Anda di halaman 1dari 13

REM Brake adalah alat yang digunakan untuk memperlambat dan atau menghentikan laju kendaraan.

Adanya rem pada kendaraan sangat penting untuk keselamatan pengendara, jika tidak ada rem maka pengendara bisa mengalami kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian. Rem hanya salah satu bagian kendaraan yang penting, masih ada bagian penting lainnya, berikut bagian/komponen utama kendaraan. Sistem Rem (Brake System) Sistem Rem adalah bagian terpenting dalam sebuah kendaraan yang berguna untuk keselamatan. Karena rem merupakan komponen sebuah kendaraan yang digunakan untuk mengurangi laju kendaraan. Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk : 1. Mengurangi kecepatan kendaraan. 2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan. 3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti. Komponen utama dalam sistem rem terdiri dari : - Pedal rem atau tuas rem. Penguat (booster). - Silinder master (master cylinder). - Saluran pengereman atau kabel (lines). Sistem Rem sendiri di bagi menjadi tiga jenis yaitu : 1. Sistem Rem Mekanik Sistem Rem Mekanik ini merupakan Sistem Rem yang paling sederhana dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Sistem Rem ini umumnya digunakan untuk kendaraan kecil dan kendaraan lama. Komponen

Terpenting dalam Sistem Rem jenis mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan kawat/seling. Sistem Rem Mekanik lebih mudah dalam perawatan dan perbaikan karena kontruksi yang sederhana. Gerakan dorong dari tuas akan diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat/seling, semakin kuat/panjang tuas bergerak maka semakin kuat Sepatu rem menekan tromol atau lintasan.

2. Sistem Rem Hidrolik Sistem Rem Hidrolik merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida cair sebagai media penghantar/ penyalur gerakan. Sistem Rem Hidrolik ini sangat rumit dan perlu perawatan yang berkala karena komponenkomponen rawan terhadap kerusakan, apabila terjadi kerusakan/ kebocoran pada selang atau sambungan- sambungan penyalur fluida maka akan menggangu siklus aliran atau kerja dari Sistem Rem hirolik. Komponen terpenting dalam Sistem Rem Hidrolik yaitu Sepatu Rem, Master Cylinder, Actuactor Cylinder, dan Tuas. Sistem Rem Hidrolik ini bekerja yaitu apabila Tuas pedal rem diinjak maka tuas akan meneruskan gerakan ke master Cylinder, didalam Master Cylinder terjadi perubahan dari energi kinetik menjadi tekanan pada minyak rem yang kemudian diteruskan menuju Actuactor Cylinder melewati selang/pipa-pipa tekanan tinggi, setelah tekanan sampai di Actuactor Cylinder kemudian gaya tekan dirubah kembali menjadi gerakan/kinetik oleh Actuactor Cylinder untuk menggerakkan Sepatu rem untuk menekan tromol/ disc supaya terjadi proses pengereman. 3. Sistem Rem Pneumatic Sistem Rem Pneumatic merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida gas sebagai penghantar/penyalur gerakan. Dalam Sistem ini kontruksi tidak terlalu rumit karena sistem rem hidrolik ini merupakan sistem rem tambahan untuk membantu sistem rem kendaraan. Sistem Rem Hidrolik ini umumnya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena membutuhkan daya pengereman yang besar juga. Komponen terpenting dalam sistem Rem ini adalah Kompresor, selang tekanan tinggi, dan Katup pengatur.

Tipe / Jenis Rem di bagi menjadi dua yaitu :

1. Rem Cakram/Piringan (Disc Brake) Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda. Pada mobil balap bahan yang digunakan biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap panas yang ditimbulkan selama proses pengereman. 2. Rem Tromol (Drum Brake) Rem teromol digunakan pada kendaraan tipe terdahulu, tetapi biasanya juga digunakan untuk rem bagian belakang kendaraan. Rem tromol terdiri dari komponen rumah rem / drum dan kampas rem, cara kerja rem tromol adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Biasanya Rem Tromol di pakai di roda belakang mobil atau truk yang membawa muatan berat.

System rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan sebagai berikut :

Menurut konstruksinya : Rem tromol Rem piriringan/cakram Menurut tempatnya ada 2 : Rem roda = rem yang ditempatkan pada roda depan ataupun belakang Rem propeller = rem yang ditempatkan didepan poros propeller

Menurut layananya : Rem kaki , dengan cara di injak Rem tangan atau rem parkir.

Menurut mekanisme penggeraknya : Rem mekanis = rem yang menggunakan tuas atau kawat pada system rem, kekuatan pengereman tergantung pada kekuatan tarikan/kawat Rem hidraulik = rem yang menggunakan fluida dalam pengereman Rem boster = suatu alat tambahan yang digunakan untuk meringankan tenaga pengereman dengan memenfaatkan kevakuman Rem angin = rem yang bekerja berdasarkan tekanan udara yang tersedia untuk membantu mengerakan sepatu / kampas rem dalam menekan tromol

Rem Cakarm : Rem cakram atau disc brake bayak dipakai di kendaraan bermotor berkecepatan tinggi. Terjadinya gaya pengereman pada rem cakram adalah akibat gesekan yang dilakukan oleh pad/ bantalan terhadam cakram/ piringan dengan cara menjepit. Keuntungan :

Pengereman tetap stabil walaupun dilakukan berkalikali pada kecepatan tinggi. Piringan dapat meradiasi panas dengan baik Ekspansi paanas dan pemuaian panas yang terjadi karena gesekan tidak menyebabkan perubahan renggang antara cakram dan pad. Konstruksi sederhana Jika piringan terkena air maka efek pengereman tetap konstan, hal ini disebabkan air yang menempel pada piringan akan terlempar keluar karena gaya sentrifugal.

Kerugian : Diperlukan tenaga pengereman yang lebih besar Debu dan kotoran akan lebih mudah masuk karena system remnya terbuka.

Jenis-jenis rem cakram :

1. Tipe satu piston/floating caliper 2. Tipe dua piston/fixed caliper Pada tipe satu piston/ floating caliper, tekanan hidraulik master silinder akan mendorong kea rah kiri. Cakram bergerak berlawanan arah dengan gerak piston sehingga piringan akan terjepit. Pada tipe dua piston , tenaga pengereman yang terjadi adalah saat tekanan hidraulik mendorong kedua piston sehingga piston mendorong pad untuk menjepit piringan/cakram. Kerja dari tipe ini lebih akurat namun radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada diantara cakram dengan velg sehingga dulit tercapainya pendinginan oleh karena itu dibutuhkan komponen yang lebih bayak.

Secara garis besar komponen rem cakram ada 3 macam yaitu : piringan/cakram, pad dan caliper.

1.Cakram/ piringan Terbuat dari besi tuang kelabu berbentuk lingkaran yang dipasang atau disatukan dengan roda sehimgga apabila roda berputar maka cakram juga ikut berputar. 2.Pad / bantalan rem/ diskbrake Terbuat dari metalik fiber dicampur dengan sedikit serbuk besi, fungsinya adalah untuk memberikan gesekan pada piringan saat mendapatkan tekanan hidraulik dari master silinder. 3.Caliper Adalah rumah piston. Caliper dibedakan menjadi 2 macam menurut konstruksinya yaitu floating caliper dan fixed caliper. Syarat-syarat rem : Dapat bekerja cepat dan tepat Kemampuan pengereman dapat dipercaya Gaya pengereman tiap roda harus sama Konstruksi sederhana pemeliharaan mudah Rem tromol Rem terdiri dari beberapa jenis, diantaranya berdasarkan konstruksinya yang terdiri dari rem cakram dan rem tromol. Untuk saat ini saya membahas tentang Rem Tromol komponen :

Tromol Silinder Roda Sepatu Rem Kampas Rem Pegas Pengembali

Rem Tromol pada kendaraan mobil biasanya dipakai pada roda belakang.

Cara Kerja : Saat pengemudi menginjak pedal rem, master silinder menekan fluida kemudian fluida meneruskan tekanan ke silinder roda, silinder roda kemudian menekan sepatu rem yang akhirnya sepatu rem yang membawa kampas rem menekan tromol dan menimbulkan gesekan antara kampas rem dan tromol, gesekan inilah yang menyebabkan kendaraan melambat atau berhenti. Macam-macam rem tromol Tipe leading and trailing Tipe uniservo Tipe duoservo Tipe two leading single action Tipe two leading double action A.Tipe leading and trailing Jenis ini hanya menggunakan sebuah satu silinder roda dengan dua piston di dalamnya. Sepatu roda yang tidak berhubungan dengan silinder roda ditumpu oleh anchor pin sehingga tidak dapat bergerak. Gaya pengereman tipe ini sama kekuatannya pada saat maju atau mundur sehingga lebih cocok untuk rem roda belakang. B.Tipe uniservo

Tipe ini hanya memiliki satu silinder roda dan satu piston didalamnya, sepatu rem yang tidak berhubungan dengan sepatu rem masih dapat bergerak. Kekuatan pengereman jenis ini lebih kuat pada saat maju dibanding mundur, sehingga lebi cocok untuk rem depan. C.Tipe duoservo Tipe ini hampir sama dengan tipe leading and trailing, perbedaannya pada sepatu rem yang tidak berhubungan dengan silinder roda tidak diikat mati, atau diikat mengambang sehingga dapat bergerak. Seperti pada tipe uniservo, tekanan hidraulis yang diterima sepatu rem diteruskan ke sepatu rem yang lain. Kekuatan pengereman tipe ini sama kuatnya antara maju dan mundur, sehingga lebih cocok untuk rem belakang tetapi kekuatan pengeremannya lebih kuat dinanding tipe leading and trailing. A. Pijakan rem terasa dalam dan harus dipompa agar bekerja lebih balk. Kemungkinan Penyebab Minyak rem kurang. Kebocoran pada bagian sistem rem. Jarak bebas bidang gesek rem terlalu besar. Pemeriksaan dan Perbaikan Periksa minyak rem dengan melihat permukaannya pada reservoir. Tinggi permukaan minyak rem harus di antara tanda-tanda batas yang ada. Gunakan minyak rem yang sesuai. Hati-hati terhadap ceceran atau tumpahan minyak rem, karena dapat merusak cat kendaraan. Lihat bagian-bagian yang perlu diperiksa, barangkali ada kebocoran. Kebocoran dapat disebabkan lubang pipa atau selang dan sambungan antara pipa dan selang yang kendor. Pemeriksaan pada sistem rem: Periksa tutup silinder rem pada roda dengan membuka roda, ada tetesan minyak rem atau tidak. Periksa baut pembuang, jika longgar, kencangkan. Jika kap mesin dibuka akan terlihat reservoir dan silinder utama. Periksa karet-karet penutup atau sambungan pipa . Kebocoran dapat dirasakan di ruang kemudi dengan terciumnya bau minyak rem yang khas dan menyengat. Pada karet penutup silinder utama yang dapat dilihat dari ruang kemudi. Periksa, terdapat kebocoran melalui karet pelindung atau tidak. Karena digunakan, bidang gesek rem aus. Akibatnya, jarak bidang rem besar. Hal itu menyebabkan jarak antara pedal rem dan lantai (saat diinjak penuh) semakin sempit/ kecil. Jarak sempit ini juga disebabkan penyetelan yang kurang tepat pada bidang gesek/sepatu rem. Pada jarak lantai kendaraan dengan pedal rem saat diinjak penuh. Jarak yang sempit mengakibatkan daya pengereman kurang baik, untuk sementara dapat diatasi dengan memompa pedal rem (menginjak berulang-ulang). Karena dengan memompa, jumlah minyak rem dalam silinder rem pada roda bertambah banyak dan tekanan menjadi besar. Maka sepatu rem akan memberikan efek pengereman yang lebih kuat.

B. Pijakan rem terasa kenyal/keras dan daya pengereman kurang baik. Kemungkinan penyebab Ada udara dalam saluran minyak rem. Penyumbatan uap (vapor lock). Gangguan pada bagian sistem pengererrian. Pemeriksaan dan Perbaikan Dalam keadaan normal, jika pedal rem diinjak beberapa kali, jarak antara pedal dan lantai bertambah besar karena pertambahan tekanan dalam silinder. Tetapi, hal itu tidak terjadi jika ada udara dalam saluran minyak rem. Injakan pedal rem malah tetap, terasa seperti menginjak balon. Keluarkan udara melalui baut pembuang udara yang terdapat pada silinder rem pada roda. Jika pengereman terlalu sering dilakukan menyebabkan silinder dan minyak rem di dalamnya panas. Minyak rem yang panas, terutama jika kualitas minyak rem buruk, akan menguap. Gelembung uap yang terjadi untuk sementara terperangkap dalam saluran. Hal ini akan memberikan efek yang sama jika ada udara dalam saluran. Gejala akibat ini disebut vapor lock. Jika ini, terjadi, siram, silinder rem pada roda dengan air atau menutupinya dengan lap basah agar dingin. Pada kondisi jalan yang panjang dan menurun seringkali dilakukan pengereman. Kadang-kadang efek pengereman berkurang karena sepatu rem panas. Untuk mendapatkan kembali efektifitas pengereman, dinginkan rem dengan menyiramkan air pada rem. Gangguan atau kerusakan seperti silinder bocor, pipa minyak rem usang, atau baut-baut pemegang silinder longgar membuat langkah pedal rem dalam. Periksa bagian-bagian sistem pengereman barangkali ada kerusakan terutama untuk kerusakan yang dapat dilihat. Periksa pipa-pipa dan selang-selang.Jika ada baut longgar, kencangkan. Jika dalam perjalanan rem dirasakan tidak bekerja dengan baik coba tekan pedal rem berulang-ulang. Periksa secara teratur sistem rem, karena sistem rem yang rusak/ terganggu sangat membahayakan. C. Panjang langkah pedal rem normal, tetapi daya pengereman tidak baik. Kemungkinan Penyebab Terdapat air, oli atau minyak pada sepatu rem. Mekanisme sepatu rem terganggu. Pemeriksaan dan Perbaikan Daya pengereman dapat terganggu jika dalam kendaraan melewati genangan air yang tinggi, hingga membasahi bidang gesek rem/sepatu rem. Lakukan pengereman berulang-ulang sambil tetap bergerak perlahan agar sepatu rem panas dan air menguap/terbuang. Jika sekat pelumas oli dalam roda gigi differensial bocor, oli mengalir ke sistem rem. Buka selubung rem agar terlihat jika ada oli yang membasahi sepatu rem. Mekanisme penggerak sepatu rem usang atau lama tidak diservis (berkarat) dapat menimbulkan kemamacetan sistem ini. Pemasangan sepatu rem yang tidak benar juga

dapat mengganggu sistem penggerak sepatu rem. Periksa dan bersihkan bagian ini, lumasi jika berkarat. D. Pada saat dilakukan pengereman mendadak, kendaraan cenderung terbnting ke arah kiri tau kanan. Kemungkinan penyebab Salah satu sistem rem terganggu. Kondisi roda tidak sama. Pemeriksaan dan Perbaikan Daya pengereman tidak seragam mengakibatkan kendaraan terbanting ke satu arah. Pada keadaan yang baik, roda mengalami daya pengereman yang sama pada saat yang bersamaan pula. Bawa kendaraan ke bengkel. Kondisi telapak ban atau tekanan yang berbeda antara ban satu dengan lainnya juga akan mempengaruhi efek pengereman. Periksa kondisi ban kendaraan agar didapat pengereman yang baik. Bagaimanapun kecilnya perbedaan efektifitas pengereman, berpotensi sebagai penyebab kecelakaan. Sebaiknya sistem rem diperbaiki segera, jika ditemukan adanya gangguan. E. Pada saat pedal gas dilepaskan kecepatan kendaraan berkurang dengan cepat dan berhenti tiba -tiba. Kemungkinan Penyebab Gangguan pada sistem rem parkir/tangan. Gangguan pada sistem rem. Pemeriksaan dan Perbaikan Jika timbul masalah seperti di atas, pertama periksa rem parkir. Berikut gangguan yang sering timbul pada sistem rem parkir : 1. Penyetelan rem parkir kurang tepat. 2. Kabel-kabel penarik rem parkir sudah jelek/kendor. 3. Sambungan batang-batang penarik rem parkir sudah aus atau kendor. Gangguan sistem rem saat mengemudi bisa dideteksi dari rasa panas berlebihan, kadang disertai ceceran minyak rem pada selubung/tromol atau piringan rem/disk brake . Jika sejak awal pijakan sudah terasa berat, berarti jarak bebasnya tidak ada. Keadaan ini menunjukkan antara batang penekan (bersatu dengan bagian pedal rem) dan silinder utama tidak ada jarak bebas. oleh karena itu, batang penekan selalu dalam keadaan menekan plunger silinder utama seperti pada saat pengereman. Jadi meskipun pedal rem sudah bebas, karena plunger silinder utama tidak dapat bergerak balik dengan sempurna, maka tekanan minyak dalam saluran-saluran tidak berkurang seluruhnya. F. Setiap rem dioperasikan, terdengar bunyi putaran bergesekan dari bagian roda. Kemungkinan Penyebab Gangguan pada bidang gesek rem.

Kontak yang tidak tepat antar bidang gesek rem. Pemeriksaan dan Perbaikan Sepatu rem yang sudah aus sebaiknya diganti. Sebab, paku keling sepatu rem yang aus akan menonjol dan bergesekan dengan tromol/selubung rem. Kadang terjadi pengerasan pada sepatu rem sehingga halus dan mengkilat, sedangkan ketebalannya masih baik. Ampelas permukaan sepatu rem untuk memperoleh permukaan baru. Pemasangan sepatu rem dan tromol yang tidak tepat dapat menimbulkan bunyi pada saat pengereman. Bawa kendaraan ke bengkel. Penyebab Rem Mobil Macet Dan Cara Memperbaikinya Rem mobil macet saat kendaraan tersebut sedang digunakan untuk beraktifitas sering kali terjadi namun, masih saja hal penting seperti ini masih dispelekan oleh para pengendara. Mobil merupakan kendaraan dengan berbagai komponen untuk merakitnya sehingga mampu berguna untuk sarana mobilitas saat ini. Koponen dalam mobil dan juga bahan bakarnya inilah yang mampu menggerakkan mobil sehingga berguna sebagai sarana transportasi, namun jika ada komponen yang bekerja dengan tidak semestinya tersebut bisa saja membuat kendaraan tidak berfungsi dengan baik. Masalah pada komponen mobil tersebut salah satunya adalah rem mobil macet saat berkendara. Jika kendaraan anda bermasalah seperti ini tentu saja sangat membahayakan saat dikendarai. Selengkapnya pada artikel ini. Penyebab Rem Mobil Macet Banyak hal yang dapat menyebabkan rem kendaraan macet, hal tersebut biasanya terjadi karena kurangnya pemeliharaan rutin yang dilakukan pemilik kendaraan atau komponen pemasangan bahkan tidak tepat dari sistem pengereman sendiri. Berikut ini adalah kasus yang sering ditemukan yang bisa menyebabkan rem mobil macet : silinder hidrolik atau roda silinder - Hal ini biasanya terjadi karena rem lama tidak dibuka dan dibersihkan atau bisa juga disebabkan oleh sering terendam air (terjadi jika mobil tergenang /terkena banjir). aliran kabel atau selang rem tersumbat - sering kali terjadi pada selang rem darurat. Cara Memperbaiki Rem Mobil Macet Rem pada benda otomotif baik mobil dan motor sangat penting untuk fungsinya. Rem mobil macet bisa saja terjadi dengan sejumlah alasan yang berbeda, namun jika setiap rem mobil macet diperbaiki oleh bengkel tentu saja akan memakan biaya. Ada beberapa pengecekan sedehrhana untuk memperbaiki rem mobil macet tanpa pergi ke bengkel seperti berikut ini : 1. Periksa kabel yang menempel pada pedal rem ke sistem pengereman, cari pada bagian bawah mobil tepat di bawah pedal rem. Pencarian ini dimaksudkan untuk mencari adanya rem mobil macet pada kabel. 2. Tarik kabel rem dengan dengan kuat ke samping. Tindakan ini mungkin sudah cukup untuk melancarkan kabel rem yang macet. 3. Periksa kabel rem darurat. Kabel ini berjalan dari rem tangan antara kursi depan atau dari pedal rem kaki ke bawah mobil. 4. Tarik kabel rem darurat dengan kuat ke samping. Hal ini mungkin bisa melancarkan kembali kabel rem darurat yang tersendat.

5. Periksa rem bagian depan sisi pengemudi. Angkat bagian depan sisi pengemudi menggunakan jack otomoti untuk mengakses rem drum. 6. Periksa rem dengan menggerakan mobil. Jika tidak bekerja juga, betulkan sedikit dengan palu. 7. Lakudkan pemeriksaan dari nomor 5 dan 6 pada setiap kursi penumpang. Pemeriksaan, penyetelan dan perawatan rem cakram sepeda motor: Rem cakram hidrolik Lepas unit rem cakram dan bongkar bagian - bagiannya. Perhatikan dengan teliti urutan bagian - bagian tersebut agar pada pemasangannya lagi tidak mengalami kesulitan. Bersihkan tiap - tiap komponennya. Jangan gunakan bensin atau solar untuk mencuci komponen - komponen rem cakram karena dapat merusak komponen tersebut. Ukur diameter silinder dan bandingkan dengan diameter seharusnya. Diameter yang lebih besar berarti bahwa silinder tersebut sudah terlalu aus dan haru diganti. Silinder yang sudah aus menyebabkan kebocoran minyak rem. Ukur diameter piston rem. Jika diameter lebih kecil di luar batas yang diijinkan berarti piston sudah terlalu aus dan harus diganti. Periksa keadaan sil piston, piston boot, pads dan bodi kalipernya. Kerusakan pada komponen tersebut harus segera diganti. Periksa juga keadaan selang minyak remnya. Selang yang retak sehingga menyebabkan kebocoran minyak rem harus diganti. Periksa apakah selang tersebut tidak tersumbat. Untuk itu tiup dengan udara, semprot pada lubang salurannya agar kotoran terbuang keluar. Bongkar silinder master pada tangkai kemudi dan cuci bagian - bagian yang telah dibongkar dengan minyak rem yang bersih. Jangan mencuci komponen dengan bensin atau bahan bakar lain karena komponen terbuat dari karet akan cepat rusak. Ukur diameter silinder sebelah dalam dan diameter piston dengan teliti. Bandingkan hasil pengukuran dengan diameter standar. Jika diameter hasil pengukuran di luar ketentuan berarti komponen tersebut harus diganti. Periksa kebocoran - kebocoran minyak rem antara tabung plastik dan silinder master. Jika tidak terjadi kebocoran berarti bagian tersebut dalam keadaan baik. Rakit kembali komponen - komponen silinder master dengan teliti dan perhatikan hal - hal berikut: o Pemasangan primary cup jangan terbalik o Ganti pen pasak tuas rem dengan yang baru dan keraskan agar masuk ke tempatnya. Periksa ketebalan piringan rem. Bandingkan dengan ukuran standar. Jika tebal piringan di luar ketentuan maka piringan harus diganti. Bersihkan permukaan piringan dari kotoran. Pasir yang menempel menyebabkan piringan cepat tergores. Oli yang melekat menyebabkan pengereman selip. Oleh karena itu bersihkan oli dengan alkohol dan keringkan dengan kain. Periks kekerasan baut baut piringan rem. Sesuaikan kekerasan baut tersebut dengan anjuran pabrik. Buang / keluarkan udara yang ada pada sistem rem hidrolik dengan cara sebagai berikut:

o o o

Pasang selang pada katup pembuangan udara, ujung selang yang sebelah direndam dalam minyak rem pada tabung. Tarik dan lepas berulang kali handel rem pada tangkai kemudi. Tahan handel rem pada posisi pengereman ( tarik) dan kendorkan baut pelepas udara. Mintalah bantuan orang lain untuk mengendorkan baut pelepasan udara tersebut. Keraskan lagi baut pelepas udara. Handel rem ditarik dan dilepas berulang ulang. Kemudian tahan handel rem pada posisi pengereman ( tarik ) dan kendorkan baut pelepas udara. Lakukan pekerjaan tersebut berulang - ulang hingga minyak rem yang keluar lewat slang tidak mengandung gelembung udara.Sementara itu jika minyak rem habis maka tambahkan minyak rem secukupnya.

REM KAKI REM CAKRAM ( DISC BRAKE) Disc brake mendorong piston menggunakan tekanan hidrolis yang dikirim melalui sirkuit rem dari master cylinder untuk membuat disc brake pad menjepit kedua sisi disc brake rotor dan menghentikan putaran ban. Karena disc brake rotor dan disc brake pad saling menggesek, terjadi panas akibat friksi tadi. Tetapi, karena disc brake rotor dan brake body terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap.

Berikut ini penjelasan beberapa tipe caliper. (1) Tipe fixed Caliper tipe fixed mempunyai sepasang piston untuk mendorong disc brake rotor pada kedua sisinya. (2) Tipe floating Caliper tipe floating hanya memiliki satu piston yang tertempel pada satu sisi calipernya. Piston berperan sebagai penerima tekanan hidrolis. Apabila disc brake pad ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berlawanan dari posisi piston, dan mendorong disc brake rotor dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan menghentikan putaran roda. Ada beberapa jenis caliper tipe floating, tergantung dari metode pemasangan caliper pada disc rotor-nya.

Anda mungkin juga menyukai