Anda di halaman 1dari 36

MODUL

PEMELIHARAAN DAN PEBAIKAN SISTEM REM

BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR

Tsm
(Teknik
sepeda
motor)

SEKOLAH TEKNOLOGI MENENGAH NEGERI 2 SAMPIT

2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


dengan rahmat dan kesehatan yang diberikan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan modul yang berjudul “ Pemeliharaan dan Perbaikan
Sistem Rem” yang dibutuhkan sebagai penambah ilmu pengetahuan
terutama dibidang teknik otomotif terutama pada kompetensi keahlian
Teknik Sepeda Motor.

Mudul ini dibuat berdasarkan tuntutan kurikulum spectrum 2008,


pada Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. Dengan dibuatnya
modul ini diharapkan dapat membantu siswa-siswi yang ingin
mengetahui nama-nama komponen, bagaimana cara kerja, pemeliharaan
system rem sepeda motor. Pembahasan pada modul ini meliputi jenis-
jenis rem, prinsip kerja dan konstruksi dari system rem.

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan literature siswa


dalam pembelajaran di luar sekolah (Praktek Industri). Mudul ini dibuat
sangat sederhana dan dengan bahasa yang sederhana juga dilengkapi
dengan gambar-gambar agar dapat membantu pembaca (Siswa-siswi
mempermudah untuk memahami isi modul.

Penulis mengharapkan koreksi dan masukannya yang bersifat


membangun kepada seluruh pembaca, agar kiranya mudul ini lebih baik.

Sampit, juli 2012

Penyusun

SISTEM REM

A. TUJUAN PMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswadiharapkan peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. siswa bisa menjelaskan fungsi system rem pada sepeda motor.
2. Siswa mengetahui jenis jenis rem ditinjau dari cara kerjanya.
3. siswa bisa menjelaskan keuntungan dan keruguan dari rem hidrolik (rem cakram)
dibandingkan rem Mekanik (rem tromol)
4. Siswa dapat menjelaskan cara kerja rem cakram dan rem tromol.
5. siswa dapat menyebutkan nama-nama komponen rem cakram dan rem tromol.
6. siswa dapat melakukan perawatan system rem dengan baik
7. siswa dapat mengidentifikasi gejala-gejala kerusakan pada system rem
8. siswa dapat melakukan perbaikan pada system rem sepeda motor.

B. PENDAHULUAN
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena
berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau
menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut
menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak
yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap
gesekan.

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat
untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang
besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan
bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut
biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan
tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar,
resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor,yaitu: 1) Rem tromol (drum
brake) dan 2) rem cakram/piringan (disc brake). Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua,
yaitu; 1) secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan 2) secara hidrolik

dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara
mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.

C. REM TROMOL (DRUM BRAKE)

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang
digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena
rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari

komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return
springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara
pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan
batang (rod) penggerak.

Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar 8.1 dan 8.2 di bawah ini:
Gambar 8.1 Konstruksi rem tromol

Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling
kontak (gambar 8.2). Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau
batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga
sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran
roda.
Gambar 8.2 Rem tromol dan kelengkapannya

1. Pedal rem
2. Operating rod (batang Penghubung)
3. Brake lever (tuas rem)
4. Brake shoe (sepatu rem)
5. Drum (tromol)

Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga
panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu
rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda
dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan
memberikan hasil energy panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol
disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin
yang terbuat dari aluminium–alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang
sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai
alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari
lubang aliran.

Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. TIPE SINGLE LEADING SHOE


Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai
sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem
lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

Gambar 8.3 Rem tromol tipe single leading shoe

2. TIPE TWO LEADING SHOU

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu
setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini
digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di
masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe.

Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang
bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.
Gambar 8.4 Rem tromol tipe two leading shoe

D. REM CAKRAM (DISC BRAKE)


Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara
hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan
dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads).

Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan
berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan
piston yang bekerja sacara hidrolik.
Gambar 8.5 Jangka pelengkung sebagai alat pelengkap untuk
cabang meluncurkan cakram dan cakram siap keatas

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram
mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis.
Gambar 8.6 Cara kerja rem cakram hydraulic

Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak pad, maka
digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan
menekan minyak rem keluar silinder.

Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada di
dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram,
sehingga terjadilah aksi pengereman.

Gambar 8.7 Pengambangan konstruksi cakram

Cara kerja rem cakram:


Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang digunakan kedalam
tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah reservoir yang berisi cairan minyak rem dan sebuah
silinder yang mana tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang atau
aluminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung dari pada master silinder di pasang tutup karet
untuk memberikan seal yang baik dengan silindernya, dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet
untuk mencegah kebocoran cairan.

Cara kerjanya:
Saat tangki rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih jauh. Tutup piston
pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh. Tekanan cairan dalam master
silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake hose). Saat tangkai rem
dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali ke reservoir lewat port kembali (lubang kembali).

Gambar 8.8 Saat tidak ada pengereman


Sebelum bekerja :

- Tekanan minyak rem 0


- pad tidak menyentuh piringan (cakram)

Gambar 8.9 Saat ijakan rem ringan

Mulai bekerja :

- Tekanan minyak rem bertambah.


- Pad menyentuh piringan (cakram) dengan ringan
- Gesekan kecil
- Pengereman kecil

Gambar 8.10 Saat terjadinya pengereman

Pada saat bekerja :

- Tekanan minyak rem besar


- Tekanan pad pada dis besar
- Gesekan – besar
- Gaya pengereman besar.

Gambar 8.11 Saat ijakan pedal rem dibebaskan


Bebas pengereman :
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- gaya pengereman = 0

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake)adalah sebagai berikut:

1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka.
Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.

2. Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram
digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem.
Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.

3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan akan sedikit berubah.
Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi dengan normal.

4. Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.

Dari beberapa keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk rem depan. Karena pada
saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan kebagian depan maka perlu menempatkan rem
cakram pada rem depan. Baru-baru ini untuk meningkatkan tenaga pengereman digunakan double disc brake
sistem (rem cakram untuk rem depan dan belakang).
Nama-nama Komponen :

1. Reservoir Cover 7. brake lever 12. Piston assembly


2. Diaphragm plate 8. Lever pivot bolt 13. Spring
3. Rubber diaphragm 9. Pivot bolt locknut 14. Rubber boot
4. Protektor 10. Dust boot 15. Sealing Washer
5. Clamp 11. Circlip 16. Banyo bolt
6. Brake light switch

Gambar 8.12 Kekhasan pada master silinder rem depan


Gambar 8.10 Kekhasan komponen master silinder
rem belakang
E. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEN REM

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Rem

Jadwal perawatan berkala sistem rem dan roda sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah
berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal).
Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika
sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir). Tabel di
bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala system rem yang sebaiknya dilaksanakan demi
kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis
dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana yang lebih dahulu
dicapai.

Tabel 1. Jadwal perawatan berkala (teratur) sistem rem dan roda

Bagian Tindakan setiap


Yang dicapai jarak
Diservis tempuh

1 Sepatu Periksa, bersihkan,


rem atau dan stel bila perlu
pad setiap 5.000 km

2 Jarak main Periksa dan stel


bebas rem setelah 500 km,
1.500 km,
3.000 km dan
selanjutnya setiap
2.000 km

3 Selang Periksa setiap 5.000


rem km dan ganti setiap
(khusus 4 tahun sekali
rem
hidrolis)

4 Minyak Periksa setiap 5.000


rem km dan ganti setiap
(khusus 2 tahun sekali
rem
hidrolis)

2. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Rem

Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem dan roda
yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan
menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).

Tabel 2. Sumber-sumber kerusakan sistem rem dan roda


Pe
rm Kemun Solusi
as gkinan (Jalan
ala Penyeb Keluar)
ha ab
n
Da1. Minyak rem bocor pada 1.
ya sistem hidrolik Perbaik
re 2. i atau
m Kanvas ganti
kur rem
an hangus 2. Ganti
g 3. 3. Ganti
Piringan 4.
rusak Buang
4. Terdapat angin pada sistem angin
hidrolik
5. 5. Ganti
Kanvas 6. Ganti
aus
6. Permukaan kanvas terdapat 7. Ganti
oli
7. Permukaan drum rusak/aus 8. Setel
8. Jarak main tuas rem terlalu
banyak
Re1. Permukaan kanvas rem 1. Perbaiki permukaan kanvas
m berkarbon dengan amplas
ber 2. Pad 2. Ganti
bu set 3. Ganti
nyi habis 4. Kencangkan sesuai petunjuk
3. 5. Ganti
Bearing 6. Ganti
roda minyak
rusak rem
4. As roda belakang atau depan
kendor 7. Bongkar dan bersihkan
5. Pad master cylinder
set 8. Bersdihkan dengan amplas
hangus 9. Ganti
6. Terdapat benda asing pada
minyak rem
7. Lubang master cylinder
tersumbat
8. Permukaan kanvas rem licin
9.
Kanvas
rem aus

Ge1. Ada udara pada system 1.


rak hidrolik Buang
tua 2. angin
s Minyak 2. Isi minyak rem sampai batas,
re rem buang udara
m kurang 3. Ganti dengan minyak rem
kur3. Kualitas minyak rem kurang yang tepat
an baik 4. Ganti
g 4. As 5. Ganti
bai tuas
k rem aus
5. Drum
dan
kanvas
rem aus

Mi 1. Sambungan kurang kencang 1. Kencangkan sesuai petunjuk


ny 2. 2. Ganti
ak Selang 3. Ganti
re retak piston
m 3. dan/ata
bo Piston u cup
cor atau
cup aus

3. Sistem Pengereman

Jarak Main Bebas Handel Rem

Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel. Jarak main bebas:
10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem depan sampai
diperoleh jarak main bebas yang tepat

Catatan:

Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan
rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarakmain bebas.

Jarak Main Bebas Pedal Rem

Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem. Jarak main
bebas: 20-30 mm. Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang sampai
diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.

Catatan:

Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan
rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

4. Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem

Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang
menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti mengganggu
kemampuan pengereman dari disc brake. Keberadaan udara ditandai dengan ”kekosongan”
pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya pengereman. Mengingat bahaya yang
mungkin terjadi terhadap mesin dan pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut,
sangat diperlukan mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali
sistem pengereman dengan cara sebagai berikut:

a. Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang pemeriksaan.
Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
b. Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang satunya
pada tempat penampungan.
c. Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas rem
tersebut dan jangan dilepas.
Longgarakan klep pembuangan udara dengan memutarnya seperempat putaran agar
minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan
dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup klep pembungan
udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka klep pembuangan udara. Ulangi proses ini
beberapa kali sampai kemudian minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung
udara ke tempat penampungannya.
d. Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang. Isi tabung reservoir di atas
garis lower limit.

Catatan:

Isi terus minyak rem pada tabung reservoir begitu diperlukan sementera
pembuanngan udara dari sistem pengereman dilakukan. Jaga agar minyak rem tetap ada
pada reservoir. Hati-hati dengan minyak rem, cairan ini bereaksi kimia terhadap bahan-
bahan cat, plastik dan karet.

F. Evaluasi
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan Dengan jelas dan tepat !
1. Jelaskan perbedaan antara rem tromol dan rem cakram !
2. jelaskan cara kerja rem cakram
3. Ada 4 (empat) keuntungan rem cakram, terangkan masing-masingnya !
4. Dibawah ini gambar konstruksi apa, berikan nama dari tiap-tiap nomor yang dicantumkan,
terangkan fungsinya !
5. Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, sebutkan dan jelaskan
6. Cara kerja rem cakram ditunjukkan oleh gambar dibawah ini, betulkan urutan gambar sesuai
tahapannya dan berikan keterangan dari masing-masing tahapan tersebut.

1 2

4
3
7. Ada 4 tipe roda yang biasa kita kenal, sebutkan masingmasingnya dan apa perbedaan
diatara tiap tipe tersebut!

8. Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Rem ada beberapa macam, sebutkan 2 diantaranya dan
terangkan!

FUNGSI REM
Untuk mengurangi kecepatan laju  sepeda motor dan menghentikannya.

SISTEM PENGEREMAN
Prinsip system pengereman adalah perubahan energi kinetic menjadi
energi panas dalam bentuk gesekan panas.
Ada dua tipe system pengereman apada sepeda motor, yaitu :
1.      Tipe drum (tromol).
2.      Tipe Disc (Cakram).

Kedua-duanya berputar bersama-sama roda. Masing-masing dilambatkan


oleh gesekan rem atau pad yang menekannya.

I.       REM TROMOL


A. Gangguan yang terjadi pada rem tromol
1.      Pengereman kurang pakem (kurang mantep), kemungkinan penyebab :
a.       Penyetelan kurang tepat.
b.      Keausan pada tromol.
c.       Keausan pada kampas.
d.      Pemasangan kampas rem tidak benar.
e.       Kabel rem macet (kurang pelumasan).
f.        Terjadi kontaminasi pada tromol.
g.       Terjadi kontaminasi pada kampas.
2.      Handle lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi semula,
kemungkinan penyebab :
a.       Terjadi keausan pada sepatu rem akibat bergesekan dengan nok (tonjolan)
b.      Terjadi kerenggangan yang berlebihan antara lengan rem dengan nok.
c.       Terjadi keausan/patah, pada per rem.
d.      Penyetelan kurang tepat.
e.       Tromol macet, akibat kontaminasi.
f.        Terjadi keausan pada sepatu rem akibat pergesekan dengan nok.
g.       Kabel rem macet (kurang pelumasan).
h.      Kesalahan pemasangan pada tromol.
3.      Terjadi bunyi pada saat di rem, kemungkinan penyebab :
a.       Terjadi keausan pada kampas.
b.      Terjadi keausan pada tromol
c.   Kontaminasi pada tromol.
PRINSIP KERJA
REM TROMOL
1.       SINGLE LEADING SHOE TYPE (Leading-Trailing Shoe Type)
      Tenaga pengereman dari pedal atau handle rem dialirkan ke bubungan
rem melalui kabel atau batang rem. Bubungan (seperti terlihat pada
gambar disamping) akan menggerakkan sepatu (shoe) rem, yang
selanjutnya bergesekan dengan drum untuk memperlambat putaran drum
yang berhubungan dengan roda. Sehingga putaran roda akan diperlambat.

Dengan konstruksi/posisi
shoe yang demikian, maka leading shoe menghasilkan gaya yang lebih
besar daripada trailing shoe. Kenaikan gaya pada leading shoe ini yang
disebut “SELF ENERGIZING”. (gb.2)

2.      DUAL LEADING SHOE TYPE


      Perbedaan dengan “Single Leading Shoe” adalah pada tipe ini
memakai dua buah bubungan rem. Dengan gaya yang sama dari pedal rem
atau handle rem, tipe ini akan memberikan gaya pengereman yang lebih
besar.
Karena system ini menghasilkan gesekan yang paling penting pada
komponen-komponen rem maka diperlukan material yang dapat
menyalurkan panas dengan cepat.
Alumunium Alloy adalah material yang mempunyai konduktivitas panas
yang tinggi. Dan juga sirip-sirip pendinginan (Coolig Fins pada hub
dipergunakan untuk mempercepat proses pendinginan. (gb.3)

PEMERIKSAAN REM TROMOL


TROMOL REM
      Periksa tromol rem terhadap kerusakan, dang anti jika diperlukan.

      Ukur diameter dalam tromol


rem pada permukaan lining di beberapa tempat dan dapatkan ukuran
terbesar.
      Batas Service :
Astrea, WIN, GLK         : 111 mm
GL Pro, Tiger                 : 131 mm
Catatan :

-         Jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas #120.


-         Memakai jangka sorong untuk mengukur diameter dalamtromol (gb.4)

   
KETEBALAN BRAKE LINING
Ukur brake lining pada tiga titik (keduanya diujung dan di tengah-tengah).
Ganti sepatu rem sepasang jika ukurannya lebih kecil dari batas service
yang diijinkan atau jika kena grease (gemuk). (gb.5)
Batas Service : 2.0 mm

PROSES MEMBUKA
Catatan :

-   Ganti sepatu rem sepasang.


-   Jika sepatu rem akan dipakai lagi, pada waktupelepasan tandai terlebih
dahulu ujung sepatu rem supaya dapat dipasangpsda posisi semula.
-   Tarik sepatu rem dari anchor pin dan lepaskansepatunya.
-   Lepaskan lengan rem, indicator keausan, seal debudan bubungan rem.
(gb.6)
  
PROSES PEMASANGAN
   Lumasi bubungan rem dan pin jangkar dengan sedikit gemuk selanjutnya
pasang kembali panel rem.
   Pasang sil debu, plate indicator keausan dengan menempatkan gigi indicator
yang lebar pada bubungan rem. (gb. 7a)
 

   Tepatkan tanda titik pada lengan rem dengan bubungan rem kemudian
kencangkan baut penjepit.  (gb.7b)

I.       REM CAKRAM


A. Gangguan yang terjadi pada rem cakram

1.      Handle Rem  Terasa Lunak


a.       Ada udara palsu di dalam system Hidraulik.         j.  Saluran minyak rem
tersumbat.
b.      Ada kebocoran pada system hidraulik.         k. Cakram rem
bengkok/berubah bentuk
c.       Kanvas rem/ cakram rem kotor.                  l.  Piston caliper
menyangkut/aus.
d.      Sil piston caliper aus.                                    m. Piston silinder utama
menyangkut/aus.
e.       Sil piston silinder utama aus.                        n. Silinder utama kotor.
f.        Kanvas rem/ cakram rem aus.                     o. Handel rem bengkok.
g.       Caliper kotor.
h.      Caliper tidak bergeser dengan baik.
i.        Tinggi permukaan minyak terlalu rendah.
2.      Handel Rem Terasa Keras
a.       Sistem rem tersumbat/tertahan.                   e. Sil piston caliper aus.
b.      Piston caliper menyangkut/aus.                   f. Piston silinder utama
menyangkut/aus.
c.       Caliper tidak bergeser dengan baik.              g. Handel rem bengkok.
d.      Saluran minyak rem tersumbat/tertahan.
3.      Rem Menyangkut
a.       Kanvas rem/cakram rem kotor.                   d. Cakram bengkok/berubah
bentuk.
b.      Roda tidak terpasang dengan tepat.              e. Kaliper tidak bergeser
dengan baik.
c.       Kanvas rem/cakram rem aus.

PRINSIP KERJA REM CAKRAM


Tekanan yang dipakai melawan handle rem atau pedal akan
menggerakkan piston di dalam master silinder unit. Tekanan Hidraulik
fluida selanjutnya dialirkan melalui saluran (pipa) untuk menekan piston
caliper.

Piston caliper akan


kontak langsung dengan sisi belakang kanvas rem. Anti Sequeal shims
(plat tipis) akan mengatur posisi normal antara piston dan kanvas rem.
Pada saat yang bersamaan, kanvas rem pada sisi yang berlawanan
menekan cakram, sehingga putaran roda diperlambat. (gb.8)
Pada waktu handel rem dilepas, tekanan hydraulic menurun dan pad
tekanannya berkurang pada disc (cakram).
Minyak rem, piston master dan piston caliper kembali seperti semula oleh
tekanan pegas di piston master dan sil di piston kaliper. (gb.9)

Pada “single push” caliper, kedua pads menekan disk melalui reaksi
“sliding caliper yoke”. Caliper tipe ini banyak dipakai pada Honda. Model
terbaru memakai single push dengan dua piston.

INFORMASI UNTUK PEMELIHARAAN


  Hindari kotoran, debu, air atau benda asing masuk pada waktu pengisian
dan penggantian minyak rem.
  Ganti Parts yang dianjurkan pada waktu penggantian komponen.
  Bersihkan permukaan brake pad dan disk, jika terkena oli atau grease
(gemuk), karena akan mengurangi gaya pengeremannya.
  Brake caliper dapat dilepas dari sepeda motor dan pad dapat diganti tanpa
harus memutuskan system hidraulik.

PENGGANTIAN MINYAK REM


Sebelum membuka tutup reservoir, putar handle bar sampai minyak rem
pada posisi mendatar. Pisahkan/tempatkan di tempat yang aman. Barang-
barang yang dicat, plastic, karet, agar dituutup kain, pada saat melakukan
service atau penggantian minyak rem.
Tanpa Alat Khusus
  Buka tutup master silinder dan diafragma
  Buanglah kotoran-kotoran akibat kontaminasi pada pad dan disk dengan
cairan pembersih.
  Isi minyak rem sampai batas upper. (gb.10)
  Hubungkan pipa pada katup pembuangan.

  Pompa/tekan handel rem


berulang-ulang sampai terlihat gelembung udara keluar.
  Tekan handel rem selanjutnya buka katup pembuangan ¼ putaran dan tutup
kembali.
  Lakukan cara seperti di atas sampai rem bekerja dengan sempurna. (gb.11)
Memakai Alat Khusus
  Isi minyak rem sampai batas upper.
  Pasang alat brake bleeder pada katup pembuangan seperti gambar
disamping.
  Lakukan pemompaan 3 atau  kali kemudian kendorkan katup dengan kunci
+/- 5 detik lalu kencangkan kembali.
  Lakukan beberapa kali sampai minyak rem terlihat keluar tanpa gelumbung
udara melalui pipa brake bleeder. (gb.12)

MASTER
CYLINDER
PROSES MEMBUKA
  Keluarkan minyak.
  Lepaskan snap ring deng snap ring pliers.
  Keluarkan piston master dan pegas.
  Cuci master silinder dan komponen lainnya dengan air bersih. (gb.13)

PEMERIKSAAN
  Periksa master silinder
terhadap goresan, keausan.
  Ukur diameter dalam pada beberapa tempat.
  Ganti master silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang
diijinkan. (gb,.14)
  Periksalah pistonmaster terhadap goresan keausan.
  Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.

  Ganti piston master jika ukuran


terkecil lebih kecil dari batas service yang diijinkan. (gb.15)

PROSES PEMASANGAN
         Pastikan tiap parts, terbebas
dari kotoran sebelum dipasang.
         Lapisi piston cup dengan minyak rem yang baru dan pasangn pada
pistonnya.
         Pasang pegas dengan ujung diameter yang lebih besar menghadap master
cylinder.
         Pasang primary cup dengan sisinya yang cekung menuju sisi dalam
master silinder.
         Pasang snap ring. (gb.16)

BRAKE CALIPER
PROSES MEMBUKA
  Lepaskan baut pipa minyak rem.
  Lepaskan baut caliper.
  Lepaskan kanvas rem.
  Lepaskan braket caliper.
  Keluarkan piston dengan
memakai tekanan udara.
(gb.17,18)

Catatan ;

Untuk melindungi supayapiston tidak terlempar keluar, bagian sisi piston


diberi penahan kainlap/plat tipis
 Cucilah caliper silinder dan komponen lainnya dengan air bersih. (gb.19)
PEMERIKSAAN
  Periksa permukaan dinding silinder caliper dari cacat dan goresan-goresan.
  Ukur diameter dalamnya beberapa tempat.
  Ganti caliper silinder jika ukuran terbesar melebihi batas service yang
diijinkan.(gb.20)

  Periksa permukaan dinding piston caliper dari cacat dan goresan-goresan.


  Ukur diameter luar piston pada beberapa tempat.
  Ganti psiton caliper jika ukuran terkecil melebihi batas service yang
diijinkan. (gb.21)
PROSES PEMASANGAN
Catatan :

PEMERIKSAAN BRAKE DISC (REM CAKRAM)

  Secara visual periksa disk terhadap kerusakan atau keretakan.


  Ukur ketebalan cakram pada
beberapa tempat dan ganti jika hasil pengukuran terkecil lebih kecil dari
batas service yang diijinkan. (gb.23)

Anda mungkin juga menyukai