Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4 :

• IRFAN KAMIL (2922001)


• MUHAMMAD FADLAN GIFAHRI (2922017)
• MUHAMMAD SYAUQIE ILHAM (2922021)

Jelaskan cara kerja dari jenis – jenis power steering?


o Pengertian Power Steering
Power steering merupakan komponen yang berada pada sistem kemudi. Sistem ini
betujuan meningkatkan tenaga yang diperlukan untuk memutar roda kemudi. Power steering
akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan oleh kendaraan saat berbelok.
o Jenis Power Steering
Terdapat tiga jenis power steering yang digunakan oleh kendaraan saat ini, yaitu
hydrolic power steering, electronic power steering, dan hydro-electric power steering.

1. Hydrolic Power Steering

Merupakan jenis power steering yang bekerja dengan bantuan hidolik dan pompa.
Power steering jenis hidrolik dapat ditemukan pada truk, dan mobil seri pertama.

2. Electronic Power Steering atau EPS

Sistem power steering terbaru yang menggunakan motor listrik. EPS merupakan
sebuah terobosan baru dari power steering, dan kebanyakan mobil baru sudah mengadopsi
sistem ini.

3. Hydro-Electric Power Steering

Merupakan gabungan dari tipe hidrolik dan elektrik. Cara kerjanya adalah dengan
menggunakan fluida sebagai minyak yang akan dipompa oleh motor listrik ke berbagai
komponen mesin.

o Fungsi dari Power Steering

Power steering berfungsi untuk memudahkan pengemudi saat memutar kemudi


kendaraan. Pengemudi tidak memerlukan tenaga ekstra saat memutar kemudi, terlebih pada
kecepatan rendah.
Selain memudahkan pengemudi, power steering juga berfungsi untuk meringaknan
beban yang ditumpu oleh ban mobil dengan tambahan daya dorong. Komponen ini juga
mampu memanfaatkan pelumas dan tenaga pegas sehingga dapat meringankan beban
kendaraan.
o Komponen dalam Power Steering

Sistem power steering terdiri dari beberapa komponen yang bekerja. Berikut ini
merupakan komponen dari power steering berdasarkan jenisnya.

1. Power Steering Hidrolik

Pada sistem power steering hidrolik terdapat beberapa komponen sebagai berikut

➢ Reservoir Tank = berfungsi untuk menampung oli power steering.


➢ High Pressure Steering Hose = berfungsi untuk mengalirkan fluida bertekanan tinggi
ke rotary.
➢ Pompa Power Steering = disebut juga sebagai vane pump. Komponen ini berfungsi
untuk menghasilkan tekanan fluida yang tinggi sehingga mempermudah kendali setir.
➢ Rotary Control Value = mengatur aliran fluida yang berasal dari pompa
➢ Rack Shaft = bekerja sebagai tumpuan yang menghubungkan piston dan rack gear ke
power cylinder.
➢ Low Pressure Steering Hose = mengalirkan fluida bertekanan rendah ke reservoir
tank.
➢ Power Cylinder = berfungsi untuk mengatur tekanan fluida dan menggerakan gigi.
➢ Steering Gear Housing = berfungsi untuk melindungi gigi pinion dan power steering.

2. Electric Power Steering


Power steering elektrik terdiri dari empat komponen yang bekerja. Berikut ini adalah
komponen beserta fungsinya.
➢ Motor EPS = berfungsi untuk mengolah tenaga listrik menjadi tenaga gerak.
➢ Modul EPS = komponen ini merupakan komponen utama pada EPS. Modul EPS
berfungsi memerintah proses kerja pada sistem EPS.
➢ Rack Steering = berfungsi untuk mengalirkan tenaga dari sistem EPS ke roda.
➢ Cross Joint Steering Shaft = berfungsi untuk mengalirkan putaran motor EPS menuju
rack steering.

o Cara Kerja Power Steering


Berikut ini merupakan cara kerja dari power steering hidrolik dan electronic power
steering.
1. Hydraulic Power Steering
Hydraulic power steering (HPS) bekerja dengan memanfaatkan fluida sebagai media
perantara tenaga. Pada power steering hidrolik biasanya menggunakan fluida yang sama
dengan transmisi AT atau dikenal dengan Automatic Transmission Fluid (ATF).
Power steering jenis ini memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakan pompa
power steering. Sehingga ketika mesin mobil off maka power steering hidrolik tidak bisa
bekerja, alhasil pengendalian setir terasa berat dan keras saat mobil di belokan ke kanan
maupun ke kiri. Selain itu, terlalu sering memutar setir ketika mesin mobil mati bisa
berpotensi mengalami kerusakan pada komponen power steering hidrolik.
➢ Cara kerjanya Ketika setir kemudi posisi lurus :
Ketika posisi ini maka rotary valve berada pada posisi netral. Rotary valve yang netral
akan menutup right pressure chamber dan juga left pressure chamber, sehingga fluida power
seteering akan mengalir melalui rotary valve ke relif port dan nantinya fluida akan kembali
lagi ke pompa power steering. Di posisi ini juga tidak terjadi tekanan, sehingga piston dan
pinion gear akan tetap berada di posisinya dan roda ban dalam posisi lurus.
➢ Cara kerjanya ketika setir kemudi posisi berbelok :
Putaran setir kemudi akan diteruskan ke bagian columb dan membuat steering main
shaft berputar. Putaran tersebut juga akan mengakibatkan control valve ikut berputar bergerak
membuka salah satu pressure chamber sesuai arah steering main shaft yang membuat
terjadinya perubahan aliran fluida power steering, lalu terbentuk tekanan tinggi dan kemudian
diteruskan ke power silinder. Di dalam power silinder terjadi perbedaan tekanan yang
mengakibatkan piston bergerak ke bagian bertekanan rendah sehingga fluida power steering
yang ada di ruang bertekanan rendah akan disalurkan kembali ke pompa power steering
melalui rotary valve
2. Electronic Power Steering (EPS)
Ketika mesin dihidupkan, Electronic Control Module (ECM) mendapatkan aliran
listrik dari baterai. Sistem ECM kemudian akan meneruskan suplai aliran listrik ke clutch,
sehingga motor setir dengan main shaft terhubung.
Saat pengemudi membelokan setir, sensor mendeteksi besaran dari momen putar yang
diterima. Sistem EPS mampu bekerja lebih efisien ketimbang power steering hidrolik.

Sumber :
https://momobil.id/news/pengertian-power-steering-beserta-fungsi-dan-cara-kerjanya/
https://www.nuroehi.com/2020/08/cara-kerja-power-steering.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai