Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 1 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

IDENTIFIKASI KOMPONEN AC
KONVENSIONAL

MELIPUTI :

1. Pengertian dan Fungsi


2. Prinsip Kerja
3. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
4. Fungsi dan Cara Kerja Masing-masing Komponen AC
5. Cara Kerja Sistem AC
6. Wiring Diagram Sistem AC
7. Pemeliharaan dan Pemerikasaan System AC
8. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant (Freon)

1. Pengertian dan Fungsi


AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk
memelihara, mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar temperatur/suhu, kebersihan dan
kelembabannya sesuai serta mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan
nyaman.

Fungsi ac sebagai berikut :


o Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam
ruangan.
o Dapat menjaga/menstabilkan kualitas udara dan
mengatur kelembaban udara.
o Memperlengkapi penukaran udara dengan baik.
o Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada
di dalam ruang yang sudah diberikan pengaturan
udara.
o Dapat menyaring dan membersihkan udara.
o Dapat memberikan udara yang sejuk dan
menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi
tubuh.

2. Prinsip Kerja
Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
Penyerapan panas oleh evaporator
Pemompaan panas oleh kompresor
Pelepasan panas oleh kondensor

1. Prinsip Kerja Sistem AC Mobil


Prinsip dasar pendinginan adalah proses penyerapan dan pelepasan panas suatu media dengan
menggunakan zat yang mudah menguap (refrigerant).
Prinsip kerja sistem AC pada mobil dapat dijelaskan pada gambar siklus kerja sistem AC sebagai
berikut

:
Gambar 2. Siklus Kerja Sistem AC

a. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi
karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran
(discharge).
b. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant dikondensasikan
menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
c. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan refrigerant dengan oli
sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
d. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator. Refrigerant menguap dan
menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.

Gambar 3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC


1 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau
cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada
keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/superheated gas.
2 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu
juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
3 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondensor. Bagian awal proses
refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan.
Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu
lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke
tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi.
4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang
mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju kondensor harus mampu membuang
panas gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.

3. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya


Syarat-syarat refrigeran adalah: Tidak beracun dan tidak berbau merangsang Tidak dapat terbakar atau
meledak bila bercampur dengan udara, pelumas dsb. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang
dipakai pada sistem pendingin. Bila terjadi kebocoran mudah mencari gantinya. Mempunyai titik didih dan
tekanan kondensasi yang rendah. Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak terurai setiap kali dimampatkan,
diembunkan dan diuapkan. Perbedaan antara tekanan penguapan dan takanan pengembunan (kondensasi) harus
sekecil mungkin. Mempunyai panas laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator sebesar-
besarnya. Tidak merusak tubuh manusia. Konduktivitas thermal tinggi. Viskositas dalam fase cair maupun
fase gas rendah agar tahanan aliran refrigeran dalam pipa sekecil mungkin. Konstanta dielektrika dari refrigeran
yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik. Harganya
tidak mahal dan mudah diperoleh.

1. Refrigerant
Pada umumnya refrigerant ialah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di refrigerator dan
bersirkulasi melalui komponen fungsionalis untuk menghasilkan efek mendinginkan dengan cara
menyerap panas melalui ekspansi dan evaporasi (penguapan).
Kelompok refrigeran yang banyak digunakan dan mempunyai aspek lingkungan yang penting adalah
refrigeran halokarbon, yaitu refrigeran dengan molekul yang memiliki atom-atom halogen (fluor atau
khlor) dan karbon. Refrigeran halokarbon terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Refrigeran CFC (chlorofluorocarbon), yaitu refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri dari
atom-atom khlor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Contoh refrigeran ini yang cukup populer adalah
refrigeran CFC-11 (trichloro-fluoro-carbon, CFCl3), CFC-12 (dichloro-difluoro-carbon, CF2Cl2), dan
lain-lain.
b. Refrigeran HCFC (hydrochlorofluorocarbon), yaitu refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri
dari atom-atom hidrogen (H), khlor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Salah satu refrigeran ini yang
populer adalah refrigeran HCFC-22 (chloro-difluoro-metil, CHF2Cl).
c. Refrigeran HFC (hydrofluorocarbon), yaitu refrigeran halokarbon dengan molekul yang terdiri dari
atom-atom hidrogen (H), fluor (F), dan karbon (C). Salah satu contoh refrigeran ini yang populer
adalah HFC-134a (C2H2F4).
Refrigerant yang banyak dipakai oleh kendaraan sekarang ini adalah HFC 134a yang tidak
mempunyai sifat perusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak mengandung clor), HFC
134a kalau dilepaskan ke udara maka secara cepat akan menguap dengan menyerap panas dari udara
sekitarnya. Air Conditioner mempertahankan kondisi suhu dan kelembaban udara dengan cara, pada suhu
ruangan tinggi refrigerant akan menyerap panas dari udara sehingga suhu di dalam ruangan turun.
Sebaliknya saat udara di dalam ruangan rendah refrigerant akan melepaskan panas ke udara sehingga suhu
udara naik, oleh karena itu daur refrigerasi yang terpenting adalah daur kompresi uap yang digunakan di
dalam daur refrigerasi. Pada daur ini uap di tekan dan kemudian diembunkan menjadi cairan lalu
tekanannya diturunkan agar cairan tersebut dapat menguap kembali.

Macam-Macam Refrigerant

Refrigeran merupakan bahan pendingin atau fluida yang digunakan untuk menyerap panas melalui
perubahan fase dari cair ke gas (evaporasi) dan membuang panas melalui perubahan fase dari gas ke cair
(kondensasi), sehingga refrigeran dapat dikatakan sebagai pemindah panas dalam sistem pendingin. Adapun
pengertian lainnya adalah Refrigerasi atau pendinginan merupakan proses pengambilan atau pengeluaran kalor
dari suatu materi atau ruangan dan mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga temperaturnya lebih
rendah dari pada lingkungan sekitarnya. Pada prinsipnya refrigerasi adalah terapan dari mata kuliah
Perpindahan Panas dan Thermodinamika, dimana kalor akan mengalir atau berpindah dari suatu keadaan yang
mempunyai temperatur tinggi ke suatu keadaan yang bertemperatur rendah.

Berikut ini adalah macam-macam dari refrigeran :

1. Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)

HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk menggantikan posisi freon. Hal ini disebabkan karena
refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-
atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa adanya zat chlor (Cl).
Macam-macam HFC dan pemakaiannya :

HFC 125 (CHF2CF3)

Sebagai pengganti freon115 / R115 untuk pendingin air.

HFC 134a (CH3CH2F)

Merupakan alternatif pengganti freon-12 / R-12. tidak mudah meledak dan tingkat kandungan racun rendah,
digunakan untuk pengkondisian udara, lemari es dan pendingin air.

HFC 152a (CH3CHF2)

Sebagai pengganti freon-12 / R-12 digunakan untuk penyegaran udara, pendingin air.

2. Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)


Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam sistem pendingin. Bahan dasarnya ethane dan
methane yang berisi fluor dan chlor dalam komposisinya. Karena mengandung unsur chlor refrigeran jenis ini
mempunyai dampak penipisan ozon dimana akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di
bumi. Selain itu, juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata dan perubahan iklim
global serta pencemaran udara.
Spesifikasi freon yang biasa digunakan dalam pendinginan :
Nama Rumus- Kimia- Titik Didih (C)

Freon 11 CCl3F 23,8 (C)


Freon 12 CCl3F2 29,8 (C)
Freon 13 CClF3 81,4 (C)
Freon 21 CHCL2F 8,9 (C)
Freon 22 CHClF2 40,8 (C)

3. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)

Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak
merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.

4. Carbon Dioksida (CO2)

Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik didihnya -78,5C, berat jenisnya 1,56
dan hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada
proses refrigerasi dengan tekanan per ton yang besar.

5. Azetropes

Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis yang banyak dipakai :

Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100.
Refrigeran-502
Merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115

6. Methil Clorida (CH3Cl)

Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya 23,7 0F.

7. Uap Air

Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena
mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0C. pemakaian utamanya untuk comfort air cionditioning dan water
cooling.

8. Hidrocarbon

Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya butana, iso butana, propana, propylana, etana dan
etylana. Semuanya mudah terbakar dan meledak.
Berikut ini macam-macam nama kimia dari hidrokarbon :

Ketentuan penomoran+ Nama kimia Rumus kimia

50 Metana CH4
170 Etana C2H6
290 Propana C3H8

9. Amonia (NH3)

Amonia ini digunakan secara luas pada mesin refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar. Titik didihnya
kurang lebih 33C. zat ini mempunyai karakteristik bau meskipun pada konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat
terbakar, tetapi meledak jika bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek korosi
amonia, tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin dengan refrigeran ammonia

10. Larutan Garam (brine)

Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es (ice
skating rinks).

4. Fungsi dan Cara Kerja Masing-masing Komponen AC


Fungsi komponen AC
a. Compressor Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk
gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan
temperaturnya meningkat. Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu tipe resipro (crankshaft), tipe swash plate, dan tipe wooble plate.

b. Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada


refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor
dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi

cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer Berfungsi
untuk menampung refrigerant
cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion
valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan
kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.

d. Expansion valve Berfungsi Mengabutkan refrigrant


kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari
udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin

A. KOMPONEN PENDUKUNG
Komponen pendukung pada system AC mobil terdiri dari receiver (filter dryer), accumulator, minyak pelumas (oli
kompresor), shaft seal, pipa refrigerant, idle up, pulley dan belt, dan ekstra fan.

1. Receiver (Filter Dryer)


Receiver merupakan tempat penyimpanan sementara refrigerant setelah dicairkan oleh kondensor dan sebelum
masuk ke katup ekspansi. Fungsi lainnya adalah sebagai penyaring kotoran dalam system sirkulasi AC. Receiver juga
berfungsi memisahkan kadar air dan kotoran yang terbawa saat bersirkulasi bersama refrigerant.

2. Accumulator
Accumulator terletak diantara evaporator dan kompresor. Accumulator berfungsi sebagai alat penampung sementara
refrigerant cair yang bertemperatur rendah, serta campuran minyak pelumas dari evaporator. juga berfungsi mencegah
refrigerant cair agar tidak mengalir ke kompresor. Di dalam accumulator terdapat desiccant seperti pada receiver.

3. Minyak Pelumas (Oli kompresor)


Oli kompresor pada system AC berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian kompresor yang bergesekan, untuk meredam
panas dan melancarkan pergerakan bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil oli kompresor bercampur dengan refrigerant dan
ikut bersirkulasi melewati kondensor dan evaporator. Minyak pelumas kompresor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah berreaksi dengan refrigerant atau benda lain yang digunakan pada
system pendingin.
b. Tidak merusak bahan tembaga pada suhu 120oC.
c. Tidak mengandung air, ter, lilin, dan kotoran lainnya.
d. Mempunyai titik beku yang rendah.
e. Tidak berbusa.
f. Mempunyai tahanan listrik (dielektrik) yang kuat.
g. Dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperature tinggi maupun rendah.

4. Shaft seal
Refrigeran dan minyak pelumas dalam kompresor sangat rentan terhadap kebocoran, baik saat kompresor sedang
beroperasi maupun tidak. Untuk mencegah kebocoran, digunakan penyekat (seal) yang dipasang pada poros kompresor.
Komponen ini terdiri dari dua bagian, yaitu shaft seal dan plate seal. Shaft seal ada dua jenis, yaitu mechanical seal dan lip seal.
Shaft seal terdiri dari gelang penahan, O-ring, ring karbon, dan plate seal. Plate seal yang tertahan rapat oleh gelang penahan
dengan ring karbon akan tertekan oleh pegas, sehingga mampu mencegah kebocoran refrigerant dan minyak pelumas.

5. Pipa refrigerant
Pipa refrigerant AC terbuat dari karet (pipa elastic) dan pipa logam yang tahan terhadap tekanan dan temperature tinggi
serta tahan terhadap getaran.

6. Iddle Up
Alat ini berfungsi menaikkan puaran mesin ketika AC mobil dihidupkan (saat putaran mesin masih idling/stasioner)
sehingga mesin mobil terhindar dari beban yang berlebihan (overload). Ada dua jenis Iddle up, yaitu jenis Vacuum Switch
Valve (VSV) dan Throttle Position (TP).

7. Pulley dan belt


Pulley berfungsi sebagai rumah belt. Pulley dan belt merupakan komponen penerus tenaga dari mesin ke kompresor AC mobil.

8. Kipas (Extra Fan)


Ekstra fan berfungsi mensirkulasikan udara di dalam dan di luar kabin. Motor blower terdapat di dalam kabin,
sedangkan fan (extra fan) terletak di luar kabin.

C. KOMPONEN KELISTRIKAN
Komponen kelistrikan terdiri dari sakelar (Selector switch), kopling magnet (Magnetic clutch), thermostat
(Thermoswitch), pengatur suhu elektronik (Thermistor), pressure switch, relay, dan amplifier.

1. Sakelar (Selector switch)


Sakelar ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower
evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjuk posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik.
Saat tombol diputar pada posisi off, hubungan antar terminal terputus. Pada posisi low, sakelar akan menghubungkan
terminal line ke posisi low dan kompresor. Pada posisi medium, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi medium
dan kompresor. Pada posisi high, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi high dan kompresor. Untuk mengetahui
adanya arus listrik yang menghubungkan antar terminal pada sakelar, digunakan multitester.
2. Kopling magnet (Magnetic Clutch)
Kopling magnet berfungsi memutus dan menghubungkan kompresor dengan pully penggeraknya. Saat mesin mobil
bekerja, pulley berputar karena terhubung dengan mesin melalui belt. Pada saat ini kompresor belum bekerja. Ketika system AC
dihidupkan, amplifier memberikan arus listrik ke koil stator sehingga timbul medan electromagnet yang akan menarik pressure
plate dan menekan permukaan pulley. Hal ini menyebabkan pressure plate berputar mengikuti putaran pulley sehingga
kompresor akan berputar. Kopling magnet memiliki tiga bagian utama sebagai berikut.

a. Stator
Stator merupakan gulungan magnet (magnet coil) yang terpasang pada rumah kompresor.

b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar yang terhubung dengan poros mesin melalui belt. Diantara permukaan bagian
dalam dari rotor dan front housing dari kompresor terpasang bantalan.

c. Pressure Plate
Pressure plate merupakan bagian yang dipasang pada poros kompresor

5. Pressure Switch
Pressure switch merupakan komponen kelistrikan AC mobil yang berfungsi memutus dan menghubungkan aliran listrik
yang menuju ke kompresor yang bekerja berdasarkan tekanan refrigerant. Pada tekanan refrigerant yang tidak normal, pressure
switch akan bekerja. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di dalam system dan akan memutus aliran listrik
yang menuju kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor berhenti bekerja.

6. Relay
Relay berfungsi mengalirkan arus listrik ke kopling magnet, blower motor, dan ke peralatan lain pada system AC
mobil. Relay diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. kunci kontak hanya mengalirkan arus listrik yang kecil
ke koil relay. Kemagnetan pada koil relay akan menghubungkan titik-titik kontak relay yang akan mengalirkan arus listrik yang
cukup besar dari baterai ke kopling magnet ataupun ke motor blower. Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke koil relay,
maka kontaktif relay akan terputus secara otomatis sehingga arus listrik dari baterai ke kopling magnet ataupun ke motor blower
akan terputus.

7. Amplifier
Amplifier merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi mengatur kerja AC mobil agar selalu dalam kondisi aman
dan sesuai dengan keinginan pemakai. Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil, yaitu temperature control
amplifier dan temperature control idling stabilizer amplifier.

a. Pengatur suhu (Temperature Control)


amplifier jenis ini bekerja mengatur suhu dari ruangan yang didinginkan sehingga selalu dalam kondisi ideal.
Rangkaian dasar temperature control adalah thermistor dan resistor pengatur temperature.
Thermistor pada rangkaian control temperature berfungsi sebagai sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya
digabungkan dengan nilai tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim ke amplifier berupa sinyal listrik. Pada
amplifier sensor suhu diolah lagi secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif relay di amplifier.

b. Idling stabilizer amplifier


Idling stabilizer amplifier berfungsi sebagai pengatur AC mobil agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mesin
mobil.

letak komponen tambahan ac


5. Cara Kerja Sistem AC
Refrijeran gas bertekanan rendah dihisap oleh kompresor melalui saluran suction line cold. Refrijeran
gas masuk ke silinder dan kemudian dipampatkan oleh piston kompresor. Refrijeran gas bertekanan tinggi
disalurkanke kondensor melalui saluran discharge line-hot. Energi panas hasil kompresi dan panas laten
penguapan yang diserap refrijeran dipindahkan ke udara sekitar kondesor. Akibatnya refrijeran berubah wujud
menjadi liquid. Refrijeran cair mengalir dari kondensor menuju ke liquid receiver, di sini refrijeran cair
mengalami penyaringan dan pengeringan. Selanjutnya, Refrijeran cair mengalir ke evaporator melalui katub
ekspansi. Di evaporator refrijeran cair menguap dan menyerap panas. Refrijeran gas mengalir ke pipa hisap
kompresor. Blower yang dipasang di evaporator akan mendistribusikan udara dingin keseluruh interior.

6. Wiring Diagram Sistem AC

7. Pemeliharaan dan Pemeriksaan Sistem AC


Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan pemeliharaan AC mobil (misalnya mobil daihatsu, mobil
astra, dll) sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan
tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan
menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan. Walaupun hanya daihatsu murah tapi dengan
kebersihan semuanya tampak menarik.
2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC
(yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak didepan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila
dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian
kondensor. Mungkin Anda berpikir dengan harga daihatsuyang segitu tidak perlu repot-repot.

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di
tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan
proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Perisalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah hidup bila Ac dihidupkan. Bila tidak segera
ganti, akan mengakibatkan Compressor rusak atau selang high press bisa meledak. Anda bisa menggantinya di
tempat resmi daihatsu Jakarta, dsb.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator nikotinnya yang lengket dan
berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah hilang. Astra daihatsu mobilAnda tentunya akan rusak.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menghidupkan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru hidupkan AC.
Begitupun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu bila mau matikan mesin mobil astra daihatsu Anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan susah
dibersihkan pada mobil seperti astra daihatsu tadi. Dan jangan memakai pengharum model colok ke grill sebab
sering terjadi patah. (karena sebagian Grill susah dapat dibeli dipasaran).

9. Kalau ada gejala yang tidak biasa seperti AC kurang dingin lebih baik segera ke bengkel specialist ac mobil,
seperti mobil astra, agar tidak terlanjur rusak yang mengakibatkan biaya tinggi.

10. Lakukan perawatan rutin AC (walaupun hanya mobil daihatsu murah) Sangat disarankan setahun sekali,
yang perlu diganti Receiver Dryer, Oil Compressor, services Blower, Evaporator, kuras Condensor dan Freon.
Perawatan rutin di samping memperpanjang fungsi Componen AC

Berikut ini adalah pemeriksaan system AC


jjjj
8. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant (Freon)
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut
sudah dilakukan :
- Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
- Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel
tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki
- refrigerant atau alat pengisi.
- refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
- singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai