masing-
masing 2 unit AHU yang memiliki kapasitas pendinginan yang sama dengan lantai dasar.
Sedangkan proses pertukaran kalor yang terjadi di masing-masing kamar akan ditangani oleh
Fan Coil Unit yang telah mendapatkan distribusi udara segar yang telah didinginkan oleh
AHU sehingga kerja FCU tidak terlalu berat. Dikarenakan lantai dasar, satu dan lantai dua
memiliki kapasaitas pendinginan yang sama dan jenis bangunan yang sama pula, maka
perhitungan luasan sistem ducting akan diwakilkan di salah satu lantai, yaitu lantai dasar.

Water Cooled Water Chiller

Unit Chiller yang digunakan pada sistem ini merupakan jenis Water Cooled Water
Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal 3 tahap / 3 stage centrifugal
compressor ( Kompresor sentrifugal 3 tingkat ), yang diproduksi oleh salah satu pabrikan unit
AC yang cukup terkenal yaitu Trane Company. Unit ini berkapasitas 320 Ton Refrigerant /
320 TR, dengan menggunakan sistim negative pressure, dimana jika terjadi kebocoran pada
unit Chiller maka refrigerant yang terdapat didalamnya tidak akan terbuang ke udara,
melainkan udara luar yang akan masuk ke dalam sistem. Di dalam sistem Chiller sendiri
terdapat satu unit pembuang udara yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan
Purging Unit. Cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka udara
luar akan masuk kedalam sistem chiller sehingga refrigerant atau freon akan bercampur
dengan udara luar yang mengandung uap air, sensor pada purging unit akan membaca
perbedaan tekanan pada sistem dan kelembaban refrigerant pada sistem sehingga akan
mengaktifkan purging unit tersebut.
Saat purging unit bekerja, Chiller tetap beroperasi sebagaimana mestinya tanpa terganggu.
Udara yang terhisap masuk kedalam sistem akan di tekan keluar oleh purging unit, sehingga
tekanan pada sistem mengalami kondisi stabil barulah unit Chiller dapat di perbaiki. Untuk
media pendingin yang digunakan oleh unit Chiller yaitu refrigerant jenis R 123 dan untuk
Purging unit berjenis R 134 A, kedua sudah ramah lingkungan.

9
(Gambar 2. Water Cooled Centrifugal Chiller)

(Gambar 3. Purging Unit)

Chilled Water & Condenser Water Pump

Guna keperluan mensirkulasikan air yang sudah didinginkan oleh unit Chiller ke
AHU maupun air yang mendinginkan unit condenser di Chiller ke Cooling Tower, maka di
gunakan masing-masing sistem satu paket Pompa sirkulasi air dingin dan Pompa sirkulasi air
pendingin. Jenis kedua pompa ini adalah sama, yaitu digunakan jenis End Suction Centrifugal
Pump dengan tekanan kerja pompa adalah 10 kg/cm2.
Pada sistem ini, sistem Chilled Water atau air yang didinginkan menggunakan 2 buah
pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang agar umur pompa dapat lebih lama.

10
Sedangkan untuk sistem air pendinginan hanya di gunakan satu buah pompa sirkulasi,
mengingat jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower cukup dekat.

(Gambar 4. Chilled Water dan Condenser Water Pump)

Cooling Tower Unit

Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller dengan media
yang digunakan adalah air, dimana sistem kerja Cooling Tower dapat dijelaskan sebagai
berikut : condenser di unit Chiller akan memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi akibat
tekanan kerja dari Kompresor, sehingga diperlukan media pendingin untuk merubah fase
refrigerant di condenser tersebut, untuk itu dibuat suatu sistem pendinginan dengan
menggunakan media air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit Cooling Tower, dimana air
yang disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser untuk kemudian di
lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami penurunan
temperatur dan kembali disirkulasikan kembali ke unit condenser.
Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling Tower, Motor
Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip – sirip pendingin air.

11
(Gambar 5. Unit Cooling Tower)

Air Handling Unit (AHU) dan Fan Coil Unit

Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi, Air
Handling unit difokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang lebih besar
sedangkan Fan Coil Unit difokuskan untuk kapasitas pendinginan yang lebih kecil, dalam
sistem ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh air (udara segar) dari udara luar
yang akan didistribusikan sebagai tambahan udara segar untuk FCU dan kamar juga sebagai
distribusi suplai udara dingin guna keperluan koridor di masing-masing lantai.
Komponen – komponen dari AHU maupun FCU sebenarnya cukup sederhana yang
terdiri dari : Casing, Koil, Filter Udara dan Motor Blower.

2.4 TIPE-TIPE AC

A. Standard / Biasa

Jika Anda menghendaki udara yang cepat dingin, gunakan AC standar dengan watt
besar. Atau gunakan AC dengan PK yang besar melebihi besar ruangan. Misal ruangan Anda
3×5 meter, maka gunakan 1PK agar cepat dingin.

Kekurangan dari AC standard adalah boros listrik. AC biasa lebih hemat jika outdoor
unit tidak sering mati nyala mati nyala terus. AC biasa jika suhu sudah tercapai maka sering
mati outdoor unit dengan tujuan hemat listrik. Tetapi kalo keseringan mati nyala mati nyala
justru jadi boros banget, karena menarik listrik pertama kali jika nyala akan sangat besar.
Berbeda dengan AC inverter yang bekerja terus menerus secara otomatis untuk
mempertahankan suhu sesuai target.

Keuntungnya menggunakan AC standar adalah : harga lebih murah, biaya perawatan


dan freon lebih murah dibanding tipe inverter.

B. Low watt

Keuntungan AC tipe low watt adalah listriknya lebih hemat dibanding AC


standar.Kekurangannya adalah tidak cepat dingin (lama dinginnya), harga lebih mahal dari

12
standar.AC low watt memang kesannya hemat listrik, tetapi dinginnya tidak secepat AC
biasa. Kenapa? karena kompresornya dikurangi suplai dayanya supaya irit listrik. Tujuan
sebenarnya bukan untuk menghemat listrik, tapi agar rumah yang daya listriknya kecil bisa
tetap menggunakan AC.Jika tetap ingin menggunakan 1/2 PK karena alasan listriknya tidak
kuat atau ada alasan lain, pilihlah tipe AC standar/biasa saja, jangan low watt, kurang dingin.

C. Inverter

Inverter menggunakan teknik pengaturan frekuensi listrik untuk mengontrol cooling


power output yg diharapkan. Frekuensi listrik ini akan mempengaruhi kecepatan kompresor.
Prinsipnya adalah listrik arus AC dari PLN dirubah menjadi DC, kemudian dirubah lagi
menjadi AC yang frekuensinya diatur secara otomatis oleh sensor suhu. Sehingga jika sudah
dingin, sensor akan mengatur listriknya sehingga putaran kompresor menjadi lebih lambat,
yang ujung-ujungnya akan menghemat listrik.

Kekurangan tipe inverter adalah harganya lebih mahal dibanding tipe low watt, masih
kurang cepat dingin dibanding AC standar/biasa, gampang rusak akibat komponen yang
bekerja terus menerus tanpa proses idle, spare parts mahal, freon lebih mahal, dan tidak
semua teknisi AC betul-betul paham inverter.

Kelebihan tipe inverter adalah suhu lebih stabil, angkatan listrik pertama tidak besar
(mulai dari nol watt) lalu pelan-pelan naik wattnya.AC inverter rata-rata minimal 1 PK. AC
inverter bisa berubah-ubah PKnya menyesuaikan kebutuhan pendinginan.

Jika 1 PK bisa berubah : 1 PK <–> 3/4 PK <–> 1/2 PK

Waktu awal dinyalakan (suhu target jauh dari suhu ruangan sekarang), maka yg
digunakan adalah 1PK. Tapi inverter tidak langsung menarik daya besar, melainkan pelan-
pelan. Jika sudah mulai dekat dengan suhu target, dia bisa menurunkan daya sampe minimal
1/2 PK. Jadi kalaupun menggunakan AC dengan ukuran besar buat ruangan kecil, konsumsi
dayanya bisa tetap ekonomis.

Jika ruangannya tertutup rapat, lebih baik menggunakan tipe inverter. Tetapi jika
ruangannya terbuka, gunakan tipe low watt. Kalau ruangannya besar dan terbuka, pakai
inverter malah lebih boros.

13
Pilih inverter jika : ingin hemat listrik, ruangan tertutup, tidak terlalu ingin cepat
dingin. Kelemahannya : biaya perawatan lebih mahal, freon lebih mahal dll.

D. Hybrid

Tipe hybrid adalah AC yang bisa kita tentukan berapa PKnya. Misalnya hybrid 1 PK,
maka kita bisa pilih untuk menggunakan 1/2 PK, 3/4 PK dan 1 PK sesuai keinginan.

2.5 MENGETAHUI KEBUTUHAN PK AC DAN DAYA PENDINGIN (BTU/hr)

Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan saat kita memutuskan akan
menggunakan air conditioner adalah bagaimana cara mengetahui PK AC yang sesuai dengan
ruangan kita? Hal ini perlu mendapat perhatian karena hubungannya dengan besaran
pemakaian listrik yang harus kita bayar tiap bulannya. Unit air conditioner yang terlalu besar
dibanding luas ruangan akan membuat pemakaian listrik menjadi boros, begitu juga dengan
unit air conditioner yang terlalu kecil. Unit air conditioner yang terlalu kecil dibanding luas
ruangan akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendinginkan ruangan, hal ini tentu
juga membuat tagihan listrik menjadi besar.

Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan pada saat menentukan kebutuhan PK AC, yakni
daya pendinginan AC (BTU/hr – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK
compressor AC. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya
Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada compressor
AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat
awam. Lalu bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin air conditioner
dengan ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas
ruangan (m2).

1 PK = 9.000-10.000 BTU/h

1 m2 = 600 BTU/hr

3 mx = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki

Daya Pendingin AC berdasarkan PK AC :

BTU/hr PK

14
±5.000 ½

± 7.000 ¾

± 9.000 1

±12.000 1½

±18.000 2

Untuk menghitung kebutuhan BTU digunakan rumus:

(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU/h

W = panjang ruang (dalam feet)

H = tinggi ruang (dalam feet)

nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit


I =
dengan ruang

lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).

L = lebar ruang (dalam feet)

nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap


E =
timur;

nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.

Contoh :
Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak
berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17)
/ 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK.

Agar air conditioner memberikan hasil yang maksimal dalam menyediakan udara yang segar
berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. Sesuaikan ukuran ruangan dengan kapasitas air conditioner.

2. Jangan diletakkan tepat di depan pintu, karena udara akan lebih mudah keluar ke ruangan
lain.

15
3. Jangan letakkan air conditioner terlalu dekat dengan atap. Air conditioner mengambil udara
dari atas, maka bila terlalu dekat dengan plafon, ruang yang sempit menyebabkan udara yang
masuk tidak maksimal.

4. Cuci filter air conditioner 1 bulan sekali.

2.1 Metode Pengumpulan Data


Subjek yang dibahas pada makalah ini yaitu submateri sains dan utilitas bangunan,
pencahyaan alami pada suatu bangunan. Untuk keperluan pendataan, penulis menerapkan
sistem observasi lapangan dan metode kajian pustaka.
Metode observasi lapangan berdasarkan sistem pengamatan langsung dari
penerapan ac langsung . Dengan pengamatan langsung maka akan mengenali secara
nyata mengenai penerapan ac langsung secara langsung pada objek sehingga
memunculkan pertimbangan mengenai pengaplikasian ac langsung pada objek bangunan
yang diamati.
Selain itu, kami juga menggunakan metode kajian pustaka sebagai acuan dalam
memilah-milah informasi yang didapat dalam berbagai tulisan/artikel ilmiah tersebut.
Metode kajian pustaka ini juga mendorong penulis untuk lebih mudah mempelajari dan
memahami berbagai aspek pada subjek yang dibahas. Dengan penggabungan prinsip dan
metode tersebut diharapkan mampu memecahkan berbagai macam masalah yang telah
ditentukan.

2.2 Metode Analisis Data


Dalam penyusunan makalah ini kami bersama sama dalam pencarian literature/
materi pada artikel/tulisan ilmiah, pengembangan/ analisa materi dan data serta
penyusunan makalah. Sedangkan untuk pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung ke objek studi dilakukan oleh kami semua dengan harapan
memahami kondisi lapangan Pembagian kelompok kecil ini memudahkan penulis dalam
memilah serta menganalisis data yang telah dikumpulkan melalui prinsip dan metode
yang digunakan.
Literature yang dikumpulkan sebagai pendukung objek bahasan antara lain,
deskripsi dari penghawaan alami, sistem dari penghawaan alami, komponen plumbing,
serta layout penerapan penghawaan alami pada suatu bangunan dan kapasitas
penghawaan alami dalam suatu ruang sehingga tidak hanya menampilkan literatur dalam

16
bentuk tulisan namun juga memberikan tampilan visualisasi yang memudahkan pembaca
dalam memahami substansi bahasan. Pengumpulan data dilakukan terhadap penerapan
utilitas penghawaan alami pada bangunan Villa di Shir Laksmi tentang system,
komponen, layout maupun kapasitasnya. Setelah data terkumpul dan didukung oleh
materi literature, kemudian itu di analisa untuk mendapatkan kesimpulan. Kemudian
penulis juga memberikan saran terhadap pembaca tentang sistem penerepan penghawaan
alami pada bangunan villa tersebut.
Jadi, metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu
menjelaskan data secara detail untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi berdasarkan hasil observasi dan kajian pustaka dimuat dalam bentuk
artikel/tulisan ilmiah.

2.3 Identitas Bangunan Villa SRI SAREN VILLA & SPA


Nama pemilik : Luh Aryati
Lokasi : Jalan Shir Laksmi I no 29 Legian Kuta Badung.
Tahun : 2013
Batas-batas bangunan :
- Batas utara : Villa
- Batas selatan : Villa
- Batas barat : Villa
- Batas timur : Jalan Shir Laksmi I
Jam operasional : 24 jam

Nama Arsitek : Komang Ary Irawan, ST.

Fungsi bangunan : Villa Sewaan untuk berlibur

Maksimal orang yang bisa ditampung:

- Villa ini menampung 3-6 orang.


Luas bangunan : ± 190.2 m2

17
 Lokasi objek

Bangunan ini terletak di Jl. Shir laksmi I legian kuta

 Denah

18
Denah Lt. 1

Denah Lt 2

 Tampak

19
 Potongan

20
 Fungsi

Bangunan ini memiliki fungsi sebagai rumah tinggal bagi civitas. Tetapi tidak sebagai rumah
tinggal berskala panjang melainkan untuk rumah tinggal ketika civitas berlibur. Villa ini juga
bisa difungsikan sebagai tempat refreshing

 Civitas
Karena ini villa, maka civitas nya tidak menentu
 Ruang
Pada bangunan ini terdapat beberapa ruang yaitu:
 4 Ruang Tidur
 5 Kamar Mandi
 Dapur
 Ruang Keluarga/Ruang Makan
 Pool Deck
21
 Balcony

 Aktivitas
Untuk aktivitas yang terjadi di bangunan ini mayoritas kegiatan sehari-hari dalam
rumah tinggal, seperti makan, mandi, istirahat, bersantai, dan lain-lain. Pada bangunan
ini terdapat kolam renang sehingga civitas dapat berenang di dalamnya.

1.6. Aktivitas
Untuk aktivitas yang terjadi di bangunan ini mayoritas kegiatan sehari-hari dalam
rumah tinggal, seperti makan, mandi, istirahat, bersantai, dan lain-lain. Pada bangunan
ini terdapat kolam renang sehingga civitas dapat berenang di dalamnya.

1.7. Foto bangunan

22
BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Sistem AC Langsung

4.1 Alat

Dalam sistem AC langsung menggunakan alat bantu

 AC
AC ini dipasang di setiap ruang yang keempat sisinya dibatasi oleh dinding
Massiv

 Pipa penyaluran air buangan AC

23
Diletakkan pada bagian outdoor disambungkan dari blower di luar dan ac d
dalam uap panas dikeluarkan melalui blower dan uap air menjadi air yang
dikeluarkan melalui selang ini.

 blower

Dipasang di bagian outdoor ruang fungsinya sebagai output dari udara panas di dalam
ruang digantikan dengan udara dingin yang dikeluarkan AC.

4.2 Jenis AC

Dalam bangunan ini 1 jenis AC yang dipasang

ac ini dipasang untuk kebutuhan di ruang tidur saja, selain


ruang itu tidak menggunakan AC karena sudah
menggunakan bukaan alami atau ruangannya terbuka tanpa
pintu sehingga udara bisa cepat berganti.

24
4.3 Sistem kerja AC pada villa ini
 Ac dihidupkan mulai pukul 4 sore sampai keesokan harinya pagi jam 7 AC
dimatikan digantikan dengan penghawaan alami dari alam.
 Ac dipasang di ketinggian 3 meter dari lantai
 Ac yang dipasang adalah AC 1 PK, tapi menurut tinjauan teori luas ruang 9m2
memerlukan AC sebersar ½ PK, namum ruang disini rata rata memiliki luas
27m2 jadi memerlukan AC sebesar 1 ½ PK.
 Jadi kurun waktu 20 menit ruang ini baru terasa dinginnya maksimal karena
besar PK AC yang dipasang kurang sesuai dengan luas ruang.
 Uap panas di dalam ruang keluar melalui selang selaput menuju ke blower dan di
blower dipisahkan lagi uap air menjadi air dari proses ini penyubliman uap air
menjadi air yang dihasilkan dari proses kerja AC. Air AC ini Perlu pembuangan
melalui selang biasanya berwarna putih masuk ke dalam pipa ¾ inch yang pipa
ini menuju ke bak kontrol lalu dari bak kontrol menuju ke got.
 Uap panas dari blower dipasang di area terbuka di villa ini, sesuai dengan teori
yang ada, agar panas uap blower tidak merusak elemen rumah berupa landscape
yang ada maka jauh di pasang dari tanaman hias.

SISTEM AC LANGSUNG PADA VILLA

 Blower di taruh di dak paling atas dan dibuatkan rumahnya agar terhindar dari cuaca
ekstrem, hanya pipa air pembuangan AC nya saja yang turun sehingg tidak
mengurangi kesan estektika dari fasad bangunan. Dari pipa tersebut bisa dilapisi
dengan ornamen atau memang sengaja dibuatkan tempat untuk pipa AC berupa
lubang langsung menuju pipa di bawah yang menuju ke bak kontrol.

25
Contoh berupa pipa air AC dibuatkan tempat khusus untuk turun
menuju pipa di bak kontrol

 Sambungan pipa air AC ke pipa bak Kontrol

Air AC datang dari AC

Air AC yang diterima menuju


bak kontrol lewat pipa ¾ inch

 Bak Kontrol AC
bak kontrol fungsinya pemecah debit air ketika
volume air datang dalam jumlah banyak, karena bak
kontrol ini digunakan 2 instalasi yaitu air hujan dan
air AC.
Pemisah antara air dan sampah yang dibawa.

26
 Saluran akhir atau pembuangan air AC
got adalah muara 1 dari air AC ini sebelum bermuara
pada sungai besar.
Fungsi dari bak kontrol memisahkan sampah dan air
agar air saja yang bisa lolos ke got agar got juga tetap
bersih.

27
BAB V

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Sistem AC merupakan salah satu sistem yang vital dalam perancangan bangunan.
Kita sebagai arsitek harus pintar-pintar menata bagaimana sistem AC yang baik. Bila
terjadi kesalahan dalam perancangan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi civitas
yang di dalamnya.
Bangunan ini secara umum sudah layak dari sebagian sistem pembuangan air AC.
Sistem tersebut sudah jelas dan dapat diaksanakan pada kehidupan sehari-harinya.
Dengan sistem pembuangan air ac yang tertutup namum penempatan dari blower harus
dirubah. Untuk aliran air menuju ke got sudah sangat terperinci sehingga tidak ada air ac
yang berserakan menggenang di halaman sehingga menggangu pengguna. Untuk ukuran
pipa yang digunakan dan bak kontrol cukup dengan ukuran AC dan Air hujan.
Dalam penaruhan blower saja harus lebih diperhatikan agar fasad bangunan benar
benar bersih dari instalasi dan juga pipa kabel ac agar dibuatkan tempat khusus agar tidak
bergelayutan di fasad bangunan dan tidak mengurangi estektika dari bangunan.

Saran
28
Dalam penaruhan blower saja harus lebih diperhatikan agar fasad bangunan benar
benar bersih dari instalasi dan juga pipa kabel ac agar dibuatkan tempat khusus agar
tidak bergelayutan di fasad bangunan dan tidak mengurangi estektika dari bangunan
Untuk bak kontrol setiap bulan bisa di cek agar tidak banyak sampah endapan
terkumpul di dalamnya akan menghambat air mengalir..

29

Anda mungkin juga menyukai