Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN

A. PENGANTAR
Berbagai upaya untuk mencapai tingkat kenyamanan, kesehatan dan kesegaran
dalam bangunan terutama pada daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang
panas dan tingkat kelembaban yang tinggi, maka diperlukan usaha unruk
mendapatkan udara segar baik dilakukan secara alami maupun secara buatan.
Beberapa cara untuk mendapatkan udara segar secara alami :
1. Memberikan bukaan pada daerah-daerah yang diinginkan
2. Memberikan ventilasi yang sifatnya menyilang.
Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam dengan
suhu/temperatur < 300 C dan banyak mengandung O2. Dengan memenuhi
persyaratan tersebut, kenyamanan akan dapat dinikmati sehingga semua kegiatan di
bangunan dapat berjalan dengan baik.
Beberapa kota di Indonesia karena faktor posisinya dari permukaan laut,
menyebabkan kurang memberikan tingkat kenyamanan bagi masyarakatnya karena:
a. Udaranya panas berkisar antara 24 – 340C
b. Kondisi udaranya tidak bersih (debu, asap, dll)
c. Kecepatan anginnya tidak menentu.
Untuk kondisi kota-kota yang demikian hampir dikatakan mutlak memerlukan
pengkondisian udara secara buatan (air conditioning). Tetapi untuk saat ini hampir
semua bangunan merencanakan penggunaan pengkondisian udara buatan.

B. PENGERTIAN DAN FUNGSI AIR CONDITIONING (AC)


1. Pengertian
Air conditioning system adalah satu sarana pelengkap di dalam bangunan untuk
mengatur kondisi udara dalam ruangan supaya tetap nyaman (comfort) agar
dapat memenuhi tuntutan kebutuhan fisik manusia. Proses pengolahan udara
dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diadakan pengontrolan secara
kontinyu mengenai suhu, kelembaban, kebersihan dan sirkulasinya.
Keadaan yang sejuk dan nyaman bagi manusia adalah keadaan udara dalam
kamar sebagai berikut :
 Suhu dry bulb (kering) : 770 F (250 C)
 Suhu wet bulb (basah/lembab) : 650 F (18,30 C)
 Relative humadity (kelembaban relatif) : 50 s/d 60%
 Aliran udara : 15 s/d 20 FPM

2. Fungsi
Dengan pengertian singkat di atas maka fungsi AC adalah sebagai berikut :
 Melancarkan sirkulasi udara, mengurangi kadar CO2 dan menyediakan O2
 Mengurangi atau menambah kelembaban udara atau sebagai alat untuk kontrol
kelembaban udara
 Menghilangkan bau-bauan yang tidak sedap
 Mengatur suhu udara dalam ruangan
 Mengatur tekanan udara

C. MACAM PEMAKAIAN AIR CONDITIONING


Menurut macam pemakaiannya, maka AC dibedakan atas :
1. AC Pemanas Ruang
AC pemanas ruangan mempunyai fungsi :
 Memanaskan ruangan
 Menambah kelembaban udara
 Membersihkan udara
 Mengalirkan udara

AC pemanas ruangan terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut :


a. Self Continue Unit System
Sistem ini murah dan tidak banyak menyita ruangan, tetapi jarang digunakan
pada bangunan-bangunan masa kini.
b. Single Duct, Reheat or Recule Coil
Sistem ini jarang digunakan karena ongkos yang mahal dan menyita banyak
ruang.
c. Dual Duct
Sistem ini biasanya digunakan pada ruang makan, ruang pertemuan pada
hotel-hotel karena fleksibel dengan berbagai macam ukuran ruang dan untuk
berbagai macam ukuran tinggi rendahnya ruang.
d. The Fan Unit System
Sistem ini sangat ”umum” dipakai di hotel-hotel, karena harganya murah,
lebih cepat memanaskan ruangan dengan hasil yang cukup baik dan
memuaskan.
e. Induction System
Sistem ini yang sering digunakan pada gedung-gedung baru, pada bangunan-
bangunan yang jumlah ruang servicenya banyak. Hasilnya sangat memuaskan
jika temperatur luar antara 400 – 500 F (-15,50 sampai dengan -12,20 C).

2. AC Pendingin Ruang
a) Fungsi
 Mendinginkan ruangan
 Mengurangi kelembaban udara
 Mengalirkan udara dengan kecepatan lebih kecil dari 1 m/detik
 Membersihkan udara (dengan filter sistem)

b) Masalah
Sistem AC ini mempunyai problem utama yaitu menetralisir panas yang
berlebihan dalam ruangan yang diakibatkan oleh :
 Panas dari radiasi matahari melalui atap, jendela, dinding dan lain
sebagainya
 Panas dari lampu atau peralatan sumber panas yang lainnya
 Panas normal, yaitu perbandingan panas di luar dan di dalam ruangan
 Panas dari suhu ruangan itu sendiri
 Panas dari udara yang masuk melalui pintu atau ventilasi

c) Cara pembuangan panas oleh AC


c.1. Spray Type
Dibedakan dalam 2 macam cara :
 Cooling tower
 Typical central AC
c.2. Coil Surface Type
Prinsip utama dengan menjalankan udara dalam coil atau dengan
cara sirkulasi udara yang dibagi menjadi 2 tipe :
 Direct Type (pendinginan dengan gas)
 Indirect Type (pendinginan dengan air)
c.3. Absorbtion Type
Bahan utamanya adalah garam dengan pertimbangan
keuntungannya sebagai berikut :
 Cepat larut dalam air dan tidak terjadi reaksi terhadap
macam-macam temperatur.
 Menyerap dengan baik dan mempunyai konsentrasi yang baik
 Murah dan mudah didapat
 Bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses pendinginan
tersebut antara lain :
o Calsium chlorida
o Ethium chlorida
o Silicon dioksida

D. INSTALASI DAN CARA KERJANYA


Instalasi dalam sistem AC terdiri atas :
1. Heating Instalation
Heating instalation berfungsi untuk memanaskan air. Air yang telah dipanaskan
digunakan sebagai pemanas udara dalam Air Handling Unit (AHU).
Macam-macam alat pemanas :
1. Pemanas dengan uap air
 Sebagian besar air dipanaskan dengan uap air panas di dalam heat
exchanger
 Pengontrolan suhu air yang dipanaskan dilihat dari banyaknya uap air
yang disuplai
 Pengontrolannya sukar dan sering mengakibatkan alat ini terbakar.
2. Pemanas Listrik
 Instalasinya lebih murah dan estetik
 Mudah dikontrol
Karena itu jenis pemanas ini lebih sering dipakai.

2. Cooling Plant
Ditinjau dari penggunaan zat pendinginnya dibagi cooling plant dalam 2 macam :
 Mechanical cooling system dengan bentuk direct expantion system
 Non mechanical cooling system, zat pendinginnya dibantu dengan aliran
air atau sumber air.

3. Evaporator
Eavaporator adalah pipa yang berisi gas refrigerant yang cair dan dingin, serta
dihembus oleh udara. Gunanya untuk menguapkan bahan pendingin cair dengan
suhu dan tekanan rendah, sambil mengambil panas dari udara yang mengalir
melalui rusuk-rusuknya. Bahan pendingin cair dengan suhu tekanan rendah dari
pipa kapiler masuk ke evaporator dalam suhu ruangan yang besar dan vakum.
Cairan tersebut lalu mendidih dan menguap sambil mengambil panas dari udara
yang mengalir melalui rusuk-rusuk pipa evaporator, maka cairan dapat berubah
bentuknya menjadi gas dengan tekanan rendah, mengalir melalui accumulator
dan saluran hisap masuk ke kompresor.

4. Condensor (Cd)
Condensor adalah alat untuk mengembalikan atau menurunkan refrigerant cair
menjadi gas dengan hasil pengembunan air. Bahan pendingin dengan suhu dan
tekanan tinggi dalam bentuk gas mengalir masuk pada bagian atas dari
kondensor. Karena kondensor mendapat pendinginan dari udara yang mengalir
melalui pipa-pipa kondensor tersebut, maka bahan pendingin gas dengan suhu
yang lebih tinggi, suhunya dapat turun lalu mengembun. Waktu bahan pendingin
keluar pada bagian bawah dari kondensor, bentuknya telah berubah menjadi
cairan semuanya. Cairan ini lalu dialirkan ke saringan.
Saringan berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran dari kondensor agar tidak
membuat buntu pipa kapilair atau keran ekspansi (expansin valve). Pipa kapilair
lubangnya sangat kecil, maka tidak boleh ada kotoran sekecil apapun masuk ke
dalamnya, akan membuat buntu. Saringan juga digunakan untuk menyambung
pipa kapilair dengan kondensor.
5. Chiller (Ch)
Chiller adalah suatu tabung air yang juga di dalamnya terdapat pipa spiral.
Tabung ini mendapat suplai air dari sumber air bersih (water tower) atau dari kran
air biasa.

6. Compressor (C)
Compresor adalah alat untuk menekan gas refrigerantyang terdapat pada chiller
untuk menjadikan refrigerant yang cair dan dingin.

7. Bahan Pendingin (Refrigerant)


Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah dirubah bentuknya dari gas
menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas dari evaporator
dan membuangnya di condensor. Bahan pendingin yang dipakai pada umumnya
R-22 dan sebagian kecil masih ada yang memakai R-12. Pada manusia bahan
pendingin dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir ke seluruh tubuh
manusia.
Bahan pendingin yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Tidak beracun, tidak berbau dalam semua keadaan.
b. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila bercampur
dengan udara, minyak dan sebagainya.
c. Tidak memiliki daya korosi terhadap logam yang dipakai pada sistem
air conditioning.
d. Dapat bercampur dengan minyak kompresor, tetapi tidak merusak
atau mempengaruhi minyak kompresor
e. Mempunyai suhu penguapan atau suhu didih (boiling point) yang
rendah. Harus lebih rendah dari pada suhu evaporator yang
direncanakan.
f. Mempunyai tekanan pengembunan atau kondensasi (condensing
pressure) yang rendah. Tekanan yang tinggi memerlukan kompressor
yang besar dan kuat, juga pipa-pipa harus kuat dan kemungkinan
bocor besar.
g. Mempunyai tekanan penguapan (evaporating pressure) yang sedikit
lebih tinggi dari pada 1 atmosfir, sehingga apabila terjadi kebocoran,
udara luar tidak dapat masuk ke dalam sistem.
h. Harganya murah
8. Cooling Tower
Cooling tower berfungsi sebagai pendingin refrigerant setelah dipakai untuk
mendinginkan air atau yang membuat air jadi es di dalam chiller. Air yang masuk
ke dalam cooling tower ini dijatuhkan kembali ke dalam bejana yang telah diberi
ventilasi mekanis.
Cara kerja AC pendingin ruang dibagi dalam 2 (dua) bagian yang terpisah adalah
sebagai berikut :
1. AC Unit
2. Bagian Depan atau bagian yang dingin
Pada bagian muka terdapat evaporator dan blower yang diputar oleh fan motor.
Udara dari kamar dihisap oleh blower melalui saringan udara (air filter) yang
menyaring debu dan lain-lain kotoran yang terdapat dalam ruangan. Udara waktu
melalui evaporator suhunya didinginkan sehingga uap air yang ada dalam udara
mengembun pada rusuk-rusuk dan pipa-pipa evaporator. Jadi udara yang keluar
dari evaporator adalah udara yang dingin, bersih dan kering serta mempunyai
kecepatan yang cukup tinggi, hingga dapat dibagi merata ke semua bagian dari
ruangan. Air akibat pengembunan (kondensasi) dari udara ditampung pada
bagian bawah evaporator dan dialirkan ke belakang pada bagian bawah
kondensor. Air ini masih berguna untuk mendinginkan kondensor dan sisanya
baru dialirkan ke luar sistem AC.
3. Bagian Belakang atau bagian yang panas
Pada bagian belakang terdapat kompressor, kondensor, fan motor dan kipas (fan
blade). Pada umumnya RAC hanya mempunyai sebuah fan motor dengan poros
yang panjang pada kedua sisinya, satu sisi dari poros dipakai untuk menggerakan
blower pada bagian muka, dan ujung poros yang lain dipakai untuk menggerakan
kipas pada bagian belakang. Udara luar diisap oleh kipas ke dalam RAC dari
kedua sisi ruangan bagian belakang sambil mendinginkan kompresor, yang
selanjutnya melalui kipas didorong keluar melalui kondensor. Udara waktu
melalui kondensor mendinginkan bahan pendingin yang mengalir ke dalam pipa-
pipa kondensor sambil mengembun, dan mengambil panas dari bahan pendingin
sehingga suhu udara yang keluar dari kondensor menjadi panas.
Pada dinding pemisah antara bagian depan dengan bagian belakang terdapat
damper yang berfungsi untuk memasukkan udara segar (fresh air) dan
menambah zat asam (oxygen) ke dalam ruangan. Selain itu damper juga dapat
berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke luar ruangan seperti fungsi
exhaust.

Peralatan dalam ruang AC (AC unit) yang mempengaruhi aliran udara adalah
sebagai berikut :
1. Fan Motor
Sebagai tenaga penggerak pada blower dan kipas (fan blade) untuk
mengalirkan udara di luar dan di dalam ruang. Biasanya ditempatkan pada
bagian belakang RAC. Fan motor memiliki 2 macam kecepatan : HIGH dan
LOW dan ada juga yang memiliki 3 kecepatan : HIGH, MEDIUM dan LOW.
2. Roda Blower (blower wheel, centrifugal type)
Ditempatkan pada bagian depan dari RAC dan digerakkan oleh poros dari fan
motor. Udara dihisap dari bagian tengah roda blower kemudian didorong
keluar.

3. Daun Kipas (Fan blade, propeller type)


Ditempatkan pada bagian belakang dari RAC, juga digerakkan oleh poros fan
motor. Udara mengalir dari bagian belakang melalui daun kipas dan didorong
keluar melalui kondensor. Ada juga jenis lain yang arah alirannya berlawanan,
yaitu dari luar dihisap oleh kipas melalui kondensor dan ditarik ke belakang
dan dikeluarkan kembali dari sebelah kondensor.

4. Damper
Ditempatkan pada dinding pemisah antara bagian depan dan bagian belakang
RAC. Fungsinya dapat menutup lubang sehingga tidak ada hubungan antara
bagian depan dan bagian belakang, dapat dibuka untuk dapat mengalirkan
udara kamar/ruang ke luar bangunan dan juga dapat dibuka untuk
mengalirkan udara luar ke dalam ruangan.

5. Decorative front grill


Sebagai penutup bagian depan dari RAC untuk memberi bentuk dan
keindahan, juga dapat mengarahkan aliran udara ke kiri, ke kanan, ke atas
atau ke bawah menurut keinginan penggunannya.

6. Saringan Udara (Air Filter)


Untuk membersihkan udara, dapat menyaring debu, kotoran-kotoran dari
udara di dalam kamar, bahkan ada yang dapat membunuh kuman-kuman.
Saringan ini harus dibersihkan secara periodik agar udara yang dihasilkan RAC
akan tetap bersih dan sehat.
E. MACAM-MACAM AC PENDINGIN
o AC Unit System
Biasanya digunakan untuk tiap-tiap ruangan pada bangunan bertingkat rendah
dan biasanya diatur oleh penghuninya secara langsung dan biasanya untuk
ukuran ruangan kecil hingga sedang. AC unit dibagi dalam 2 tipe :
a. Type Self Contained AC Unit
Tipe ini menggunakan udara sebagai heat transport medium. Unit ini
diletakkan terus di dalam ruangan yang akan dikondisikan atau diletakkan
di ventilation room yang terletak di dekat ruang yang akan dikondisikan
dan berhubungan dengan udara luar. Unit ini terdiri atas :
 AC unit dan filter
 Cooler
 Air heater
 Condensor dan compressor
b. Type Fan Coil Filter Unit
Type ini menggunakan air sebagai heat transport medium. AC tipe ini
biasanya ditempatkan di bawah jendela. Tipe ini sangat cocok untuk
eksisting bangunan karena menggunakan pipa kecil. Air dingin/panas
dilewatkan pada cooler/heather, kemudian fan menekan keluar udara
yang telah dikondisikan.

Anda mungkin juga menyukai