Anda di halaman 1dari 12

JOBSHEET

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Sepeda Nomor Jobsheet : Kd 3.5/01/01/2017


Motor Alokasi Waktu : 28JP (4 x 45 menit)
Materi Pokok : memeriksa sistem rem Tanggal Praktek :………………………..
mekanik
Kelas/semester : XI TSM

 Tujuan Pembelajaran
 Melalui praktik peserta didik/siswa dapat menjelaskan fungsi rem mekanik secara benar
 Melalui praktik kelompok peserta didik/siswa menjelaskan prinsip kerja secara benar
 Melalui praktik kelompok diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan perawatan berkala
sistem rem mekanik secara benar

 Kompetensi
 Melaksanakan pemeriksaan berkala pada sistem rem mekanik sesuai langkah dan SOP
yang benar
 Mendemonstrasikan hasil pemeriksaaan berkala rem mekanik langkah dan SOP
 Alat dan Bahan
 Sepeda motor
 Tool Box set
 Mistar geser
 Obeng ketok
 Kain lap/ majun
 Nampan
 Keselamatan Kerja
 Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan praktik dengan lengkap
 Menggunakan peralatan praktik sesuai dengan SOP yang benar
 Melaksanakan praktik dengan langkah-langkah dan prosedur yang tepat
 Memperhatikan benda-benda tajam, berbahaya dan mudah meledak pada saat melakukan
praktik
 Menggunakan alat keselamatan dan pengaman saat melakukan praktik
 Membersihkan tempat pratikum dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula.
Teori Singkat
Konsep pelek
Sistem Rem Sepeda Motor.Kendaraan tidak dapat segera berhenti walaupun katup gas
ditutup penuh dan mesin tidak lagi dihubungkan dengan pemindah daya, akan tetapi mempunyai
kecenderungan untuk tetap bergerak karena gaya kelembamannya. Kelemahan ini harus diatasi
dengan maksud menurunkan/mengurangi kecepatan kendaraan hingga berhenti. Sistem rem
dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/ memperlambat kecepatan dan
menghentikan laju) kendaran, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh
pengendaraan yang aman. Mesin mengubah energi panas menjadi energi gerak untuk
menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi gerak menjadi energi panas
untuk menghentikan kendraaan. Pada umumnya, rem bekerja disebabkan adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect)
diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek.
Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju
(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem
adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.
Pembagian tipe rem pada sepeda motor motor menurut konstruksinya :
1. Rem tromol (drum brake).
2. Rem cakram (disc brake).

Rem Tromol Mekanis (Mechanical Drum Brakes)


Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan
permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat
daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke
udara luar dan water recovery kurang baik. Water recovery merupakan kemampuan bidang
gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat
sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/pad menjadi berkurang
karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki
kemampuan water recovery yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini
disebabkan karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena
adanya gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu rem dan
tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah.

Tipe rem tromol yang digunakan pada sepeda motor dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Single Leading Shoe Type / Leading Trailing Shoe Type b.
Double Leading Shoe Type.

a. Single Leading Shoe Type


Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc). Pada sistem
rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem (2
Shoes). Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut
sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol
disebut trailing shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar
dibandingkan dengan trailing shoe sebagai akibat adanya self energizing effect yang
diperoleh karena leading shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan menyebabkan
keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe.
b. Double Leading Shoe Type
Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudah jarang
digunakan. Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading
shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type digunakan dua bubungan rem
(brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya
pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect yang
memperkuat daya pengereman

Gambar 2. 3 Double Leading Shoe Type

Pada umumnya sistem rem tromol pada sepeda motor menggunakan


mekanisme penggerak mekanik, yaitu mekanisme penggerak sistem rem dengan
menggunakan tenaga mekanik (melalui perantaraan kabel, tuas dan
lengan/engsel sebagai penghubung) untuk meneruskan tenaga pengereman dari
pedal/handel rem ke sepatu rem/pad rem.
Gangguan pada sistem rem:
 Pengereman kurang pakem
 Handle rem terasa berat dan lambat untuk kembali ke posisi semula
 Timbul bunyi
- Penyebab rem kurang pakem:
 Penyetelan kurang tepat
 Keausan pada tromol
 Keausan pada kampas rem
 Terjadi kontaminasi pada kampas rem
- Handle rem terasa berat
 Kabel rem macet atau kurang pelumas
 Bubungan rem seret atau kurang pelumas
 Penyetelan tidak tepat
- Penyebab rem bunyi
 Terjadi kontaminasi pada kampas rem
 Kampas rem sudah tipis
a. Rem cakram penggerak mekanik,
Bekerja menggunakan kabel. (cth. : pada sepeda motor Honda GL100). Konstruksi sistem
rem cakram penggerak mekanis dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. 4 Rem Cakram.

Cara kerja rem cakram penggerak mekanik :


 Kabel rem akan menarik tuas rem (brake arm) ke atas.
 Pergerakan/perputaran tuas rem mendorong “thrust plate guide” ke depan sehingga
pad A menempel ke atas cakram.
 Badan rumah rem (caliper body) berengsel sehingga dapat berputar bebas dalam arah
mendatar di antara batas-batas yang ditentukan oleh letak titik

 Pemeriksaan, Perawatan, Perbaikan dan Penyetelan Sistem Rem Sepeda Motor.


1. Rem Tromol Mekanik (Mechanical Drum Brakes)
a. Pemeriksaan keausan sepatu rem.
 Keausan sepatu rem ditunjukkan oleh indikator batas keausan (wear indicator
plate/wear indicator limit).

 . Periksa tromol rem terhadap keausan/kerusakan. Pergunakan vernier caliper untuk


mengukur diameter lining tromol, lakukan pengukuran pada beberapa tempat dan
dapatkan ukuran yang terbesar untuk menentukan nilai keausannya
Gambar 2. 10 Menukur Diameter Tromol.
b.Membuka kampas rem tromol
c. jika masih bisa digunakan lagi, beri tanda pada kampas
jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas.
d. lepaskan kampas rem dari ancor pin
e. Lepaskan bubungan rem
f. memeriksa ketebalan kampas rem

 ukur ketebalan kampas dengan menggunakan jangka sorong


 jika kampas tipis atau terkena gemuk, lakukan penggantian
g. pasangan bunbungan (brake caam)
- lumasi sil kemudian plat indikator
-Pasang brake lever (lengan rem)
- tepatkan tanda titik pada brake lever dan bubungan
- kencangkan baut penjepit
F. Langkah Kerja
Langkah pemeriksaan berkala pada ban sebagai berikut :
1. Menyiapkan perlengkapan praktek
2. Letakan sepeda motor pada posisi standar tengah
3. Identifikasi fungsi rem Tromol mekanik
4. Identifikasi komponen Rem Tromol Mekanik
5. Pemeriksaan switch rem
a. Periksa kondisi switch rem belakang.

b. Periksa penyetelan ketinggian switch rem

c.
6. Pemeriksaan rem belakang
a. Lepas baut penyetel rem belakang
b. Lepas mur pengunci pada tromol rem belakang
c. Lepas mur poros roda roda belakang
d. Lepas poros roda belakang
e. Lepas roda belakang
f. Lepas gear belakang dari rantai
g. Lepas panel pada rem tromol belakang
h. Lepas kanvas dari panel rem dengan cara ditarik berlawanan arah

i. Lepas pegas pembalik dari kanvas rem


j. Periksa tromol rem terhadap keretakan dan keausan dan Ukur diameter dalam
tromol rem belakang.(spesifikasi 111 mm-113 mm)

k. Mengukur ketebalan kanvas rem belakang (spesifikasi .2 mm)


l. Membersihkan panel rem dan tromol rem dengan menggunakan air sabun
m. Mengeringkan panel rem dan tromol rem dengan menggunakan majun bersih
n. Melumasi bubungan rem dengan menggunakan grease
1. lakukan langkah pemasangan rem tromol belakang, yaitu:
a. pasang pegas pada kanvas rem
b. pasang kanvas pada panel rem dengan cara menarik kedua kanvas dan meletakan
pada bubungan rem
c. Pasang unit gear dan unit tromol rem pada roda
d. Pasang rantai pada gear belakang
e. Pasang unit roda pada arm
f. Pasang penyetel bagian kiri pada poros roda
g. Pasang poros roda
h. Pasang penyetel bagian kanan dan baut pengikat poros roda
i. Pasang baut pengikat tromol rem
j. Pasang pegas dan baut penyetel rem
k. Menyetel rantai
l. Menyetel rem belakang sampai kanvas hampir bergesekan dengan drum

2. Memeriksa minyak rem.


a. Memeriksa ketinggian minyak rem.

Catatan : Jarak Free Play maksimal 10-20 mm

3. Diskusikan hasil kegiatan praktik dan laporan sementara


4. Serahkan laporan praktik sementara pada instruktur
5. Bersihkan alat dan bahan praktik yang digunakan
6. Laporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.
7. Kembalikan alat dan bahan praktik yang digunakan

 Kesimpulan dan Rekomendasi


……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
Disetujui oleh
Instruktur Siswa

Anda mungkin juga menyukai