Anda di halaman 1dari 27

ELEMEN MESIN

KELOMPOK 4:

MUH IKHSAN (220202500008)

NURUL SAHIRA (220202502042)

ANDI ANUGRAHA (220202501012)

ACHMAD FARHAN (220202502044)

CHAERUL UMAM (220202502046)

AMIRUL SHIDDIQ (220202502040)

SAWALUDDIN (220202501014)

ARMANDO (220202501010)

ACHMAD ZUBAIR AL FAQIH (220202500006)


Sistem Rem
Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan
kendaraan agar laju kendaraan bisa dikendalikan.
Sistem pengereman, menggunakan prinsip perubahan
energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga,
gerakan pada roda kendaraan bisa berkurang.
Pengertian dan Fungsi Sistem Rem

Seperti yang dijelaskan diatas, sistem rem ini merupakan


mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan. Dengan kata lain,
sistem pengereman menjadi salah satu komponen keselamatan
aktif pada mobil dan motor.
Pengertian dan Fungsi Sistem Rem

Fungsi sistem rem antara lain ;


•Mengurangi kecepatan kendaraan secara berkala atau drastis
•Menahan kendaraan agar tidak bergerak maju atau mundur.
Prinsip Kerja Sistem Rem

Sistem rem menggunakan prinsip perubahan energi dari


energi gerak ke energi panas.
Prinsip Kerja Sistem Rem

Prinsip kerja system rem ini adalah kebalikan dari mesin, mesin
kendaraan menggunakan perubahan energi dari panas
pembakaran ke bentuk gerakan. Namun, saat gerakan itu
disalurkan ke roda ada mekanisme lain yang memperlambat
putaran roda dengan mengubahnya kembali ke bentuk energi
panas.

Ini karena energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, sehingga


untuk menghilangkan sebagian energi pada roda kendaraan,
harus diubah ke bentuk lain. Bentuk perubahan energi yang
paling memungkinkan adalah perubahan ke energi panas.
Cara Perubahan Energi Sistem Rem

Untuk mengubah energi gerak ke energi panas, sistem pengereman


menggunakan gesekan dua material.

Kita tahu, kalau gesekan pasti menimbulkan panas. Panas tersebut timbul karena
proses perubahan energi dari energi gerak yang saling bergesekan menjadi
energi panas. Sehingga temperatur permukaan benda yang bergesekan lebih
tinggi, namun gerakan benda tersebut melemah.
Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem

Dalam sistem rem, gesekan ini diperoleh antara piringan yang terhubung dengan
roda (berputar) dengan kampas rem yang terhubung dengan chasis kendaraan
(diam).

Namun seperti yang anda ketahui, gesekan ini pasti menghasilkan panas. Dan
panas, bisa melelehkan logam. Sehingga harus ada penyesuaian material pada
piringan dan kampas rem.

Kalau dua benda ini berbahan logam, pasti gesekan akan menimbulkan panas yang
cukup besar juga suara yang cukup kasar. Namun kalau dua benda ini terbuat dari
bahan organik (isolator) maka ketahanannya lemah sehingga akan cepat tergerus.
Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem

Dari kondisi ini, maka piringan rem yang berputar


dibuat dari bahan besi solid. Besi ini, juga dibuat
dengan permukaan gesek yang halus agar saat
bergesekan, tidak  menimbulkan suara yang
berisik.
Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem

Sementara kampas rem, umumnya terbuat dari bahan organic


(keramik, asbes ) yang memiliki permukaan lebih kasar.
Sehingga tetap memiliki gaya gesek yang besar.
Tipe-tipe Sistem Rem
Secara umum ada dua macam sistem rem, yakni ;

1. Sistem Rem Tromol

Rem tromol, adalah sistem pengereman tertutup yang


menggunakan komponen berbentuk seperti mangkuk yang
diletakan dibagian luar kampas rem.
Tipe-tipe Sistem Rem

Komponen berbentuk mangkuk ini, dinamakan tromol dan


terhubung dengan roda kendaraan.

Sementara didalam tromol rem, terdapat dua buah kampas rem


yang memiliki luas penampang cukup lebar. Saat rem
diaktifkan, maka dua kampas rem ini akan menekan permukaan
dalam tromol rem ke arah luar. Sehingga gerakan tromol dan
roda bisa terhenti.
Tipe-tipe Sistem Rem

2. Sistem Rem Cakram

Rem cakram, adalah sistem rem terbuka yang menggunakan


metode penjepitan piringan untuk menghentikan putaran
piringan rem.
Tipe-tipe Sistem Rem

Untuk komponennya, terdapat sebuah piringan berbentuk


lingkaran yang terhubung dengan roda. Lalu pada satu titik,
terdapat dua kampas rem yang terletak disamping kanan dan
kiri piringan.

Saat rem diaktifkan, kampas rem akan menjepit bagian piringan


yang berputar. Sehingga putaran roda serta piringan rem akan
terhenti. 
Jenis - Jenis Sistem Rem Berdasarkan Prinsip Kerjanya

1. Sistem Rem Mekanik

Sistem Rem Mekanik ini merupakan Sistem Rem yang


paling sederhana dan tidak terlalu banyak memakai
komponen. Sistem Rem ini umumnya digunakan untuk
kendaraan kecil dan kendaraan lama, juga digunakan pada
rem tangan (hand brake). Komponen Terpenting dalam
Sistem Rem jenis mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan
kawat/seling. Sistem Rem Mekanik lebih mudah dalam
perawatan dan perbaikan karena kontruksi yang
sederhana.
Jenis - Jenis Sistem Rem Berdasarkan Prinsip Kerjanya

2. Sistem Rem Hidrolik

Sistem Rem Hidrolik merupakan sistem rem yang


menggunakan media fluida cair sebagai media penghantar/
penyalur gerakan. Sistem rem hidrolik ini perlu perawatan
yang berkala karena komponen-komponen rawan terhadap
kerusakan, apabila terjadi kerusakan/ kebocoran pada
selang atau sambungan- sambungan penyalur fluida maka
akan mengganggu siklus aliran atau kerja dari sistem rem
hirolik. Komponen terpenting dalam sistem rem hidrolik
yaitu sepatu rem, master silinder, actuactor cylinder, dan
tuas.
Jenis - Jenis Sistem Rem Berdasarkan Prinsip Kerjanya

3. Sistem Rem Pneumatik

Sistem Rem Pneumatic merupakan sistem rem yang


menggunakan media fluida gas sebagai penghantar/
penyalur gerakan. Dalam Sistem ini kontruksi tidak terlalu
rumit karena sistem rem hidrolik ini merupakan sistem rem
tambahan untuk membantu sistem rem kendaraan. Sistem
rem hidrolik ini umumnya dipasang pada kendaraan berat
dan besar karena membutuhkan daya pengereman yang
besar juga. Komponen terpenting dalam sistem rem ini
adalah kompresor, selang tekanan tinggi, dan katup
pengatur
Jenis – Jenis Sistem Rem Berdasarkan Sistem
Kendali/Kontrol

1. ABS (Antilock Brake System)

ABS (Anti-lock Braking System) adalah system yang


terkontrol secara otomatis untuk mencegah rem terkunci
sehingga menyebabkan roda tergelincir dan tidak tentu
arahnya sehingga mobil tidak terkendali. Macam – macam
rem ABS Sistem pengereman anti-lock menggunakan
skema yang berbeda tergantung pada jenis rem yang
digunakan.
Jenis – Jenis Sistem Rem Berdasarkan Sistem
Kendali/Kontrol

2. Sistem Rem fitur EBD

EBD (Electronic Brake Distribution) merupakan fitur pengaturan distribusi tekanan rem
secara elektronik, komponen EBD ini berfungsi untuk mengatur tekanan rem sesuai dengan
beban dan kecepatan masig–masing roda sehingga dengan teknologi EBD seluruh
pengereman dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga EBD dapat dikatakan
sebagai fitur yang berfungsi untuk penyeimbang tekanan rem pada masing–masing roda.
Jenis – Jenis Sistem Rem Berdasarkan Sistem
Kendali/Kontrol

3. Sistem Rem BA / EBA ( Brake Asistant / Emergency Brake Asistant)

BA merupakan fitur yang berfungsi untuk membantu proses pengereman, BA dan EBA
bukanlah fitur yang terpisah tapi merupakan fitur yang sama. Fitur ini berfungsi untuk
meningkatkan tekanan rem dalam kondisi darurat. fitur ini diciptakan dikarenakan banyak
kecelakaan dan tabrakan terjadi akibat pengemudi menginjak rem kurang dalam pada
kondisi darurat karena panik sedangkan objek tabrakan dengan kendaraan jaraknya terlalu
dekat.
Komponen Sistem Rem

Nama komponen pada sistem rem, memang berbeda tiap jenis rem. Tapi, kalau
secara umum komponen sistem rem terbagi menjadi tiga bagian yakni ;
Komponen Sistem Rem

1. Komponen input

Komponen input, merupakan bagian sistem rem yang berfungsi sebagai tempat
aktifasi sistem pengereman. Dari komponen inilah, pengemudi mengaktifkan
sistem rem.

Biasanya yang termasuk dalam komponen input adalah pedal rem pada mobil,
atau tuas rem pada sepeda motor.
Komponen Sistem Rem

2. Komponen penghubung

Komponen penghubung, adalah bagian sistem rem yang menghubungkan gerakan pada
input menuju aktuator rem. Meski bagian ini hanya menghubungkan, namun
konstruksinya juga harus diperhitungkan agar tidak mengalami kerugian tenaga.

Yang masuk dalam bagian ini, adalah kawat rem pada sistem rem mekanis atau kalau
yang lebih maju menggunakan hidrolik dan pada bus biasanya menggunakan tekanan
angin.
Komponen Sistem Rem

3. Aktuator rem

Aktuator rem, adalah komponen yang bertindak langsung menghentikan putaran roda.
Di bagian inilah proses perubahan energi dari energi putar ke energi panas terjadi.
Kinerja aktuator rem, hanya akan aktif saat pengemudi mengaktifkannya melalui
bagian input.

Yang termasuk dalam aktuator rem, adalah rem cakram, rem tromol dan rem parkir.
Bagaimana dengan Engine Brake ?

Selain sistem pengereman yang terdapat pada roda, ada pula pengereman yang tidak terdapat pada roda
kendaraan. Contohnya engine brake.

Engine brake, juga sama dengan rem roda yang berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan. Namun
engine brake tidak mampu mengentikan kendaraan hingga 0 KM/jam.

Ini karena prinsip kerja engine brake berbeda dengan sistem rem gesek.
Bagaimana dengan Engine Brake ?

Engine brake memanfaatkan RPM mesin yang lebih rendah untuk memperlambat putaran roda yang lebih
tinggi dari RPM mesin. Sehingga, saat rem ini diaktifkan mobil terasa tertahan.

Meski tidak bisa menghentikan laju kendaraan hingga 0 Km/Jam, engine brake ini cukup berguna saat
memperlambat laju kendaraan di kecepatan tinggi. Karena aktifasinya juga mudah, tinggal lepas gas (tanpa
injak kopling) maka engine brake akan aktif.
THANK YOU
Sekian yang saya bisa sampaikan, saya pamit undur diri karna
kalau maju dia ga peka terima kasih

Anda mungkin juga menyukai