Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

PEMBAHASAN DAN TEMUAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian Rem
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang
sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem
rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan
cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga
panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen
bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan
yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh
karena itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan
yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus
tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan
bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap
gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan
yang disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut
antara lain: tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber
dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

2. Macam-Macam Rem
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
a.    Rem tromol (drum brake) dan
b.    Rem cakram/piringan (discbrake).
           Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
a.    secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan
b.    secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan.
           Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik,
sedangkan tipe cakram secara hidrolik.
3. Fungsi Rem
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting
dari sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap
kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
       Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
a.    Untuk mengurangi atau memperlambat laju kendaraan.
b.    Menghentikan kendaraan.
c.    Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendaranya.
       Mengingat rem demikian penting peranannya dan selau berhubungan
dengan keselamatn pengendara dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika
kondisi rem selalu diperhatikan, dirawat, serta mendapat pemeliharaan yang baik.

4. Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin.
Mengubah energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan
kendaraan sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah
energi gerak (kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan.
Rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan melawan
sistem gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua obyek yaitu:
a. Kanvas rem dengan tromol pada sistem rem tromol (drum brake), gesekan
antara tromol dan kanvas rem akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu
sendiri, biasanya gesekan akan berkurang dan gaya pengereman menjadi
menurun ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
b. Pad dengan cakram pada sistem rem cakram (disc brake), karena bidang gesek
selalu terkena udara, radiasi panasnya dapat disalurkan secepatnya sehingga
fungsi rem tetap stabil dalam berbagai kondisi.
Gambar 4.1 Prinsip Kerja Rem

5. Jenis Rem
a. Rem Tromol
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode standar
yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini.
Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
1. Komponen rem tromol
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen
seperti:
a) Sepatu rem (brake shoe) berfungsi sebagai bidang pengereman dengan cara
bergesekan dengan tromol yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
b) Tromol (drum) sebagai bidang pengereman dengan cara bergesekan dengan
kanvas rem yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
c) Pegas pengembali (return springs) Sebagai daya pengembali setelah
pengereman.
d) Tuas penggerak (lever) untuk menggerakkan cam sehingga kanvas
merenggang dan bersentuhan dengan tromol dan terjadilah pengereman.
e) Dudukan rem tromol (backplate) sebagai tempat dudukan rem tromol.
f) Cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem agar bersentuhan dengan
tromol sehingga terjadi pengereman.
g) Seal untuk pelindung antara lever dengan backplate agar tidak cepat aus.
h) Washer berfungsi untuk pengunci cam agar tidak bergerak kemana-mana
2. Cara kerja
Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang
terdiri dari, pedal rem (brakepedal) dan batang (rod) penggerak. Konstruksi dan
cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar 4.2  di bawah ini.
Gambar 4.2 Konstruksi Rem Tromol

Ketera
ngan:
(1) Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)
Pada saat kabel atau batang penghubung tidak ditarik, sepatu rem dan
tromol tidak saling kontak gambar 4.2. Tromol rem berputar bebas mengikuti
putaran roda. Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem
atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi
mengembang dan kanvas rem pirodonya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti
menahan atau menghentikan putaran roda.
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem
digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake
lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem dengan lining yang berputar
berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan
gesekan.  Pada sistem ini terjadi gesekan-gesekan sepatu rem dengan tromol yang
akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol
tersebut.
Rem jenis tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan luar
dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat
dari aluminium alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas
yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu
kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan
cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.
Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada
sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
1)   Tipe Single Leading Shoe
Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana
yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua
buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin  (pasak)
sebagai titik tumpuan sepatu rem.
Gambar 4.3 Rem Tromol Tipe Single Leading Shoe

2)   Tipe Two Leading Shoe


Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman
kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem
depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).
Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing
ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara
bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel.
Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri untuk menggerakkan cam.
Gambar 4.4 Rem Tromol Tipe Two Leading Shoe

b.   Rem Cakram (Disc Brake)


Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan
batang/tangkai secara hidrolis dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram,
putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh
dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat
piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan
dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan
piston yang bekerja sacara hidrolik.
1)   Tipe Rem Cakram
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua
tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang
digunakan adalah rem cakram hidrolis
Gambar 4.5 Cara Kerja Rem Cakram Hidrolis

Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi


gerak pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di
dalam silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar
silinder. Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk
mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston
pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah
aksi pengereman.
2)   Cara kerja rem cakram
Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya
yang digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari
sebuah reservoir yang berisi cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana
tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang
atau aluminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung dari pada master
silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal  yang baik dengan
silindernya,
dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet untuk mencegah kebocoran
cairan.
Cara kerjanya:
Saat  tangkai rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring  dan
begerak lebih jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan
piston bergerak lebih jauh. Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan
cairan akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake hose). Menekan piston
dan piston menekan brake shoe (kampas rem), kemudian kampas rem akan
menjepit disc brake (piringan).
Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali
ke reservoir lewat  lubang kembali,  kemudian seal akan mendorong piston
kembali ke tempat semula, sehingga disc brake (piringan) menjadi bebas.
Sebelum bekerja
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad tidak menyentuh piringan
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen – kecil
Pada saat bekerja
- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk besar
- Gesekan  besar
- Gaya pengereman besar
Bebas pengereman
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- Gaya pengeremen = 0
Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake) adalah
sebagai berikut:
a) Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan
menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat
terjamin.
b) Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat
dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga
pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor
tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
c) Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan
akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi
dengan normal.
d) Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan
gaya Sentrifugal.
Dari beberapa keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk
rem depan. Karena pada saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan
kebagian depan maka perlu menempatkan rem cakram pada rem depan. Baru-baru
ini untuk meningkatkan tenaga pengereman digunakan double disc
brake sistem (rem cakram untuk rem depan dan belakang).
Gambar 4.6 Master Silinder Pada Rem Depan

Keterangan :
1  Reservoir cover                            7 Brake lever                       12 piston
assembl
2 Diaphragm plate                         8 Lever pivot bolt                13 spring
3 Rubber diaphragm                      9 Pivot bolt locknut             14 rubber boot
4 Protector                                       10 Dust boot                        15
sealing washer
5 Clamp                                           11 Circlip                             16
banyo bolt
6 Brake light switch
a.    Komoponen-Komponen Rem Cakram
a) Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master silinder.
b) Piston master silinder, berfungsi menekan oli dari reservoir untuk disalurkan
kerumah piston.
c) Reservoir, berfungsi untuk tempat penampungan oli rem.
d) Selang, berfungsi sebagai saluran oli rem dari master silinder ke rumah piston.
e) Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas rem saat proses
pengereman.
f) Kampas, media gesek dengan disc pad.
g) Disc pad (piringan cakram), berfungsi sebagai media gesek dengan kampas.
h) Kaliper tempat piston rem.
i) Seal perapat cairan fluid.
b.   Cairan Minyak Rem (Brake Fluid)
        Cairan minyak rem harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin,
dan mamiliki titik didih yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan
minyak rem biasanya menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih
rendah akibatnya kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti
secara berkala.
c.    Sumber–Sumber Kerusakan Rem
       Gambar di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem
rem yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan
penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya atau solusinya.
Gambar 4.7 kerusakan rem cakram dan romol

d.   Cara Pengecekan Rem Cakram


1)   Jarak main bebas handel rem depan
  Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel.
Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur
penyetelan rem depan sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat.
 Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan
rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.
2)   Jarak main bebas handel rem belakang
       Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem.Jarak
main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang
sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.
Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan
rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.
3)   Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem
       Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang
yang menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti
mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake. Keberadaan udara ditandai
dengan kekosongan pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya
pengereman. Mengingat bahaya yang mungkin terjadi terhadap mesin dan
pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat diperlukan mengeluarkan
udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali sistem
pengereman dengan cara sebagai berikut:
a) Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang
pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
b) Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang
satunya pada tempat penampungan.
c) Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas
rem tersebut dan jangan dilepas. Longgarakan klep pembuangan udara dengan
memutarnya seperempat putaran agar minyak rem mengalir
ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan dari tuas rem
sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup klep pembungan
udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka klep pembuangan udara. Ulangi
proses ini beberapa kali sampai kemudian minyak rem mengalir dengan
gelembung-gelembung udara ke tempat penampungannya.
d) Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang.
Isi tabung reservoir di atas garis lower limit.

B.  Temuan Studi
1.   Perawatan dan Pemeliharaan Rem
  Perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan
kecermatan dan ketelitian, mengingat rem demikian penting perannya dan selalu
berhubungan dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga
bukanlah hal yang berlebihan apabila setiap pengendara sepeda motor mampu
melakukan perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor, sehingga
gangguan sekecil apapun dapat segera diperbaiki.
Ada dua jenis rem yang digunakan, yaitu rem tromol (drum brake) dan
rem cakram (dics brake), lebih lengkapnya dijelaskan dalam uraian berikut:
a. Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.
Tindakan perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum brake) dapat
dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
1) Mengusahakan keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur,
karena adanya kotoran tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan
pendinginan sekitar tromol menjadi berkurang, selama temperatur masih
tinggi maka kemampuan rem akan berkurang walaupun telah dibebankan
tekanan yang cukup.
2) Menggunakan kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas
rem yang berkurang tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang
baru.
3) Menyetel unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
4) Selalu memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena
setelah dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa
menjadi tipis.
b. Perawatan dan pemeliharaan rem cakram
Sepeda motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap
harus mendapat perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal
dan memuaskan. Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau
langkah sebagai berikut:
1) Mengusahakan keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran
(debu, lumpur dan sebagainya).
2) Memeriksa permukaan minyak rem dan kondisi minyka rem, apabila perlu
menambah atau mengganti minyak rem gunakanlah minyka rem dengan tipe
dengan jenis yang sama, dan tidak menimbulkan kerusakan pada pipa. Tidak
merusak karet-karet dan tidak mudah menguap.
3) Menggunakan pad rem yang berkualitas.
4) Periksa bagian piringan dari goresan.
5) Pemeriksaan dan penyetelan rem tromol (Drum Brake).
       Rem tromol bekerja menghentikan roda dengan gesekan yang terjadi bila
lapisan sepatu rem (Brake shoe Lining) ditekan terhadap tromol dari rem oleh
karena itu lapisan sepatu rem menjadi aus. Ini akan menambah clearance diantara
sepatu rem dan tombol (drum) sehingga tidak menahan laju kendaraan dan sepeda
motor tidak dapat berhenti.
       Untuk menghindari hal tersebut diatas maka rem sepeda motor harus
senantiasa diperiksa dan distel sesuai dengan prosedur buku manual merek sepeda
motor tersebut.
Prosedur pemeriksaan rem sepeda motor jenis tromol umumnya setiap
sepeda motor memiliki kesamaan. Apabila kita akan memeriksa dan menyetel rem
tromol harus diperhatikan pada bagian mana (roda depan atau belakang) rem
tersebut akan diperiksa atau distel, karena prosedur pemeriksaan dan penyetela
rem bagian depan dan belakang ada sedikit perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan
prosedur yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan dan penyetelan rem sepeda
motor.
Penyetelan rem.
       Untuk melihat kondisi rem tromol sebelum dilakukan penyetelan terlebih
dahulu, setelah rem tersebut banar-benar tidak dapat disetel untuk memperoleh
kondisi yang sesuai dengan kebutuhan dan keama.
a) Lepaskan mur pengunci (locknut) kemudian putarlah penyetel, bila jarak
diantara ujung lengan dan throttle grip telah sesuai dengan spesifikasi,
kencangkanlah mur pengunci, periksa sekali lagi jarak antara ujung lengan
dengan throttle grip.
Gambar 4.8 Menyetel Rem Depan

b) Bila penyetelan tidak mungkin lagi meskipun penyetel telah dilonggarkan


sampai limitnya, lakukan langkah berikut:
(1) Lepaskan mur pengunci
(2) Kencangkan penyetelan sampai berhenti
(3) Kencangkan baut pengunci
c) Setelah penyetelan rem bagian atas selesai, selanjutnya periksalah setelan rem
bagian bawah, dengan langkah sebagai berikut:
(1) Putar rem penyetel pada ujung kabel rem bagian   bawah sesuai dengan
spesifiksasinya.
(2) Pastikan ujung kabel yang ditetapkan pada sisi grip tangan telah ditetapkan
pada lengan rem.
(3) Putar mur penyetel sesuai alur dan harus diputar sedemikian rupa agar sesuai
dengan pena pemeriksaan.
       Setelah dilakukan penyetelan tetapi rem tidak dapat bekerja dengan baik
maka lakukan langkah – langkah pemeriksaan sebagai berikut :
a) Pemeriksaan apakah tanda pada plat indikator lapisan sepatu rem telah
berada diluar limit/ batas keausan. Bila sudah diluar batas keausan mak
sepatu rem harus diganti.
Gambar 4.9 Limit Keausan Kanvas Rem

b) Apabila sepatu rem harus diganti lakukan langkah pemeriksaan setelah roda
depan dibuka.
c) Setelah roda dibuka dan sepatu rem harus diganti, lakukan langkah
pemeriksaan sebagai beikut :
(1) Periksa apakah ada guratan pada bagian dalam permukaan dari pada tromol
remnya
(2) Apabila Guratan–guratannya tidak terlelu serius, licinkan dengan
menggunakan sikat baja
Gambar 4.10 Rekondisi dengan Memakai Sikat Baja

(3) Bersihkanlah Tromol dengan cara meniupkan udara  kompresor atau lap
dengan kain sampai bersih.
(4) Ukur diameter dalam tromol dengan menggunakan jangka sorong (vernier
caliper), perhatikan di atas keausan tromol sebagai berikut :
Diameter bagian dalam standar batas pemakaia
Depan         :110 mm –111 mm
Belakang    :130 mm –131 mm
Gambar 4.11 Mengukur Diameter dalam Rem Tromol

(5) Apabila terlihat ada keretakan pada bagian tromol atau luka yang garisnya
dalam, gantilah tromol. Untuk peggantian tromol lakukan di bengkel servis

2.    Membongkar dan Merakit Kembali


       Untuk melakukan langkah membongkar/membuka rem tromol bagian
depan, lakukan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Siapkanlah alat yang akan digunakan, minimal 1 set tool boks lengkap.
b. Bukalah kabel rem pada bagian bawah.
c. Kendorkan mur dan lepaskan poros roda – rodanya
d. Lepasakan roda
e. Lepaskan panel sub assy
f. Lepaskan pena pengambung
g. Lepaskan tuas rem
h. Lepaskan pegas sepatu rem
i. Lepaskan cam rem
j. Lepaskan sepatu rem
       Setelah dibuka dan dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada
komponen yang rusak segera ganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik
dari langkah membukanya. Itulah pengalaman penyusun laporan ini selama
bekerja di Bengkel Bunda Motor.
BAB V
PENUTUP

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa. Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan
segala hambatan dan rintangan yang penulis hadapi. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi
penulis sendiri. Dalam pembuatan laporan ini, tentunya tidak lepas dari
kekurangan karena adanya keterbasaan pengetahuan dan buku panduan yang
penulis miliki. Apabila masih ada kesalahan dalam penyusunan atau pembuatan
laporan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

A. Simpulan
           Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama
ilmu di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan
teori saja, praktik langsung Didunia Usaha mempunyai peranan sangat penting
dalam menimba ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik
Kerja Industri perlu diadakan untuk  menambah  kemampuan dan pengalaman
para siswa. Setelah melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di Bengkel
Bunda Motor, banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang penyusun
peroleh dan semoga dapat berguna dikehidupan yang akan datang guna
meningkatkan sumber daya manusia. Melalui Praktik Kerja Industri dengan objek
yang sebenarnya kemampuan seseorang akan berkembang lebih baik daripada
hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu memang terbukti dengan
diadakannya PKL kemampuan siswa jauh meningkat seperti penyusun laporan ini.
Setelah penyusun laporan melaksanakan program PKL ini dapat
disimpulkan bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun
sistem yang ada didalamnya sangatlah diperlukan untuk
menjaga  performa sepeda motor agar selalu stabil dan dapat bekerja dengan baik
tanpa adanya suatu kekurangan. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan dan
perawatan yang baik dan benar sesuai Standar Operasional Kerja dan buku
pedoman pemeliharaan yang ada.
B.  Saran
Setelah penyusun melakukan program PKL di Bengkel Bunda Motor,
perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
1. Untuk Pihak Sekolah
a. Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca
melaksanakan program PKL
b. Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan PKL
lebih semangat.
c. Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan Dunia Usaha.
d. Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang
tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat usaha.
e. Selalu mengawasi siswa yang PKL agar siswa yang menyelewengkan bisa
ditegur.
2. Untuk Pihak Industri
a. Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah PKL selesai
siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang sebenarnya.
b. Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan dan
jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah banyak
seiring dengan tempat yang semakin luas.
c. Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan
perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa membuktikan
kemampuan yang dimilikinya.
3. Untuk Adik-Adik Kelas yang Nanti Akan Melaksanakan PKL
a. Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk bekal
PKL kalian.
b. Belajarlah menghargai waktu karena di Dunia Usaha waktu sangatlah
berharga.
c. Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang lebih
tahu.
d. Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
e. Jangan merasa pintar, karena sikap seperti itu bisa menghancurkan      kalian
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai