Anda di halaman 1dari 4

Cara Kerja Sistem Pengaman Starter dan

Contohnya Pada Sepeda Motor


Adanya sistem pengaman starter pada sepeda motor akan memberikan keamanan dan safety
tambahan bagi pengendara ketika memakai sepeda motornya. Sistem starter tersebut tidak akan
hidup jika tidak sesuai dengan kondisi atau syarat yang ditentukan, misalnya pada scooter yang
memakai transmisi otomatis (yamaha nou*o) sistem starternya tidak bisa hidup jika rem
belakang atau rem depan ditekan. Contoh yang lain adalah sistem starter tidak akan hidup jika
gigi transmisi dalam keadaan masuk (tidak dalam posisi netral) atau jika kopling tidak ditekan.
Namun sebelum membahas sistem pengaman yang ada pada sistem starter ini, mungkin sobat
perlu untuk membaca terlebih dahulu prinsip kerja sistem starter sebagai dasarnya. Untuk cara
kerja sistem starter sobat dapat baca artikel cara kerja sistem starter sepeda motor.

Ada juga sepeda motor yang memutuskan aliran arus pada sistem pengapian jika standar
samping masih dalam posisi diturunkan, sehingga ketika distarter maka tidak akan menyala,
standar samping harus diangkat/dinaikkan dulu.

Sistem Pengaman Starter pada Scooter


Sistem pengaman starter yang ada pada scooter dirancang supaya mencegah scooter tidak jalan
sendiri ketika pengendara memutar gas saat menghidupkan (menstart) mesin. Dengan adanya
sistem pengaman starter ini, maka sistem starter tidak bisa dihidupkan jika pengendara tidak
menekan rem depan atau rem belakang, atau dengan kata lain sistem starter hanya dapat
dihidupkan jika pengendara menekan rem depan atau rem belakang. Untuk rangkaian sistem
pengaman starter pada scooter dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara Kerja Sistem Pengaman Starter pada Scooter
Ketika rem depan atau rem belakang ditekan, maka saklar rem depan atau rem belakang akan
menghubungkan kumparan relay starter dengan saklar utama (lihat gambar di atas).
Akibat adanya aliran arus di kumparan relay starter ini, maka relay starter akan timbul
kemagnetan yang dapat menarik plat kontak. Kemudian arus yang besar langsung mengalir dari
baterai ke motor starter dan motor starter berputar.

Sistem Pengaman Starter Ketika Gigi Transmisi Tidak


Netral
Sistem pengaman starter ini bertujuan untuk mencegah sepeda motor jalan sendiri ketika
pengendara secara tidak sengaja menekan tombol starter sementara posisi gigi transmisi tidak
netral atau posisi kopling tidak ditekan. Rangkaiannya dapat sobat lihat pada gambar berikut ini.
Cara kerja Sistem Pengaman Starter Ketika Gigi Transmisi
Tidak Netral
Dari gambar di atas, bahwa kumparan relay starter tidak akan mendapat arus jika posisi gigi
transmisi tidak netral atau ketika kopling tidak ditarik/ditekan. Pada posisi ini, saklar netral atau
saklar kopling tidak akan menghubungkan rangkaian relay pengaman ke massa. Akibatnya relay
pengaman dalam kondisi mati (OFF) sehingga starter pengaman juga tidak akan hidup meskipun
tombol starter ditekan. Dengan ini maka motor starter tidak akan berputar.

Aliran arus dari baterai ke motor starter akan terjadi jika posisi gigi transmisi sedang netral.
Skema aliran arusnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Baterai – saklar utama – relay pengaman – saklar netral – massa
Baterai – saklar utama – relay pengaman – relay starter – tombol starter – massa
Baterai – plat kontak relay starter – motor starter – massa (sehingga motor starter akan berputar)

Aliran arus dari baterai ke motor starter akan terjadi jika posisi kopling ditekan, skema aliran
arus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Aliran arusnya adalah:
Baterai – saklar utama – relay pengaman – saklar kopling – massa
Baterai – saklar utama – relay pengaman – relay starter – tombol starter – massa
Baterai – plat kontak relay starter – motor starter – massa (sehingga motor starter akan berputar)
Sistem Pengaman Starter Ketika Standar Samping Tidak
Naik
Sistem pengaman starter dengan saklar pada standar samping adalah sistem yang dipakai pada
sepeda motor yang memakai kombinasi tiga sistem, yaitu sistem starter, standar samping dan
sistem pengapian. Tujuan dari sistem pengaman starter adalah untuk memastikan agar posisi
standar samping sudah benar-benar diangkat/kembali ke posisi semula sebelum sepeda motor
dijalankan. Ada beberapa kondisi terkait dengan sistem pengaman starter ini, yaitu:

1. Jika posisi standar samping sedang diturunkan untuk menyandarkan sepeda motor, maka
motor starter tidak dapat dihidupkan walaupun pengendara menekan saklar atau tombol
starter. Meskipun juga pengendara menekan tuas starter manual (dengan kaki), maka
sistem pengapian tetap tidak akan hidup kecuali posisi gigi transmisi netral.
2. Sistem pengapian akan hidup jika posisi gigi transmisi netral atau posisi transmisi tidak
netral tapi kopling ditekan
3. Jika standar samping diturunkan kembali setelah mesin hidup, maka sistem pengapian
akan mati dan mesin akan mati sesaat ketika koplingnya ditarik dan gigi transmisinya
tidak netral.

Anda mungkin juga menyukai