Anda di halaman 1dari 9

SISTEM REM

MEKANIK,HIDROLIK DAN ANGIN

OLEH
I GEDE INDRA PERDANA
1513031045
PKB-A

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI


JALAN

1
A. PENGERTIAN REM
Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan agar laju
kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman, menggunakan prinsip perubahan
energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada roda kendaraan bisa
berkurang. Adapun beberapa Fungsi sistem rem antara lain ;
a. Mengurangi kecepatan kendaraan secara berkala atau drastic
b.Menahan kendaraan agar tidak bergerak maju atau mundur

Secara umum, ada tiga macam model penyaluran sistem rem yaitu :
a. Sistem rem mekanik
Sistem rem mekanik adalah sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol
mekanikal berupa kabel kawat. Sistem rem ini masih banyak diaplikasikan pada rem
tromol sepeda motor dan rem parkir manual.
b. Sistem rem hidrolik
Untuk sistem rem hidroik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material
berupa fluida dijadikan alat untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Fluida
digunakan karena material ini tidak memiliki sifat kompresi sehingga cocok untuk
menyalurkan tekanan.
c. Sistem rem angin
Sistem rem angin menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada
aktuator rem. Artinya, pengguna tidak secara langsung menggerakan tuas aktuator rem
lewat pedal rem, melainkan hanya membuka katup dari tanki udara menuju aktuator rem.

B. PRINSIP KERJA
a. Rem Mekanik
Rem mekanis adalah mekanisme penggerak rem yang menggunakan kawat kabel
secara mekanik. Dikatakan mekanis karena untuk menghubungkan gerakan dari pedal
rem/tuas rem ke aktuator rem digunakan sebuah kawat baja.
Kelebihan sistem rem mekanis adalah konstruksi yang simple dan mudah
dikostuminasi. Namun mekanisme ini sangat rewel apalgi kalua sudah berumur
karena sifat logam (pada kawat baja) itu bisa memuai. Sehingga dalam jangka waktu
tertentu rem bisa tidak pekem.
Kondisi tersebut membuat sistem rem mekanis ini tidak dipakai pada mobil-mobil
premium, mekanisme ini hanya dipakai sebagai mekanisme penggerak rem parkir
pada mobil namun pada motor sistem rem mekanis ini masih banyak diterapkan pada
rem belakang motor yang masih menggunakan tipe tromol.

KOMPONEN UTAMA SISTEM REM MEKANIK


Rem mekanis memiliki empat komponen utama yakni :
1. Tuas rem/pedal rem, berfungsi sebagai inputan bagi pengemudi untuk
mengaktifkan sistem rem.
2. Kawat kabel, berfungsi menyalurkan tenaga dari pedal rem ke aktuator rem.
3. Brake lever, merupakan tuas yang akan menggerakan aktuator rem saat brake
lever ini tertarik oleh kawat kabel.
4. Return spring, pegas berfungsi mengembalikan posisi pedal rem dan brake lever
saat pedal rem berhenti ditekan.

2
Cara Kerja Rem Mekanik

Ketika pengemudi menginjak pedal rem maka seperti layaknya tuas, ujung pedal
rem yang lain akan menarik sebuah kawat kabel. Kawat kabel ini terhubung ke
brake lever yang terletak pada aktuator rem. Brake lever itu tuas yang
menggerakan sepatu rem pada rem tromol atau tuas yang menggerakan piston rem
cakram agar menjepit piringan. Intinya, brake lever menjadi input untuk
melaksanakan pengereman.
Saat kawat tertarik, maka kawat akan menarik brake lever sehingga rem akan
aktif dan kendaraan bisa berhenti
Ketika pengemudi melepaskan injakan pedal rem, maka ada return spring yang
terletak pada aktuator rem dan pedal rem yang sama-sama mengembalikan posisi
pedal rem keatas. Akibatnya brake lever kembali terbebas dan sistem rem bisa
release.

b. Rem Hidrolik

Sesuai namanya rem hydraulic/hidrolik merupakan sistem penyalur rem yang


menggunakan cairan (Hydro). Cairan yang digunakan adalah sejenis fluida yang
memiliki ketahanan tinggi. Sistem pengereman hidrolik bekerja berdasarkan hukum
pascal yang berbunyiTekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup
akanditeruskan ke segala arah dengan sama besar dan sama rata.Hal menunjukan

3
ketika pedal rem ditekan, tekanan itu akan diteruskanke aktuator rem dengan besar
sesuai gaya penekanan penggunaterhadap pedal rem. Hal inilah yang menjadi dasar
prinsip kerja remhidrolik.
Komponen rem hidrolik beserta fungsinya
Dalam menjalankan tugasnya, sistem hydraulic brakes didukung oleh beberapa
komponen utama antara lain;
1. Master silinder
Master silinder terletak setelah pedal rem, fungsinya untuk mengubah
gerakan ayunan pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder pada sistem
hidrolik ini berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi reservoir adalah
untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang akan digunakan
pada sistem pengereman.
Didalam master silinder terdapat piston dan sedikitnya dua buah saluran.
Piston berfungsi untuk membangkitkan tekanan fluida. Sementara dua selang itu
adalah selang reservoir dan selang utama. Selang reservoir terhubung dengan
reservoir dan otomatis akan tertutup saat pedal rem diinjak.
Pada sepeda motor, mungkin anda akan merasa sedikit kebingungan
karena bentuk mater silinder berbeda. Itu karena rem hidrolik yang biasa
digunakan pada rem cakram depan motor, itu memilkki bentuk yang kecil
didalam tuas rem dan reservoir berbentuk kotak yang lokasinya tersembunyi
cover head motor.
2. Brake Lines
Brake lines berupa selang-selang yang menghubungkan antar komponen
pada sistem rem hidrolik. Selang ini terbuat dari dua material, karet khusus
dan logam. Bahan logam digunakan agar mampu menyalurkan tekanan ke
aktuator tanpa terjadi kerugian. Sementara bahan karet khusus digunakan agar
lebih fleksibel. Walau berbahan karet, tapi memiliki ketahanan yang kuat
tekanan.
3. Silinder Roda
Silinder oda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah kembali
tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Silinder roda sudah terletak didalam
aktuator rem namun masih menjadi bagian dari rangkaian sistem hidrolik rem.
4. Aktuator rem,
Aktuator adalah komponen yang berfungsi untuk mengeksekusi perintah
atau sebuah fungsi yang sebelumnya telah diaktifkan oleh pengguna
kendaraan. Aktuator rem artinya komponen yang berfungsi langsung
melakukan sistem pengereman. Ada dua jenis aktuator rem, yaitu
Sistem rem tromol
Sistem rem tromol adalah rangkaian pengereman tertutup yang
memanfaatkan drum atau tromol untuk menghasilkan area gesekan yang lebih
besar.

4
Sistem rem cakram
Sistem rem cakram adalah rangkaian pengereman yang bersifat terbuka,
dengan metode penjepitan piringan oleh dua buah kampas rem yang akan
menghasilkan daya pengereman yang lebih responsif. Lebih lanjut mengenai
sistem rem cakram.
Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Pada Mobil dan Motor
Rem hidrolis berbeda dengan cara kerja rem mekanik yang masih menggunakan
kawat. Sehingga model pedal rem hidrolik juga berbeda
Sistem kerja rem hidrolis dimulai ketika pengguna menginjak pedal rem. Tuas
pada pedal rem terhubung langsung dengan piston didalam master silinder, sehingga saat
pedal rem ditekan tuas rem akan mendorong piston pada master silinder. karena piston
terdorong, menyebabkan ruang didepan piston mengecil. Selain itu, dorongan itu juga
menyebabkan saluran reservoir tertutup.
Karena fluida rem tidak memiliki sifat kompresi, maka fluida didepan piston akan
terdorong keluar menuju saluran utama. Melalui brake lines, kemudian tekanan tersebut
akan diteruskan ke semua aktuator pengereman dengan besar yang sama.

Saat tekanan fluida mencapai silinder roda, maka fluida atau minyak rem bertekanan
tersebut akan menggerakan piston pada silinder roda untuk menekan kampas rem. Saat
inilah proses kerja rem terjadi.

Saat pedal di-realease maka return spring baik pada master silinder atau pada aktuator
rem akan mendorong piston ke posisi semula. Sehingga fluida didalam brake lines
kembali mengisi ruang didepan piston master silinder.

Keuntungan rem hidrolik

5
 Tidak mengalami pemuaian karena tidak memakai kabel kawat melainkan
menggunakan fluida
 Daya pengereman dapat diteruskan lebih maksimal sehingga lebih pakem
 Bunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena minim komponen
yang bergesekan

Kekurangan rem hidrolik


 Komponen yang digunakan lebih kompleks
 Saat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan
komponen mobil karena bersifat asam.
 Jika tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga
perawatan pada hydraulic brake tidak boleh terputus.

Sistem hidraulik rem akan terganggu saat terdapat udara didalam sistem,karena
udara memiliki sifat kompresi. Untuk itu pastikan kondisi minyak rem didalam
reservoir cukup untuk meminimalkan terjadinya masuk angin

c. Rem angin
Ada dua jenis Rem angin
1. Combine air brake
Sistem ini menggunakan tenaga hidraulis untuk menekan kampas rem, tapi
terdapat tenaga angin yang menekan hidaulis itu.
2. Full air brake
Pada FAB rem tidak lagi menyertakan komponen hidaulik pada
pengoperasiannya. Sistem ini langsung menggunakan udara bertekanan tinggi.

Rem angin dibuat untuk menghasilkan daya pengereman yang tinggi dengan
penekanan pedal yang ringan. Pada sistem rem angin pedal ditekan tidak secara
langsung menekan brake pad, pedal rem hanya membuka dan menutup brake
valve,daya pengereman diperoleh dari angin bertekanan. Sehingga daya pengereman
dapat maksimal dengan penekanan pedal yang ringan. Sistem ini cocok diaplikasikan
pada mobil berbobot besar seperti truk dan bus.

Keuntungan
 Daya pengereman tinggi
 Penekanan ringan
 Tidak ada kebocoran fluida
 Tidak ada permasalahan masuk angin

Kekurangan
 Memakan banyak ruang
 Konstruksi lebih rumit

Komponen Pada Sistem Rem Angin


6
Beberapa komponen pada rem angin, secara umum meliputi kompressor, air tank,
kontrol, dan aktuator. Untuk bisa menghasilkan pengereman yang maksimal, ada
beberapa komponen tambahan lain antara lain :
Kompressor
Sistem full air brake menggunakan tenaga angin bertekanan. Sehingga diperlukan
komponen untuk menaikan tekanan angin. Air kompressor berfungsi untuk menekan
udara luar untuk masuk ke tempat penyimpanan yang disebut air tank.
Air kompressor memanfaatkan tenaga mesin sebagai tenaga kompresi. Oleh karena
itu sebuah air kompressor dilengkapi presure regulator yang akan menghentikan
kompresi udara saat tekanan maksimal telah dicapai.
Air Tank
Udara bertekanan dari kompresor udara akan disimpan di air tank. Udara ini hanya
bersifat sementara, karena udara bertekanan ini akan disalurkan ke berbagai sistem
yaitu pengereman, horn, dan komponen lainya.

Air tank dilengkapi dengan air dryer yang akan menyaring elemen air yang terbawa
dalam udara. Uap air itu akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan air tersebut
harus dibuang melalui check valve
Brake Chamber
Brake chamber merupakan rangkaian yang berfungsi mengubah tenaga angin
menjadi gerakan mekanis. Rangkaian ini terdiri dari membran, pegas diafragma,
tuas, dan slack adjuster. Kondisi brake chamber sangat mempengaruhi daya
pengereman.
Brake Valve
Brake valve adalah rangkaian yang terdiri dari pegas dan serangkaian katup. Brake
valve akan membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari air tank ke brake
chamber. Brake valve dilengkapi relay valve untuk mengaktifkan rem dengan cepat.
Brake Lining
Brake lining popular dengan nama kampas rem. Umumnya bus truk menggunakan
sistem rem tromol, sehingga tuas dari braker chamber diteruskan dengan mekanikal
untuk menggerakan kampas rem.
Air Hose
Air hose merupakan selang khusus untuk mengalirkan udara bertekanan. Selang ini
terbuat dari karet sintetis dan logam sehingga diharapkan tidak terjadi kebocoran
saat distribusi udara.
Cara Kerja Sistem Rem Angin
Saat mesin hidup kompresor akan menyuplai udara ke air tank sehingga tekanan
udara di air tank meningkat,saat tekanan melebihi batas maksimal (± 840 KPa)
secara otomatis air tank akan membuang udara tersebut ke atmosfer. Saat tekanan
udara dibawah 740 KPa kompresor kembali menyuplai udara ke air tank,begitulah
seterusnya sehingga tekanan dalam air tank stabil. Udara dalam air tank mengalir
melalui selang-selang udara untuk menunjang berbagai sistem. Dalam sistem rem
udara mengalir ke selang rem.

Saat pedal diinjak piston akan mendorong plunger sehingga membuka saluran
menuju brake chamber dan menutup release valve. Pada brake chamber tekanan

7
angin diubah menjadi gerakan mekanis,tuas brake chamber akan menekan brake
linning sehingga terjadi gesekan antara brake linning dengan drum brake akibatnya
kendaraan berhenti.

Saat pedal rem dilepas plunger terdorong keatas oleh return spring akibatnya brake
valve tertutup dan release valve terbuka,sehingga tekanan dari air tank dihentikan
dan tekanan didalam brake chamber berbalik ke release valve untuk di buang ke
atmosfer,tekanan di dalam brake chamber sama dengan tekanan atmosfer,dengan
bantuan return spring tuas brake chamber kembali ke posisi semula akibatnya rem
bebas.

8
9

Anda mungkin juga menyukai