Anda di halaman 1dari 8

HANDOUT

SISTEM REM HIDROLIK

Disusun Oleh :

Fiqih Abdulloh (17504241013)

Anisa Daru Putri (17504241016)

Dafiqi Musyafa’ (17504241040)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
SISTEM REM HIDROLIK
A. PENDAHULUAN

Rem yaitu suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. secara otomatis gerak
kendaraan menjadi pelan.

Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.
Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu peranti penting keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya
rem dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu

Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena
berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau
menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi
tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan
pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat
untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar,
tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan
tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya
merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah
bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-
bahan aditif/tambahan lainnya.

Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan,yaitu: 1) Rem tromol (drum brake) dan 2) rem
cakram/piringan (disc brake). Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu; 1) secara mekanik
dengan memakai kabel baja, dan 2) secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian
sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.

Namun pada hand out ini, hanya akan dibahas mengenai rem yang cara kerjanya secara hidrolik. Dalam
hal ini, rem yang bekerja secara hidrolik adalah rem cakram (disc brake).

B. URAIAN MATERI
1. REM CAKRAM (DISC BRAKE)

Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara
hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan
cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads).
Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan
berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston
yang bekerja sacara hidrolik.

Gambar 1. Jangka pelengkung sebagai alat pelengkap untuk


cabang meluncurkan cakram dan cakram siap keatas

Nama Fungsi Komponen Rem Cakram: Gambar Komponen


Komponen
Master Mengubah gerak pedal/tuas rem ke
silinder dalam tekanan hidrolis

Disc Brake Sebagai permukaan gesek bagi


(Piringan gaya tekan yang dihasilkan oleh disc
Cakram) pad.
Brake Pad/ Meneruskan tekanan hidrolis dari
Disc Pad master silinder ke piringan cakram

Pipa/Selang Menyalurkan tekanan hidrolik fluida


Rem dari master silinder ke caliper

Caliper Memegang piston-piston dan


dilengkapi dengan saluran minyak
rem

Minyak Media penerus gaya pengereman


Rem dalam bentuk tekanan hidrolis ke
brake piston pada caliper
Brake Menekan brake pad ketika cairan
Piston hidrolik diterima dari silinder master
Gambar 2. Komponen master silinder

Nama-nama komponen :

1. Reservoir Cover 7. brake lever 12. Piston assembly


2. Diaphragm plate 8. Lever pivot bolt 13. Spring
3. Rubber diaphragm 9. Pivot bolt locknut 14. Rubber boot
4. Protektor 10. Dust boot 15. Sealing Washer
5. Clamp 11. Circlip 16. Banyo bolt
6. Brake light switch

Gambar 3 Kekhasan komponen master silinder rem belakang


2. Pertanyaan
a. kenapa ketika pada waktu selesai mengerem atau pada saat rem dilepas, piston pada caliper
rem cakram bisa kembali ke posisi semula?
b. kerusakan yang terjadi pada rem mobil adalah keras jika di injak. penyebab dan
kemungkinan apa yang membuat rem tersebut menjadi keras jika di injak?

3. jawaban
a. Piston pada caliper rem berbeda dengan piston pada mesin. Dinamakan piston karena
berbentuk tabung seperti piston. Fungsinya untuk menekan kampas rem secara merata.
Piston pada rem cakram mobil memiliki diameter lebih besar dari pada piston rem cakram
sepeda motor.
Hal ini dapat dilihat dari dimensi kedua rem ini yang berbeda. Namun keduanya masih
memiliki fungsi yang sama.
Sedangkan Piston seal adalah komponen berbahan karet yang memiliki kemampuan
sealing untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem pada caliper. Setiap komponen
yang berhubungan dengan cairan, pasti mengandalkan seal untuk mencegah kebocoran. Seal
ini fungsinya untuk mencegah debu untuk masuk kedalam sistem hidraulik rem saat rem
bekerja.
selain itu fungsi dari sil ini juga lah yang membantu kembalinya piston ke posiisi awal.
sehingga selain sebagai pencegah bocornya minyak rem, sil juga sebagai pengembali piston.

b. Rasa keras yang dirasakan ketika pedal rem di injak biasanya terdapat kerusakan pada
booster rem. boster rem merupakan salah satu penyebab mengapa rem mobil terasa begitu
keras ketika diinjak, dimana pada sistem boster ini terjadi kebocoran kevakuman sehingga
boster yang sebenarnya berfungsi membantu memperingan pedal rem kehilangan fungsinya.
Guna mendeteksi ada atau tidaknya kebocoran pada kevakuman booster rem tentu dapat
Anda lakukan sendiri dengan mudah, beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan untuk
memeriksa kebocoran kevakuman booster rem antara lain :
a. Langkah pertama untuk memeriksa kebocoran kevakuman booster rem Anda perlu
membuka kap mesin terlebih dahulu.
b. Perhatikan dengan benar kondisi mesin mobil Anda saat itu.
c. Mesin mobil akan menjadi pincang, getar tidak beraturan ketika ketika kevakuman
booster rem mengalami kebocoran, hal tersebut terjadi akibat adanya salah satu ruang
bakar yang tidak dapat beroperasi dengan baik akibat lolosnya udara dari luar yang
masuk ke dalam silinder mesin melalui selang vakum.
d. Jika Anda ingin lebih memastikan bahwa memang terjadi kebocoran kevakuman, cobalah
tutup saluran udara di throttle body namun jangan ditutup terlalu rapat karena dapat
membuat mesin mobil mati.
e. Tutup throttle body dan sisakan sedikit celah agar udara masih dapat memasuki ruang
mesin.
f. Kebocoran kevakuman booster rem telah terjadi jika putaran mesin mobil ternyata jauh
lebih stabil dibandingkan dengan ketika posisi terbuka penuh.
g. Selain harus memasang dengan posisi yang benar untuk one way valve, beberapa hal lain
juga bisa menyebabkan kebocoran kevakuman di dalam ruang booster rem, ialah seperti
usangnya selang vakum sehingga timbul retakan, kebocoran membra atau sekat
diafragma di dalam booster ataupun lemahnya pompa kevakuman (khusus untuk mobil
diesel) sehingga udara di dalam ruang yang seharusnya bisa divakumkan menjadi tidak
lagi vakum.

Untuk perbaikan kebocoran sendiri Anda harus mendeteksi bagian mana yang terindikasi
bocor,
a. Pertama periksa selang kevakuman, jika tidak ada kebocoran maka pemeriksaan
dilanjutkan ke komponen one way valve.
b. Kedua, bila one way valve masih berfungsi dengan baik bisa jadi membran di dalam
booster rem-lah yang bermasalah (bisa jadi robek) dan hanya bisa diatasi dengan
melakukan pembongkaran dan penggantian membran.
c. Terakhir, jika sudah tidak memungkinkan jalan terakhir mengatasi pedal rem yang
keras saat di injak ini dengan mengganti komponen booster rem yang baru.
Komponen yang mengalami kerusakan tentu mengharuskan Anda mencari komponen
pengganti agar performa mobil kembali optimal.
Daftar Pustaka

1. Buku Pedoman Reparasi Honda Megapro, PT. Astra Honda Motor Jakarta
2. Buku Pedoman Reparasi Byson AC150B Service Manual, 2010, Yamaha Indonesia Motor Mfg, edisi pertama.
3. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I.-Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Dan Produktivitas.
2007.
4. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi-Sektor Otomotif-Sub Sektor Sepeda Motor.
5. Jakarta Jama, Julius, 1997, Teknik Sepeda Motor, Modul Sekolah Elektronik, Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
6. Modul Pelatihan. Teknik Sepedamotor 2007. VEDC Malang
7. Technical Service Division, 2012. PT. Astra Honda Motor -Astra Honda Training Centre – Technical Training Dept

Anda mungkin juga menyukai