Anda di halaman 1dari 5

Sistem Power Steering.

Pengertian, Komponen,
Cara Kerja, dan Jenisnya
Untuk mengendalikan arah kendaraan, maka diperlukan pengubahan sudut
sumbu roda. Kalau pada kendaraan roda dua, itu hanya menggunakan stang
saja sudah cukup karena ban depan motor hanya ada satu ditambah lebar
tapak ban yang kecil membuat beban pengemudian ringan.

A. Pengertian Sistem Power Steering

img by schaeffler.com

Sistem power steering bisa diartikan seperti namanya, power yang berarti
tenaga, dan steering yang berarti pengemudian. Bisa diartikan kalau sistem
power steering adalah sebuah sistem tambahan yang digunakan untuk
menambah tenaga pengemudian.

Dengan adanya sistem power steering, maka untuk menggerakan roda depan
truk yang jelas-jelas memiliki beban cukup besar bisa dilakukan dengan
mudah.
Fungsi power steering itu ada beberapa antara lain ;
 Meringankan beban pengemudian
 Menstabilkan steer saat kecepatan tinggi
 Pada beberapa tipe, power steering juga bisa secara otomatis
menggerakan steer tanpa manusia membelokan steer.
Namun, sistem power steering ini hanya diaplikasikan pada kendaraan roda
empat atau lebih, sementara pada motor tidak da mekanisme power steering.
Alasannya, tidak lain karena mobil mempunyai bobot besar ditambah, tapak
ban depan itu lebar yang membuat gaya geseknya besar sehingga berat
kalau harus dibelokan.

B. Prinsip Kerja Sistem Power Steering

Sistem power steering bekerja dengan memberikan assist atau kekuatan


tambahan pada steering rack yang langsung menggerakan roda depan
kendaraan. Disini, pengemudi akan membelokan kemudi lalu dari kemudi
akan ada mekanisme steering system sampai ke rack.

Pada rack, terdapat lagi mekanisme power assist yang memberi tenaga lebih
pada rack steer saat bergerak. Sehingga, pengemudi akan terasa lebih ringan
saat memutar roda kemudi.

Mekanisme steering assist

Umumnya, mekanisme penambah tenaga ini berupa sistem hidrolik. Dimana


ada sebuah komponen bernama pompa hidrolik yang memompa fluida. Fluida
yang diberi tekanan oleh pompa, memiliki energi tekan. Dan energi tekan ini
akan dihubungkan ke steering rack agar dapat meringankan beban steer.

Mekanisme lain yang mulai marak dipakai menggunakan bantuan motor


listrik. Sebuah motor diletakan pada rack steer, dan motor ini mampu berputar
ke kiri ataupun sebaliknya tergantung arah belok steer.

Lalu bagaimana steering assist itu dapat bekerja ?

Kalau hidrolik steering assist itu menggunakan pompa hidrolik yang digerakan
oleh mesin, sementara arah tenaganya diatur menggunakan serangkaian
katup yang terletak pada steering pinion. Pada tipe motor listrik,
menggunakan bantuan tenaga listrik dimana arah putaran rotor itu didapat
dari steering angle sensor yang terdapat pada roda kemudi.
C. Jenis-Jenis Sistem Power Steering

Jenis Power Steering – Sistem power steering adalah sebuah sistem yang
dirancang untuk memberikan assist berupa tekanan kearah rack steer agar
proses pengendalian roda kemudi bisa lebih ringan. Hal ini cukup penting
khususnya pada kendaraan berbobot besar jika tidak dilengkapi dengan
power steer ini maka akan sangat menguras tenaga pengemudinya.
Pengendalian roda kemudi juga tidak responsif karena perlu waktu lama untuk
mengubah arah roda. Sehingga sistem power steering juga berpengaruh pada
keamanan kendaraan.

Sebelumnya, sistem steering hanya memanfaatkan model recirculating ball


yang akan mereduksi putaran roda kemudi untuk menghasilkan moment
puntir yang besar. Namun cara itu juga tidak terlalu efektif karena untuk
membelokan roda kita perlu memutar steer hingga 3 sampai 4 kali putaran.

Pada tipe satunya, yakni tipe rack and pinion memiliki putaran kemudi lebih
kecil sehingga maksimal 2 putaran saja roda sudah mentok. Namun, tanpa
adanya power steering rasanya sistem ini akan cukup memakan energi.

Pada sistem power steer ada tiga macam model power. Yakni tipe hiodrolik,
tipe elektrik dan tipe hybrid.

1. Hydrolic Power Steering

Sesuai namanya, tipe power steering hidrolik menggunakan fluida sebagai


media penghantar tenaga. Sementara powernya dihasilkan dari putaran
mesin. Cara kerjanya, ketika roda kemudi diputar maka akan ada serangkaian
katup yang akan membuka aliran hidrolik dari pompa ke rack steer. Karena
mesin sedang dalam posisi hidup maka putaran mesin akan meningkatkan
tekanan hidrolik yang disalurkan kedalam rack steer. Didalam rack steer fluida
ini mendorong arah pengemudian.

Komponen pada sistem power stering hidrolis adalah sebagai berikut


 Pompa power, fungsinya mengubah sebagian energi mesin ke tekanan
hidrolis
 Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memiliki ruang
fluida untuk melakukan power assist.
 Pinion and vane, merupakan roda gigi yang terhubung dengan poros
roda kemudi dan mengatur arah aliran fluida berdasarkan arah putar
kemudi.
 Fluida, sebagai media pengantar tekanan dari pompa. Fluida yang
digunakan umumnya menggunakan fluida berjenis ATF (automatic
transmission fluid) atau oli transmisi matic.
 Reservoir, berfungsi menampung cadangan fluida dari dalam sistem.

Kelemahan sistem ini adalah karena menggunakan tenaga mesin, maka jika
mesin mogok, steer akan terasa sangat berat. Selain itu daya mesin juga tidak
maksimal karena dibenani pompa power steer.

2. Elektrik Power Steering

Seperti namanya, jenis power steering ini tidak lagi menggunakan tekanan
fluida namun sudah menggunakan tenaga listrik. Cara kerjanya, ada sebuah
sensor arah kemudi yang juga bisa mendeteksi moment puntir dari roda
kemudi. Sensor tersebut menjadi acuan bagi motor steer untuk memutar rack
steer. Lokasi motor sudah terpaut pada steering rack sehingga begitu sinyal
pengemudian hadir, motor langsung bekerja.
Komponen pada sistem elektronik power steering adalah
 Steering rack, merupakan rangkaian roda gigi yang memanjang antara
tie rod kiri dan kanan yang juga digunakan sebagai tempat untuk power
assist.
 Steering motor, terletak pada steering rack, komponen ini berfungsi
menyediakan tenaga putar untuk meringankan beban pengemudian.
 Steering and torque sensor, sensor yang akan mendeteksi arah serta
moment pengemudian. Sensor ini bisa secara akurat mendeteksi
berapa keceptan kemudi yang diputar oleh pengemudi.
 EPS Module, sebuah rangkaian elektronik untuk menentukan kinerj
motor berdasarkan data sensor.
 Arus listrik, komponen ini sangat penting karena berfungsi sebagai
sumber tenaga penggerak EPS.

Kelebihan sistem power steering elektrik ini adalah tidak membebani mesin,
sehingga tenaga mesin akan lebih maksimal untuk menggerakan powertrain,
sehingga lebih bertenaga dan lebih irit. Pengendalian steer juga bisa
bervariasi, hal ini karena daya motor elektrik ini tidak tetap besaranya. Hal
tersebut dipengaruhi oleh pembacaan sensor torque pada steering coloumn

Namun, sistem elektrik power steering lebih rentan khususnya jika menerjang
genangan air. Letak motor listrik yang berada dibawah akan berpotensi
menimbulkan masalah jika covernya kurang rapat. Selain itu, jika aki yang
dipakai tekor maka pengendalian steer akan sangat berat.

3. Hybrid Power Steering (Elektro-Hydro Power steering)

Tipe ketiga merupakan kombinasi antara tipe elektrik dan tipe hidrolik. Pada
sisi aktuator yakni pada steering rack, cara kerjanya sama seperti sistem
hidrolik dimana sebuah steering vane dipakai untik menentukan arah assist.
Namun tekanan hdirolik tidak berasal dari pompa mesin, melainkan dari
pompa elektrik.

Artinya, mesin tidak dibebani oleh power steering namun tetap memakai
sistem hidrolik agar sistem kemudi bisa lebih awet.

Anda mungkin juga menyukai