Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BODI DAN SASIS KENDARAAN (SISTEM REM)

DISUSUN OLEH:
NAMA : ADE EDWIN ABDUL RASID

PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK PGRI DAYEUHLUHUR
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kendaraan bermotor merupakan salah satu alat transportasi yang paling


banyak digunakan serta menjadi kebutuhan dasar pada era mobilsasi yang tinggi
ini, kendaraan dapat bekerja secara normal apabila seluruh sistem pendukungnya
dapat bekerja secara normal yang salah satunya adalah sistem rem. Sistem rem
merupakan salah satu elemen penting dari suatu kendaraan. Sistem pengereman
yang ada, selain dari engine brake (pengereman dengan mesin), juga dengan
metode gesekan. Gesekan ini dihasilkan dari menggesekkan lining kampas rem
dengan tromol atau dengan pad (disc brake). Efek pengereman (braking effect)
diperoleh dari adanya gesekan yang timbul antara dua objek sehingga terjadi
penurunan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi
panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan.
Sebaliknya, pengereman mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas
untuk menghentikan kendaraan (Yanuar., Satyadarma,D. & Noerdin,B. 2010).
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Rem

Sistem rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda
kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik
menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang
berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran
roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem. Sistem
rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai keamanan dalam
berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan keamanan
berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini
harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah
berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Pada dasarnya sistem rem
pada kendaraan memiliki beberapa fungsi seperti untuk mengurangi laju atau
kecepatan kendaraan, untuk menghentikan laju kendaraan, untuk memungkinkan
kendaraan dapat parkir (rem parkir/ hand brake) ditempat yang tidak rata (pada
tanjakan atau turunan), Sebagai alat yang menjamin keamanan dan keselamatan
pengendara.

2.2 Komponen Sistem Rem


Gambar 2.2.1 Komponen Sistem Rem

Pada gambar di atas dapat diketahui komponen-komponen dari sistem rem yaitu:

1. Disc brake

Disc brake atau rem cakram yaitu tipe rem yang menggunakan cakram
sebagai media pengereman. Cara kerjanya yaitu cakram akan berputar bersamaan
dengan roda, ketika pedal rem ditekan maka pad rem akan menjepit cakram
sehingga kecepatan putaran cakram akan berkurang atau berhenti.
2. Drum brake

Drum brake atau rem tromol yaitu tipe rem yang menggunakan tromol
sebagai media pengereman. Cara kerjanya yaitu tromol akan berputar bersamaan
dengan roda, ketika pedal rem ditekan maka kanvas rem akan menekan tromol
sehingga kecepatan tromol akan berkurang atau berhenti.
3. Proportioning valve

Proportioning valve yaitu katup yang berfungsi sebagai pengimbang


tekanan antara rem pada bagian depan dan rem pada bagian belakang.
4. Brake boster

Brake boster atau boster rem yaitu komponen yang berfungsi


memperingan pengendara ketika menginjak pedal rem.
5. Brake pedal

Brake pedal atau pedal rem yaitu sebagai pedal tempat pengemudi untuk
mengerem.
6. Parking brake lever

Parking brake lever atau tuas parkir yaitu tuas yang berfungsi untuk
menarik rem parkir.

2.3 Jenis Sistem Rem

Jenis rem yang digunakan pada kendaraan baik itu kendaraan motor
maupun mobil yaitu:
1. Rem cakram

Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem pengereman mobil
yang konsep kerjanya memanfaatkan komponen tambahan berupa disc rotor atau
piringan yang akan dijepitkan oleh dua buah Kanvas rem, agar bisa
memperlambat putaran ban. Rem cakram mobil dan motor memiliki radiasi panas
yang lebih baik dan saat cakram terkena dengan air, maka proses keringnya
terbilang cepat, rem ini bisa lebih stabil untuk menghentikan kendaraan, tidak
menimbulkan bunyi saat pengereman, perawatan mudah dan komponen utamanya
yang sangat simpel. Tetapi rem cakram juga memiliki beberapa kekurangan
seperti rem cakram tidak kuat menahan beban berat, wheel rims lebih mudah
kotor.

Gambar 2.3.1 Rem Cakram

Ketika menginjak pedal rem, maka akan timbul tekanan hidrolis dari
master silinder. Tekanan hidrolis tersebut akan disalurkan ke aktuator rem dalam
hal ini caliper rem. Pada caliper rem, tekanan hidrolis tersebut akan digunakan
untuk menggerakan piston didalam caliper. Gerakan piston didalam caliper ini
akan mendorong dua buah kampas rem untuk bergerak menjepit rotor yang
sedang berputar. Hasilnya rotor akan berhenti berputar karena putarannya
terhambat oleh kampas rem yang menjepit rotor tersebut. Ketika melepas pedal
rem, maka tekanan hidrolis yang sebelumnya ada didalam sistem rem menjadi
hilang. Ini akan menyebabkan kampas rem kehilangan daya dorong karena daya
dorong pada kampas rem ini sejatinya berasal dari kekuatan injakan kaki pada
pedal rem. Hasilnya, rotor bisa terbebas dan bisa kembali berputar.

2. Rem tromol

Rem tromol adalah salah satu tipe rem yang biasanya dipakai dalam
kendaraan roda dua atau roda empat. Cara kerja rem tromol di motor dan mobil
hampirlah sama. Rem tromol pada mobil biasanya sudah menggunakan sistem
rem hidrolik, karena sudah memanfaatkan tekanan hidrolik untuk membantu
melakukan tekanan kanvas rem dengan komponen berbentuk mangkuk. Arah
gesekan pada rem ini saling menjauhi, sehingga tromol yang terhubung dengan
roda diletakkan di sisi luar dari dua kampas rem.

Gambar 2.3.2 Rem Tromol

Kelebihan yang terdapat pada rem ini adalah memiliki kampas berukuran
lebar, sehingga terlihat lebih kuat. Rem ini aman dari kotoran yang dapat
menempel dari luar, sebab sistemnya bersifat tertutup. Jika menggunakan rem ini,
akan terlihat lebih bersih dan tidak perlu berlebihan merawatnya. kelebihan yang
lain dari permukaan kampas yang lebar adalah membuat daya pengeraman yang
cukup kuat dan prosesnya lembut. Meski ada motor yang menggunakan rem jenis
lama, jenis ini sangat cocok dipasang pada kendaraan berbobot besar, seperti
mobil, truk, dan bus. rem ini juga mempunyai kelebihan dalam ongkos
produksinya yang terbilang jauh lebih murah. Namun, rem yang lama ini juga
mempunyai kekurangan, diantaranya daya pengeremannya hanya 70%. Rem ini
juga gampang panas karena model perangkatnya tertutup.

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas.
Sehingga putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian
dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk
yang kita kenal sebagai tromol rem. Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi,
artinya saat rem ditekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar
(saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan
permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan
menghentikan putaran tromol dan roda. Tromol rem terbuat dari besi solid
sehingga saat bergesekan dengan kampas rem, tidak terjadi keausan. Kalaupun
terjadi keausan, itu akan berlangsung cukup lama.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting


sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem
dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi
terganggu.
2. Jenis rem yang digunakan pada mobil atau motor yaitu rem
cakram dan rem tromol.
3. Fungsi dari sistem rem yaitu mengurangi laju atau kecepatan
kendaraan, untuk menghentikan laju kendaraan, untuk
memungkinkan kendaraan dapat parkir (rem parkir/ hand brake)
ditempat yang tidak rata (pada tanjakan atau turunan), Sebagai
alat yang menjamin keamanan dan keselamatan pengendara.
4. Pada sistem rem cakram saat terjadi tekanan hidrolis brake pad
atau kampas rem menjepit piringan rem. Sedangkan pada rem
tromol saat terjadi tekanan hidrolis gerakan rem tromol saling
menjauhi yang akan membuat kampas rem menekan permukaan
dalam tromol rem.
3.2 Saran

Untuk lebih memahami atau menambah wawasan pengetahuan materi


tentang sistem rem, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-
banyaknya baik dari buku, internet dan para mekanik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-rem-dan-fungsinya
https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/fungsi-sistem-rem-brake-
systempada.html

https://wuling.id/id/blog/autotips/cara-kerja-fungsi-komponen-rem-cakram-mobil/
https://fastnlow.net/apa-itu-rem-tromol-dan-bagaimana-cara-kerjanya/

Anda mungkin juga menyukai