Anda di halaman 1dari 13

POWER STEERING

Sistem power steering bisa diartikan seperti namanya, power


yang berarti tenaga, dan steering yang berarti pengemudian.
Bisa diartikan kalau sistem power steering adalah sebuah
sistem tambahan yang digunakan untuk menambah tenaga
pengemudian.
1. Meringankan beban pengemudian
2. Menstabilkan steer saat kecepatan tinggi
3. Pada beberapa tipe, power steering juga bisa secara
otomatis menggerakan steer tanpa manusia membelokan
steer.
1. Posisi netral
Alirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila katup pengontrol berada
pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol
ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak
terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.

2. Pada saat membelok


Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu
arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran
minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume
aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan
terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan
rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan
dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.
1. Integral hydraulic power steering
Tipe pertama lebih familiar disebut dengan tipe recirculating ball.
Anda bisa menemukan tipe steering ini pada kendaraan berbobot besar
seperti bus dan truk. Ciri khas steering tipe ini, ada pada mekanisme
penggerak kemudi. Dimana sistem ini tidak menggunakan rack steer
melainkan menggunakan serangkaian gear box.
Dengan adanya gear box ini, maka putaran putaran roda
kemudi akan mengalami pengubahan momentum, oleh sebab itu
untuk membelokan bus, supir bus bisa memutar roda kemudi hingga
beberapa kali putaran. Dinamakan integral karena mekanisme
penambahan tenaga terjadi secara langsung didalam gear box.

Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo


hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan
untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan
menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada
kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi
untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Komponen pada sistem power stering hidrolis adalah sebagai berikut
1. Pompa power, fungsinya mengubah sebagian energi mesin ke tekanan hidrolis
2. Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memiliki ruang fluida untuk
melakukan power assist.
3. Pinion and vane, merupakan roda gigi yang terhubung dengan poros roda
kemudi dan mengatur arah aliran fluida berdasarkan arah putar kemudi.
4. Fluida, sebagai media pengantar tekanan dari pompa. Fluida yang digunakan
umumnya menggunakan fluida berjenis ATF (automatic transmission fluid) atau
oli transmisi matic.
5. Reservoir, berfungsi menampung cadangan fluida dari dalam sistem.
2. Rack and Pinion hydraulic power steering

Sementara pada tipe kedua, menggunakan rack gear dan pinion


gear. Rack steer adalah batang memanjang yang memiliki roda bergerigi,
sementara pinion gear adalah roda gigi yang berkaitan dengan rack gear.
Pinion ini tersambung dengan roda kemudi, sehingga putaran roda kemudi
sama dengan putaran pinion gear.

Sementara mekanisme penambahan tenaga, terletak terpisah (tidak


didalam perkaitan antara rack gear dan pinion gear). Tepatnya ada pada sisi
samping dari rack gear yang memiliki piston untuk menangkap energi tekan
dari fluida.
Konstruksi sistemnya :
3. Elektrik Power Steering
Bagian-Bagiannya :
Komponen pada sistem elektronik power steering adalah
1. Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memanjang antara
tie rod kiri dan kanan yang juga digunakan sebagai tempat untuk
power assist.
2. Steering motor, terletak pada steering rack, komponen ini berfungsi
menyediakan tenaga putar untuk meringankan beban pengemudian.
3. Steering and torque sensor, sensor yang akan mendeteksi arah serta
moment pengemudian. Sensor ini bisa secara akurat mendeteksi
berapa keceptan kemudi yang diputar oleh pengemudi.
4. EPS Module, sebuah rangkaian elektronik untuk menentukan kinerj
motor berdasarkan data sensor.
5. Arus listrik, komponen ini sangat penting karena berfungsi sebagai
sumber tenaga penggerak EPS.
Seperti namanya, jenis power steering ini tidak lagi menggunakan
tekanan fluida namun sudah menggunakan tenaga listrik. Cara kerjanya,
ada sebuah sensor arah kemudi yang juga bisa mendeteksi moment puntir
dari roda kemudi. Sensor tersebut menjadi acuan bagi motor steer untuk
memutar rack steer. Lokasi motor sudah terpaut pada steering rack
sehingga begitu sinyal pengemudian hadir, motor langsung bekerja.
Kelebihan sistem power steering elektrik ini adalah tidak
membebani mesin, sehingga tenaga mesin akan lebih maksimal untuk
menggerakan powertrain, sehingga lebih bertenaga dan lebih irit.
Pengendalian steer juga bisa bervariasi, hal ini karena daya motor elektrik
ini tidak tetap besaranya. Hal tersebut dipengaruhi oleh pembacaan sensor
torque pada steering coloumn
Namun, sistem elektrik power steering lebih rentan khususnya jika
menerjang genangan air. Letak motor listrik yang berada dibawah akan
berpotensi menimbulkan masalah jika covernya kurang rapat. Selain itu,
jika aki yang dipakai tekor maka pengendalian steer akan sangat berat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai