KELOMPOK 4:
SAWALUDDIN (220202501014)
ARMANDO (220202501010)
Prinsip kerja system rem ini adalah kebalikan dari mesin, mesin
kendaraan menggunakan perubahan energi dari panas
pembakaran ke bentuk gerakan. Namun, saat gerakan itu
disalurkan ke roda ada mekanisme lain yang memperlambat
putaran roda dengan mengubahnya kembali ke bentuk energi
panas.
Kita tahu, kalau gesekan pasti menimbulkan panas. Panas tersebut timbul karena
proses perubahan energi dari energi gerak yang saling bergesekan menjadi
energi panas. Sehingga temperatur permukaan benda yang bergesekan lebih
tinggi, namun gerakan benda tersebut melemah.
Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem
Dalam sistem rem, gesekan ini diperoleh antara piringan yang terhubung dengan
roda (berputar) dengan kampas rem yang terhubung dengan chasis kendaraan
(diam).
Namun seperti yang anda ketahui, gesekan ini pasti menghasilkan panas. Dan
panas, bisa melelehkan logam. Sehingga harus ada penyesuaian material pada
piringan dan kampas rem.
Kalau dua benda ini berbahan logam, pasti gesekan akan menimbulkan panas yang
cukup besar juga suara yang cukup kasar. Namun kalau dua benda ini terbuat dari
bahan organik (isolator) maka ketahanannya lemah sehingga akan cepat tergerus.
Material Benda Gesekan Pada Sistem Rem
EBD (Electronic Brake Distribution) merupakan fitur pengaturan distribusi tekanan rem
secara elektronik, komponen EBD ini berfungsi untuk mengatur tekanan rem sesuai dengan
beban dan kecepatan masig–masing roda sehingga dengan teknologi EBD seluruh
pengereman dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga EBD dapat dikatakan
sebagai fitur yang berfungsi untuk penyeimbang tekanan rem pada masing–masing roda.
Jenis – Jenis Sistem Rem Berdasarkan Sistem
Kendali/Kontrol
BA merupakan fitur yang berfungsi untuk membantu proses pengereman, BA dan EBA
bukanlah fitur yang terpisah tapi merupakan fitur yang sama. Fitur ini berfungsi untuk
meningkatkan tekanan rem dalam kondisi darurat. fitur ini diciptakan dikarenakan banyak
kecelakaan dan tabrakan terjadi akibat pengemudi menginjak rem kurang dalam pada
kondisi darurat karena panik sedangkan objek tabrakan dengan kendaraan jaraknya terlalu
dekat.
Komponen Sistem Rem
Nama komponen pada sistem rem, memang berbeda tiap jenis rem. Tapi, kalau
secara umum komponen sistem rem terbagi menjadi tiga bagian yakni ;
Komponen Sistem Rem
1. Komponen input
Komponen input, merupakan bagian sistem rem yang berfungsi sebagai tempat
aktifasi sistem pengereman. Dari komponen inilah, pengemudi mengaktifkan
sistem rem.
Biasanya yang termasuk dalam komponen input adalah pedal rem pada mobil,
atau tuas rem pada sepeda motor.
Komponen Sistem Rem
2. Komponen penghubung
Komponen penghubung, adalah bagian sistem rem yang menghubungkan gerakan pada
input menuju aktuator rem. Meski bagian ini hanya menghubungkan, namun
konstruksinya juga harus diperhitungkan agar tidak mengalami kerugian tenaga.
Yang masuk dalam bagian ini, adalah kawat rem pada sistem rem mekanis atau kalau
yang lebih maju menggunakan hidrolik dan pada bus biasanya menggunakan tekanan
angin.
Komponen Sistem Rem
3. Aktuator rem
Aktuator rem, adalah komponen yang bertindak langsung menghentikan putaran roda.
Di bagian inilah proses perubahan energi dari energi putar ke energi panas terjadi.
Kinerja aktuator rem, hanya akan aktif saat pengemudi mengaktifkannya melalui
bagian input.
Yang termasuk dalam aktuator rem, adalah rem cakram, rem tromol dan rem parkir.
Bagaimana dengan Engine Brake ?
Selain sistem pengereman yang terdapat pada roda, ada pula pengereman yang tidak terdapat pada roda
kendaraan. Contohnya engine brake.
Engine brake, juga sama dengan rem roda yang berfungsi untuk memperlambat laju kendaraan. Namun
engine brake tidak mampu mengentikan kendaraan hingga 0 KM/jam.
Ini karena prinsip kerja engine brake berbeda dengan sistem rem gesek.
Bagaimana dengan Engine Brake ?
Engine brake memanfaatkan RPM mesin yang lebih rendah untuk memperlambat putaran roda yang lebih
tinggi dari RPM mesin. Sehingga, saat rem ini diaktifkan mobil terasa tertahan.
Meski tidak bisa menghentikan laju kendaraan hingga 0 Km/Jam, engine brake ini cukup berguna saat
memperlambat laju kendaraan di kecepatan tinggi. Karena aktifasinya juga mudah, tinggal lepas gas (tanpa
injak kopling) maka engine brake akan aktif.
THANK YOU
Sekian yang saya bisa sampaikan, saya pamit undur diri karna
kalau maju dia ga peka terima kasih