Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ISI

3.1. SISTEM PENGAPIAN


A. Pengertian Sistem Pengapian

Sistem pengapian merupakan sebuah rangkaian mekatronika yang dibuat


berdasarkan tujuan untuk membangun percikan api busi pada waktu tertentu.
Percikan api pada mesin mobil berfungsi sebagai salah satu komponen yang
membuat mesin dapat menyala.

B. Macam Macam sistem pengapian

Sistem pengapian sendiri memiliki beberapa tipe antara lain ;

1. Sistem pengapian Konvensional


2. Sistem pengapian Transistor
3. Sistem pengapian DLI
4. Sistem pengapian CDI

C. Tujuan Sistem Pengapian

Fungsi sistem pengapian adalah sebagai rangkaian mekatronika pengubah listrik


bertegangan rendah menjadi energi listrik bertegangan tinggi menuju ke busi.
Setelah di busi, tegangan ini akan dikonversi menjadi percikan api atau spark
yang membuat mesin mobil menyala. Skema pengapian ini hanya ditemukan pada
mesin mobil berbahan bakar bensin. Secara rinci, fungsi sistem pengapian mobil
adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan percikan api di dalam ruang bakar


2. Mengatur waktu pengapian
3. Mengatur pembagian “spark” ke masing-masing silinder

D. Alat-Alat yang Digunakan

13
• Saat memeriksa Sistem Pengapian
1. Kunci Busi
2. Fuller
3. Multitester
4. Obeng Min(-) dan Plus(+)
5. Kunci Ring Pass
6. Obeng Tes
7. Tang
• Alat yg digunakan pd Sistem Rem
1. Dongkrak
2. Kunci Roda
3. Kunci Nipel
4. Jack Stand
5. Tang
6. Obeng min(-) dan plus(+)
7. Palu
8. Kunci ring pas

3.2. SISTEM REM

A. Pengertian Sistem Rem mobil


Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan perputaran.

Komponen Rem Tromol pada Mobil

Rem tromol menggunakan sistem hidrolik dengan memanfaatkan tekanan dalam


membantu penekanan kanvas rem. Selain itu terdapat beragam komponen rem
tromol yang ada. Diantaranya :

1. Backing Plate

Dengan bentuknya yang paling besar, backing plate adalah piringan logam yang
berada di belakang sistem rem tromol. Berbentuk cukup tipis, komponen ini

14
berguna sebagai rangka dan pelindung bagian lainnya. Ada beragam lubang dan
lekukan di dalamnya dengan fungsi berbeda-beda.

2. Sepatu Rem dan Kampas


Sepatu rem adalah tempat untuk meletakkan kampas rem pada sistem hidrolik ini.
Bentuk dari sepatu rem menyerupai lingkaran yang terdiri dari dua buah sepatu.
Keduanya memiliki bentuk setengah lingkaran. Penggunaan kampas rem tentunya
sangat bentuk untuk sistem ini. Biasanya kampas rem terbuat dari bahan keramik
organik yang sewaktu-waktu perlu diganti saat sudah menipis.

3. Silinder Ronda

Selanjutnya ada silinder roda yang berfungsi untuk mengubah tekanan fluida
menjadi gerakan mekanis. Ada beberapa tipe silinder roda dalam sistem rem tromol,
seperti. Namun yang paling sering digunakan adalah tipe dual piston karena cocok
untuk dipakai bersama tromol jenis trailing dan leading.

4. Return Spring

Return spring memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi
semula setelah adanya usaha pengereman. Tentunya yang ditimbulkan oleh tekanan
pedal rem atau tuas. Terdapat dua buah return spring, yakni upper spring (berfungsi
untuk mengembalikan posisi sepatu rem) dan lower spring (berfungsi menjaga
posisi dua sepatu rem agar mampu menekan adjuster).

5. Brake Shoe Holder

Brake shoe holder terdiri dari beberapa bagian seperti pin yang memiliki pengunci
pegas dan plat penekan. Ketika semuanya digabungkan maka menjadi satu bagian
yang menempel pada backing plate.

6. Brake Shoe Adjuster

Bagian ini biasanya diletakkan di bagian bawah rem tromol. Bentuknya seperti
screw yang bisa diatur sedemikian rupa. Fungsi adalah menyetel celah antara
kampas rem dan permukaan tromol ketika terjadi gerakan dari pedal rem atau tuas
rem yang ditarik.

15
7. Parking Brake Lever

Sesuai namanya, komponen ini berfungsi untuk membuat mobil tetap diam ketika
dalam kondisi parkir. Ada dua bagian parking brake lever yang biasanya digunakan.
Pertama park brake lever dan kedua brake shoe link

8. Drum Brake

Bagian ini tentu sangatlah penting sebab menjadi yang paling keras karena terbuat
dari baja tuang. Bentuknya yang menyerupai drum atau tabung ini berguna untuk
media gesekan bersama kampas rem tromol agar roda mobil bisa berhenti saat
sedang berjalan.

9. Parking Brake Cable

Komponen ini berbentuk kabel baja yang berguna untuk menarik sistem rem
tromol. Kabel ini terhubung dengan gerakan tuas rem parkir dan juga parking brake
lever agar hasil kerja menjadi maksimal sehingga mobil bisa berhenti sempurna.

Komponen & Cara Kerja Rem Cakram

• Kaliper Rem. Gambar komponen rem cakram, kaliper. Kampas Rem.


Gambar komponen rem cakram, kampas.
• Piringan Cakram. Gambar komponen rem cakram, piringan.
• Caliper Bracket. Gambar komponen rem cakram, caliper bracket.
• Piston Brake.
• Seal Piston.
• Master Silinder.
• Reservoir Tank.

Cara Kerja Sistem Rem

Prinsip Kerja Sistem pada Rem Mobil

Pada dasarnya prinsip kerja rem mobil yaitu mengubah energi kinetik atau energi
gerak menjadi energi panas. Perubahan energi ini terjadi karena adanya gesekan
antara cakram dan brake pads atau antara cakram dan brake shoes.

Lalu bagaimana mekanisme sistem rem untuk mengurangi RPM roda ?

16
Disinilah perubahan energi terjadi, sebelumnya pada mesin terjadi perubahan
energi dari energi panas (pembakaran) ke energi gerak. Sementara pada sistem rem,
terjadi sebaliknya energi gerak akan diubah ke energi panas melalui gesekan.

Jadi intinya, prinsip kerja sistem rem yakni dengan memanfaatkan gesekan antara
dua benda yang satu berputar dan satu lagi diam. Ketika gesekan terjadi, otomatis
RPM benda yang berputar akan berkurang dan sebagai hasilnya panas akan
terbentuk pada gesekan tersebut.

Jenis Jenis Sistem Rem Mobil

5 Jenis Rem Kendaraan, Mobil

• Rem Mekanik atau Tromol.


• Rem Cakram.
• Rem Hidrolik.
• Rem Angin.
• Rem Parkir.

Bagaimana cara kerja sistem rem cakram ?

Pada sepeda mobil, umumnya digunakan prinsip hidrolik untuk melakukan


mekanisme penjepitan diatas. Jalurnya, ketika kita tekan tuas rem maka fluida akan
tertekan. Imbasnya, sesuai prinsip hidrolik tekanan pada fluida akan diteruskan ke
segala arah.

Tekanan ini, akan diarahkan kedalam caliper. Caliper sendiri, merupakan


komponen yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan jepit. Sehingga,
ketika tekanan fluida diarahkan kedalam caliper maka kampas rem akan menjepit
disc brake dan pengereman terjadi.

Kelebihan sistem rem cakram antara lain :

• Mudah dalam perawatan


• Responsif (baik untuk rem mendadak)
• Lebih pakem

Kelemahannya :

17
• kampas rem cepat
• Rentan kotor karena bersifat terbuka

1. Sistem Rem Tromol

Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan


satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama
yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku
komponen diam.

Bentuk drum brake menyerupai sebuah loyang, dengan area samping dijadikan
sebagai area gesekan. Sementara bentuk kampas rem setengah lingkaran mengikuti
permukaan samping drum brake. Posisi brake shoe ini ada didalam drum, dengan
kata lain brake shoe selaku komponen diam akan ditutup drum brake selaku
komponen bergerak.

Pengereman dapat terjadi, apabila kedua kampas rem menekan area samping drum
brake ke arah luar. Ini akan menyebabkan gesekan antara drum brake dengan
kampas rem yang menyebabkan RPM drum brake berkurang. Disisi lain, drum
brake juga terpaut dengan roda sehingga saat RPM drum brake turun maka RPM
roda juga turun.

Bedanya dengan sistem rem cakram, hanya pada arah tekanan kampas rem. Pada
rem cakram, arah tekanan kampas rem saling mendorong/menjepit. Sementara pada
sistem rem tromol, arahnya saling menekan ke satu arah (kearah luar).

18
Dalam unit rem tromol, terdapat komponen nok/cam yang berfungsi mendorong
kampas rem kearah luar saat nok ini diputar. untuk memutar nok, ada sebuah
mekanisme brake lever yang terhubung ke pedal rem.

Kelebihan rem tromol antara lain ;

• Umur kampas rem lebih awet


• Karena bidang gesek lebih lebar, maka daya pengereman juga tinggi
• Terlihat lebih bersih karena bersifat tertutup

Kekurangannya ;

• Dibandingkan rem cakram, tipe tromol kurang pakem


• Memiliki desain lebih rumit

2. Rem Hidrolik

Sesuai dengan namanya, rem hidrolik menggunakan tekanan minyak dari


tuas rem guna mendorong piston rem. Rem hidrolik cukup membutuhkan satu jari
saja untuk mengoperasikannya. Hal tersebut membuat tangan tidak mudah lelah,
dan tentunya sangat membantu ketika digunakan pada medan yang terjal dan
berbatu.

3. Rem Angin

Rem Angina dl Sebuah rem udara, atau lebih tepatnya sistem rem udara
bertekanan, adalah sebuah tipe rem yang dipasang pada kendaraan, di mana udara
bertekanan dipakai untuk menekan piston yang digunakan untuk menekan
sepatu rem yang diperlukan untuk menghentikan kendaraan.

4. Rem tangan

Rem tangan merupakan sistem pengereman pada mobil yang berfungsi untuk
menahan atau menghentikan laju kendaraan. Selain saat parkir, rem tangan

19
mobil sering digunakan pada saat melintas di tanjakan atau turunan. Tujuannya
untuk menghentikan pergerakan mobil agar laju kendaraan mudah dikendalikan.

Fungsi Rem Kendaraan

Secara detail, fungsi sistem pengereman adalah untuk menghentikan laju kendaraan
dengan jarak sekecil mungkin. Untuk melakukan hal tersebut, sistem pengereman
akan mengubah energi kinetik menjadi energi panas yang kemudian dibuang ke
atmosfer.

Seiring perkembangan zaman, pada praktiknya saat ini energi kinetik yang terbuang
itu dapat ditampung kembali dan diubah menjadi energi listrik. Seperti halnya yang
bisa ditemukan pada mobil-mobil hybrid atau mobil listrik.

Fungsi Rem :

• Mengurangi kecepatan kendaraan.


• Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.
• Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

20

Anda mungkin juga menyukai